TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Malaria
penting di dunia secara umum ada 4 jenis malaria, yaitu tropika tertiana, tertiana
ovale dan quartaria di dunia ada lebih dari 1 juta meninggal setiap tahun (Dirjen
P2P1, 2011).
instraseluler dari genus plasmodium Penyakit ini secara alami ditularkan oleh
gigitan nyamuk Anopheles betina penyakit malaria ini dapat menyerang siapa saja
Anhopheles
Malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh infeksi protozoa dari genus
Plasmodium yang dapat dengan mudah dikenali dari gejala meriang (panas, dingin
dan juga sering di temukan pada hewan berupa burung kera dan primata lainnya
(Achmad, 2008).
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit (Plasmodium)
yang ditularkan oleh gigitan nyamuk yang terinfeksi (vector borne desease).
vivax, dan Plasmodium ovale Pada tubuh manusia, parasit membelah diri dan
bertambah banyak di dalam hati dan kemudian menginfeksi sel darah merah
(Kemenkes, 2011).
Penyakit malaria juga dapat dikatakan sebagai penyakit yang muncul kembali
(reemerging disease). Hal ini disebabkan pemanasan global yang terjadi karena
polusi akibat ulah manusia yang menghasilkan emisi dan gas rumah kaca, seperti
CO2, CFC, CH3, NO, perfluoro carbon dan carbon tetra flouride yang
menyebabkan atnosfer bumi memanas dan merusak lapisan ozon, sehingga radian
matahari yang masuk ke bumi semakin banyak dan terjebak di lapisan bumi
karena terhalang oleh rumah kaca, sehingga temperatur bumi kian memanas dan
nyamuk betina Anopheles yang spesiesnya dapat berbeda dari suatu daerah
dengan daerah lainya. Penularan malaria dapat juga terjadi dengan masuknya
coat polymerase chain reaction (PCR), serta Rapid Diagnostic Test (RDT) Tes
eritrosit (buffy coat) pada sample darah yang sudah di sentrifugasi dan perlu
rendah dan identifikasi semua spesies malaria. PCR memerlukan personil yang
khusus. Saat ini PCR tidak banyak digunakan untuk diagnosis malaria.
Dkk, 2009).
sediaan tebal dibuat hanya dengan menetaskan darah pada kaca objek, sediaan
darah tebal digenangi air atau aquades terlebih dahulu sebelum dilakukan
dan parasite yang dapat ditemukan dalam sediaan, sediaan darah tebal lebih
efisien atau lebih baik digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya infeksi
parasit, apusan tebal juga tidak difiksasi dengan metanol sediaan darah tebal
infeksi, Sediaan tipis dibuat meneteskan darah pada kaca objek kemudiaan
disebarkan sehingga terbentuk lidah api, sediaan darah tipis tidak perlu di
genangi oleh air terlebih dahulu sebelum pewarnaan, karena sediaan darah tipis
dengan eritrosit yang normal, kurang sensitif dibanding dengan sediaan darah
tebal, terutama jika infeksi parasit nya masih rendah apusan darah tipis difiksasi
dengan metanol, sediaan darah tipis terutama digunakan untuk mengenali jenis