Anda di halaman 1dari 6

PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH

MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 1/6
SUKADANA
Ditetapkan
Tanggal Terbit Kepala Puskesmas Sukadana
Standar Prosedur
Operasional
drg. Rahutami Suci Rahayu
Nip 19790115 200902 2 005
Pembacaan dan pelaporan sediaan darah malaria adalah prosedur untuk
Pengertian
mengidentifikasi parasit yang sudah diwarnai oleh cat giemsa dan
dialporkan sesuai format yang ditentukan.
Tujuan Untuk menggambarkan prosedur standar pembacaan dan identifikasi
parasit malaria yang dari pewarnaan Giemsa. Identifikasi spesies dan
tahapan parasit malaria dan penentuan kepadatannya sangat penting untuk
manajemen klinis pasien malaria, uji efikasi obat, survei, dan kontrol
epidemiologi malaria program.
Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Sukadana No:
tentang Pedoman Pelayanan Laboratorium .
1.
Prosedur 2. Alat dan Bahan
 Mikroskop standar dengan lensa okuler 10x perbesaran dan lensa
objektif 10x, 40x, dan 100x;
 SD yang telah diwarnai dengan Giemsa;
 Minyak imersi (Lihat SPO No. 4: Uji Kualitas Minyak Imersi);
 Tisu lensa;
 Logbook / buku register malaria;
 2 buah tally counter;
 Formulir hasil laboratorium pasien;
 Alat tulis;
 Kalkulator untuk menghitung jumlah parasit
No Prosedur Deskripsi Aktivitas
1 Siapkan SD yang akan Pembacaan SD tebal.
dibaca dan letakkan di atas 1. SD diletakkan pada meja
meja sediaan mikroskop sediaan mikroskop.
2-3 Teteskan minyak imersi ke 2. Lihat SD dengan lensa objektif
atas SD tebal pada tanda X. 10x dan fokuskan lapangan
pandang pada bagian tepi SD
tebal (tanda X pada gambar).
3. Teteskan minyak imersi pada
bagian bertanda X
4-6 Periksalah SD dengan 4. Ganti lensa objektif dengan
PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH
MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 2/6
SUKADANA
pembesaran 100x sampai pembesaran 100x.
eritrosit terlihat jelas. 5. Fokuslah ke lapangan pandang
Lakukanlah secara dengan memutar mikrometer
sistimatis seperti pada sampai eritrosit terlihat jelas
gambar hingga minimal 100 (lihat gambar).
lapangan pandang. 6. Pemeriksaan rutin SD tebal
SD tebal berfungsi untuk dinyatakan negatif apabila
menemukan parasit dan tidak ditemukan parasit pada
memastikan ada tidaknya 100 lapangan pandang. Bila
infeksi campur ditemukan parasit,
pemeriksaan dilanjutkan
dengan 100 lapangan pandang
untuk memastikan ada
tidaknya infeksi campur.

7 Siapkan SD yang akan Pembacaan SD tipis.


dibaca dan letakkan di atas 7. SD diletakkan pada meja
meja sediaan mikroskop sediaan mikroskop
Teteskan minyak imersi ke 8. Lihat SD dengan lensa objektif
8-9 atas SD tebal pada tanda X. pembesaran 10x dan fokuskan
lapangan pandang pada bagian
yang bertanda X.
9. Teteskan 1 tetes minyak imersi
pada bagian yang bertanda X.

10- Periksalah SD dengan 10. Ganti lensa objektif dengan


15 pembesaran 100x sampai pembesaran 100x.
eritrosit terlihat jelas. 11. Fokuskan lapangan pandang
Lakukanlah secara dengan memutar micrometer
sistimatis seperti pada sampai eritrosit terlihat jelas.
gambar hingga minimal 100 12. Periksa SD dengan sistematis
lapangan pandang, bahkan (lihat gambar).
dapat dilihat hingga 400
lapangan pandang.
SD tipis berfungsi untuk
mengkonfirmasi spesies
PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH
MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 3/6
SUKADANA
parasit dan stadium parasit.

13. Pemeriksaan dilakukan sampai


100 lapangan pandang untuk
menentukan spesies, dapat
dilihat hingga 400 lapangan
pandang.
Perbedaan pembacaan SD 14. SD tipis digunakan untuk
tebal dan tipis mengkonfirmasi spesies parasit
dan stadium parasit.
15. Pembacaan di SD tipis.
SD tebal
a. Sel darah merah (eritrosit):
5 juta/µl
Hasil Pemeriksaan
Ditemukan Parasit Malaria
Tidak
Ditemukan Ʃ leukosit Ʃ Parasit
Parasit Pf Pv Po Pm Mix Pk Stadium
Malaria b. Sel darah putih (leukosit):
6-8 ribu/µl

SD tipis

B1. Leukosit multilobul


(neutrophil, eosinophil,
basofil)
B2. Leukosit non-
multilobul (monosit,
limfosit)
c. Trombosit

d. Stadium trofozoit: stadium


yang paling umum
PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH
MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 4/6
SUKADANA
ditemukan dan disebut
stadium cincin. Warnanya
bervariasi dari kuning
pucat hingga coklat
kehitaman.

e. Stadium skizon: inti


membelah secara aseksual
tanpa melibatkan kelamin
jantan dan betina.

f. Stadium gametosit:
stadium seksual yang akan
menjadi kemalin jantan
dan betina. Bentuknya
dapat bulat atau seperti
pisang tergantung spesies.

16- Jumlah parasit dihitung Menghitung Jumlah Parasit


20 berdasarkan jumlah leukosit 16. Jumlah parasit/μl darah
pada SD tebal. dihitung berdasarkan jumlah
a. Jika tidak ditemukan leukosit pada SD tebal (standar
parasit malaria: = 8,000/μl). Untuk
 1 tally counter penghitungan parasit
digunakan untuk diperlukan 2 buah tally
menghitung lapangan counter. Satu tally counter
pandang untuk menghitung parasit, dan
 1 tally counter lainnya yang lainnya untuk
digunakan untuk menghitung leukosit.
menghitung leukosit. 17. Bila pada 200 leukosit
b. Jika ditemukan parasit ditemukan 100 parasit atau
malaria: lebih, catat hasilnya per 200
 1 tally counter leukosit.
PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH
MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 5/6
SUKADANA
digunakan untuk 18. Bila pada 200 leukosit hanya
menghitung jumlah ditemukan 99 parasit atau
leukosit kurang, lanjutkan pemeriksaan
 1 tally counter lainnya sampai menjadi 500 leukosit,
digunakan untuk catat hasilnya per 500 leukosit.
menghitung jumlah 19. Jadi jumlah parasit dalam 1 μl
parasit darah:
c. Jumlah standar leukosit
dalam darah adalah
8000, jika ada 20. Apabila penghitungan parasit
pemeriksaan darah dan dilakukan terhadap 200
diketahui jumlah leukosit maka jumlah parasit
leukosit dalam darah dikalikan 40. Bila
yang sebenarnya, angka penghitungan parasit dilakukan
tersebut lah yang terhadap 500 leukosit, jumlah
digunakan dalam parasit dikalikan 16.
perhitungan

d. Gametosit dan skizon


juga diperhitungkan
dalam perhitungan
jumlah parasit

21 Catat spesies dan tahapan Catat spesies dan tahapan yang


yang diobservasi, serta diobservasi, serta contoh
contoh perhitungan jumlah perhitungan jumlah parasit dalam
parasit dalam darah darah (lihat penjelasan di bawah

Setelah pemeriksaan sediaan darah dilakukan hasilnya dilaporkan dalam


bentuk urutan dan format sebagai berikut (Lampiran):
1. Wilayah, Provinsi atau kecamatan dimana pemeriksaan dilakukan
2. Alamat lengkap pasien (jalan, RT/RW, dsb)
3. Nama, umur dan jenis kelamin pasien
4. Kode SD
5. Hasil pemeriksaan:
a) Tidak ditemukan parasit malaria
b) Ditemukan parasit malaria
 Spesies parasit malaria
PEMBACAAN DAN PELAPORAN SEDIAAN DARAH
MALARIA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

PUSKESMAS 00 6/6
SUKADANA
 Stadium parasit malaria
 Jumlah parasit malaria
Contoh perhitungan jumlah parasit:
1. Contoh 1.
 Jumlah tropozoit Plasmodium falciparum dalam sediaan darah
= 155
 Jumlah leukosit dalam sediaan darah = 208
 Hitung parasit:
 155 / 208 x 8000 = 5962 parasit/µL darah
2. Contoh 2.
 Jumlah gametosit P. falciparum + trofozoit P. vivax = 360
parasit (semua stadium)
 Jumlah leukosit dalam sediaan darah = 202
 Hitung parasit:
 360 / 202 * 8000 = 14257 parasit/µL darah
1. IGD
Instansi Terkait
2. Instalasi Rawat Inap
3. Instalasi Rawat Jalan
Daftar Pustaka  Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2016.
Modul Peningkatan Kemampuan Teknis Mikroskopis Malaria.
 Kementerian Kesehatan RI, Ditjen P2P, Direktorat P2PTVZ. 2017.
Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria.
 Sumber Rujukan SOP: Rumah Sakit Panglima Sebaya Kalimantan
Timur.

Anda mungkin juga menyukai