Anda di halaman 1dari 4

PEMERIKSAAN MALARIA (DDR)

RSIA DEDARI No. Dokumen No. Revisi Halaman


PM-10.021 00 1/4
Tanggal Terbit Disahkan,
Direktur RSIA Dedari
11 Februari 2017
SPO

dr. Nanin Susanti, Akp., MARS

PENGERTIAN Pemeriksaan Malaria (DDR) merupakan tes laboratorium yang


dapat memberikan informasi tentang parasit khususnya genus
Plasmodium sebagai penyebab penyakit malaria.
TUJUAN Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk menunjang
diagnosis, memantau perjalanan penyakit, efektifitas pengobatan,
dan penyakit malaria.
KEBIJAKAN Sesuai dengan Keputusan Direktur RSIA Dedari Nomor:
091/RSIA.D/SK-DIR/II/2017 tentang Kebijakan Pelayanan
Laboratorium pada poin:
B.3 : Setiap parameter laboratorium dikontrol kualitasnya
sebelum diberlakukan kepada specimen pasien.
B.4 : Melaksanakan Pemantapan Mutu Internal dan
mengikuti kegiatan Pemantapan Mutu Eksternal.
PROSEDUR Prosedur Pemeriksaan :
1. Rapid Test
A. Alat dan bahan :
a. Repid test malaria
b. Blood lancet
c. Larutan buffer
d. Darah kapiler/darah vena
e. Kapas alkohol
f. Kapas kering
B. Metode : Immunokromatografi
C. Prinsip : Berdasarkan reaksi kromatografi yang
menimbulkan garis pada zona control dan test jika
terdapat plasmodium dalam sampel darah. Reaksi antigen
antibody menggunakan immunokromatografi sandwich.
PEMERIKSAAN MALARIA (DDR)
RSIA DEDARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
PM-10.021 00 2/4
Tanggal Terbit Disahkan,
Direktur RSIA Dedari
11 Februari 2017
SPO

dr. Nanin Susanti, Akp., MARS

D. Prosedur Pemeriksaan :
a. Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Kondisikan reagen pada suhu kamar.
c. Tusuk jari pasien dengan menggunakan lanset lalu
letakkan satu lup specimen keatas strip.
d. Ditambahkan 2 tetes larutan buffer.
e. Didiamkan selama beberapa menit.
f. Dibaca reaksi yang terjadi.

2. Mikroskopis
A. Alat dan bahan
a. Mikroskop
b. Objek glass
c. Pipet tetes
d. Darah kapiler/darah vena
e. Larutan giemsa 1:9
f. Larutan Metanol
g. Oil imersi
h. Aquadest
B. Metode : Slide Test
C. Prinsip : Pengguanan dua zat warna yang berbeda Azur B
(trimetil trionin) yang bersifat basa dan eosin Y (tetra
bromo fluoroscein) yang bersifat asam akan mewarnai
seperti kromatin DNA dan RNA, sedangkan eosin Y akan
mewarnai sel bersifat basa seperti granula eosinofil dan
hemoglobin. Ikatan eosin Y pada azur B yang
bergagregasi atau menempel dapat menimbulkan warna
ungu, keadaan ini dikenal sebagai efek Romanowsky
PEMERIKSAAN MALARIA (DDR)
RSIA DEDARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
PM-10.021 00 3/4
Tanggal Terbit Disahkan,
Direktur RSIA Dedari
11 Februari 2017
SPO

dr. Nanin Susanti, Akp., MARS

giemsa. Efek ini terjadi sangat nyata pada DNA tetapi


tidak pada RNA. Sehingga menimbulan kontras antara
inti yang berwarna ungu dengan sitoplasma yang
berwarna biru.
D. Prosedur Pemeriksaan :
1) Sediaan darah tipis
a. Sediaan darah tipis difiksasi dengan direndam
dalam Larutan Metanol selama 2-3 menit.
b. Sediaan direndam dalam larutan Giemsa 1:9
selama 10-45 menit.
c. Cuci dengan aquadest dan biarkan mongering
2) Sedian darah tebal
Pada sediaan darah tebal, tidak dilakukan perendaman
dengan Larutan Metanol, tetapi langsung dengan
pewarnaan Giemsa 1:9. Kemudian cuci dengan
aquadest dengan hati-hati selama 2 menit dan biarkan
mengering.
3) Pemeriksaan sediaan apusan
a. Periksa sediaan apusan darah di bawah mikroskop
dengan lensa obyektif 100x untuk melihat ada
atau tidak parasit malaria, dan untuk
mengidentifikasi spesies Plasmodium vivax,
Plasmodium falciparum Plasmodium Malariae,
atau Plasmodium ovale.
b. Hasil tes positif jika ditemukan parasit malaria,
dan negatif jika tidak ditemukan parasit malaria.
Nilai Rujukan :
1. Rapid Test : Negatif
PEMERIKSAAN MALARIA (DDR)
RSIA DEDARI No. Dokumen No. Revisi Halaman
PM-10.021 00 4/4
Tanggal Terbit Disahkan,
Direktur RSIA Dedari
11 Februari 2017
SPO

dr. Nanin Susanti, Akp., MARS

2. Mikroskopis : Tidak ditemukan parasit malaria


UNIT TERKAIT TIDAK ADA

Anda mungkin juga menyukai