Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

“Penyuluhan Tentang Cara Berkemih Untuk Pemeriksaan Laboratorium


(Pada Wanita & Pria), Urine Sewaktu, Urine Porsi Tengah (Steril) &
Pemeriksaan Narkoba”

DEPARTEMEN/ KSM PATOLOGI KLINIK


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
RSUP Dr. HASAN SADIKIN BANDUNG
2022

1
2
3
LAPORAN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

“Penyuluhan tentang Cara Berkemih Untuk Pemeriksaan Laboratorium


(Pada Wanita & Pria), Urine Sewaktu, Urine Porsi Tengah (Steril) &
Pemeriksaan Narkoba”

A. Latar Belakang
Pemeriksaan urine atau urinalisis bisa digunakan untuk mengetahui berbagai gambaran
kondisi kesehatan seseorang. Tahap penting dalam mendapatkan hasil pemeriksaan yang
baik adalah dengan memperhatikan cara pengumpulan spesimen, transportasi, penyimpanan
dan pengawet urine. Cara pengumpulan spesimen akan berbeda untuk wanita dan laki-laki,
serta antara beberapa pemeriksaan.

B. Tujuan
Memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang cara berkemih untuk pemeriksaan
laboratorium (pada wanita dan pria), urine sewaktu, urine porsi tengah (steril) dan
pemeriksaan narkoba.

C. Metode
Kegiatan penyuluhan ini terdiri dari tiga sesi, yaitu
a. Penyuluhan tentang cara berkemih untuk pemeriksaan laboratorium (pada wanita dan
pria), urine sewaktu, urine porsi tengah (steril) dan pemeriksaan narkoba.
b. Diskusi dan tanya jawab
Sasaran dari penyuluhan ini adalah pasien dan keluarga pasien di Poli Rawat Jalan
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung

4
D. Hasil
Kegiatan penyuluhan ini merupakan bagian dari kegiatan pengabdian kepada
masyarakat yang dilaksanakan pada:
Hari, tanggal : Selasa, 19 Juli 2022
Waktu : 09.00 – 10.00 WIB
Tempat : Poli Rawat Jalan, Gedung Anggrek Lt. 2 RSUP Dr. Hasan
Sadikin, Bandung
E. Evaluasi
a. Evaluasi Terstruktur
• Peserta hadir di tempat penyuluhan tepat waktu.
• Terdapat persiapan yang baik terkait materi, sarana, dan prasarana yang akan
digunakan.
• Terdapat poster dan informasi yang disampaikan pada peserta.
b. Evaluasi Proses
• Peserta antusias terhadap materi yang disampaikan oleh narasumber
• Peserta mengikuti kegiatan penyuluhan sampai selesai.
• Peserta mengajukan pertanyaan pada narasumber
c. Evaluasi Hasil
• Dilakukan berdasarkan jumlah peserta yang hadir
• 80% peserta mampu memahami dan mengetahui tentang cara berkemih untuk
pemeriksaan laboratorium (pada wanita dan pria), urine sewaktu, urine porsi tengah
(steril) dan pemeriksaan narkoba

5
F. LAMPIRAN

G. ABSENSI

(Terlampir)

6
H. LAMPIRAN MATERI
Urine adalah sisa material yang dieksresikan oleh ginjal dan ditampung dalam saluran
kemih hingga akhirnya dikeluarkan oleh tubuh melalui proses urinasi dalam bentuk cairan.
Proses tersebut diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dari darah yang tidak
dibutuhkan oleh tubuh guna menjaga keseimbangan cairan. Zat-zat yang terkandung dalam
urine dapat memberikan informasi penting mengenai kondisi umum di dalam tubuh.
Urine terdiri dari komponen air (± 96%), bahan organik dan anorganik. Kandungan
bahan organik yang penting antara lain urea, asam urat, kreatinin, sedangkan bahan
anorganik antara lain NaCl, sulfat, fosfat dan ammonia. Zat-zat yang tidak diperlukan oleh
tubuh dalam keadaan normal akan ditemukan relatif tinggi pada urine daripada kandungan
dalam darah, sebaliknya hal tersebut tidak berlaku pada zat-zat yang masih diperlukan oleh
tubuh. Kondisi lingkungan dalam tubuh serta organ-organ yang berperan dalam munculnya
setiap zat tersebut dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan urine atau urinalisis.
Urinalisis berasal dari bahasa Inggris urinalysis yang merupakan gabungan dari kata
urine dan analysis. Urinalisis adalah pemeriksaan analisis sampel urine secara fisik, kimia
dan mikroskopis. Salah satu tahap yang dapat menentukan hasil pemeriksaan urine yang
baik adalah tahap praanalitik. Penatalaksanaan pada tahap ini harus diperhatikan dan
dilakukan dengan baik dan benar untuk menghindari kesalahan pada hasil pemeriksaan
urine. Beberapa hal yang harus diperhatikan diantaranya adalah cara pengumpulan
spesimen, transportasi, penyimpanan dan pengawet urine.
Sampel urine yang biasa dipakai adalah porsi tengah (midstream). Jenis pengambilan
sampel urine ini dimaksudkan agar urine tidak terkontaminsai dengan kuman yang berasal
dari perineum, prostat, uretra maupun vagina, karena dalam keadaan normal urine tidak
mengandung bakteri, virus atau organisme lain. Pemeriksaan urinalisis yang baik harus
dilakukan pada saat urine masih segar (kurang dari 1 jam), atau selambat-lambatnya dalam
waktu 2 jam setelah dikemihkan. Penundaan antara berkemih dan pemeriksaan urinealisis
dapat mempengaruhi stabilitas spesimen dan validitas hasil pemeriksaan.
Pengambilan sampel ini dilakukan oleh pasien sendiri, oleh sebab itu pasien harus
diberikan penjelasan cara pengambilan sampel urin, yaitu sebagai berikut :
a. Urine porsi tengah wanita
Pasien harus mencuci bersih tangan dengan sabun dan dikeringkan dengan kertas tisu.
Kemudian tanggalkan pakaian dalam. Dengan menggunakan tisu basah dan steril, labia
dan sekitarnya dibersihkan. Buang urine pertama yang keluar, setelah itu urine porsi

7
tengah ditampung dan membuang urin terakhir yang dikemihkan. Pengumpulan urine
selesai sebelum aliran urine habis. Tutup rapat botol sampel dan segera kirimkan ke
laboratorium.
b. Urine porsi tengah laki-laki
Pasien mencuci bersih tangan dengan sabun dan dikeringkan dengan kertas tisu, untuk
pasien yang tidak disunat tarik preputium ke belakang, lubang uretra dibersihkan.
pasien yang sudah disunat langsung membersihkan uretra menggunakan tisu basah ke
arah glans penis setelah itu urine porsi tengah ditampung. Botol sampel ditutup rapat
dan segera kirimkan ke laboratorium.
c. Urine bayi dan anak-anak
Sebelumnya harus diberikan banyak minum untuk memudahkan buang air kecil.
Bersihkan alat genital. Bayi atau anak dipangkuan perawat. Pengaruhi anak untuk
mengeluarkan urine dan tampung urine dalam wadah atau kantung plastik.
d. Pengumpulan urine 24 jam
Pasien berkemih jam 07.00 pagi, urine ini akan dibuang. Urine yang dikeluarkan setelah
jam 07.00 harus ditampung sampai dengan keesokan harinya jam 07.00. Sesampainya
di laboratorium, urine tersebut harus segera dihomogenkan dan diambil secukupnya
untuk pemeriksaan.
Jenis jenis sampel urine :
a. Urine sewaktu
Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan setiap saat dan tidak ditentukan secara
khusus. Mungkin sampel encer, isotonik, atau hipertonik dan mungkin mengandung sel
darah putih, bakteri, dan epitel skuamosa sebagai kontaminan. Jenis sampel ini cukup
baik untuk pemeriksaan rutin tanpa pendapat khusus.
b. Urine pagi
Pengumpulan sampel pada pagi hari setelah bangun tidur, dilakukan sebelum makan
atau menelan cairan apapun. Urine satu malam mencerminkan periode tanpa asupan
cairan yang lama, sehingga unsur-unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine
pagi baik untuk pemeriksaan sedimen dan pemeriksaan rutin serta tes kehamilan
berdasarkan adanya HCG (human chorionic gonadothropin) dalam urine.
c. Urine tampung
Urine tampung 24 jam adalah urine yang dikeluarkan selama 24 jam terus-menerus dan
dikumpulkan dalam satu wadah. Urine jenis ini biasanya digunakan untuk analisa

8
kuantitatif suatu zat dalam urine, misalnya ureum, kreatinin, natrium, dsb. Urine
dikumpulkan dalam suatu botol besar bervolume 1.5 liter dan biasanya dibubuhi bahan
pengawet, misalnya toluene.
d. Urine pagi pertama
Urine pertama pagi setelah bangun tidur adalah yang paling baik untuk diperiksa. Urine
satu malam mencerminkan periode tanpa asupan cairan yang lama, sehingga unsur-
unsur yang terbentuk mengalami pemekatan. Urine pagi baik untuk pemeriksaan
sedimen dan pemeriksaan rutin, serta tes kehamilan berdasarkan adanya HCG (Human
chorionic gonadothropin). Sebaiknya urine yang diambil adalah urine porsi tengah
(midstream).
e. Urine pagi kedua
Spesimen ini dikumpulkan 2 – 4 jam setelah urine pagi pertama (first morning urine).
Spesimen ini dipengaruhi oleh makanan dan minuman dan aktivitas tubuh,tetapi
spesimen ini lebih praktis untuk pasien rawat jalan
f. Urine 24 jam
Urine 24 jam digunakan apabila diperlukan penetapan kuantitatif suatu zat dalam urine.
Untuk mengumpulkan urine 24 jam diperlukan botol besar, bervolume 1½ liter atau
lebih yang dapat ditutupi dengan baik.
g. Urine 2 jam post pandrial
Sampel urine ini berguna untuk pemeriksaan glukosuria. Merupakan urine yang
pertama kali dilepaskan 1½ - 3 jam setelah makan
h. Urine kateter
Spesimen urin diambil menggunakan kateter. Biasanya digunakan pada pasien yang
tidak bisa kencing atau pada pemeriksaan kultur urin. Jika urinalisis dan kultur urin
diperiksa bersama, maka spesimen untuk kultur harus diambil dulu untuk mencegah
kontaminasi.
i. Urine suprapubik
Pengambilan spesimen urin menggunakan jarum yang ditusukkan dari abdomen
menembus kandung kemih. Spesimen ini digunakan untuk kultur urin dan pemeriksaan
sitologi.
j. Urine pediatrik
Pengambilan spesimen urin pada anak-anak merupakan pengambilan urin yang paling
sulit. Ada beberapa cara salah satunya menggunakan kantong plastik khusus dengan

9
perekat hipoalergenik. Spesimen steril bisa didapatkan menggunakan kateter atau
aspirasi suprapubik.

10

Anda mungkin juga menyukai