TRI RIZKY
NPM. 130921220002
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER SPESIALIS-1
PATOLOGI KLINIK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJAJARAN
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT DR.HASAN SADIKIN
BANDUNG 1
2022
DEFINISI
Malaria adalah suatu penyakit akut maupun kronik, yang disebabkan oleh protozoa genus Plasmodium dengan
manifestasi klinis berupa demam, anemia dan pembesaran limpa
2
ETIOLOGI
Ada 2 jenis makhluk yang berperan besar dalam penularan malaria yaitu parasit malaria (yang disebut
Plasmodium) dan nyamuk anopheles betina
Plasmodium vivax >>> Malaria tertiana
Plasmodium falciparum >>> Malaria falciparum atau malaria tropika
Plasmodium malariae >>> Malaria kuartana
Plasmodium ovale >>> Malaria ovale
3
EPIDEMIOLOGI
Ras atau suku bangsa >>> Pada penduduk benua Afrika prevalensi Hemoglobin S (HbS) cukup tinggi sehingga
lebih tahan terhadap infeksi P. falciparum karena HbS dapat menghambat perkembangbiakan P. falciparum.
Kekurangan enzim tertentu>>> Kekurangan terhadap enzim Glukosa 6 Phosphat Dehidrogenase (G6PD)
memberikan perlindungan terhadap infeksi P. falciparum yang berat. Defisiensi terhadap enzim ini merupakan
penyakit genetik dengan manifestasi utama pada wanita.
Kekebalan pada malaria >>>terjadi apabila tubuh mampu mengancurkan Plasmodium yang masuk atau mampu
menghalangi perkembangannya.
4
O, daerah dimana malaria tidak
ditemukan, telah berhasil dieradikasi
atau tidak pernah ada; +, daerah dengan
risiko rendah; ++, daerah dimana
transmisi terjadi
5
SIKLUS PARASIT MALARIA
6
PATOGENESIS
7
MANIFESTASI KLINIK
8
Pilihan utama : derivat artemisinin parenteral
•Artesunat Intravena atau intramuskular
•Artemeter Intramuskular
TATALAKSANA
Malaria Falciparum
Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
Lini kedua = Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin
Malaria vivaks dan ovale
Lini Pertama = Klorokuin + Primakuin
MALARIA DENGAN KOMPLIKASI
Prognosis malaria tergantung kecepatan diagnosa dan ketepatan & kecepatan pengobatan.
10
PEMERIKSAAN PARASIT MALARIA
11
PEMERIKSAAN MALARIA
PENGAMBILAN SEDIAAN DARAH
12
JENIS SEDIAAN DARAH
Sediaan darah tebal
• Terdiri dari sejumlah besar sel darah merah yang terhemolisis.
• Parasit yang ada terkonsentrasi pada area yang lebih kecil
sehingga akan lebih cepat terlihat di bawah mikroskop.
Sediaan darah tipis
• Terdiri dari satu lapisan sel darah merah yang tersebar dan
digunakan untuk membantu identifikasi parasit malaria setelah
ditemukan dalam SD tebal.
13
PEMBUATAN SEDIAAN DARAH
14
PEWARNAAN SEDIAAN DARAH
Stadium Skizon
• inti membelah secara aseksual menjadi 2, 4, 8 dan
seterusnya secara aseksual
16
Stadium Gametosit
• stadium seksual yang akan menjadi sel kelamin jantan dan betina
• berkembang lebih lanjut di dalam tubuh nyamuk Anopheles
betina
• berbentuk bulat atau seperti pisang tergantung spesies
• Warna dari sitoplasma parasit dapat digunakan untuk
membedakan sel kelamin jantan (mikrogametosit) dan sel
kelamin betina (makrogametosit).
17
18
19
PLASMODIUM FALCIPARUM
20
PLASMODIUM OVALE
21
PLASMODIUM MALARIAE
22
PLASMODIUM VIVAX
23
PEMERIKSAAN RUTIN UNTUK SD MALARIA
PEMERIKSAAN SD TIPIS
25
MENGHITUNG JUMLAH PARASIT
JUMLAH LEUKOSIT PADA SD TEBAL
Bila pada 200 leukosit ditemukan 10 parasit atau lebih, catat hasilnya per 200 leukosit
Bila pada 200 leukosit hanya ditemukan 9 parasit atau kurang, lanjutkan pemeriksaan
sampai menjadi 500 leukosit, catat hasilnya per 500 leukosit.
Jadi jumlah parasit dalam 1 μl darah
Apabila penghitungan parasit dilakukan terhadap 200 leukosit maka jumlah parasit
dikalikan 40.
Bila penghitungan parasit dilakukan terhadap 500 leukosit, jumlah parasit dikalikan 16.
26
Secara semi kuantitatif atau sistem plus
1) + = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal.
2) + + = 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal.
3) + + + = 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal.
4) + + + + = >10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal.
27
PELAPORAN HASIL PEMERIKSAAN SD
28
THANK YOU
29