Anda di halaman 1dari 86

BIMBINGAN SOAL UKOM

PARASITOLOGI
By
Asriyani Ridwan
MALARIA
 Malaria adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh protozoa intraseluler
obligat dari genus plasmodium.
 Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk Anopheles betina infektif.
 Parasit malaria termasuk genus Plasmodium dan pada manusia ditemukan 4
spesies:
1. Plasmodium vivax  malaria vivax/tertiana
2. Plasmodium falciparum  malaria falciparum/tropika
3. Plasmodium malariae  malariae/quartana
4. Plasmodium ovale  malaria ovale
Plasmodium
Falciparum
Plasmodium Vivax
Plasmodium
Malariae
Plasmodium Ovale
Seorang pasien datang ke Puskesmas dengan gejala demam, sakit kepala,
berkeringat. Dokter merekomendasikan pasien tersebut melakukan
pemeriksaan darah malaria. Hasil pemerksaan sedian darah tebal menunjukkan
pasien tersebut positif malaria, dengan ditemukannya 680 parasit dalam 200
leukosit.
Berapakah kepadatan (densitas) parasit malaria pada sediaan darah tebal
tersebut?
A.26.200 parasit/µl darah
B.27.000 parasit/ µl darah
C.28.000 parasit/ µl darah
D.29.000 parasit/ µl darah
E.30.000 parasit/ µl darah
PERHITUNGAN ADA BEBERAPA CARA :

Sediaan darah tipis


 Parasit dibandingkan dengan eritrosit (hitung jumlah eritrosit yang terinfeksi
dalam 1000 eritrosit)
 Jika ditemukan 26 eritrosit yang terinfeksi parasit dalam 1200 eritrosit total
 Maka jumlah parasit dalam 1 ul darah adalah : 26 x 5.000.000 (eritrosit
normal)/1200 = 108.333 parasit/ul darah
PERHITUNGAN ADA BEBERAPA CARA :

Sediaan darah tebal


1. Jumlah parasit dalam lapang pandang (pos 1,2,3,4)
+ : 1-10 parasit /100 lp
++ : 11-100 parasit /100 lp
+++ : 1-10 parasit/ 1 lp
++++ : >10 parasit /1 lp
2. Parasit dibandingkan dengan leukosit (min 200 leukosit)
Bila N kurang dari 10, maka lanjutkan perhitungan parasit sampai jumlah leukosit yang dihitung
mencapai 500 (bukan 200 leukosit(

Misalnya ditemukan 241 parasit dan 205 leukosit


Maka jumlah parasit dalam 1ul darah adalah :
241 X 8000 (leukosit normal) / 205
=9404 parasit
• Pemeriksaan sekret vagina seorang ibu berusia 41
tahun yang dikirim oleh dokter dengan keterangan
keluhan pasien merasa gatal dan panas pada bagian
genital. Pada pemeriksaan makroskopis sekret
berwarna putih kekuningan dan berlendir,
pemeriksaan mikroskopis secara langsung terlihat
satu parasit berbentuk kuboid dan bergerak cepat
dengan menggunakan flagel. Gambaran mikroskopis
sediaan hapus dengan pewarnaan Giemsa sebagai
berikut:
• Apa nama species parasit tersebut?
A. Giardia lamblia
B. Gardenella vaginalis
C. Trichomonas vaginalis
D. Trichomonas hominis
E. Enteromonas hominis
Seorang ATLM di hulu sungai utara kalimantan selatan melakukan
identifikasi cacing dari muntahan anak SD, cacing berbentuk seperti
daun, seperti daging, agak putih abu merah, bentuk mirip seperti daun
sirih/nangka. Pasien memiliki kebiasaan memakan tumbuhan air
tidak/kurang masak. Cacing apakah yang dimaksud ?
a. Schistosoma haematobium
b. Fasciola hepatica
c. Fasciolopsis buski
d. Taenia saginata
e. Ascaris lumbricoides
1. Fasciolopsis buski adalah salah satu trematoda usus
yang bersifat hermaprodit yang dapat menimbulkan
penyakit fasciolopsiasis.
2. Hospes definitif parasit ini adalah manusia, babi,
kadang-kadang anjing, hospes intermedier 1 nya
keong air, sedangkan hospes intermedier 2 nya
adalah tumbuhan air.
3. Diagnosis pasti dengan menemukan telur pada
pemeriksaan tinja atau menemukan cacing dewasa
dalam tinja atau muntahan
Pemeriksaan laboratorium dari spesimen feces perempuan berusia
35 tahun yang dikirim dokter dengan keterangan BAB berdarah,
berlendir, hasil pemeriksaan makroskopis menunjukkan feces
berwarna hitam, konsistensi cair, darah positif, lendir positif, dan
hasil pemeriksaan mikroskopis ditemukan eritrosit, trofozoit
bergerak progressive dengan kaki semu, berinti satu terdapat
eritrosit di dalam sitoplasmanya.
Species dari parasit tersebut adalah ….
A. Entamoeba hartmani
B. Entamoeba coli
C. Entamoeba histolytica
D. Entamoeba gingivalis
E. Dientamoeba fragilis
Entamoeba histolytica menyebabkan disentri disertai sakit
perut, dimana tinja biasanya konsistensinya cair, dan tinja
bercampur lendir dan darah
Seorang pasien yang dengan catatan rekam medis sebelumnya
positif malaria 6 bulan yang lalu. Hasil pemeriksaan Hb 6 gr/dl.
Selanjutnya dilakukan pengambilan darah jari penderita tersebut,
kemudian dibuat sediaan darah tipis dan diwarnai dengan giemsa.
Pemeriksaan secara mikroskopis dijumpai eritrosit yang berisi
parasit membesar jika dibandingkan normal, inti parasit membesar
dan sitoplasma ameboid.
• Apakah jenis parasit yang tepat terhadap kasus di atas?
A. Plasmodium vivax
B. Plasmodium knowlesi
C. Plasmodium ovale
D. Plasmodium malariae
E. Plasmodium falcifarum
Stadium tropozoit muda/bentuk cincin,
memiliki ciri :
- Sitoplasma berbentuk cincin berwarna biru,
dengan inti berwarna merah.
- Cincin muda hampir 1/3 bagian eritrosit.

2. Stadium tropozoit tua/bentuk amuboid


- Sitoplasma tidak teratur (amuboid)
- Erittrosit terinfeksi membesar
- Inti menjadi besar dan tidak teratur bentuknya
- Eritrosit yang terinfeksi menjadi besar berwarna
pusat dan tampak titik-titik halus berwarna merah,
sama besar yang disebut titik Schuffner,
Seorang penderita yang datang ke laboratorium dengan diagnosa
klinik badan kurus, perut buncit, pucat, rambut kering dan mudah
rontok, disertai adanya gejala Ground itch, bronkitis dan batuk
berdarah. Hasil pemeriksaan sputum BTA negatif dan hasil
pemeriksaan darah kadar Hb 9 gr/dl, gambaran hapusan darah tepi
hipokromik mikrositer, leukopenia, limpositosis dan eosinofilia serta
pada pemeriksaan mikroskopis feces ditemukan telur cacing yang
hanya mempunyai 1 lapisan telur transparan berisi morula
bersegmen .
Species penyebab infestasi kecacingan tersebut adalah…
A. Enterobius vermicularis
B. Trichinella spiralis
C. Ancylostoma duodenale
D. Trichuris trichiura
E. Ascaris lumbricoides
•Telur Hookworm tidak bisa dibedakan antara spesies
bahkan dengan telur Strongyloides stercoralis sekalipun
•Bentuknya oval/lonjong
•Ukuran 40 x 65 mikron
•Dindingan tipis transparan
•Pada waktu keluar bersama feses biasanya masih
berupa unsegment ovum atau berisis 2-8 blastomere yang
akan berkembang lebih lanjut. Pada keadaan obstipasi
kadang-kadang didapatkan telur yg berisis morula atau
bahkan larva
• Seorang anak yang datang ke laboratorium dengan diagnosa
klinik anemia berat yaitu badan kurus, perut buncit, sangat
pucat, rambut kering dan mudah rontok. Hasil pemeriksaan
kadar Hb 9 gr/dl dan eosinofilia > 3%. Pada pemeriksaan
proktoskopi menunjukkan adanya cacing dewasa yang berbentuk
seperti cambuk melekat pada dinding dalam rektum penderita.
Hasil pemeriksaan mikroskopis spesimen feses didapatkat telur
dengan gambaran sebagai berikut…
• Diagnosa yang tepat penyebab infestasi kecacingan
tersebut adalah…
A. Enterobius vermicularis
B. Trichinella spiralis
C. Ancylostoma duodenale
D. Trichuris trichiura
E. Ascaris lumbricoides
• Pada survey darah jari penderita penyakit kaki gajah kronis yang
mengalami pembesaran bagian tungkai kaki maupun lengan. Hasil
pemeriksaan mikroskopis ditemukan parasit prelarva berbentuk
silinder dengan gambaran tubuh melengkung halus dengan
susunan inti teratur merata sepanjang tubuh dan perbandingan
panjang dan lebar rongga kepala 1:1, mempunyai selubung
berwarna merah muda pucat atau hampir tidak kelihatan.
• Diagnosa laboratorium yang tepat species nematoda jaringan dan
darah penyebab penyakit kaki gajah pada penderita tersebut
yaitu…
A. Wuchereria bancrofti
B. Brugia timori
C. Brugia malayi,
D. Brugia pahangi
E. Dracunculus medinensis
• Seorang ibu hamil dirujuk oleh dokter untuk melakukan
pemeriksaan darah ke Laboratorium, salah satu parameter di
formulir permintaan pemeriksaan adalah Mikroskopis malaria.
Walaupun ibu tersebut tinggal di daerah endemis malaria, beliau
tidak merasakan gejala demam. Diagnosa dini merupakan salah
satu perlindungan ibu hamil di daerah endemis. Hasil mikroskopis
sediaan darah, ditemukan parasit berbentuk pisang sehingga ibu
tersebut dapat menjadi carrier atau hospes penular malaria.
• Apa stadium parasit malaria yang terdapat dalam darah
ibu tersebut?
A. sporozoit
B. tropozoit
C. gametosit
D. merozoit
E. schizont
• Dalam kegiatan survey massa di Kabupaten Tabalong, seorang
ATLM melakukan pemeriksaan malaria dengan metode Rapid
Diagnostic Test (RDT) dengan sampel darah kapiler. Setelah
dilakukan pemeriksaan, didapatkan hasil terdapat garis merah
pada strip Pan (Non Plasmodium falcifarum) akan tetapi
tidak
terdapat garis pada C (control) RDT.
• Diagnosa laboratorium hasil pemeriksaan RDT tersebut adalah…
A. Positif Plasmodium vivax
B. Negatif Plasmodium vivax
C. Positif Plasmodium malariae
D. Negatif Plasmodium falcifarum
E. Invalid Plasmodium falcifarum
Pemeriksaan Mikroskopis Feces
 Pemeriksaan mikroskopis feses terutama ditujukan untuk menemukan
protozoa, larva, dan telur cacing.
 Untuk menemukan protozoa, digunakan larutan eosin 1-2% atau lugol
1-2%
 Sedangkan berikut adalah beberapa unsur lain yang bisa di teramati
pada pemeriksaan mikroskopis:
1. Karbohidrat (menggunakan lugol, akan tampak butiran biru),
2. Lemak (menggunakan larutan sudan III, akan tampak butiran jingga)
3. Protein (menggunakan reagen asam asetat 30% akan tampak butiran
kuning muda).
Metode Pemeriksaan Tinja
 Pemeriksaan telur cacing dari feses dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu
sediaan langsung (sediaan basah) dan sediaan tidak langsung (konsentrasi).
 Metode pemeriksaan tinja juga dibagi menjadi metode kuantitatif dan
metode kualitatif.Metode kualitatif berguna untuk menentukan positif atau
negatif cacingan.
 Metode yang biasa digunakan untuk pemeriksaan kualitatif adalah metode
direct slide, metode flotasi dan metode sedimentasi.
 Metode kuantitatif berguna untuk menentukan intensitas infeksi atau berat
ringannya penyakit dengan mengetahui jumlah telur per gram tinja. Metode
yang biasa digunakan untuk pemeriksaan kuantitatif adalah metode Kato-
Katz dan metode stoll
 Metode Stoll menggunakan reagen NaOH 0,1N
 Prinsip dari metode metode Kato katz sama dengan metode direct
slidedengan penambahan pemberian selophane tape yang sudah direndam
dengan malanchit green sebagai latar
 Metode Selotip
Metode ini digunakan untuk pemeriksaan telur Enterobius
vermicularis.Pemeriksaan dilakukan pada pagi hari sebelum anak kontak
dengan air, anak yang diperiksa berumur 1 sampai 10 tahun. Cara
pemeriksaan adalah dengan menggunakan plester plastik yang tipis dan
bening dan plester tersebut ditempelkan pada lubang anus kemudian
plester terebut ditempelkan pada permukaan objek glass
 Metode Merthiolate Iodine Formaldehyde (MIF)
Metode ini menyerupai metode sedimentasi. Metode ini baik dipakai
untuk mendiagnosis secara laboratories adanya telur cacing (Nematoda,
Trematoda dan Cestoda), Amoeba dan Giadia lamblia didalam tinja
Beberapa orang siswa pada Sekolah Dasar X terlihat kurus dan membuncit dibagian
perutnya, sebagian prestasi sekolah mereka menurun. Kondisi lingkungan sekolah antara
lain fasilitas sanitasi dasar tidak memadai, halaman sekolah masih berupa tanah dan tidak
tersedia tempat cuci tangan. Setelah dilakukan survei kecacingan terhadap siswa
didapatkan hasil yang cukup signifikan yaitu 43 % siswa positif kecacingan yang terdiri dari
jenis cacing Gelang (Ascaris lumbricoides), cacing Cambuk (Trichuris trichiura) dan cacing
Tambang (Ancylostoma duodenale). Sebagai tindak lanjut dari kegiatan survey diberikan
minum obat cacing secara massal terhadap siswa.
