Anda di halaman 1dari 2

Diskusi

1. Jelaskan penjaminan mutu pada pemeriksaan malaria!


2. Jelaskan perbedaan morfologi Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax apabila
dilihat dari sediaan apusan darah tipis!
3. Pada pemeriksaan apusan darah tebal, ditemukan Plasmodium falciparum sebanyak 5
parasit pada penghitungan 500 leukosit. Tentukan jumlah parasit dalam 1 µL darah!
4. Pada pemeriksaan apusan darah tipis, ditemukan Plasmodium falciparum sebanyak 38
parasit pada penghitungan 1000 RBC. Tentukan jumlah parasit dalam 1 µL darah!
5. Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi buruknya sediaan!
6. Jelaskan kemungkinan munculnya positif palsu pada pemeriksaan malaria!
7. Sebutkan metode lain dalam menunjang diagnosis malaria!

Jawab :
1. Dengan mengetahui tentang malaria maka diharapkan kita tahu tentang penyakit malaria
secara mendalam melalui praktik pembuataan sediaan darah (sediaan darah tipis dan
tebal) untuk pemeriksaan penyakit serta mengetahui bentuk sel darah yang normal dan
sudah terinfeksi sehingga dapat menjadi salah satu awal dari penurunan angka penderita
penyakit malaria dan mendapatkan hasil yang Laboratorium lebih baik
2.
perbedaan Plasmodium vivax Plasmodium falciparum
erytrosit yang
terinfeksi membesar tetap
ukuran parasit 1/3 dari erytrosit yang terinfeksi 1/5 dari erytrosit yang terinfeksi
kromatin 1 buah tebal ganda (2 buah)
sitoplasma tebal tipis
erytrosit normal normal
bentuk seperti cincin besar/ amoeboit seperti cincin/ring

3. = Jumlah leukosit dalam 1 µl x jumlah parasit dalam 500 lp


500 leukosit
= 8000 x ( 5 x 16 ) = 8000x80 = 1.280 Parasit dalam 1 µL darah
500 leukosit 500 Leukosit

4. Jumlah Parasit/1000RBC x 100%


= 38/1000RBC x 100% = 3.8%
Bila jumlah RBC/ µl =5000000
Maka jumlah parasit/mL = 38 x 5000000
= 175000000/µl

5. Kotornya Objek glass yang menyebabkan lubang di hapusan, tidak ratanya darah pada
saat ditarik, tidak adanya daerah tebal tipis dari hapusan
6. Hasil positif palsu terjadi karena reaksi silang dengan faktor rematoid di darah.Faktor
reumatoid adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh Anda yang bisa
menyerang jaringan sehat di tubuh Anda. Faktor rheumatoid tingkat tinggi dalam darah
paling sering dikaitkan dengan penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis dan
sindrom Sjogren. Tapi faktor rheumatoid dapat terdeteksi pada beberapa orang sehat, dan
orang dengan penyakit autoimun terkadang memiliki tingkat faktor reumatoid yang
normal.

7. Penelitian baru-baru ini mengembangkan metode diagnostik yang baru yaitu Rapid
Diagnostic Test ( RDTs ) yang mudah dilakukan, cepat, tepat, sensitif, dan harganya
efektif.Sebagian besar RDTs menggunakan asas imunokromatografi yang menggunakan
antibodymonoclonal HRP-2 ( Histidine Rich Protein ) untuk Plasmodium falcifarum dan
pLDH ( ParasitLactate Dehydrogenase ) untuk mengetahui Plasmodium vivax. HRP-2
adalah protein larut air yang dihasilkan pada tahap aseksual dan gametosit Plasmodium
falcifarum dan diekspresikan dimembrane sel eritrosit. pLDH adalah enzim glikolitik di
Plasmodium sp. yang dihasilkan padatahap seksual dan aseksual parasit

Anda mungkin juga menyukai