TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Malaria
parasit malaria tahun 1885, pada tahun 1990 Manson membuktikan bahwa
http://repository.unimus.ac.id
10
1. Trofozoit
2. Skizon
3. Gametosit
a. Makrogametosit
kehitaman.
http://repository.unimus.ac.id
http://repository.unimus.ac.id
12
menginfeksi manusia.
b. Pada manusia
1. Fase hati
mengikuti sirkulasi darah dan masuk ke dalam sel hati. Dalam waktu 7-
seluruh sel hati. Selanjutnya sel hati pecah dan parasit masuk ke aliran
darah, menginfeksi sel darah merah. Hal ini berlaku untuk infeksi P.
sejumlah parasit tetap berada dalam hati dan tidak berkembang biak
Fase ini merupakan fase aseksual. Pada saat merozoit dalam sel hati
http://repository.unimus.ac.id
13
a. Anamesis
b. Pemeriksaan fisik
http://repository.unimus.ac.id
14
c. Pemeriksaan mikroskopis
masuk ke dalam darah. Ukuran parasit tersebut sangat kecil dan hanya
darah malaria yaitu sediaan darah tipis dan sediaan darah tebal.
dan sediaan darah tebal ditetesi minyak imersi dan diperiksa di bawah
malaria dapat dilakukan dengan banyak metoda. Salah satu metode yang
http://repository.unimus.ac.id
15
malaria dapat dibuat dalam 2 bentuk, yaitu sediaan darah tipis dan sediaan
Sediaan ini mempunyai bentuk parasit yang kurang utuh dan kurang
sediaan apus darah tepi secara tepat, perlu dilakukan teknik pewarnaan.
http://repository.unimus.ac.id
16
terdiri dari eosin, methilen biru dan azur yang masi aktif. Parasit
malaria dalam darah tidak dapat dilihat apabila bagian parasit tidak
agar parasit dapat menyerap zat warna. Jika kepekatan larutan dan
http://repository.unimus.ac.id
17
dan zat warna Giemsa mengalir keluar dari kaca objek selama proses
2.2 Giemsa
Giemsa adalah zat warna yang terdiri dari eosin dan metil azur, yang
memberi warna metilen biru pada sitoplasma dan warna merah pada inti
leukosit. Zat warna tersebut dilarutkan dengan metil alkohol dan gliserin.
Larutan ini dikemas dalam botol coklat berukuran 100 mL – 200mL dan
yang paling sering digunakan dan merupakan standar yang ditetapkan oleh
sama yaitu warna merah pada kromatin (inti) dan biru pada sitoplasma
http://repository.unimus.ac.id
18
absolut dan 500 ml gliserin murni. Giemsa stok harus mempunyai kualitas
baik dan zat warna seperti eosin, metilin biru, dan mitilin azur harus masi
yang bersih, kering dan telah dilapisi aluminium foil, kemudian bubuk
larutan disaring dengan kertas saring whatman kedalam botol yang gelap
atau botol yang dilapisi aluminium foil. Botol diberi label tanggal
2015).
mutu Giemsa untuk mengetahui apakah Giemsa stok yang akan digunakan
masi baik :
http://repository.unimus.ac.id
19
pewarnaan masal.
1. Letakkan kertas saring diatas gelas atau petri disk supaya bagian
tepi, jika warna ungu atau merah tidak terbentuk berarti Giemsa
http://repository.unimus.ac.id
20
1. Kualitas zat
Pewarnaan sediaan warna Giemsa
darah malaria 2. Kualitas larutan
buffer
3. Kepekatan
Larutan Giemsa 3% larutan Giemsa
Larutan Giemsa 5%
4. Kualitas
pembuatan
sediaan darah
5. Kebersihan
Morfologi tropozoit sediaan darah
Plasmodium
falciparum
http://repository.unimus.ac.id
21
http://repository.unimus.ac.id