Anda di halaman 1dari 6

PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH MALARIA

SPO No. 01D


1. Tujuan

Untuk menggambarkan prosedur standar pembacaan dan identifikasi parasit malaria yang dari
pewarnaan Giemsa. Identifikasi spesies dan tahapan parasit malaria dan penentuan kepadatannya
sangat penting untuk manajemen klinis pasien malaria, uji efikasi obat, survei, dan kontrol epidemiologi
malaria program.

2. Alat dan Bahan


 Mikroskop standar dengan lensa okuler 10x perbesaran dan lensa objektif 10x, 40x, dan 100x;
 SD yang telah diwarnai dengan Giemsa;
 Minyak imersi (Lihat SPO No. 4: Uji Kualitas Minyak Imersi);
 Tisu lensa;
 Logbook / buku register malaria;
 2 buah tally counter;
 Formulir hasil laboratorium pasien;
 Alat tulis;
 Kalkulator untuk menghitung jumlah parasit

3. Prosedur

Diagram Alir Deskripsi Aktivitas


1. Siapkan SD yang akan dibaca dan letakkan Pembacaan SD tebal.
di atas meja sediaan mikroskop. 1. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop.
2. Lihat SD dengan lensa objektif 10x dan fokuskan
lapangan pandang pada bagian tepi SD tebal
2-3. Teteskan minyak imersi ke atas SD tebal (tanda X pada gambar).
pada tanda X. 3. Teteskan minyak imersi pada bagian bertanda X
(Lihat SPO No. 03: Uji Kualitas Minyak Imersi).
4. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100x.
5. Fokuslah ke lapangan pandang dengan memutar
4-6. Periksalah SD dengan pembesaran 100x mikrometer sampai eritrosit terlihat jelas (lihat
sampai eritrosit terlihat jelas. Lakukanlah gambar).
secara sistimatis seperti pada gambar hingga 6. Pemeriksaan rutin SD tebal dinyatakan negatif
minimal 100 lapangan pandang. apabila tidak ditemukan parasit pada 100
SD tebal berfungsi untuk menemukan parasit lapangan pandang. Bila ditemukan parasit,
dan memastikan ada tidaknya infeksi campur. pemeriksaan dilanjutkan dengan 100 lapangan
pandang untuk memastikan ada tidaknya infeksi
campur.

Pembacaan SD tipis.
7. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop.
8. Lihat SD dengan lensa objektif pembesaran 10x
7. Siapkan SD yang akan dibaca dan letakkan
dan fokuskan lapangan pandang pada bagian
di atas meja sediaan mikroskop.
yang bertanda X.
9. Teteskan 1 tetes minyak imersi pada bagian yang
8-9. Teteskan minyak imersi ke atas SD tebal
bertanda X (Lihat SPO No. 03: Uji Kualitas
pada tanda X.
Minyak Imersi).
10. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100x.
11. Fokuskan lapangan pandang dengan memutar
10-15. Periksalah SD dengan pembesaran 100x
micrometer sampai eritrosit terlihat jelas.
sampai eritrosit terlihat jelas. Lakukanlah
12. Periksa SD dengan sistematis (lihat gambar).
secara sistimatis seperti pada gambar hingga
minimal 100 lapangan pandang, bahkan dapat
dilihat hingga 400 lapangan pandang.
SD tipis berfungsi untuk mengkonfirmasi
spesies parasit dan stadium parasit.

13. Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapangan


Perbedaan pembacaan SD tebal dan tipis: pandang untuk menentukan spesies, dapat
dilihat hingga 400 lapangan pandang.
14. SD tipis digunakan untuk mengkonfirmasi
SD tebal spesies parasit dan stadium parasit.
15. Pembacaan di SD tipis.
a. Sel darah merah (eritrosit): 5 juta/µl
Hasil Pemeriksaan
Ditemukan Parasit Malaria
Tidak
Ditemukan Ʃ leukosit Ʃ Parasit
Parasit Pf Pv Po Pm Mix Pk Stadium
Malaria
b. Sel darah putih (leukosit): 6-8 ribu/µl

SD tipis
B1. Leukosit multilobul (neutrophil,
eosinophil, basofil)
B2. Leukosit non-multilobul (monosit,
limfosit)
c. Trombosit

d. Stadium trofozoit: stadium yang paling


umum ditemukan dan disebut stadium
cincin. Warnanya bervariasi dari kuning
pucat hingga coklat kehitaman.

e. Stadium skizon: inti membelah secara


aseksual tanpa melibatkan kelamin jantan
dan betina.

16-20. Jumlah parasit dihitung berdasarkan


jumlah leukosit pada SD tebal.
a. Jika tidak ditemukan parasit malaria:
 1 tally counter digunakan untuk f. Stadium gametosit: stadium seksual yang
menghitung lapangan pandang akan menjadi kemalin jantan dan betina.
 1 tally counter lainnya digunakan Bentuknya dapat bulat atau seperti pisang
untuk menghitung leukosit. tergantung spesies.
b. Jika ditemukan parasit malaria:
 1 tally counter digunakan untuk
menghitung jumlah leukosit
 1 tally counter lainnya digunakan
untuk menghitung jumlah parasit
c. Jumlah standar leukosit dalam darah Menghitung Jumlah Parasit
adalah 8000, jika ada pemeriksaan 16. Jumlah parasit/μl darah dihitung berdasarkan
darah dan diketahui jumlah leukosit jumlah leukosit pada SD tebal (standar =
dalam darah yang sebenarnya, angka 8,000/μl). Untuk penghitungan parasit
tersebut lah yang digunakan dalam diperlukan 2 buah tally counter. Satu tally
perhitungan counter untuk menghitung parasit, dan yang
lainnya untuk menghitung leukosit.
17. Bila pada 200 leukosit ditemukan 100 parasit
atau lebih, catat hasilnya per 200 leukosit.
d. Gametosit dan skizon juga 18. Bila pada 200 leukosit hanya ditemukan 99
diperhitungkan dalam perhitungan parasit atau kurang, lanjutkan pemeriksaan
jumlah parasit sampai menjadi 500 leukosit, catat hasilnya per
500 leukosit.
19. Jadi jumlah parasit dalam 1 μl darah:

20. Apabila penghitungan parasit dilakukan


terhadap 200 leukosit maka jumlah parasit
dikalikan 40. Bila penghitungan parasit dilakukan
terhadap 500 leukosit, jumlah parasit dikalikan
16.
21. Catat spesies dan tahapan yang diobservasi,
serta contoh perhitungan jumlah parasit dalam
darah (lihat penjelasan di bawah)
21. Catat spesies dan tahapan yang
diobservasi, serta contoh perhitungan
jumlah parasit dalam darah

Setelah pemeriksaan sediaan darah dilakukan hasilnya dilaporkan dalam bentuk urutan dan format
sebagai berikut (Lampiran):
1. Wilayah, Provinsi atau kecamatan dimana pemeriksaan dilakukan
2. Alamat lengkap pasien (jalan, RT/RW, dsb)
3. Nama, umur dan jenis kelamin pasien
4. Kode SD
5. Hasil pemeriksaan:
a) Tidak ditemukan parasit malaria
b) Ditemukan parasit malaria
 Spesies parasit malaria
 Stadium parasit malaria
 Jumlah parasit malaria

Contoh perhitungan jumlah parasit:

1. Contoh 1.
 Jumlah tropozoit Plasmodium falciparum dalam sediaan darah = 155
 Jumlah leukosit dalam sediaan darah = 208
 Hitung parasit:
 155 / 208 x 8000 = 5962 parasit/µL darah
2. Contoh 2.
 Jumlah gametosit P. falciparum + trofozoit P. vivax = 360 parasit (semua stadium)
 Jumlah leukosit dalam sediaan darah = 202
 Hitung parasit:
 360 / 202 * 8000 = 14257 parasit/µL darah

4. SPO Terkait
 SPO No. 04: Uji Kualitas Minyak Imersi

5. Daftar Pustaka
 Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2016. Modul Peningkatan Kemampuan
Teknis Mikroskopis Malaria.
 Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2017. Pedoman Teknis Pemeriksaan
Parasit Malaria.

Contoh tabel pelaporan hasil pemeriksaan malaria (Lampiran)


Hasil Pemeriksaan Hitung Parasit
Umur
Ditemukan Parasit Malaria (leukosit standar
No. Ʃ Tidak
= 8000)
No. Tanggal Register Nama Pasien Alamat Pasien Kode SD Lapangan Ditemukan Ʃ leukosit Ʃ Parasit Keterangan
Rumus:
Lab L P Pandang Parasit Pf Pv Po Pm Mix Pk Stadium
Ʃ parasit /
Malaria
Ʃ leukosit * 8000
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25

Anda mungkin juga menyukai