Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Penyakit malaria adalah penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus
Plasmodium yang termasuk golongan protozoa melalui perantaraan tusukan
(gigitan) nyamuk Anopheles spp. Indonesia merupakan salah satu negara yang
memiliki endemisitas tinggi.
Malaria maupun penyakit yang menyerupai malaria telah diketahui ada
selama lebih dari 4.000 tahun yang lalu. Malaria dikenal secara luas di daerah
Yunani pada abad ke4 SM dan dipercaya sebagai penyebab utama berkurangnya
 penduduk kota. Penyakit malaria sudah dikenal sejak tahun 1$5&' tetapi baru
ditemukan parasit dalam darah oleh Alphonse aeran tahun 1**0.
+ntuk mewarnai parasit' pada tahun 1**& Marchiafaa menggunakan metilen
biru sehingga morfologi parasit ini lebih mudah dipelajari. Siklus hidup
plasmodium di dalam tubuh nyamuk dipelajari oleh /oss dan inagmi pada
tahun 1*1* dan kemudian pada tahun 1100 oleh Patrick Manson dapat
dibuktikan bahwa nyamuk 
adalah ektor penular malaria.
Pada tahun 1*10 2ioanni atista 2rassi dan /aimondo 3eletti adalah dua
 peneliti Italia yang pertama kali memberi nama dua parasit penyebab malaria pada
manusia' yaitu Plasmodium ia dan Plasmodium malariae. Pada tahun 1*1$
seorang Amerika bernama illiam 5. elch memberi nama parasit penyebab
malaria tertiana sebagai Plasmodium falciparum dan pada 1166 7ohn illiam
atson Stephens menguraikan nama parasit malaria keempat' yaitu Plasmodium
oale.
Penyakit malaria hingga kini masih merupakan salah satu masalah
kesehatan masyarakat dunia yang utama. Malaria menyebar di berbagai negara'
terutama di kawasan Asia' Afrika'dan Amerika atin. 8i berbagai negara' malaria
 bukan hanya permasalahan kesehatan semata. Malaria telah menjadi masalah
sosialekonomi' seperti kerugian ekonomi' kemiskinan dan keterbelakangan.
Melihat dari berbagai definisi yang telah disebutkan diatas maka kami
sangat tertarik untuk melakukan pengujian guna untuk mengidentifikasi dan
mengetahui morfologi dari sel darah merah dan komponen disekitarnya. +ntuk 

1
mengetahui bagaimana cara melakukan uji laboratoruim pada penyakit malaria
tersebut.

B. Latar Belakang
a. Mengetahui bahwa plasmodium dan sel darah merah dapat dilihat dengan

 pewarnaan
b. Mengenal morfologi eritrosit' plasmodium ia dan plasmodium falciparum
BAB II
Metodologi Penelitian
A. Landasan Teori
Pewarnaan 2iemsa (2iemsa Stain) adalah teknik pewarnaan untuk 
 pemeriksaan mikroskopis yang namanya diambil dari seorang peneliti malaria
yaitu 2usta 2iemsa. Pewarnaan ini digunakan untuk pemeriksaan
sitogenetik dan untuk diagnosis histopatologis parasit malaria dan parasit lainnya.
Prinsip dari pewarnaan giemsa adalah presipitasi hitam yang terbentuk dari
penambahan larutan metilen biru dan eosin yang dilarutkan di dalam metanol.
Pewarnaan giemsa digunakan untuk membedakan inti sel dan morfologi
sitoplasma dari sel darah merah' sel darah putih' trombosit dan parasit yang ada
di dalam darah. Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling
bagus digunakan untuk identifikasi parasit yang ada di dalam darah
(bloodborne
 parasite).
9elebihan dari pewarnaan 2iemsa ini adalah biaya relatif murah. .
Meskipun demikian masih terdapat beberapa kendala dan keterbatasan' dengan
tenaga laboratorium yang berpengalaman sekalipun' memakan waktu dan
membutuhkan upaya yang intensif' terutama bila parasit sedikit atau tidak 
dijumpai di dalam darah pada saat pemeriksaan.
Penyakit malaria merupakan penyakit infeksi dengan kematian sekitar 1
 juta orang:tahun. 8isebabkan oleh parasit jenis protozoa dari golongan:genus
Plasmodium. 8ari genus Plamodium terdapat 4 spesies yang dapat menyebabkan
 penyakit pada manusia yaitu Plasmodium falciparum' Plasmodium
ia' Plasmodium malariae dan Plamodium oale. Pada umumnya' Plasmodium
falciparum dan Plasmodium ia  merupakan yang paling sering ditemukan.
Sedangkan Plasmodium malariae dan Plasmodium oale dijumpai pada Indonesia
 bagian timur seperti Papua' Maluku dan sekitarnya.
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria' antara lain ;
• Malaria tertiana' disebabkan oleh Plasmodium ia'
dimana

 penderita merasakan demam muncul setiap hari ketiga.


• Malaria <uartana' disebabkan oleh Plasmodium malariae' penderita
merasakan demam setiap hari keempat.
• Malaria serebral' disebabkan oleh Plasmodium falciparum'

 penderita mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala


terserangnya bagian otak' bahkan memasuki fase koma dan
kematian yang mendadak.
• Malaria pernisiosa' disebabkan oleh Plasmodium ia'
gejala

dapat timbul sangat mendadak' mirip Stroke' koma disertai gejala


malaria yang berat.
Malaria ia
=leh ; Plasmodium ia. Penyakit' malaria ia atau malaria tertiana
 benigna. Penyebaran' didaerah tropik dan iklim dingin. Morfologi dan siklus
hidup dalam tubuh manusia. Stadium praeritrositer berlangsung > * hari. Skizon
hati berukuran 45 m'membentuk lebih dari 10.000 merozoit' sporozoit' ada yang
mengalami istirahat dalam sel hati (hipnozoit). Siklus eritrositer. Merozoit
masuk eritrosit muda'meneruskan siklus dalam eritrosit yang berlangsung 4* jam
yang terjadi secara sinkron. Parasit pada permulaan terbentuk cincin' besarnya >
1:& eritrosit' eritrosit yang dihinggapi menjadi besar dan didalamnya timbul
titiktitik Schuffneer. Trofozoit sangat aktif terdapat pigmen (hemozin'yaitu suatu
gabungan hematin dan protein)' berwana kuning tengguli. Skizon matang
mengandung 16 64 merozoit. 2ametogoni. Merozoit setalah tumbuh menjadi
trofozoit' kemudian dapat membentuk makrogametosit dan mikrogametosit yang
beebnetuk bulat atau lonjong. 8alam tubuh nyamuk' terjadi pembiakan seksual
dengan masa tunas ekstrinsik > 14 hari. =oksita dalam nyamuk mempunyai &04
butir pigmen.

Plasmodium vivax

• @ritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran

dan pucat karena kekurangan hemoglobin.


• Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
• Tropozoit tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan

sitoplasma yang tidak merata.


• 8alam waktu & jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel

eritrosit yang membesar.


• Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan dan

menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah antara 1


 B 1* buah.
• 2ametosit mengisi hampir seluruh eritrosit. Mikrogametosit berinti

 besar dalam pewarnaan 2iemsa akan berwarna merah muda


sedangkan sitoplasma berwarna biru. Makrogametosit berinti padat
 berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.
• Terdapat bintikbintik merah yang disebut titik Schuffner

pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini.

erikut bentuk B bentuk Plasmodium ia dan ciri cirinya.


a. entuk cincin ; 1. +kuran 1:& eritrosit' 6. entuk cincin tebal' &.
9romatin masa padat berbatas jelas' 4. entuk accole kadang
B kadang' 5. Pigmen tidak ada.
 b. entuk Tropozoit ; 1. +kuran besar' 6. entuk sangat irregular'
akuola nyata' &. 9romatin titik B titik atau benang B benang' 4.
Pigmen halus' warna kuning coklat' 5. Penyebaran partikel halus'
. Penyebaran tersebar.
c. entuk Skizon Imature ; 1. entuk hampir mengisi seluruh
eritrosit' 6. entuk sedikit amoeboid' &. 9romatin banyak berupa
masa ireguler' 4. Pigmen tersebar 
d. entuk Skizon Mature ; 1. Mengisi @ritrosit' 6. entuk
bersegmen' &. Merozoit 14 B 1' rata B rata 1' 4. +kuran
sedang' 5. Pigmen
 berkumpul ditengah ( kuning coklat )
e. entuk Mikrogametosit ; 1. aktu timbul & B 5 hari' 6. 7umlah
dalam darah banyak' ukuran mengisi eritrosit yang membesar &.
entuk bulat: oale dan padat' 4. Sitoplasma biru pucat' 5.
9romatin fibril dengan delondong' daerah sekitar yang tidak 
 berwarna' . Pigmen tersebar.
f. entuk Makrogametosit ; 1. aktu timbul & B 5 hari' 6. 7umlah
dalam darah banyak' ukuran mengisi eritrosit yang membesar' &.
entuk bulat:oale dan padat' 4. Sitoplasma biru tua' 5. 9romatin
merupakan massa padat di perifer' . Pigmen small round perifer.
Plasmodium faliparum
Penyakit'malaria tropika' malaria falciparum' malaria subtertiana' malaria
tertiana maligna. Penyebaran' terutama di daerah tropik.
Morfologi dan siklus hidup dalam tubuh manusia. Stadium praeritrositer 
 berlangsung  hari. Skizon hati besarnya 0 m mengandung C 40.000 merozoit.
Stadium di luar eritrosit sampai sekarang belum ditemukan' relaps pada malaria
tropika dianggap sebagai reduksen. Siklus dalam eritrosit berlangsung &4*
jam dan tidak sinkron. @ritrosit yang di hinggapi parasit tidak membesar
warnanya
 biru lembayung. 8alam eritrosit tampak titiktitik Maurer. entuk cincin kecil >6
m' bisanya besar jumlahnya. Sering terdapat bentuk accole dan infeksi multipel'
inti menonjol serta sering pula terdapat 6 inti pada sebuah cincin. Pada darah
 perifer biasanya hanya terdapat bentuk cincin dan gametosit. 7ika trofozoit
membesa'eritrosit yang dihinggapi menjadi lekatD akibatnya terbentuk sumbatan
didalam kapiler alatalat dalaman yang aliran darahnya lambat. =leh karena itu'
 bentuk trofozoit lanjut dan bentuk skizon tidak terdapat dalam darah tepi' kecuali
 pada infeksi berat.Pigmen pada Palsmodium falciparum cepat menggumpal
walaupun skizon masih muda. iasanya skizon matang mengisi 6:& eritrositnya
dan mengandung *64 buah merozoit. 2ametogoni. 2ametosit
berbentuk 
 pisang'makrogametosit lebih langsing daripada mikrogametosit.
8alam tubuh nyamuk =okista dalam nyamuk mengandung 1016 butir 
 pigmen. Masa tunas ekstrinsik berlangsung 1614 hari.
Plasmodium falciparum biasanya ditemukan pada ;

• 5anya bentuk tropozoit dan gametosit pada darah tepi' kecuali

 pada kasus infeksi yang berat.


• Schizogoni terjadi di dalam kapiler organ dalam termasuk jantung.
• Sedikit schizont di darah tepi' terkait berat ringannya infeksi.
• Schizont berisi merozoit berjumlah 1 B 60 buah.
• @ritrosit yang terinfeksi tidak mengalami pembesaran.
• isa terjadi multiple infeksi dalam eritrosit (ada lebih dari satu

 parasit dalam eritrosit)' bentuk acolle (inti menempel dinding


eritrosit) dan spliting (inti parasit terpecah dua).
• 2ametosit berbentuk pisang' makrogametosit inti kompak 

(mengumpul) biasanya di tengah sedangkan makrogametosit


intinya menyebar.
• Sitoplasma eritrosit terdapat terdapat bercakbercak merah

yang tidak teratur disebut titik Maurer.


erikut bentuk B bentuk Plasmodium falciparum dan ciricirinya.
a. Tropozoit muda ; 1. entuk cincin dengan inti yang kecil dan
sitoplasma yang halus' 6. Seringkala cincin mempunyai 6 inti' &.
anyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih tua
 b. Tropozoit 8ewasa ; 1. Eakuole cincin sering tidak ada atau
hampir tidak ada' 6. Parasit sangat kecil dan kompak' &.
Sitoplasma
 biasanya pucat' oal' atau bulat tidak teratur. 4. Sebuah inti yang
 besar kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat
gelap kira B kira sebesar inti. 5. iasanya hanya dijumpai pada
infeksi berat saja' dimana terlihat bentuk yang banyak jumlahnya.
c. Skizon muda ; 1. Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama
 B sama dengan sejumlah besar tropozoit sedang berkembang. 6.
Parasit sangat kecil dengan 6 inti atau lebih dan sedikit sekali
sitoplasmanya sering berwarna pucat. &. Pigmen terdiri dari satu
kelompok kecil atau lebih' padat dan berwarna gelap sekali.
d. Skizon dewasa ; 1. Selalu bersamaan dengan banyak bentuk cincin
$ kali' 6. iasanya mempunyai kira B kira 60 atau lebih merozoit
kecil yang berkumpul disekitar satu kelompok kecil' pigmen yang
 berwarna gelap sekali.
e. 2ametosit dewasa ; 1. entuk pisang atau biji kacang kedele' 6.
Pada bagian yang tebal dari sediaan' dapat berbentuk bulat'
bujur telur atau kelihatan agak rusak' &. 8apat bersama B sama
bentuk cincin atau tanpa cincin.

B. Alat dan Bahan


a. Alat
1. =bjek 2lass
6. Spluit
&. Mikroskop
4. ak Pewarna
5. =il @merse
. Pipet tetes

 b. Alat
1. Preparat Plasmodium ia
6. Preparat plasmodium 3alciparum
&. 8arah @8TA
4. Metanol
5. Fat 2iemsa
. A<uadest:Air 
$. Alkohol:Swab Alkohol
*. Tissue

C. Prosedur $erja
 Sediaan 5apusan
1. Teteskan 16 tetes darah @8TA dibuat sediaan hapus darah tipis pada
objek glass dengan menggunakan coer glas
6. Tunggu sampai sediaan apus kering (kering anginkan)
&. 3iksasi dengna methanol' biarkan kering sendiri:
4. 2enangi sediaan apus dengan larutan giemsa dan diamkan selama 10
15 menit
5. Fuci dengan air mengalir sampai cat tercuci semua' keringkan
anginkan
. Periksa di bawah mikroskop dengan perbesaran 100
 Tetesan Tebal
1. Teteskan 6& tetes darah @8TA' dibuat sediaan lingkaran pada objek 
glass menggunakan coer glass
6. Tunggu sampai sediaan tetes tebal kering (kering anginkan)
&. 2enangi sediaan tetes tebal dengan laurtan giemsa dan diamkan
selama 510 menit.
4. Fuci dengan air mengalir sampai cat tercuci semua' keringkan
anginkan.
5. Periksa dibawah mikroskop dengan perbesaran 100
 Metode 9asset
1. Ambil Sedikit darah @8TA
6. etakan pada kasset malaria
&. Teteskan 6& tetes buffer kedalam kasset
4. Teteskan darah @8TA kedalam kasset
5. Tunggu hingga 15 menit
. Amati 5asilnya (jika terbentuk 6 garis maka positif' jika terbentuk 1
garis maka negatif)
BAB III
Hasil Penelitian dan Pem&ahasan
A. Hasil Pengamatan
 Go 7enis entuk 2ambar  
Plasmodium
1 Plasmodium
Eia

6 Plasmodium
3alciparum
5asil warnan kedua sample pada plasmodium ia  dan plasmodium
falciparum tampak sama' merah keunguan. Gamun pada gambar plasmodium
ia tampak ada perbedaan dari segi tampakan eritrositnya. @ritrosit yang
terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan
hemoglobin. Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
Terdapat bintikbintik merah yang disebut titik Schuffner pada eritrosit
yang terinfeksi parasit ini. Sedangkan pada plasmodium falciparum' hanya
bentuk tropozoit dan gametosit pada darah tepi dan eritrosit yang terinfeksi
tidak mengalami pembesaran.

B. Pem&ahasan
Percobaan kali ini bertujuan untuk mengamati dan memahami teknik 
 pengecatan giemsa yang baik serta melakukan pengamatan plasmodium dan dapat
membedakan bentuk shizon' tropozoit' dan gamet dari masingmasing
jenis
 plasmodium. Pewarnaan giemsa (giemsa stain) adalah teknik pewarnaan untuk 
 pemeriksaan mikroskopis yang namanya diambil dari seorang peneliti malaria
yaitu gusta giemsa. Pewarnaan ini digunakan untuk membedakan inti sel dan
morfologi sitoplasma dari sel darah merah' sel darah putih' trombosit dan parasit
yang ada di dalam darah. Pewarnaan giemsa adalah teknik pewarnaan yang paling
 bagus digunakan untuk identifikasi parasit yang ada di dalam darah (bloodborne
 parasite).
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit dari genus
 plasmodium. Ada empat jenis plasmodium yang dapat menyebabkan malaria'
yaitu plasmodium falciparum dengan masa inkubasi $14 hari' plasmodium
ia dengan masa inkubasi *14 hari' plasmodium oal dengan masa
inkubasi *14 hari' dan plasmodium malaria dengan masa inkubasi $&0 hari.
Parasitparasit tersebu ditularkan pada manusia melalui gigitan seekor nyamuk dari
genus anopheles. 2ejala yang ditimbulkan antara lain adalah demam' anemia'
panas dingin' dan keringat dingin. +ntuk mendiagnosa seseorang menderita
malaria adalah dengan memeriksa ada tidaknya plasmodium pada sampel darah.
Gamun
yang seringkali ditemui dalam kasus penyakit malaria adalah plasmodium
falciparum dan plasmodium ia.
Sediaan darah yang digunakan dalam identifikasi plasmodium pada
 praktikum ini adalah sediaan apus darah tipis yang digenangi dengan larutan
giemsa yang telah diencerkan dengan a<uades' kemudian dibilas dengan air setelah
ditunggu selama 15 menit lalu masingmasin preparat diamati dibawah
mikroskop pada perbesaran 100 kali.
Pada plasmodium Eia dari hasil pengamatan menunjukan ;
• @ritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran

dan pucat karena kekurangan hemoglobin.


• Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi.
• Tropozoit tua tampak sebagai cincin amuboid akibat penebalan

sitoplasma yang tidak merata.


• 8alam waktu & jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel

eritrosit yang membesar.


• Proses selanjutnya inti sel parasit akan mengalami pembelahan
dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah
antara 1
 B 1* buah.
• 2ametosit mengisi hampir seluruh eritrosit. Mikrogametosit berinti

 besar dalam pewarnaan 2iemsa akan berwarna merah muda


sedangkan sitoplasma berwarna biru. Makrogametosit berinti padat
 berwarna merah letaknya biasanya di pinggir.
• Terdapat bintikbintik merah yang disebut titik Schuffner pada
eritrosit yang terinfeksi parasit ini.

erikut bentuk B bentuk Plasmodium ia dan ciricirinya.


g. entuk cincin ; 1. +kuran 1:& eritrosit' 6. entuk cincin tebal' &.
9romatin masa padat berbatas jelas' 4. entuk accole kadang
B kadang' 5. Pigmen tidak ada.
h. entuk Tropozoit ; 1. +kuran besar' 6. entuk sangat irregular'
akuola nyata' &. 9romatin titik B titik atau benang B benang' 4.
Pigmen halus' warna kuning coklat' 5. Penyebaran partikel halus'
. Penyebaran tersebar.
i. entuk Skizon Imature ; 1. entuk hampir mengisi seluruh
eritrosit' 6. entuk sedikit amoeboid' &. 9romatin banyak berupa
masa ireguler' 4. Pigmen tersebar 
 j. entuk Skizon Mature ; 1. Mengisi @ritrosit' 6. entuk bersegmen'
&. Merozoit 14 B 1' rata B rata 1' 4. +kuran sedang' 5. Pigmen
 berkumpul ditengah ( kuning coklat )
k. entuk Mikrogametosit ; 1. aktu timbul & B 5 hari' 6. 7umlah
dalam darah banyak' ukuran mengisi eritrosit yang membesar &.
entuk bulat: oale dan padat' 4. Sitoplasma biru pucat' 5.
9romatin fibril dengan delondong' daerah sekitar yang tidak 
 berwarna' . Pigmen tersebar.
l. entuk Makrogametosit ; 1. aktu timbul & B 5 hari' 6. 7umlah
dalam darah banyak' ukuran mengisi eritrosit yang membesar' &.
entuk bulat:oale dan padat' 4. Sitoplasma biru tua' 5. 9romatin
merupakan massa padat di perifer' . Pigmen small round perifer.

9emudian pada plasmodium falciparum ditemukan ;

• 5anya bentuk tropozoit dan gametosit pada darah tepi' kecuali

 pada kasus infeksi yang berat.


• Schizogoni terjadi di dalam kapiler organ dalam termasuk jantung.
• Sedikit schizont di darah tepi' terkait berat ringannya infeksi.
• Schizont berisi merozoit berjumlah 1 B 60 buah.
• @ritrosit yang terinfeksi tidak mengalami pembesaran.
• isa terjadi multiple infeksi dalam eritrosit (ada lebih dari satu

 parasit dalam eritrosit)' bentuk acolle (inti menempel dinding


eritrosit) dan spliting (inti parasit terpecah dua).
• 2ametosit berbentuk pisang' makrogametosit inti kompak 

(mengumpul) biasanya di tengah sedangkan makrogametosit


intinya menyebar.
• Sitoplasma eritrosit terdapat terdapat bercakbercak merah

yang tidak teratur disebut titik Maurer.


erikut bentuk B bentuk Plasmodium falciparum dan ciricirinya.
f. Tropozoit muda ; 1. entuk cincin dengan inti yang kecil dan
sitoplasma yang halus' 6. Seringkala cincin mempunyai 6 inti' &.
anyak sekali cincin disertai tingkat parasit yang lebih tua
g. Tropozoit 8ewasa ; 1. Eakuole cincin sering tidak ada atau
hampir tidak ada' 6. Parasit sangat kecil dan kompak' &.
Sitoplasma
 biasanya pucat' oal' atau bulat tidak teratur. 4. Sebuah inti yang
 besar kumpulan pigmen yang berkabut atau kelompok yang sangat
gelap kira B kira sebesar inti. 5. iasanya hanya dijumpai pada
infeksi berat saja' dimana terlihat bentuk yang banyak jumlahnya.
h. Skizon muda ; 1. Tingkat ini jarang terlihat dan biasanya bersama
 B sama dengan sejumlah besar tropozoit sedang berkembang. 6.
Parasit sangat kecil dengan 6 inti atau lebih dan sedikit sekali
sitoplasmanya sering berwarna pucat. &. Pigmen terdiri dari satu
kelompok kecil atau lebih' padat dan berwarna gelap sekali.
i. Skizon dewasa ; 1. Selalu bersamaan dengan banyak bentuk cincin
$ kali' 6. iasanya mempunyai kira B kira 60 atau lebih merozoit
kecil yang berkumpul disekitar satu kelompok kecil' pigmen yang
 berwarna gelap sekali.
 j. 2ametosit dewasa ; 1. entuk pisang atau biji kacang kedele' 6.
Pada bagian yang tebal dari sediaan' dapat berbentuk bulat'
bujur telur atau kelihatan agak rusak' &. 8apat bersama B sama
bentuk cincin atau tanpa cincin.
BAB IV
Hasil Pengamatan
A. $esimpulan
erdasarkan percobaan pewarnaan tebal dan tipis yang telah kami
lakukan' kami dapat menarik kesimpulan bahwa pada pewarnaan tebal' tipis
maupun pemeriksaan menggunakan kaset. Adalah untuk menunjukan tampakan
dari plasmodium ia maupun falcifarum yang dapat dilihat dalam mikroskop
dengan perbesaran 100 kali' sedangkan jika kita ingin menggunakan kaset' hanya
dengan melihat hasilnya kita sudah dapat tahu bahwa seseorang mengidap malaria
dengan plasmodium ia' falciparum ataupun seseorang yang normal.

Anda mungkin juga menyukai