Dimanakan telur jenis agent parasit penyakit tersebut dapat bertahan hidup sebelum
ditularkan ke tubuh manusia ?
a. darah
b. tanah
c. air
d. udara
e. makanan
• Pemeriksaan telur cacing dalam feses metode flotasi didasarkan
atas berat jenis telur cacing yang lebih kecil dibandingkan berat
jenis larutan reagen yang digunakan dapat dilakukan sebagai
pemeriksaan kualitatif dengan jumlah sampel terukur dan alat
terstandar seperti Mini-FLOTAC.
• Reagensia yang dapat digunakan untuk metode flotasi tersebut
adalah…
A. MgSO4 0,1%
B. ZnSO4 33%
C. NaCl 0,9%
D. KOH 10%
E. Lugol 1 %
 Metode Flotasi menggunakan larutan garam jenuh atau gula jenuh
sebagai alat untuk mengapungkan telur.Metode ini terutama dipakai
untuk pemeriksaan tinja yang mengandung sedikit telur.
 Cara kerja dari metode ini berdasarkan Berat Jenis (BJ) telur-telur
yang lebih ringan daripada BJ larutan yang digunakan sehingga telur-
telur terapung dipermukaan, dan juga untuk memisahkan partikel-
partikel yang besar yang terdapat didalam tinja
 Bahan pengapung yang lazim digunakan dalam pemeriksaan tinja
metode flotasi adalah larutan NaCl jenuh, glukosa, MgSO4, ZnSO4
proanalis, NaNO3 dan millet jelly
• Seorang anak umur 7 tahun mengalami gejala alergi, kemerahan,
gatal-gatal pada kulit, demam, batuk dengan dahak berdarah
disertai muntah. Dalam specimen faeces ditemukan larva cacing
larva rhabditiform dengan ciri morfologi buccal cavity pendek dan
larva filariform usofagus terrletak di tengah tubuh. Hasil
pemeriksaan PCR 400 bp pada control positif pada sampel.
• Apa species dari parasit tersebut ?
A. Strongyloides stercolaris
B. Necator americanus
C. Ancylostoma duodenale
D. Trichuris trichiura
E. Ascaris lumbricoides
• Pemeriksaan mikroskopis sediaan darah malaria dari seorang ibu
hamil yang dirujuk oleh dokter dengan keterangan ibu tersebut
tinggal di daerah endemis malaria, tanpa gejala demam. Hasil
mikroskopis sediaan darah perifer tidak ditemukan parasit
Plasmodium gambaran mikroskopis. Pemeriksaan dilanjutkan
dengan Rapid Test Diagnostic (RDT) malaria dan hasil menunjukkan
hasil trace. Pemeriksaan lanjutan molecular malaria berdasarkan
identifikasi DNA Plasmodium dari sampel tersebut ternyata hasil
positif Plasmodium vivax strain s12.
• Pemeriksaan molekuler malaria tersebut dilakukan dengan metode
A. RDT
B. IHA
C. PCR
D. IFA
E. ELISA
PCR merupakan suatu teknik sintesis dan amplifikasi DNA secara in
vitro.
Proses PCR merupakan proses siklus yang berulang, meliputi
1. Pre- denaturasi
2. Denaturasi
3. Annealing (penempelan primer pada templat)
4. Extension (pemanjangan primer)
5. Post extension (pemantapan)
Dasar siklus PCR ada 30-35 siklus (Fatchiyah
et.al, 2011) meliputi :
 Denaturasi : 95°C, 30 detik
 Annealing : 55-60°C, 30 detik
 Ekstensi : 72°C, waktu tergantung panjang
pendeknya ukuran DNA yang diinginkan
sebagai produk amplifikasi
• Saat ini PCR sudah diaplikasikan secara luas untuk berbagai macam kebutuhan, di
antaranya untuk isolasi gen, DNA Sequencing, Identifikasi Forensik dan untuk Diagnosis
Penyakit.
• PCR banyak membantu dalam penelitian dandiagnosis penyakit. Teknik ini juga telah
lama menjadi metode standar di semua laboratorium yang melaksanakannya. Aplikasi
PCR saat ini sangat mendukung dalam menegakkan diagnosis penyakit baik penyakit
infeksi maupun penyakit genetik.
• Beberapa contoh aplikasi PCR dalam menegakkan diagnosis penyakit infeksi adalah
dalam (1) mendeteksi virus, seperti Human Papilloma Virus (HVP), Cytomegalovirus
(CMV), Influenza A (H1N1), Epstein Barr Virus (EBV) dan lain-lain; (2) mendeteksi bakteri,
seperti Mycobacterium tuberculosa (MTB), Corynebacterium diphteriae, Neisseria
gonorrhoeae, dan lain-lain; (3) mendeteksi parasit seperti: Toxoplasma gondii,
Plasmodium spp.; dan mendeteksi jamur seperti: P. jiroveci dan Aspergillus spp.
• Di samping itu PCR dapat diaplikasikan untuk menegakkan diagnosis penyakit genetic/
keturunan, seperti mendeteksi sickle cell anemia (anemia sel sabit), ovalositosis,
Hemofilia A, Thalasemia, dan lain-lain
• Seorang ATLM melakukan pemeriksaan kepada sampel feses pasien
yang dididamkan selama 3 hari didapatkan cacing berbentuk
parasitik dengan ciri-ciri kecil lansing, tidak berwarna cuticula
striated, buccal cavity pendek dan oseophagus silindris Panjang.
• Diagnosa langsung jika terdapat kejadian diatas adalah...
A. Ditemukan telur decortect
B. Ditemukan telur vertil
C. Ditemukan telur invertil
D. Ditemukan larva filariform
E. Ditemukan larva rabditiform
• Seorang ATLM memeriksa sampel feses didapatkan telur dengan
ciri-ciri seperti tempayan, barrel shape atau lemon shape dan
terdapat dua buah mucoid plug dan berwarna kuning.
• Telur yang didapatkan oleh ATLM adalah?
A. Ancylostoma sp
B. Strongiloides sp
C. Thricuris thriciura
D. Enterobius vermicularis
E. Toxocara cati
• Cacing T. trichiura dinamakan cacing cambuk
karena secara menyeluruh cacing ini
berbentuk seperti cambuk
• Telur berukuran 30–54 x 23 mikron dengan
bentukan yang khas lonjong seperti tong
(barrel shape) dengan dua mucoid plug pada
kedua ujung yang berwarna transparan
• Seorang ATLM memeriksa sampel pasien dari biopsi otot akibat
adanya creeping dan ditemukan cacing yang ada pada hasil biopsi
tersebut dengan ciri-ciri halus seperti rambut dan ujung arterior
langsing.
• Pada hasil tes darah didapatkan
A. Peningkatan jumlah basofil
B. Penurunan jumlah monosit
C. Peningkatan jumlah limfosit
D. Penurunan jumlah neutrophil segmen
E. Peningkatan jumlah eosinofil
• Di dalam tubuh manusia terdapat sistem imun yang berfungsi untuk
melawan benda asing seperti bakteri, virus, dan parasit yaitu leukosit.
Leukosit dalam darah dibagi menjadi dua yaitu agranulosit ( limfosit &
monosit), dan granulosit (basofil, eosinofil, & neutrofil) (Ganong, 1999).
• Limfosit memberikan pertahanan tubuh untuk melawan mikroorganisme
seperti nematoda usus,
• Monosit memegang peranan penting dalam pengenalan sel dengan
antigen yang masuk,
• Neutrofil merupakan garis depan pertahanan terhadap mikroorganisme
yang masuk ke dalam tubuh yang bertugas merusak dinding sel
mikroorganisme dan menghancurkannya,
• Basofil merupakan sel penanda peradangan, dan
• Eosinofil melakukan fagositosis selektif terhadap antigen terutama cacing
 Monosit merupakan leukosit terbesar diantara leukosit lainnya dengan diameter 16-20 µm dan memiliki
inti sentral yang besar berbentuk lonjong atau berlekuk dengan kromatin padat sitoplasma berwarna biru
pucat dan mengandung banyak vakuola halus
 Limfosit merupakan leukosit terkecil diantara leukosit lainnya dan termasuk dalam leukosit agranulosit.
Diameternya kurang lebih 10 µm, intinya relatif besar dan berwarna gelap berbentuk bundar agak
berlekuk, kromatin kasar dan padat, serta sitoplasma yang sempit.Jumlah normal limfosit dalam
peredaran darah kurang lebih 20-45% dari total leukosit
 Neutrofil adalah bagian sel darah putih dari kelompok granulosit dengan diameter 12-15 µm. Granula
yang terdapat pada sitoplasma neutrofil ini berwarna merah kebiruan dengan 3 inti sel. Ada dua jenis
neutrofil, yaitu neutrofil batang dan neutrofil segmen
 Basofil adalah granulosit dengan populasi paling minim yaitu 0-1% dari total leukosit pada peredaran
darah.Basofil berdiameter kurang lebih 12 µm yang mengandung banyak granula sitoplasmik dengan dua
lobus. Granula berwarna biru tua atau lembayung dan menutupi inti. Basofil merupakan sel utama pada
reaksi alergi/ hipersensitifitas, dan berhubungan dengan kekebalan
 Eosinofil adalah sel darah putih dari kelompok granulosit yang berperan dalam sistem multiselular dan
beberapa infeksi parasit. Eosinofil juga mempunyai fungsi sebagai sel efektor sitotoksik pada alergi dan
infeksi parasit, khususnya dalam melawan kecacingan. Eosinofil juga bertanggung jawab pada patologi
inflamasi kecacingan. Eosinofil mempunyai granula berupa Major Basic Protein (MBP) yang lebih toksik
bagi cacing dibanding dengan enzim proteolitik yang di hasilkan oleh neutrofil
• Seorang ATLM memeriksa sampel biopsy jaringan kulit didapatkan
cacing dengan ciri-ciri terdapat 2 pasang gigi yang tidak sama
ukurannya, ukuran 10,5 x 0,4 mm dan buccal kopulatriks besar
dengan rays pendek.
• Cacing yang menginfeksi adalah...
A. Ancylostoma braziliense
B. Ancylostoma caninum
C. Gnestostoma spinigerum
D. Toxocara canis
E. Toxocara cati
• Seorang ATLM memeriksa pasien hasil biopsi hepar didapatkan
cacing dengan ciri-ciri ekor cacing mempunyai tonjolan terminal
dan mempunyai sayap leher yang sempit memanjang.
• Cacing yang ditemukan ATLM adalah...
A. Ancylostoma braziliense
B. Ancylostoma caninum
C. Gnestostoma spinigerum
D. Toxocara canis
E. Toxocara cati
 Toxocariasis pada manusia disebabkan
oleh infeksi larva Toxocara spp., yang
merupakan cacing gelang ascarid
umum pada mamalia. Spesies
zoonosis yang dikonfirmasi termasuk
cacing gelang anjing T. canis (dianggap
paling umum) dan cacing gelang
kucing T. cati (frekuensi tidak
diketahui).
 Toxocara canis dan T. cati adalah parasit
kosmopolitan anjing dan kucing
peliharaan. Meskipun umum secara global,
prevalensi pada hewan dan manusia paling
tinggi di negara berkembang
• Dalam Analisa laboratorium ditemukan telur nyamuk dengan ciri-
ciri tanpa ada pelampung, tersusun rapi membentuk rakit dan
berada dipermukaan air keruh.
• Telur nyamuk apa yang dimaksud...
A. Anopheles
B. Aedes agepti
C. Aedes albopictus
D. Culex
E. Mansonia
• Seorang ATLM mengambil sampel air yang tercepamar larva
nyamuk pada suatu wilayah untuk menentukan jenis larva yang
muncul, setelah diperiksa di laboratorium ditemukan bahwa
memiliki sifon dengan rambut pada satu bagian serta memili sisir
pada ujung sifon sebanyak 1 baris.
• Larva apa yang dimaksud?
A. Anopheles
B. Aedes agepti
C. Aedes albopictus
D. Culex
E. Mansonia
• Hasil pemeriksaan feces dari pasien dengan keluhan
prolapsus rectum, ditemukan telur cacing dengan
morfologi telur berbentuk tong barrel-shaped di ke 2 ujung
menonjol, warna kuning kecoklatan, dinding terdiri
atas dua lapis.
• Spesies cacing apa yang dapat menyebabkan gangguan
tersebut?
A. Trichuris trichiura
B. Necator americanus
C. Ascaris lumbricoides
D. Ancylostoma duodenale
E. Strongyloides stercoralis
• Hasil pemeriksaan feces diketahui positif ditemukan telur cacing
tambang. Dari hasil pemeriksaan dilanjutkan pembiakan bahan
pemeriksaan untuk identifikasi spesies cacing tambang, untuk
membedakan spesies Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale.
• Bagaimana membedakan stadium dewasa spesies tersebut ?
A. Jumlah gigi
B. Bentuk telur
C. Panjang badan
D. Bentuk infektif
E. Bentuk esofagus
• Seorang ATLM menerima bahan pemeriksaan berupa faeces dari
penderita askariasis dengan permintaan pemeriksaan telur cacing
secara kuantitatif. Metode pemeriksaan yang digunakan adalah
metode Kato Kazt.
• Apa fungsi selofan pada metode tersebut?
A. Meratakan sampel
B. Memadatkan sampel
C. Merekatkan zat warna
D. Pengganti cover glass
E. mempermudah menghitung telur cacing
• Hasil pemeriksaan sampel feces dengan konsistensi padat
ditemukan stadium kista. ATLM yang melakukan pemeriksaan
memastikan apakah spesies kista tersebut adalah Entamoeba coli
atau Entamoeba histolytica.
• Bagaimana membedakan kedua spesies pada stadium tersebut?
A. Bentuk sitoplasma
B. Ada tidaknya lendir
C. Ada tidaknya lekosit
D. Ada tidaknya eritrosit
E. Bentuk benda kromatoid
• Hasil pemeriksaan sediaan darah tipis pasien yang menderita
malaria, ditemukan trofozoid dengan bentuk amuboid,
eritrosit yang terinfeksi parasit dibandingkan dengan eritrosit
yang tidak terinfeksimemiliki ukuran lebih besar. Secara semi
kuantitatif hasil pemeriksaan dilaporkan Positif (++).
• Bagaimana kepadatan parasit berdasarkan hasil pemeriksaan
tersebut?
A. Ditemukan 1-5 parasit dalam 100 lapang pandang
B. Ditemukan 1-10 parasit dalam 100 lapang pandang (+)
C. Ditemukan 11-100 parasit dalam 100 lapang pandang
D. Ditemukan 1-10 parasit dalam 1 lapang pandang (+++)
E. Ditemukan >10 parasit dalam 1 lapang pandang (++++)
• Pemeriksaan dari sediaan hapus darah ditemukan mikrofilaria
dengan ciri morfologi, perbandingan panjang dan lebar rongga
kepala 3:1, inti pada badan tidak teratur, bagian ekor
terdapat inti berjumlah 2 inti.
• Apa spesies parasit pada sediaan hapus tersebut?
A. Brugia timori
B. Brugia malayi
C. Mansonella ozzardi
D. Wuchereria bancrofti
E. Acanthocheilonema perstans
• Pada suatu daerah diketahui penduduknya banyak menderita
penyakit cikungunya, diduga vektor penyebab penyakit tersebut
adalah nyamuk Aedes albopictus. Untuk memastikan spesies
yang bertindak sebagai vektor dilakukan survei jentik nyamuk.
• Dari tempat perindukan mana, larva nyamuk diambil untuk
dilakukan identifikasi ?
A. Air bersih pada pelepah pohon
B. Genangan air kotor pada selokan
C. Air dalam bak mandi di dalam rumah
D. Penampungan air bersih di dalam rumah
E. Genangan air kotor pada lokasi pembuangan sampah
 Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular
yang ditandai dengan panas (demam) dan disertai dengan
perdarahan.
 Penyebab Demam Berdarah Dengue disebabkan oleh virus
dengue
 Penularan Demam Berdarah Dengue ditularkan melalui
gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus yang
hidup di dalam dan di sekitar rumah.
• Hasil pemeriksaan dari sampel pemeriksaan feces pasien
yang diduga menderita amebiasis, diketahui konsistensi feces
cair, berlendir dan dijumpai adanya darah.
• Untuk memastikan diagnosa tersebut pada feces pasien
harus ditemukan ?
A. Lekosit melebihi normal
B. Eritrosit melebihi normal
C. Entamoba hystolitica Stadium Kista
D. Entamoba hystolitica Stadium Pre kista
E. Entamoba hystolitica Stadium Trofozoit
• Seorang teknisi laboratorium melakukan pemeriksaan analisis feses
pada sampel yang berasal dari pasien yang menderita diare. Hasil
pewarnaan dengan Eosin % dari feses, ditemukan parasite yang
memiliki 1 inti, 1 kromatin yang halus, tersususun pada membrane
inti, memiliki kariosom yang kecil, padat dan letaknya sentris.
Pada sitoplasmanya, mengandung granula halus dan sel darah
merah.
• Apa stadium dan spesies yang sesuai dengan karakteristik
tersebut?
A. Kista Entamoeba coli
B. Tropozoid Entamoeba coli
C. Tropozoid Balantidium Coli
D. Kista Entamoeba hystolitica
E. Tropozoid Entamoeba hystolytica
• Ukurannya bervariasi antara 12–60 µm, pada faeces cair dan baru, dapat
ditemukan trofozoit yang besar.
• Ektoplasma jernih, tebal, kadang–kadang bisa tampak pseudopodi yang
berbentuk seperti jari.
• Endoplasma granulair, di dalamnya terdapat vakuola makanan yang
sering kali berisi eritrosit.
• Nukleus berbentuk sferis, diameternya sekitar 1/5–1/6 dari diameter
amoeba seluruhnya, berisi kariosoma kecil yang terletak sentral dan
dihubungkan dengan membrana nukleus oleh fibril akromatik halus
tersusun radier, dinding sebelah dalam dari nukleus terdapat
penimbunan granula kromatin yang reguler halus.
• Pemeriksaan laboratorium feses dari seorang laki-laki 35 thn
yang dikirim dokter dengan keterangan BAB berdarah, hasil
pemeriksaan makrkoskopis feses berwarna hitam, lembek,
berdarah berlendir, mikroskopis ditemukan dengan ciri bentuk
lonjong berdinding tebal dikedua ujungnya terdapat tonjolan..
• Pewarna apakah yang paling tepat digunakan pada pemeriksaan
laboratorium tersebut?
A. Eosin 2%
B. Lugol
C. pZ
D. aquadest
E. aquabidest
• Seorang ATLM memeriksa sampel pasien dari biopsi otot akibat
adanya creeping dan ditemukan cacing yang ada pada hasil biopsi
tersebut dengan ciri-ciri halus seperti rambut dan ujung arterior
langsing.
• Cacing yang menginfeksi adalah...
A. Ancylostoma duodenale
B. Ancylostoma caninum
C. Tricinella spiralis
D. Toxocara canis
E. Toxocara cati
Seorang ATLM memeriksa pasien hasil biopsi hepar didapatkan
cacing dengan ciri-ciri ekor cacing mempunyai tonjolan terminal
dan mempunyai sayap leher yang pendek dan melebar.
Cacing yang ditemukan ATLM adalah...
A. Ancylostoma braziliense
B. Ancylostoma caninum
C. Gnestostoma spinigerum
D. Toxocara canis
E. Toxocara cati
• Seorang ATLM mengambil sampel air yang tercepamar larva
nyamuk pada suatu wilayah untuk menentukan jenis larva yang
muncul, setelah diperiksa di laboratorium ditemukan bahwa
memiliki sifon dengan rambut pada satu bagian serta memiliki
sisir pada ujung sifon sebanyak 2 baris.
• Larva apa yang dimaksud...
A. Anopheles
B. Aedes agepti
C. Aedes albopictus
D. Culex
E. Mansonia
• Seorang ATLM mengamati nyamuk yang telah menjadi endemic
pada suatu daerah, setelah sampel sudah ada dilaboratorium
sampel diamati ditemukan dengan ciri terdapat plumose dengan
probandus yang sejajar dengan palpus.
• Nyamuk apa yang ditemukan ATLM tersebut...
A. Anopheles jantan
B. Anopheles betina
C. Aedes jantan
D. Aedes betina
E. Culex jantan
Seorang ATLM menerima permintaan pemeriksaan feses terhadap
pasien dengan keluhan prolapsus rectum. ATLM tersebut
melakukan persiapan peralatan dan memberikan penjelasan
kepada pasien untuk dilakukan pengambilan sampel.
Bagaimana cara pengambilan sampel untuk pemeriksaan tersebut?
A. Mengambil menggunakan spatula
B. Menampung feces pada kertas karton
C. Menampung feces pada wadah bermulut lebar
D. Feses ditampung pada wadah yang sudah dialasi tisu
E. Mengambil feses pada waktu bangun tidur pagi hari sebelum
mandi dan BAB
Pemeriksaan feses seorang pasien anak perempuan, usia 10 tahun
dengan diagnosa kecacingan. Diagnosis tersebut dapat ditegakkan
dengan pemeriksaan feses lengkap metode natif yang memerlukan
larutan/reagen untuk dapat mengamati morfologi dan
membedakan telur-telur cacing dengan kotoran disekitarnya.
Apa reagen yang digunakan untuk pemeriksaan tersebut?
A. ZnSO4 33%
B. HgCl2 10%
C. NaCl 33%
D. Fuksin 1%
E. Eosin 2%
• Pemeriksaan anal swab dengan menggunakan scoth adhesive
tape pada pasien anak laki-laki berumur 8 tahun dilakukan pada
pagi hari sebelum anak buang air besar atau cebok. Scoth
adhesive tape tersebut kemudian di rekatkan pada kaca benda
dan diberi sedikit toluol untuk pemeriksaan mikroskopis. Dari
pemeriksaan mikroskopis didapatkan telur cacing dengan ciri
berbentuk asimetris (salah satu sisi datar), kulit telur terdiri dari
2 lapis (lapisan luar transparan) dan di dalam telur selalu terdapat
bentuk larva.
• Apakah telur cacing yang dimaksud tersebut?
A. Trichuris trichiura
B. Ascaris lumbricoides
C. Enterobius vermicularis
D. Ancylostoma duodenale
E. Strongyloides stercoralis
• Pemeriksaan laboratorium feses dari seorang laki-laki 35 thn
yang dikirim dokter dengan keterangan BAB berdarah, hasil
pemeriksaan makrkoskopis feses berwarna hitam, lembek,
berdarah berlendir, mikroskopis ditemukan dengan ciri bentuk
lonjong berdinding tebal dikedua ujungnya terdapat tonjolan.
• Parasit apakah yang terdapat pada spesimen tersebut ?
A. Ascaris lumbricoides
B. Trichuris trichiura
C. Enterobius vermicularis
D. Necator americanus
E. Ancylostoma duodenale
• Pemeriksaan preparat awetan nyamuk dewasa menunjukkana
morfologi palpi lebih pendek dari probosis, pada torak terdapat
noda putih berbentuk kurve, terdapat noda hitam putih yang jelas
pada kaki ataupun abdomen dan merupakan vektor suatu
penyakit.
• Nyamuk tersebut merupakan pembawa infeksi virus tertentu, virus
apakah yang dibawa oleh nyamuk itu?
A. influensa
B. Dengue
C. hepatitis
D. herpes
E. campak
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai