Anda di halaman 1dari 33

Pemeriksaan

Penunjang
Malaria
Ilham Hidayat RT Maha
1406528030
Outline
Pemeriksaan Hematologi rutin
Pemeriksaan Hb, Ht, Eritrosit
Pemeriksaan Trombosit
Pemeriksaan Leukosit dan
Hitung Jenis
Pemeriksaan Mikroskopis
Apusan Darah Tipis
Apusan Darah Tebal
PEMERIKSAAN
HEMATOLOGI RUTIN
Pemeriksaan Jumlah Eritrosit, Ht, dan Hb
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk mengetahui
tingkat keparahan infeksi dari Plasmodium yang
menyerang eritrosit yang nantinya akan
menurunkan kadar hemoglobin akibat rupturnya
eritrosit
- Tingginya Parasitemia
- Umur eritrosit yang diinfeksi

- Ibu hamil dan anak yang memiliki sekitar 30%-


90% prevalensi di seluruh dunia. Kehilangan
protein complement receptor type 1 (CR1) dan
CD55 akibat kerusakan oleh plasmodium juga
menunjukkan korelasi dengan anemia malaria
Hypoplasia eritroid dan hipoproliferatif
eritropoiesis Eritropoiesis turun

Hemozoin supresi dari retikuosit, dimana


hemozoin secara langsung meningkatkan
apoptosis dari eritroid precursor

Pengeluaran sitokin Macrophage Migration


Inhibitory Factor (MIF) yang akan menghambat
diferensiasi dan proliferasi dari progenitor eritroid.

Adapun kadar normal Hb pada wanita hamil


adalah 10-15 gram/dL; dan Hematokrit wanita
hamil pada kisaran 30%-46%.
PEMERIKSAAN
TROMBOSIT
Pemeriksaan Trombosit,
Manifestasi trombositopenia yang bersifat persisten pada pasien
malaria berat yang ditemukan kira-kira pada 50%-80% pasien
malaria
- Platelet dan C-reactive protein (CRP) yang normal biasanya akan
mengeksklusikan diagnosis malaria ini
Faktor yang berperan:
- Kerusakan endotel yang bersekuel kepada penurunan Von
Willebrand Factor yang terdapat pada endothel serta konsumsi
platelet terisolasi yang juga meningkat.
- ikatan antara IgG-Platelet telah ditemukan di beberapa penelitian
- Peningkatan sitokin makrofag yaitu M-CSF, merusak reseptor
leukosit di endotel yaitu p-leukosit yang akan mengganggu
aktivasi endotel yang dapat memperburuk trombositopenia pada
pasien malaria.
- Kadar normal platelet pada orang dewasa adalah 150.000-
400.000 sel/mm3 Nilai trombosit pada ibu hamil biasanya
meningkat karena kondisi hemodinamiknya
Jumlah Leukosit
Pemeriksaan ini ditujukan untuk mengidentifikasi apakah terjadi
infeksi yang menyebabkan leukosit naik ataupun infeksi yang
menyebabkan kadar leukosit turun atau normal

Kadar neutrofil tetap normal di dalam darah dikarenakan distribusi


intravascular granulosit yang dapat mengimbangi distribusi neutrofil
ke marginal pool

Leukosit juga dapat menurun dikarenakan IL-12 yang dihasilkan dapat


menyebabkan apoptosis dari sejumlah sel T yang nantinya akan
menyebaban pancytopenia, maka selanjutnya terjadi leukopenia

Mekanisme lain menunjukkan bahwa toksin malaria yaitu


glikoposfatidilinositol dapat yang berperan pada monosit dan
makrofag

Supresi dari hemopoiesis dan dispoiesis


Pemeriksaan Hitung
Jenis Leukosit
APUSAN DARAH
MIKROSKOP
Apusan darah tebal
Sensitivitas tinggi untuk screening
Pewarnaan menggunakan giemsa dan fiksasi methanol serta
dibiarkan 15 menit
Fiksasi dari sediaan slide darah menggunakan methanol dan
diwarnai dengan giemsa. Setelah itu diamati dengan mikroskop
100 kali parasitemia akan tampak.
Hitung Parasitemia Semi kuantitatif
(-) : SDr negatif (tidak ditemukan parasit dalam 100 LPB)
(+) : SDr positif 1 (ditemukan 1-10 parasit dalam 100 LPB)
(++) : SDr positif 2 (ditemukan 11-100 parasit dalam 100
LPB)
(+++) : SDr positif 3 (ditemukan 1-10 parasit dalam 1 LPB)
(++++) : SDr positif 4 (ditemukan 11-100 parasit dalam 1
LPB)
Apusan darah tebal
Apusan Darah Tipis
Apusan darah
tipis merupakan gold standard
pemeriksaan pemeriksaan ini
yang lebih Tidak
spesifik terhadap menggunakan
malaria yang cairan fiksasi dan
dapat diamati di tidak dibiarkan
bawah mikroskop kering hingga 15
dengan lebih menit
teliti
Gambaran Mikroskopis
Plasmodium Vivax
Plasmodium vivax yaitu eritrosit yang dihinggapi membesar, bila
tropozoid tumbuh maka bentuknya tidak teratur, berpigmen halus.
(amuboid).

Cincin dengan inti pada satu sisi dengan dua kromatin

Dalam waktu 36 jam parasit akan mengisi lebih dari setengah sel
eritrosit yang membesar

pembelahan dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit


berjumlah antara 16 18 buah

Mikrogametosit berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan


berwarna merah muda sedangkan sitoplasma berwarna biru

titik Schuffner pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini.


Schizont Plasmodium
vivax
Plamodium ovale
Terdistorsi bentuk oval, membesar, dan kurang
lebih mirip eritrosit pada trofozoit plasmodium
ovale
Massa kromatin dari spesies ini juga lebih padt
dibandingkan dengan plasmodium lain dan
terdapat pembesaran sel darah merah
sel darah merah yang berbentuk oval dan titik
schuffner yang relative banyak
merozoit yang diproduksi pada schizon biasanya
berjumlah 6-14 merozoit selama 48 jam
Plasmodium malariae
Plasmodium malariae dapat menginfeksi eritrosit
dewasa yang secara relatif memiliki membrane
sel yang lebih padat dan kokoh Tidak terjadi
pembesaran
Hal lain yang khas dari parasit spesies ini: yang
berbentuk band and bar dan juga padat dan
memberi pewarnaan yang gelap
1 Schizon + eritrosit delapan metozoit dalam
bentuk roset diantara granul-granul sentral yang
memiliki pigmen coklat gelap (Ziemann Granule)
Kadar parasitemia dari plasmodium ini juga
cenderung rendah dibandingkan dengan
Plasmodium knowlesi dan Plasmodium falciparum.
Plasmodium
falciparum
Tidak menunjukkan selektivitas dari eritrosit hist
dan menyerang eritrosit manusia pada semua
tahapan perkembangan Eritrosit yang terinfeksi
tidak membesar dan terdistorsi seperti pada
Plasmodium vivax dan Plasmodium ovale.
Beberapa merozoit juga dapat menyerang satu
eritrosit secara langsung.
Infeksi dari Plasmodium falciparum seringkali
terlihat pada bagian terluar lapisan eritrosit atau
disebut dengan posisi aplique ataupun accole
infection yang
Tahapmenjadi patognomonik
trofozoit yang berkembang dari
dan infeksi
plasmodium schizon dari ini
spesies Plasmodium falciparum
jarang terlihat pada sediaan darah
tepi diakibatkan karena
perkembangannya bersekuesterasi di
hati ataupun limpa
Plasmodium
falciparum
Hasil dari pewarnaan giemsa sel darah merah tepi
adalah penemuan bentuk cincin muda dari infeksi
merozoit ke eritrosit dan biasanya terdapat
gametosit.

gametositnya yang bersifat kresentik atau seperti


bulan sabit dan kadar parasitemianya yang relatif
tinggi, yaitu menginvasi >10% dari eritrosit yang
terdiri atas bentuk cincin muda

infeksi dari plasmodium ini biasanya dapat


bersifat overlap dengan Plasmodium vivax,
dimana hasil diagnosis dapat bersifat overlap
pada gambaran mikroskopisnya.
Plasmodium knowlesi
Plasmodium knowlesi tidak dibatasi pada eritrosit
muda atau eritrosit tua saja, yang mana
mengizinkan parasit ini membentuk kadar
parasitemia yang relative tinggi
Plasmodium knowlesi relatif pendek yaitu 24 jam
dan perkembangan dari parasit ini di sel darah
merah bersifat tidak sinkron

Infeksi Plasmodium knowlesi biasanya


dimisidentifikasi dengan Plasmodium falciparum
atau Plasmodium malariae karena fase awal
tropozoit yang sama dengan bentuk cincin
Plasmodium falciparum dan daur hidup berikutnya
pada trophozoit dan schizontnya sama dengan
Plasmodium malariae
Tropozoit matur knowlesi 16 merozoit per
eritrosit
Tropozoit matur malariae 10-12 merozoit

Klinisi biasanya melakukan PCR untuk


memastikan pemeriksaan laboratorium
Plasmodium knowlesi dikarenakan sifatnya yang
mirip dengan kedua parasit spesies lain sekaligu
Kesimpulan
Pemeriksaan hematologi pada pasien merupakan
pemeriksaan rutin yang dilaksanakan sebagai
early warning dan konfirmasi kecurigaan
terhadap suatu penyakit termasuk malaria
maupun penapisannya dapat dilaksanakan
dengan segera. Adapun pemeriksaan yang biasa
dilakukan adalah pemeriksaan eritrosit,
hemoglobin, hematokrit, eritrosit, leukosit, dan
trombosit. Lebih lanjut lagi pemeriksaan
mikroskopis merupakan baku standar dari
pemeriksaan yang dapat menentukan tingkat
keparahan dan respons terhadap terapi malaria.
Pemeriksaan mikroskopis darah tebal merupakan
pemeriksaan untuk menentukan jumlah
parastemia dan screening malariam dan apusand
Kesimpulan
Pada pemicu kadar hematocrit dan hemoglobin
pada pasien masih berada dalam keadaan normal
yang menunjukkan infeksi dari Plasmodium vivax,
Plasmodium malariae, Plasmodium knowlesi atau
Plasmodium falciparum tanpa komplikasi, jumlah
leukosit yang normal dan jumlah trombosit yang
turun yang tidak bisa menapis penyakit malaria,
serta hitung jenis menunjukkan adanya
peningkatan eosinophil yang meningkat pada
infeksi parasit yang dapat mempersempit
diagnosis pada malaria. Pemeriksaan lanjutan
berupa pemeriksaan mikroskopis apusan darah
tebal dan darah tipis dapat dilakukan pada pasien
ini untuk menentukan apakah benar terinfeksi
malaria serta identifikasi spesiesnya ataupun
QUIZ
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai