Pemeriksaan penunjang
yang diusulkan: BAB dan BAK normal, nafsu makan baik.
- Darah rutin
- Elektrolit RPD: belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
- GDS
- Antigen sars COV RPK: -
- Pasien direncanakan
untuk Debridement O:
diruang OK pada tanggal
Keadaan umum: Compos Mentis
1 Juni 2022
Kesan sakit : sakit sedang.
tampak luka bakar dengan Panjang 10cm dan lebar 4 cm pada kaki
kiri.
Pada kaki kanan luka bakar dengan Panjang 7cm lebar 6cm.
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin :
Hb: 12,5
Ht 35%
Leukosit 4600
Trombosit 225.000
GDS 89
Na: 115
K: 3,3
Cl: 101
A:
P:
- Darah rutin
- Elektrolit
- GDS
- Antigen sars COV
- Darah rutin
- GDS
- Antigen sars COV
Laboratorium darah: hb 15,6, ht 40%, leukosit 7.900, trombosit 69.000.
GDS 97.
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
- Infus RL 20tpm
- Omeprazole 1x1 vial
- Sucralfat 4dd cth1
- Ondancentron 3x4mg iv
- Paracetamol 3x500mg
- Cek DR.
Hasil :
Hb 13,7 , ht 39%, trombosit 77.000, leukosit 6400
Rontgen : tidak tampak kelainan. A: DK: asma eksaserbasi akut derajat sedang
Diagnosis akhir : asma eksaserbasi akut derajat sedang
Terapi pada ruang ranap
Mawar: P:
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah; Hb 15.4; Ht 40%, leukosit 8000, trombosit
377000
GDS 112
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
- Infus RL 20tpm
- O2 nasal canul 3LPM
- Omeprazole 1x1 vial
- Sucralfat 4dd cth1
- Pasien direncanakan pulang pada tanggal 9 juni 2022
- Infus RL 20tpm
- Ceftriaxone 3x1 IV
- Omeprazole 1x1 vial
- Sucralfat 4dd cth1
- Ondancentron 3x4mg
- Paracetamol 3x500mg
- Amlodipine 1x10mg
- Ramipril 1x1
- Ciprofloxacin 2x1
- Paracetamol 3x500mg
- Omeprazole 1x40mg
- Ondancentron 3x4mg
- Amlodipine 1x10mg
- Ramipril 1x1
- Darah rutin O:
- GDS KU: Compos Mentis, Kesan sakit berat
- Antigen sars COV Kesadaran: E4V5M6
- Tes Widal Vital Sign:
- IgG IgM dengue TD: 142/82 mmHg
- SGOT SGPT HR: 104 kali/menit
RR: 22 kali/menit
Suhu: 37,8 ℃
Pemeriksaan Penunjang: SpO2: 97%
Laboratorium darah; Hb 11.9; Ht Mata: CA (-/-), SI (-/-)
34%, leukosit 11.400, trombosit Leher: JVP normal
221000. SGOT 50, SGPT 47 Paru-Paru: Rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
GDS 87 Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Perut: Supel, BU (+), Nyeri tekan dirasakan pada seluruh lapang perut.
Non-Reactive Ekstremitas: akral hangat , CRT <2s
- Ondancentron 3x4mg
O:
- Darah rutin KU: Compos Mentis, Kesan sakit berat
- GDS Kesadaran: E4V5M6
- Antigen sars COV Vital Sign:
- BNO IVP TD: 134/68 mmHg
HR: 98 kali/menit
Pemeriksaan Penunjang: RR: 22 kali/menit
Laboratorium darah; Suhu: 37,1 ℃
Hb 5,8, SpO2: 98%
ht 20%, Mata: CA (+), Sklera Ikterik (-)
trombosit 156000, Leher: JVP normal
leukosit 8600, Paru-Paru: Rhonki (-/-) Wheezing (-/-)
GDS 76. Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Rontgen : tidak tampak kelainan. Perut: Supel, BU (+) meningkat , nyeri tekan pada daerah epigastrium.
Ekstremitas: akral hangat dan basah, CRT <2s
Pada BNO tidak didapatkan
kelainan Pemeriksaan penunjang :
- Observasi TTV
- Infus rl 20tpm
- Ceftriaxon 3x1 IV
- Paracetamol 3x500mg
- Omeprazole 1x1 vial
- Sucralfat syr 4dd cth 1
- Ondancentron 3x4mg
- Kalnex 3x1
- Pasien direncanakan
pulang pada tanggal 11
juni 2022
- Pasien dipulangkan
dengan obat:
- Ciprofloxacin 2x1
- Paracetamol 3x500mg
- Omeprazole 1x40mg
- Ondancentron 3x4mg
- Darah rutin
- GDS
- SGOT SGPT
- USG
Pemeriksaan penunjang RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-), belum pernah mengalami
yang diusulkan: keluhan serupa.
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-), tidak ada yang mengalami
- Darah rutin keluhan serupa.
- GDS
- Widal Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Compos Mentis, kesan sakit ringan
- Terapi selama di ruangan Kesadaran: E4V5M6
Infus RL 20 tpm Vital Sign:
- Omeprazole 1x1 amp TD: 112/81 mmHg
- Sucralfate 4dd cth 1 HR:78 kali/menit
- Ceftriaxone 2x1 IV RR: 16 kali/menit
- Ondancentron 3x4 mg Suhu: 37,3℃
SpO2: 97%
Pasien masuk ruang ranap Mata: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pada tanggal 8 Juni 2022 Leher: JVP normal
Paru-Paru: VBS (+/+), Rhonki -/-, wheezing -/-
Pasien direncanakan Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
pulang pada tanggal 11 Perut: Supel, BU (+), Nyeri tekan (+)
juni 2022 Ekstremitas: akral hangat, CRT <2s
- P/
- Konsul Sp.PD
- Observasi TTV
- Infus RL 20tpm
- Omeprazole 1x1 amp
- Sucralfate 4dd cth 1
- Ceftriaxone 2x1 IV
- Ondancentron 3x4 mg
- Darah rutin
- GDS
Respirasi : 22x/menit
Nadi: 94x/menit
- Terapi post op:
Suhu : 36,0
Infus RL 20 tpm
Ketorolac injeksi SpO2 :97%
Omeprazole 1x1 vial
Sucralfate 4ddcth 1 Mata : conjugntiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Ccefotaxime 2x1 IV
Leher : KGB tidak teraba membesar
Pasien direncanakan
pulang pada tanggal 7 Thorax : pulmo: VBS kanan=kiri, rhonkie -/-, wheezing -/-.
juni 2022 Cor: Batas jantung normal, tidak terdengar suara tambahan.
- Pasien dipulangkan Abdomen : soepel, datar dan tidak ada nyeri tekan.
dengan obat:
Ekstremitas : akral hangat, crp <2detik
Omeprazole 1x40mg tab
Sucralfat 4ddcth 1 Status lokalis:
Ciprofloxacin 2x500
a/r Facies: tampak luka bakar hiperemis pada facies dan oris. Terdapat
Paracetamol 3x500mg
bulla dengan cairan berwarna kuning.
A:
DK: Combustio a/r facies, dan brachii, inguinal dextra et sinistra grade
2a 32,5%
P:
- Darah rutin
- Elektrolit
- GDS
- Antigen sars COV
-
Pemeriksaan Penunjang
Darah rutin :
Hb: 10,7
Ht 32%
Leukosit 6200
Trombosit 456000
GDS 78
Na: 108
K: 3
Cl: 97
Antigen Sars COV negative.
Pemeriksaan penunjang O:
yang diusulkan: Kesan sakit sedang
Kesadaran: E4V5M6 Compos Mentis
- Darah rutin Vital Sign:
- GDS TD: 133/69 mmHg
HR:81 kali/menit
RR: 22 kali/menit
Suhu: 36.8 ℃
SpO2: 98%
- Terapi post op: Mata: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Infus RL 20 tpm Leher: JVP normal, KGB tidak teraba
Ketorolac injeksi Paru-Paru: VBS kanan=kiri, rhonki (-/-), Wheezing (-/-)
Omeprazole 1x1 vial Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Sucralfate 4dd cth 1 Perut: Supel, BU (+) meningkat, NT pada seluruh lapang abdomen,
Cefotaxime 2x1 IV defense muscular (-)
Ekstremitas: akral hangat, crt<2s.
Pasien direncanakan
pulang pada tanggal 4
juni 2022 A; DK: colic abdomen susp app akut.
Diagnosis akhir: Appendicitis akut
- Pasien dipulangkan
dengan obat: P:
- Darah rutin
- Elektrolit
- GDS
- Antigen sars COV
Pemeriksaan Penunjang:
Hematologi rutin:
Hb 11,9
Ht 32%
Leukosit 11,800
Trombosit 334000
GDS 92
Swab PCR SARS-Cov 2: Negative
- Darah rutin
- GDS
- Antigen sars COV
Pemeriksaan Penunjang:
Hematologi rutin:
Hb 14,3
Ht 37%
Leukosit 5,800
Trombosit 326000
GDS 82
Swab PCR SARS-Cov 2: Negative
P:
- Konsul Sp.PD
- Observasi TTV
- Infus RL 20tpm
- Omeprazole 1x1 amp
- Sucralfate 4dd cth 1
- Ceftriaxone 2x1 IV
- Ondancentron 3x4 mg
- Glimepiride 1x1
- Darah rutin
- GDS
- Feses
- Sucralfat 4ddcth 1
- Ciprofloxacin 2x500mg
- Glimepiride 1x1
9-6-2022 Medik Tn G usia 22 - Konsul Sp.PD S:
tahun - Observasi TTV Pasien datang dengan keluhan timbulnya bintik merah pada kedua
- Infus RL 20tpm tangan yang muncul sejak kemarin, bintik semakin banyak dan terasa
- Omeprazole 1x1 amp gatal, pasien juga mengeluhkan adanya demam, demam dirasakan tidak
- Sucralfate 4dd cth 1 terlalu tinggi, disertai adanya nyeri pada ulu hati namun tidak berat,
- Ondancentron 3x4 mg BAB dan BAK normal, nafsu makan baik. Tidak ada keluhan
- Cetirizine 1x1 perdarahan.
- Paracetamol 3x500mg
Pasien sempat minum obat kemarin karena sakit kepala. Namun tidak
Pemeriksaan penunjang ingat obat apa yang diminum.
yang diusulkan:
RPD: -
- Darah rutin RPK: -
- GDS Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
- Terapi selama di ruangan KU: Tampak lemas
- Infus RL 20tpm Kesadaran: E4V5M6
- Omeprazole 1x1 amp Vital Sign:
- Sucralfate 4dd cth 1 TD: 109/73 mmHg
- Ondancentron 3x4 mg HR: 90 kali/menit, regular, kuat angkat
- Cetirizine 1x1 RR: 20 kali/menit
- Paracetamol 3x500mg Suhu: 37.7 ℃
SpO2: 98%
Pasien direncanakan Mata: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
pulang pada tanggal 11 Leher: JVP normal
juni 2022 Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
- Pasien dipulangkan Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani, cembung dan soepel.
dengan obat: Ekstremitas: akral hangat, crt <2s, tampak bintik kemerahan pada
kedua extremitas atas dan bawah.
- Omeprazole 1x40mg
- Sucralfate 4dd cth 1 A: Diagnosis kerja: Susp DF
- Cetirizine 1x10 mg Diagnosis Akhir: Drug eruption ec susp analgetic.
- Paracetamol 3x500mg Penata yang diberikan:
- Konsul Sp.PD
- Observasi TTV
- Infus RL 20tpm
- Omeprazole 1x1 amp
- Sucralfate 4dd cth 1
- Ondancentron 3x4 mg
- Cetirizine 1x1
- Paracetamol 3x500mg
- Darah rutin
- GDS
- Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah:
- Omeprazole 1x40mg
- Sucralfate 4dd cth 1
- Cetirizine 1x10 mg
- Paracetamol 3x500mg
O:
KU: Kesan sakit sedang
Kesadaran: E4V5M6
Vital Sign:
HR: 142 kali/menit
RR: 36 kali/menit
Suhu: 36.8 ℃
SpO2: 98%
Mata: Conjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-
Leher: KGB tidak teraba membesar
Paru-Paru: ronkhi -/-, wheezing -/-
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: akral hangat, crt <2s, krammer 4
P/
Terapi selama di IGD:
- Konsul Sp.A
- Terapi sinar
- Observasi TTV
Hasil Lab:
Hb 9,7 , Ht 25%, Leukosit 15.700, trombosit 177.000
GDS 78
Widal (+) 1/640
IgG dan IgM dengue (-)
- Omeprazole 1x40mg
- Sucralfate 4dd cth 1
- Cetirizine 1x10 mg
- Paracetamol 3x500mg
- Cirpofloxacin 2x500mg
17-6- Medik An T usia 15 P/ S:
2022 tahun - Konsul Sp.A Pasien datang dengan keluhan demam sejak 4 hari yang lalu, demam
- Observasi TTV dirasakan naik turun, disertai adanya mual namun tidak muntah, Pasien
- Infus RL 20tpm Mengeluhkan sudah tidak BAB selama 3 hari, pasien sempat dirawat
- Omeprazole 1x1 amp dan dipulangkan namun kambuh Kembali, keluhan mual muntah
- Sucralfate 4dd cth 1 disangka.
- Ondancentron 3x4 mg
- Paracetamol 3x500mg
- Ceftriaxone 2x1 inj
RPD: 3 hari yang lalu dipulangkan dari RS
Pemeriksaan penunjang RPK: -
yang diusulkan: Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
- Darah rutin
- GDS O:
- Tes Widal KU: Tampak lemas
- IgG IgM dengue Kesadaran: E4V5M6
Vital Sign:
Hasil Lab: TD: 96/65 mmHg
Hb 8,8 , Ht 29%, Leukosit 12.700, HR: 108 kali/menit
trombosit 144000 RR: 24 kali/menit
GDS 69 Suhu: 37,8
Widal (+) 1/640 SpO2: 98%
IgG dan IgM dengue (-) Mata: Conjungtiva anemis (+), sklera ikterik (-)
Leher: JVP normal, kgb tidak teraba membesar
- Terapi selama di ruangan Paru-Paru: rhonki -/-, wheezing -/-
- Infus RL 20tpm Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
- Omeprazole 1x1 amp Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani, cembung dan soepel.
- Sucralfate 4dd cth 1 Ekstremitas: akral hangat, crt <2s, petekie -/-
- Paracetamol 3x500mg
- Cefotaxime 2x1 inj A: Diagnosis kerja: Susp DHF
- Amikacin 1x1 inj Diagnosis Akhir: Demam Tifoid
- Dexametasone 1x10mg
P/
Pasien masuk pada - Konsul Sp.A
tanggal 9 Juni 2022 - Observasi TTV
Pasien direncanakan - Infus RL 20tpm
pulang pada tanggal 18 - Omeprazole 1x1 amp
juni 2022 setelah tapering - Sucralfate 4dd cth 1
off dexametasone - Ondancentron 3x4 mg
- Paracetamol 3x500mg
- Pasien dipulangkan - Ceftriaxone 2x1 inj
dengan obat:
Pemeriksaan penunjang yang diusulkan:
- Omeprazole 1x40mg
- Sucralfate 4dd cth 1 - Darah rutin
- Paracetamol 3x500mg - GDS
- Ciprofloxacin 2x500mg - Tes Widal
- IgG IgM dengue
Hasil Lab:
Hb 8,8 , Ht 29%, Leukosit 12.700, trombosit 144000
GDS 69
Widal (+) 1/640
IgG dan IgM dengue (-)
Pemeriksaan Penunjang:
Swab PCR SARS-Cov 2: Non-Reactive
EKG: Irama ireguler, rate 178 bpm, kesan AFRVR
Rontgen Troraks: Kesan: Pulmo dan cor dalam batas normal
18-05-21 Kegawatdarura Ny. SR - 67 MEMASANG Diagnosis S:
tan tahun INFUS (3/50), Hiperglikemia pada Diabetes RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 01XXXX MEMASANG Mellitus dengan keluhan lemas sejak 2 hari SMRS. Pasien juga kadang merasa
KATETER (1/5), Anoreksia Geriatri dengan berdebar dan keringat dingin. Makan dan minum pasien berkurang
MENJAHIT Dehidrasi Sedang sejak kurang lebih 1 minggu SMRS. Keluhan BAK dan BAB diangkal.
LUKA (2/10), Suspek Covid-19 Keluhan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, kehilangan indera
BEDAH MINOR perasa dan pembau, sesak napas, mual, muntah, dan diare disangkal.
(2/10), Tata Laksana Keluarga pasien mengaku pasien jarang menggunakan masker saat
MEMASANG A: Clear beraktivitas di luar rumah.
NGT (0/2) B: O2 Nasal Kanul 3 lpm RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (+) tidak kontrol rutin
C: IVFD Nacl 0.9% 1000cc dalam RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
1 jam Riwayat Alergi (-)
D: Riwayat Asma (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg
Inj. Insulin 10 IU O:
Inj. Levofloxacin 1x750mg KU: Tampak lemas
Inf. Resfar 1x5gr dalam 500cc Kesadaran: E4V5M6
Nacl 0.9% habis dalam 6 jam Vital Sign:
Inj. Ascorbic acid 2x100mg TD: 157/82 mmHg
Azitromicyn 1x500mg PO HR: 113 kali/menit ireguler, kuat angkat
Avigan 2x3tab PO RR: 19 kali/menit regular, simetris
Acetylsistein 3x200mg PO Suhu: 36.7 ℃
Prove D3 1X1000UI PO SpO2: 94%
Zinc 1x1tab PO Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II iregular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: HB 14.4; AL 5.4; AE 4.69; HCT 39; AT 253;
Basofil 1; Eosinofil 1; Netrofil 62; Limfosit 30; NLR 2.07; MCV 82.0;
MCH 24.4; MCHC 32.2; RDW 10.9; MPV 7.5
Swab PCR SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Troraks: Kesan: Infiltrat di aspek basal kedua pulmo
mengarah mild pneumonia Covid-19, besar cor normal
18-06-22 Kegawatdarura An. W usia 6 P/ S:
tan tahun Pemeriksaan Penunjang: Orang tua pasien mengatakan jika pasien tiba-tiba terlihat kejang 1 kali
Hematologi rutin: di rumah, seluruh tubuh terlihat kaku, kejang kurang dari 2 menit,
Hb 15,6, ht 37%, leukosit 8.700, sebelum dan setelah kejang pasien sadar. Setelah itu pasien kejang
trombosit 233.000. kembali di perjalanan ke RS sebanyak 1 kali, seluruh tubuh terlihat
kaku, kejang kurang dari 1 menit, sebelum dan setelah kejang pasien
Penata Awal sadar. Keluhan demam, muntah, diare, trauma pada bagian kepala, dan
- Observasi TTV riwayat kejang sebelumnya disangkal.
- Diazepam supp 5mg Riwayat ANC: Ibu pasien melakuakan ANC rutin di Bidan dan Sp.OG,
- Infus rl 20gtt lahir spontan, BBK, CB, langsung menangis saat dilahirkan
- O2 2LPM nasal canul Riwayat imunisasi: Imunisasi lengkap sesuai jadwal
RPD: Pasien sempat kejang sejak usia 1 tahun 1x
Pasien dimasukkan ke ruang RPK: Riwayat kejang (-), Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
rawat Melati pada tanggal 18 Juni Riwayat Alergi (-)
2022 Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas
Vital Sign:
HR: 144 kali/menit
RR: 36 kali/menit
Suhu: 36.8 ℃
SpO2: 99%
Mata: Conjungtiva anemis (-), sklera ikterik (-)
Paru-Paru: rhonki -/- wheezing -/-
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: akral hangat, crt<2s, ekstremitas tampak tidak lemah.
Pemeriksaan Penunjang:
Hematologi rutin:
Hb 15,6, ht 37%, leukosit 8.700, trombosit 233.000.
P/
Pemeriksaan Penunjang:
Hematologi rutin:
Hb 15,6, ht 37%, leukosit 8.700, trombosit 233.000.
Penata Awal
- Observasi TTV
- Diazepam supp 5mg
- Infus rl 20gtt
- O2 2LPM nasal canul
O:
KU: Tampak sesak
Vital Sign:
TD: 143/82 mmHg
HR: 121 kali/menit
RR: 26 kali/menit
Suhu: 36.8℃
SpO2: 96%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
18-05-21 Medik Nn. DF – 22 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (3/50), Asma akut ringan-sedang pada RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 07XXXX MEMASANG asma tidak terkontrol dengan keluhan sesak sejak kurang lebih 6 jam SMRS dan terasa
KATETER (1/5), memberat sejak 15 menit SMRS. Pasien tidak bisa tidur karena dada
MENJAHIT Tata Laksana terasa tidak nyaman. Keluhan Keluhan demam, pilek, nyeri
LUKA (2/10), A: Clear tenggorokan, penurunan indera perasa dan pembau, mual, muntah,
BEDAH MINOR B: Nebuliser Combivent 2.5 ml + diare disangkal. Riwayat bepergian ke luar kota 14 hari terakhir
(2/10), Pulmicort 1 mg disangkal. Riwayat kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19
MEMASANG C: - disangkal.
NGT (0/2) D: RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Salbutamol 3x4mg PO RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Methylprednisolon 3x4mg PO Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (+) tidak kontrol rutin
O:
KU: Tampak sesak
Vital Sign:
TD: 126/77 mmHg
HR: 113 kali/menit
RR: 26 kali/menit
Suhu: 36.2℃
SpO2: 96%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (+/+)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
18-05-21 Bedah An. NM - 17 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (4/50), Open Fracture Complete Proximal RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 78XXXX MEMASANG Phalanges Digiti 2 Pedis (S) dengan keluhan nyeri dan bengkak pada telapak dan jari kaki kiri
KATETER (1/5), Close Fracture Complete setelah terjatuh dari sepeda. Kaki kiri masuk ke dalam selokan.
MENJAHIT Proximal Phalanges Digiti 1 Pedis Keluhan trauma di kepala (-), tidak sadarkan diri setelah kejadian (-),
LUKA (2/10), (S) nyeri kepala (-), sesak (-), mual (-), muntah (-), kejang (-).
BEDAH MINOR RPD: Riwayat trauma atau operasi pada tempat yang sama (-)
(2/10), Tata Laksana RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
MEMASANG A: Clear Riwayat Alergi (-)
NGT (0/2) B: - Riwayat Asma (-)
C: IVFD RL 15 tpm
D: O:
Inj. Metamizole Na 1 gram KU: Tampak nyeri
Inj. Ranitidine 25 mg Kesadaran: E4V5M6
Imobilisasi dan fiksasi dengan Vital Sign:
pemasangan bebat elastis dan TD: 119/71 mmHg
kassa diantara digiti 1,2, dan 3 HR: 74 kali/menit
pedis (S) RR: 18 kali/menit
Suhu: 36.2 ℃
SpO2: 99%
VAS: 4
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Status lokalis:
Pedis (S)
Look: Oedem (+), tampak warna kulit merah kebiruan, vulnus laserasi
(+)
Feel: Nyeri (+), krepitasi (-), NVD dbn
Movement: ROM ankle terbatas nyeri
Digiti 1 Pedia (S)
Look: Deformitas (-), oedem (-)
Feel: Nyeri (+) NVD dbn
Movement: ROM art. Phalanges terbatas nyeri
Digiti 2 Pedia (S)
Look: Deformitas (-), oedem (-), vulnus laserasi (+)
Feel: Nyeri (+) NVD dbn
Movement: ROM art. Phalanges terbatas nyeri
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 6.1; AE 4.2; HB 12.9; HCT 36; AT 347; GDS
98; PTT 14.4; APTT 32.1; Na 134; K 4.7; Cl 103; HbSAg Non-
reaktive
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Pedis (S): Kesan: Fraktur complete shaft proximal phalanges
digiti 1 pedis sinistra a/a buruk. Fraktur complete base proximal
phalanges digiti 2 pedis sinistra a/a buruk.
Rontgen thoraks: pulmo dan cor dalam batas normal
18-05-21 Medik Tn. DF – 36 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (4/50), Tension Type Headache RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 78XXXX MEMASANG dengan keluhan sakit kepala pada seluruh bagian kepala sejak 7 hari
KATETER (1/5), Tata Laksana yang lalu. Keluhan dirasakan hilang timbul dan terasa memberat sejak
MENJAHIT A: Clear 2 hari yang lalu. Nyeri awalnya dirasakan pada bagian leher belakang
LUKA (2/10), B: - dan menjalar ke seluruh bagian kepala. Pasien juga mengeluh kepala
BEDAH MINOR C: - terasa berat, rasa terikat pada bagian kepala, dan sulit tidur. Keluhan
(2/10), D:
mual, muntah dan pusing berputar disangkal. Keluhan serupa
MEMASANG Inj. Metamizole Na 1 gram
sebelumnya dan riwayat trauma di bagian kepala disangkal.
NGT (0/2) Inj. Metoclopramide 10 mg
Doloneurobion 3x1tab PO RPD: Riwayat HT (+) kontrol rutin dengan obat amlodipine 1x10mg,
Riwayat DM (-)
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak nyeri
Vital Sign:
TD: 154/87 mmHg
HR: 86 kali/menit
RR: 19 kali/menit
Suhu: 36.4℃
SpO2: 98%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
18-05-21 Kegawatdarura Tn. WS - 82 MEMASANG Diagnosis S:
tan tahun INFUS (4/50), Obs. Dyspneu ec Susp. Acute RPS: Pasien rujukan dari RSU Mitra Sehat dengan dyspneu ec susp.
NRM 78XXXX MEMASANG Kidney Injury dd Acute on AKI dd Acute on CKD, CHF ec susp. HHD, retensi urine. Pasien
KATETER (1/5), Chronic Renal Disease mengeluh sesak kurang lebih sejan 3 hari SMRS dan memberat sejak
MENJAHIT Retensi Urine ec Susp. kurang lebih 1 jam SMRS. Pasien mengeluh tidak bisa BAK. Pasien
LUKA (2/10), Obstructive Uropathy mengaku BAK terakhir 1 hari yang lalu, keluhan BAK tidak lancar
BEDAH MINOR sudah dirasakan sejak kurang lebih 4 hari yang lalu. Pasien juga
(2/10), Tata Laksana mengeluh nyeri kepala dan perut terasa semakin membesar dalam 4
MEMASANG A: Clear hari ini. Sebelumnya pasien sudah berobat ke dokter, namun keluhan
NGT (0/2) B: O2 Nasal Kanul 3 lpm tidak dirasa membaik. Keluhan batuk, nyeri tenggorokan, pilek, mual,
C: IVFD Nacl 0.9% 10 tpm muntah, dan diare disangkal.
D: RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Furosemide 40 mg (18.30) RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Furosemide 40 mg (21.30) Riwayat Alergi (-)
Inj. Ranitidine 25 mg Riwayat Asma (-)
Inj. Ondancentron 4 mg Riwayat kebiasaan: Konsumsi jamu atau obat pegal linu (-), konsumsi
Pasang DC keluar urine 1000cc minuman kemasan (-)
hitam kehijauan (18.30), lalu
1000cc kuning pekat (22.30) O:
KU: Tampak nyeri
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 181/92 mmHg
HR: 94 kali/menit
RR: 28 kali/menit
Suhu: 36.8℃
SpO2: 93%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Pitting edema ekstremitas inferior (+/+), akral dingin
(-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 15.9; AE 4.03; HB 11.7; HCT 33.1; AT 288;
Limfosit 3.8; Monosit 5.5; Neutrofil 90.7; MCV 82.1; MCH 29.0;
MCHC 35.3; GDS 156; UR 177; CR 7.9; SGOT 33; SGPT 33; HBsAg
Non-Reactive
Urine Rutin: Warna hitam; kekeruhan kehijauan; PH 5.0; berat jenis
1.015; urobilinogen (-), protein (+), leukosit (+), blood (+++), nitrit (-),
keton (-), bilirubin (-), glukosa (-), leukosit >20; eritrosit >20; epitel
(+), sil. Hyalin (-); sil. Granula kasar (-); sil eritrosit (-); sil. Leukosit
(-); sil. ca oksalat (-); monohydtrate ca oksalat (-); kristal asam urat (-);
kristal triple phospat (-); urat amorf (-); yeast (-); bakteri (++);
amonium biurat (-)
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Babygram: Cor dan pulmo dalam batas normal
18-05-21 Bedah Tn. W – 55 tahun MEMASANG Diagnosis S:
NRM 78XXXX INFUS (4/50), Cedera Kepala Ringan dengan RPS: Pasien rujukan dari RS Nur Hidayah dengan cedela kepala
MEMASANG SAH dan Edema Cerebri ringan. Pasien datang dengan keluhan nyeri kepala post kecelakaan lalu
KATETER (1/5), lintas tunggal. Saat kejadian pasien tidak menggunakan helm. Pasien
MENJAHIT Tata Laksana ingat kronologi kejadian. Keluhan tidak sadarkan diri setelah kejadian
LUKA (2/10), A: Clear (+). Keluhan mual, muntah, pandangan kabur, dan kejang disangkal.
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 2 lpm Pasien juga mengeluh nyeri pad bagian pelipis kanan dan siku tangan
(2/10), C: IVFD Nacl 0.9% 15 tpm kanan.
MEMASANG D: RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
NGT (0/2) Inj. Ceftriaxone 1 gr RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Piracetam 3 gr Riwayat Alergi (-)
Inj. Ketorolac 30 mg Riwayat Asma (-)
Inj. Asam tranexamat 500 mg
Inj. Citicolin 500 mg O:
Inj. Ondancentron 4 mg KU: Tampak nyeri
Inj. Phenytoin 100 mg GCS: E4V4M6
Vital Sign:
TD: 189/91 mmHg
HR: 105 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36.3℃
SpO2: 97%
Mata: Pupil (-/3mm), RC (-/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 10.10; AE 4.53; HB 15.0; HCT 43.60; AT
256; Eosinofil 1.20; Basofil 0.40; Limfosit 28.00; Monosit 4.6; MCV
96.4; MCH 33.1; MCHC 34.3; UR 21.20; CR 0.96
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Kesan: Tampak gambaran hiperdens pada ruang
subarachnoid dengan edema cerebri, calvaria normal
Rontgen Cranium: Tak tampak fraktur maupun sutura diastasis pada
calvaria, sinus paranasal dan mastoid normal
Rontgen Thoraks: Cor dan pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Ny. J – 88 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (4/50), Obs. Dyspneu ec Susp. Covid-19 RPS: Pasien rujukan dari RS Nur Hidayah dengan dyspneu ec susp.
MEMASANG Anoreksia Geriatri Covid-19 dan anoreksia geriatri. Pasien datang dengan keluhan lemas,
KATETER (1/5), mual, dan tidak nafsu makan sejak kurang lebih 1 minggu SMRS.
MENJAHIT Tata Laksana Pasien juga mengelih sesak dan batuk tidak berdahak sejak 3 hari
LUKA (2/10), A: Clear SMRS dan terasa semakin memberat hari ini, Keluhan demam, nyeri
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 5 lpm kepala, pilek, sakit tenggorokan, penurunan fungsi pembau dan perasa,
(2/10), C: IVFD RL 16 tpm muntah, dan diare disangkal. Riwayat keluar kota 14 hari terakhir
MEMASANG D: disangkal. Pasien menyangkal kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
NGT (0/2) Inj. Ondancentron 4 mg positif Covid-19. Keluarga pasien mengaku pasien jarang
Inj. Ranitidine 25 mg menggunakan masker saat beraktivitas keluar rumah.
Inj. Levofloxacin 1x750mg RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inf. Resfar 1x5gr dalam 500cc RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Nacl 0.9% habis dalam 6-8 jam Riwayat Alergi (-)
Inj. Ascorbic acid 2x100mg Riwayat Asma (-)
Azitromicyn 1x500mg PO
Avigan 2x3tab PO O:
Acetylsistein 3x200mg PO KU: Tampak sesak
Prove D3 1X1000UI PO GCS: E4V5M6
Zinc 1x1tab PO Vital Sign:
TD: 117/60 mmHg
HR: 97 kali/menit
RR: 28 kali/menit
Suhu: 36.5℃
SpO2: 82% room air mejadi 96% dengan O2 nasal kanul 5 lpm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 3.9; AE 4.59; HB 14.1; HCT 40.1; AT 151;
Limfosit 27.8; Neutrofil 52.1; MXD 20.1; MCV 87.4; MCH 30.7;
MCHC 35.2; UR 39.4; CR 1.79; GDS 141
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Reactive
Rontgen Thoraks: Infiltrat di aspek basal kedua pulmo mengarah mild
pneumonia Covid-19, besar cor normal
14-05-21 Kegawatdarura Ny. P – 65 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (5/50), Syok Septik RPS: Pasien Rujukan dari RS Rajawali Citra dengan obs. Dyspneu dan
MEMASANG Gagal Napas Hipotensi. Dikatakan oleh keluarga pasien tiba-tiba terlihat sesak di
KATETER (1/5), rumah 5 jam SMRS. Pasien setiap hari menggunakan oksigen di
MENJAHIT Tata Laksana rumah. Sebelum ke RS pasien sudah mendapatkan nebulasi Ventolin 2
LUKA (2/10), A: Ancaman obstruksi dilakukan kali di rumah, namun keluhan sesak tidak membaik. Pasien mulai
BEDAH MINOR Intubasi ETT 7.5 (07.30) terasa demam hari ini. Sejak di rumah respon pasien mulai menurun
(2/10), B: 02 NRM 15 lpm (06.40) setelah itu keluarga memutuskan membawa pasien ke rumah sakit.
MEMASANG Ventilator mekanik (07.30) Keluhan batuk, pilek, mual, muntah, diare disangkal.
NGT (1/2) C: IVFD loading RL 1000cc + RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Gelafusal 500cc (06.40) RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
D: Riwayat Alergi (-)
Inj. Paracetamol 1 gr (05.00) Riwayat Asma (+)
Inj. Azithromycin 500 mg (05.00)
Vascon 0.1mcg/kg/menit (06.40) O:
Inj. Epinefrin 1 mg (07.45) KU: Tampak sesak, gelisah
GCS: E3V2M5
Vital Sign:
TD: 83/43 mmHg
HR: 126 kali/menit
RR: 47 kali/menit
Suhu: 36.7℃
SpO2: 96% dengan O2 NRM 15 lpm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (+/+). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 15.8; AE 4.85; HB 13.5; HCT 43.0; AT 249;
Limfosit 25; Neutrofil 71; Eosinofil 1; Basofil 0; Mid/Mon 3; NLR
2.77; MCV 86.9; MCH 27.5; GDS 221; UR 40; CR 1.95
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Tn. S – 59 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (5/50), Hyperosmolar Hyperglycemic RPS: Pasien rujukan dari RS Mitra Pramedika dengan HHS, AKI, dan
MEMASANG State abses gluteus. Pasien tinggal sendiri. Pasien diantar ke rumah sakit oleh
KATETER (1/5), Acute Kidney Injury keluarga yang berkunjung ke rumah karena pasien terlihat lemas dan
MENJAHIT Abses Gluteus hanya berbaring di kasur. Pasien mengeluh terasa nyeri di bokong
LUKA (2/10), sejak 2 mingggu yang lalu, terasa panas, awalnya hanya kemerahan
BEDAH MINOR Tata Laksana muncul kemerahan pada kulit dan lama lama menjadi luka yang
(2/10), A: Clear meluas. Keluhan demam disangkal. Keluhan BAK dan BAB disangkal.
MEMASANG B: - RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (+) tidak kontrol rutin
NGT (1/2) C: IVFD loading NaCl 0.9% RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
1000cc Riwayat Alergi (-)
D: Novorapid 6 IU dilanjutkan 4 Riwayat Asma (-)
IU/jam
Debridement luka O:
KU: Tampak lemas
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 114/72 mmHg
HR: 80 kali/menit
RR: 19 kali/menit
Suhu: 36.0℃
SpO2: 99%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Status lokalis: Gluteus: Terdapat luka ukuran 5cmx6cmx1cm tepi
beraturan, teraba hangat, berwarna kemerahan, nanah (+)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 21,40; AE 4.59; HB 12.6; AT 396; HCT 39.0;
Limfosit 3.1; Monosit 1.5; Granulosit 95.4; BT 3; CT 9; SGOT 37;
SGPT 45; NLR 27.7; MCV 85.0; MCH 27.4; MCHC 32.2 GDS 721;
UR 145; CR 2.0; Na 123.15, K 3.46; Cl 93.89; HIV (-); HBsAg Non-
Reactive
Urine Rutin: Warna merah; kekeruhan keruh; PH 1.25; berat jenis 6.0;
urobilinogen (-), protein (+++), leukosit (-), blood (+++), nitrit (-),
keton (-), bilirubin (-), glukosa (++++), leukosit >20; eritrosit penuh;
epitel 1-4; silinder (-); kristal (-); bakteri (-); lain-lain (-)
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Tn. R – 27 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (5/50), Obs. Febris H-4 ec Susp. Dengue RPS: Pasien rujukan dari RS RSU Rizki Amalia Medika dengan Febris
MEMASANG Haemorrhagic Fever H-4 ec Susp. DHF. Pasien mengeluh demam sejak 4 hari SMRS.
KATETER (1/5), Demam hilang timbul, pasien tidak memperhatikan pola munculnya
MENJAHIT Tata Laksana demam. Pasien juga mengeluh lemas, nyeri kepala, dan mual. Keluhan
LUKA (2/10), A: Clear nyeri bagian belakang mata, pedarahan aktif, mimisan, gusi berdarah,
BEDAH MINOR B: - dan BAB berwarna kehitaman disangkal. Keluhan batuk, pilek, sesak,
(2/10), C: IVFD loading RL 500cc lanjut muntah, dan diare disangkal. Riwayat bepergian ke luar kota 14 hari
MEMASANG 25 tpm terakhir disangkal. Riwayat kontak dengan pasien konfirmasi Covid-19
NGT (1/2) D: Inj. Ranitidine 25 mg disangkal.
Paracetamol 3x500mg PO RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 141/78 mmHg
HR: 97 kali/menit
RR: 19 kali/menit
Suhu: 37.8℃
SpO2: 99%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 3.7; AE 6.23; HB 17.8; AT 41; HCT 50.5;
Limfosit 28; Monosit 4.6; Granulosit 66; PDW 6.23; RDW SD 37.8;
RDW CV 13.3; MPV 10.3; PCT 0.0; SGOT 172; SGPT 54; MCV
81.1; MCH 28.2; MCHC 35; UR 53; CR 2.2; GDS 159
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Tn. DF – 22 MEMASANG Diagnosis S:
tan tahun INFUS (6/50), Obs. Febris H-5 ec Susp. Dengue RPS: Pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan
NRM 37XXXX MEMASANG Haemorrhagic Fever Obs. Febris H-5 ec Susp. DHF. Pasien mengeluh demam sejak 5 hari
KATETER (1/5), SMRS. Demam hilang timbul, pasien tidak memperhatikan pola
MENJAHIT Tata Laksana munculnya demam. Hari ini pasien mengaku tidak demam.
LUKA (2/10), A: Clear Sebelumnya pasien sudah periksa ke dokter, namun keluhan belum
BEDAH MINOR B: - dirasa membaik. Pasien juga mengeluh lemas, nafsu makan turun, dan
(2/10), C: IVFD loading RL 500cc lanjut mual. Keluhan nyeri kepala dan nyeri bagian belakang mata, pedarahan
MEMASANG 25 tpm aktif, mimisan, gusi berdarah, dan BAB berwarna kehitaman disangkal.
NGT (1/2) D: Inj. Ranitidine 25 mg Keluhan batuk, pilek, sesak, muntah, dan diare disangkal. Riwayat
Paracetamol 3x500mg PO bepergian ke luar kota 14 hari terakhir disangkal. Riwayat kontak
dengan pasien konfirmasi Covid-19 disangkal.
RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 124/68 mmHg
HR: 89 kali/menit
RR: 19 kali/menit
Suhu: 36.2℃
SpO2: 99%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), hepar dan lien tidak teraba, timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 2.5; AE 5.94; HB 16.5; AT 25; HCT 47.8;
Limfosit 46.9; Monosit 8.1; Granulosit 55; PDW 17.3; RDW SD 37.2;
RDW CV 13.2; MPV 9.5; SGOT 140; SGPT 51; MCV 82.1; MCH
24.1; MCHC 32; UR 51; CR 2.1; GDS 108
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Ny. S – 56 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (6/50), Obs. Penkes ec Cerebrovascular RPS: Pasien rujukan dari RS Panti Rahayu dengan obs. Penkes ec susp.
MEMASANG Accident SH dd SNH. Dikatakan oleh keluarga tadi pagi pasien mengeluhkan
KATETER (1/5), nyeri kepala hebat tiba-tiba. Pasien juga mengeluh mual (+) dan
MENJAHIT Tata Laksana muntah (+) berkali-kali. Kemudian pasien mulai tidak sambung bila
LUKA (2/10), A: Clear diajak komunikasi dan mulai tidak merespon. Keluhan trauma pada
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 3 lpm bagian kepala disangkal. keluhan demam, batuk, pilek, sesak, dan diare
(2/10), C: IVFD RL 15 tpm disangkal. Keluhan yang sama sebelumnya disangkal.
MEMASANG D: Inj. Citicolin 500 mg RPD: Riwayat HT (+) tidak kontrol rutin, Riwayat DM (-)
NGT (1/2) Inj. Paracetamol 1000 mg RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Asam tranexamat 500 mg Riwayat Asma (-)
Inf. Mannitol 125 cc
Inj. Gavistal 1 amp O:
Inj. Phenytoin 100 mg KU: Apatis
GCS: E2V2M5
Vital Sign:
TD: 162/91 mmHg
HR: 98 kali/menit
RR: 17 kali/menit
Suhu: 37.1℃
SpO2: 98%
Meningeal sign (-), lateralisasi (-)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 2.5; AE 5.94; HB 16.5; AT 25; HCT 47.8;
Limfosit 46.9; Monosit 8.1; Granulosit 55; PDW 17.3; RDW SD 37.2;
RDW CV 13.2; MPV 9.5; SGOT 140; SGPT 51; MCV 82.1; MCH
24.1; MCHC 32; UR 51; CR 2.1; GDS 108
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan:
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Tn. S – 79 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (6/50), Obs. Febris H-5 ec Leptospirosis RPS: Pasien rujukan dari RS Santa Elisabeth dengan febris H-5 dengan
MEMASANG Acute Kidney Injury trombositopenia, leukositosis ec Leptospirosis. Pasien mengeluh
KATETER (1/5), Syok Septik demam sejak 5 hari SMRS. Demam hilang timbul, pasien tidak
MENJAHIT memperhatikan pola munculnya demam. Pasien juga mengeluh lemas,
LUKA (2/10), Tata Laksana nafsu makan turun, mual, muntah, dan BAK sedikit. Keluhan batuk,
BEDAH MINOR A: Clear pilek, sesak, dan diare disangkal. Pasien saat ini tidak bekerja. Pasien
(2/10), B: O2 Nasal Kanul 3 lpm tidak tahu apakah di tempat tinggal pasien terdapat tikus atau tidak.
MEMASANG C: IVFD loading RL 1000cc RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-). Riwayat Penyakit Ginjal (-)
NGT (1/2) D: Inf. Vascon 0.05 mcg/kg/menit RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Ranitidine 25 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Ondansentron 4 mg Riwayat Asma (-)
Paracetamol 500 mg PO
O:
KU: Tampak lemas
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 92/50 mmHg
HR: 82 kali/menit, regular, lemah
RR: 17 kali/menit
Suhu: 37.4℃
SpO2: 100%
Meningeal sign (-), lateralisasi (-)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, nyeri
tekan gastrocnemius (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 2.5; AE 5.94; HB 16.5; AT 25; HCT 47.8;
Limfosit 46.9; Monosit 8.1; Granulosit 55; PDW 17.3; RDW SD 37.2;
RDW CV 13.2; MPV 9.5; SGOT 140; SGPT 51; MCV 82.1; MCH
24.1; MCHC 32; UR 51; CR 2.1; GDS 108
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan:
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
14-05-21 Kegawatdarura Ny. RH – 0 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 00XXXX INFUS (6/50), Chronic Kidney Disease RPS: Pasien rujukan dari RS Santa Elisabeth dengan febris H-5 dengan
MEMASANG Hiperkalemi trombositopenia, leukositosis ec Leptospirosis. Pasien mengeluh
KATETER (1/5), demam sejak 5 hari SMRS. Demam hilang timbul, pasien tidak
MENJAHIT Tata Laksana memperhatikan pola munculnya demam. Pasien juga mengeluh lemas,
LUKA (2/10), A: Clear nafsu makan turun, mual, muntah, dan BAK sedikit. Keluhan batuk,
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 3 lpm pilek, sesak, dan diare disangkal. Pasien saat ini tidak bekerja. Pasien
(2/10), C: IVFD loading RL 1000cc tidak tahu apakah di tempat tinggal pasien terdapat tikus atau tidak.
MEMASANG D: Inf. Vascon 0.05 mcg/kg/menit RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-). Riwayat Penyakit Ginjal (-)
NGT (1/2) Inj. Ranitidine 25 mg RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Ondansentron 4 mg Riwayat Alergi (-)
Paracetamol 500 mg PO Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 92/50 mmHg
HR: 82 kali/menit, regular, lemah
RR: 17 kali/menit
Suhu: 37.4℃
SpO2: 100%
Meningeal sign (-), lateralisasi (-)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, nyeri
tekan gastrocnemius (+/+)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 2.5; AE 5.94; HB 16.5; AT 25; HCT 47.8;
Limfosit 46.9; Monosit 8.1; Granulosit 55; PDW 17.3; RDW SD 37.2;
RDW CV 13.2; MPV 9.5; SGOT 140; SGPT 51; MCV 82.1; MCH
24.1; MCHC 32; UR 51; CR 2.1; GDS 108
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan:
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
12-05-21 Kegawatdarura An. GS – 35 hari MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (7/50), Obs. Dyspneu ec Pneumonia RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
BB 4.1 kg MEMASANG dengan keluhan terlihat sesak sejak sore hari. Orang tua pasien
KATETER (1/5), Tata Laksana mengatakan pasien batuk (+) dan berdahak sejak 2 hari SMRS. Pasien
MENJAHIT A: Clear juga demam sejak 7 hari SMRS hilang timbul, ibu pasien tidak
LUKA (2/10), B: O2 Non-Rebreather Mask 6 memperhatikan pola munculnya demam. Keluhan pilek, muntah, diare
BEDAH MINOR lpm disangkal. Pasien masih konsumsi ASI ekslusif setiap 3 jam.
(2/10), C: IVFD D 5 1/4 40 cc/jam Riwayat Persalinan: pasien lahir spontan, UK 39 minggu 2 hari,
MEMASANG D: langsung menangis, BBLC
NGT (1/2) Bactecyn 2x200mg PO Riwayat Imunisasi: Lengkap sesaui jadwal
Mikasin 1x25mg PO RPD: Disangkal
Nebulasi Ventolin ½ respul + RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
NaCl 0.9% per 6 jam Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak sesak, merintih, lemah
Kriteria Penilaian Anak:
Penampilan abnormal; usaha napas abnormal; perfusi kulit normal
Vital Sign:
HR: 170 kali/menit, takikardi, regular, kuat
RR: 44 kali/menit, takipneu, retraktif, nafas cuping hidung
Suhu: 36.8 ℃
SpO2: 91% room air menjadi 99% O2 NRM 6 lpm
Mata: Pupil isokor (2mm/2mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (+/+), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+)
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, ADP kuat
angkat
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 10.7; AE 3.11; Hb 10.2; Hct 30; AT 389;
MCV 96.9; MCH 32.7; MCHC 33.7; RDW 14.1; MPV 6.8; Neutrofil%
24; Limfosit% 49; Monosit% 16; Eosinofil % 0; Basofil% 2; RDW
12.7, NLR 0.49; pH 7.179; pCO2 18.9; pO2 53; HCO3 7.0; TCO2 8;
BE ecf -21; FIO2 96; SO2 60
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Babygram: Kesan: Infiltrat di kedua pulmo mengarah mild pneumonia,
besar cor normal
12-05-21 Bedah An. SNS – 15 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (7/50), Cedera Kepala Berat dengan EDH RPS: Pasien rujukan dari dari RS Nur Hidayah dengan cedera kepala
NRM 78XXXX MEMASANG berat. Pasien datang dengan penurunan kesadaran post kecelakaan lalu
BB 51 kg - TB KATETER (1/5), Tata Laksana lintas tunggal. Saat kejadian pasien tidak menggunakan helm. Keluhan
150 cm MENJAHIT A: Clear muntahdan kejang disangkal.
LUKA (2/10), B: O2 Nasal Kanul 3 lpm RPD: Riwayat trauma (-), Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
BEDAH MINOR C: IVFD RL 14 tpm RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
(2/10), D: Riwayat Alergi (-)
MEMASANG Inf. Manitol 125 cc Riwayat Asma (-)
NGT (1/2) Inj. Ceftriaxone 1 gr
Inj. Asam tranexamat 500 mg O:
Inj. Citicolin 500 mg KU: Koma
Inj. Ondancentron 4 mg GCS: E1V1M4
Inj. Phenytoin 100 mg Vital Sign:
TD: 111/69 mmHg
HR: 112 kali/menit
RR: 23 kali/menit
Suhu: 36.7℃
SpO2: 98%
Kepala: Mesocephal. hematom di daerah occipital ukuran
10cmx8cmx1cm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, vulnus
laserasi pada pergelangan tangan kiri ukuran 5cmx1cmx1cm
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 10.10; AE 4.53; HB 15.0; HCT 43.60; AT
256; Eosinofil 1.20; Basofil 0.40; Limfosit 28.00; Monosit 4.6; MCV
96.4; MCH 33.1; MCHC 34.3; UR 21.20; CR 0.96
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Kesan: Tampak gambaran hiperdens pada ruang
subarachnoid dengan edema cerebri, calvaria normal
Rontgen Cranium: Tak tampak fraktur maupun sutura diastasis pada
calvaria, sinus paranasal dan mastoid normal
Rontgen Palmar (S): Suspek salter harris fraktur tipe 1 os radius
sinistra
Rontgen Thoraks: Cor dan pulmo dalam batas normal
12-05-21 Kegawatdarura Ny. P – 70 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (7/50), STEMI Inferior onset > 12 jam RPS: Pasian rujukan RS Panti Rini dengan STEMI Inferior. Pasien
MEMASANG datang dengan keluhan nyeri dada sejak jam 05.30. Saat di IDG RS
KATETER (1/5), Tata Laksana PKU Muhammadiyah Yogyakarta keluhan nyeri dada sudah tidak
MENJAHIT A: Clear dirasakan. Pasien juga mengeluh terasa tidak nyaman pada dada, sesak,
LUKA (2/10), B: O2 Nasal Kanul 2 lpm dan keringat dingin. Keluhan demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan,
BEDAH MINOR C: IVFD NaCl 0.9% 20 tpm mual, muntah, dan diare disangkal.
(2/10), D: RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-), OA (+) kontrol rutin
MEMASANG CPG 300 mg PO (19.00) RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
NGT (1/2) Aspilet 320 mg PO (19.00) Riwayat Alergi (-)
ISDN 5 mg PO (19.00) Riwayat Asma (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg (19.00)
Aspilet 1x80mg PO O:
Clopidogrel 1x1tab PO KU: Tampak lemas
Atorvastatin 1x40mg PO GCS: E4V5M6
Arixtra 1x1tab PO Vital Sign:
Lactulac 1XC1 PO TD: 139/87 mmHg
Alprazolam 1x0.5mg PO HR: 69 kali/menit
ISDN jika perlu PO RR: 22 kali/menit
Suhu: 37.6℃
SpO2: 94% room air menjadi 99% dengan O2 NK 2 lpm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NTE (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 9.35; AE 4.48; HB 13.4; AT 144; HCT 39.5;
Neutrofil 63.9; Limfosit 27.1; Monosit 6.8; Eosinofil 0.7; Basofil 1.5;
NRL 2.46; MPV 9.5; SGOT 25; SGPT 24; MCV 89.0; MCH 29.9;
MCHC 33.6; RDW 15.6; UR 34; CR 0.86; Na 139; K 3.9; Cl 110;
Troponin I (+) 1053.7
EKG: STEMI inferior
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Thoraks: Pulmo dalam batas normal, jantung CRT > 50%
Kesan: Cardiomegaly
12-05-21 Kegawatdarura Tn. S – 67 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (7/50), Stroke Recurent susp. RPS: Pasien rujukan dari RS Nur Rohmah Wonosari dengan cephalgia,
MEMASANG Subarachnoid Hemorrage obs. Vomitus, stroke recurent susp. Subarachnoid hemorrage.
KATETER (1/5), Pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak kiri tiba-tiba
MENJAHIT Tata Laksana sejak tadi pagi. Pasien juga mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah
LUKA (2/10), A: Clear sebanyak 1 kali di rumah. Keluhan trauma disangkal. Keluhan demam,
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 2 lpm batuk, pilek, sesak, dan diare disangkal.
(2/10), C: IVFD RL 15 tpm RPD: Riwayat HT (+) tidak kontrol rutin, Riwayat Stroke (+), Riwayat
MEMASANG D: Inj. Citicolin 500 mg DM (-)
NGT (1/2) Inj. Paracetamol 1000 mg RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Asam tranexamat 500 mg Riwayat Asma (-)
Inf. Mannitol 125 cc
Inj. Gavistal 1 amp O:
Inj. Phenytoin 100 mg KU: Tampak lemas dan nyeri
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 126/85 mmHg
HR: 85 kali/menit
RR: 18 kali/menit
Suhu: 36.6℃
SpO2: 98%
Meningeal sign (-), lateralisasi (-)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, kekuatan
motorik (555/555/333/333), reflek sisiologis (+/+/-/-)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 7.9; AE 4.85; HB 14.0; AT 372; HCT 45.1;
Limfosit 39.2; Monosit 5.3; Neutrofil 55.5; MCV 93; MCH 29.0;
MCHC 31.1; AU 7.3; TG 111; CT 152; GDS 140
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan:
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
12-05-21 Kegawatdarura Ny. M - 65 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 77XXXX INFUS (7/50), Confirmed COVID-19 RPS: Pasien rujukan RSI Hidayatullah dengan confirmed Covid-19 dan
MEMASANG Gastroenteritis Akut dengan obs. Vomitus ec GEA dengan dehidrasi ringan-sedang. Pasien datang
KATETER (1/5), Dehidrasi Rungan-Sedang dengan keluhan diare sejak 4 hari yang lalu. Hari ini pasien diare 4kali,
MENJAHIT BAB cair ampas (+), lender (-), darah (-). Pasien juga mengeluh mual
LUKA (2/10), Tata Laksana (+) dan muntah berkali-kali berisi cairan dan makanan yang dimakan.
BEDAH MINOR A: Clear Menurut keluarga pasien hari ini mulai terlihat lemas, tidak mau makan
(2/10), B: O2 Nasal kanul 3 lpm dan minum, dan muncul demam. Keluhan nyeri kepala, batuk, pilek,
MEMASANG C: IVFD TRL 30 tpm penurunan fungsi pembau dan perasa, nyeri tenggorokan, sesak nafas,
NGT (1/2) D: disangkal. Riwayat keluar kota 14 hari terakhir disangkal. Pasien
Inj. Metamizole Na 1 gram menyangkal kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif Covid-19.
Inj. Ranitidine 25 mg RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Ondancentron 4 mg RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Levofloxacin 1x750mg Riwayat Alergi (-)
Inf. Resfar 1x5gr dalam 500cc Riwayat Asma (-)
Nacl 0.9% habis dalam 6 jam
Inj. Ascorbic acid 2x100mg O:
Azitromicyn 1x500mg PO KU: Tampak lemas
Favipiravir 2x20mg PO Kesadaran: E4V5M6
Folic Acid 1x5mg PO Vital Sign:
Prove D3 1X1000UI PO TD: 121/82 mmHg
Zinc 1x1tab PO HR: 90 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 37.5 ℃
SpO2: 94% room air menjadi 99% O2 nasal kanul 3 lpm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal, pembesaran KGB (-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+) meningkat, NTE (+), timpani, defans muscular (-)
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 6.3; AE 4.05; Hb 11.8; Hct 37.7; AT 269;
MPV 6.3; PDW 14.1; PCT 0.2; MCV 9.3; MCH 29.1; MCHC 31.3;
Limfosit% 23.6; Monosit% 2.7; Granulosit% 73.7; RDW-CV 14.1; Na
139.4; K 2.69; Cl 101.1; UR 27; CR 2.0; SGOT 27; SGPT 20; GDS
100
Swab PCR SARS-Cov 2: Reactive
Rontgen Troraks: Kesan: Infiltrat di aspek basal kedua pulmo
mengarah mild pneumonia Covid-19, besar cor normal
12-05-21 Kegawatdarura Ny. D - 53 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 77XXXX INFUS (7/50), Obs. Seizure RPS: Pasien rujukan RS Elisabeth Ganjuran gengan obs. Kehang
MEMASANG Diabetes Mellitus dengan berulang, diabetes mellitus dengan hiperglikemi, bronkopnneumonia
KATETER (1/5), Hiperglikemi susp Covid-19. CKD on HD. Pasien datang dengan keluhan sesak yang
MENJAHIT Bronkopneumonia susp. Covid-19 memberat sejak 30 menit SMRS. Paien juga mengeluh batuk (+)
LUKA (2/10), CKD on HD berdahak sejak 3 hari SMRS. Keluhan demam, nyeri kepala, pilek,
BEDAH MINOR penurunan fungsi pembau dan perasa, nyeri tenggorokan, mual,
(2/10), Tata Laksana muntah, dan diare disangkal. Riwayat keluar kota 14 hari terakhir
MEMASANG A: Clear disangkal. Pasien menyangkal kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
NGT (1/2) B: O2 NRM 10 lpm positif Covid-19.
C: IVFD NaCl 15 tpm RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-), Riwayat CKD on HD setiap
D: hari selasa dan jumat di RS Panti Rapih
Insulin 4cc.jam (GDS 586, Pukul RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
21.30) diobservasi menggunakan Riwayat Alergi (-)
sliding scale 1cc/jam (GDS 173, Riwayat Asma (-)
Pukul 04.00)
Amlodipin 10 mg O:
Inj. Pantoprazole 40 mg KU: Tampak sesak dan lemas
Inf. Furosemid 5cc/jam Kesadaran: E4V5M6
Inj. Levofloxacin 1x750mg Vital Sign:
Inf. Resfar 1x5gr dalam 500cc TD: 192/101 mmHg
Nacl 0.9% habis dalam 6 jam HR: 88 kali/menit
Inj. Ascorbic acid 2x100mg RR: 26 kali/menit
Azitromicyn 1x500mg PO Suhu: 37.3 ℃
Favipiravir 2x20mg PO SpO2: 84% room air menjadi 99% O2 NRM 10 lpm
Folic Acid 1x5mg PO Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Prove D3 1X1000UI PO Leher: JVP normal, pembesaran KGB (-)
Zinc 1x1tab PO Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (+/+), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 6.3; AE 4.05; Hb 11.8; Hct 37.7; AT 269;
MPV 6.3; PDW 14.1; PCT 0.2; MCV 9.3; MCH 29.1; MCHC 31.3;
Limfosit% 23.6; Monosit% 2.7; Granulosit% 73.7; RDW-CV 14.1; Na
139.4; K 2.69; Cl 101.1; UR 27; CR 2.0; SGOT 27; SGPT 20; GDS
100
Swab PCR SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Tak tampak hematom, infark, dan SOL
Rontgen Troraks: Kesan: Bronchopneumonia dan Cardiomegali
12-05-21 Kebidanan dan Ny. NA - 25 MEMASANG Diagnosis S:
Perinatal tahun INFUS (7/50), G1P0A0 UK 38+1 Minggu RPS: Pasien rujukan dari Puskesmas Tegalrejo dengan G1P0A0 UK
NRM 77XXXX MEMASANG dengan Fetal Compromised dalam 38+1 Minggu dengan fetal compromised belum dalam persalinan.
KATETER (1/5), Persalinan Kala 1 Pasien mengaku badan tiba-tiba berasa lemas dan muncul kencang-
MENJAHIT kencang yang sejak kemarin sore, dan mulai teratur sejak dini hari.
LUKA (2/10), Tata Laksana Keluhan keluar air dan lendir darah dari jalan lahir disangkal. Gerak
BEDAH MINOR A: Clear janin dirasa aktif. Keluhan pandangan kabur, sakit kepala, nyeri dada,
(2/10), B: O2 Nasal Kanul 3 lpm sesak nafas, gangguan BAK dan BAB disangkal.
MEMASANG C: IVFD RL 1000cc lanjut 20 tpm Riw. Obstetrik: G1P0A0
NGT (1/2) D: Riwayat Ginekologi:
Observasi kemajuan persalinan Menarche usia 13 tahun, siklus menstruasi 28 hari, teratur selama 7
hari
HPHT: 18-09-2020 HPL: 25-05-2021 UK: 38+1 minggu
RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas dan kesakitan
Kesadaran: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 141/91 mmHg
HR: 102 kali/menit
RR: 20 kali/menit
Suhu: 36.7℃
SpO2: 98%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal, pembesaran KGB (-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah:
Swab PCR SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Troraks: Kesan: Pulmo dan Cor dalam batas normal
12-05-21 Medik Ny. US - 38 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (7/50), Colic Renal RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 60XXXX MEMASANG dengan keluhan nyeri seperti ditusuk-tusuk pada punggang kanan.
KATETER (1/5), Tata Laksana Nyeri dirasakan hilang timbul sejak 3 bulan terakhir dan memberat
MENJAHIT A: Clear sejak kurang lebih 15 menit SMRS. Pasien juga mengeluh terasa mual.
LUKA (2/10), B: - Keluhan muntah dan demam disangkal. keluhan BAK dan BAB
BEDAH MINOR C: - disangkal. Pasien BAK terakhir sebelum datang ke rumah sakit,
(2/10), D:
RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-), Nephrolithiasis (+) kontrol
MEMASANG Inj. Ketorolac 30 mg
rutin di Sp.U
NGT (1/2) Inj. Metoklopramid 10 mg
RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Ketorolac 3x30mg PO
Riwayat Alergi (-)
Metoclopramid 3x10mg PO
Riwayat Asma (-)
Edukasi untuk kontol ke dokter
Spesialis Bedah Urologi
O:
KU: Tampak nyeri
Vital Sign:
TD: 124/76 mmHg
HR: 80 kali/menit
RR: 19 kali/menit
Suhu: 36.4℃
SpO2: 99%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), Nyeri ketok CVA (+/-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
12-05-21 Kegawatdarura An. A – 0 hari MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 00XXXX INFUS (8/50), Obs. Seizure RPS: Pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Gamping dengan
BB 00 kg - PB 00 MEMASANG obs. Kejang tanpa demam. Orang tua pasien mengatakan jika pasien
cm KATETER (1/5), Tata Laksana tiba-tiba terlihat kejang 1 kali di rumah, seluruh tubuh terlihat kaku,
MENJAHIT A: Clear kejang kurang dari 2 menit, sebelum dan setelah kejang pasien sadar.
LUKA (2/10), B: - Setelah itu pasien kejang kembali di IGD RS PKU Muhammadiyah
BEDAH MINOR C: IVFD RL 100 cc/kgbb/hari Gamping sebanyak 1 kali, seluruh tubuh terlihat kaku, kejang kurang
(2/10), D: dari 1 menit, sebelum dan setelah kejang pasien sadar. pasien masih
MEMASANG Stesolid suppo 5 mg PR mengkonsumsi ASI ekslusif setiap 2-3jam. Keluhan demam, muntah,
NGT (1/2) diare, trauma pada bagian kepala, dan riwayat kejang sebelumnya
disangkal.
Riwayat ANC: Ibu pasien melakuakan ANC rutin di Bidan dan Sp.OG,
lahir spontan, BBK, CB, langsung menangis saat dilahirkan
Riwayat imunisasi: Imunisasi lengkap sesuai jadwal
RPD: Disangkal
RPK: Riwayat kejang (-), Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Riwayat Alergi (-)
Riwayat Asma (-)
O:
KU: Tampak lemas
Vital Sign:
HR: 128 kali/menit
RR: 36 kali/menit
Suhu: 36.8 ℃
SpO2: 99%
Mata: Pupil isokor (2mm/2mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, ADP kuat
angkat
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 9; AE 4.52; HB 11.9; HCT 34; AT 478;
Basofil 0; Eosinofil 2; Netrofil 28; Limfosit 65; NLR 0.42; MCV 76;
MCH 26; MCHC 35; RDW 12.9; GDS 91; Na 134; K 4.7; Cl 103
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Babygram: Cor dan pulmo dalam batas normal
12-05-21 Kegawatdarura Nn. E – 0 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 00XXXX INFUS (9/50), Cephalgia RPS: Pasien rujukan dari RS Nur Rohmah Wonosari dengan cephalgia,
MEMASANG SAH obs. Vomitus, stroke recurent susp. Subarachnoid hemorrage.
KATETER (1/5), Pasien datang dengan keluhan kelemahan anggota gerak kiri tiba-tiba
MENJAHIT Tata Laksana sejak tadi pagi. Pasien juga mengeluh nyeri kepala hebat dan muntah
LUKA (2/10), A: Clear sebanyak 1 kali di rumah. Keluhan trauma disangkal. Keluhan demam,
BEDAH MINOR B: O2 Nasal Kanul 2 lpm batuk, pilek, sesak, dan diare disangkal.
(2/10), C: IVFD RL 15 tpm RPD: Riwayat HT (+) tidak kontrol rutin, Riwayat Stroke (+), Riwayat
MEMASANG D: Inj. Citicolin 500 mg DM (-)
NGT (1/2) Inj. Paracetamol 1000 mg RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Asam tranexamat 500 mg Riwayat Asma (-)
Inf. Mannitol 125 cc
Inj. Gavistal 1 amp O:
Inj. Phenytoin 100 mg KU: Tampak lemas dan nyeri
GCS: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 126/85 mmHg
HR: 85 kali/menit
RR: 18 kali/menit
Suhu: 36.6℃
SpO2: 98%
Meningeal sign (-), lateralisasi (-)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, kekuatan
motorik (555/555/333/333), reflek sisiologis (+/+/-/-)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 7.9; AE 4.85; HB 14.0; AT 372; HCT 45.1;
Limfosit 39.2; Monosit 5.3; Neutrofil 55.5; MCV 93; MCH 29.0;
MCHC 31.1; AU 7.3; TG 111; CT 152; GDS 140
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan:
Rontgen Thoraks: Cor dan Pulmo dalam batas normal
21-05-21 Bedah Ny. J – 66 tahun MEMASANG Diagnosis S:
NRM 78XXXX INFUS (9/50), Hemiparese Dextra ec Recurrent RPS: Pasien rujukan dari RS Rizki Amalia dengan hemiparese dekstra
MEMASANG Stroke (Intracerebral Hemorrhage, ec susp. SH dd SNH. Pasien datang dengan keluhan tiba-tiba tidak bisa
KATETER (1/5), Intraventricular Hemorrhage, mix berjalan karena kaki kanan terasa lemah. Pasien juga mengeluh bicara
MENJAHIT Infark Cerebri) pelo, tangan kanan juga dirasa melemah, mual, dan muntah sebanyak 2
LUKA (2/10), kali di rumah. Keluhan nyeri kepala, kejang, tidak sadarkan diri, dan
BEDAH MINOR Tata Laksana terbentur di bagian kepala disangkal. Keluhan demam, batuk, pilek,
(2/10), A: Clear sesak, dan diare disangkal.
MEMASANG B: O2 Nasal Kanul 3 lpm RPD: Riwayat HT (+) konsumsi captopril 1x25mg, Riwayat Stroke (+)
NGT (1/2) C: IVFD KaEn 1B 20 tpm tahun 2019, Riwayat DM (-)
D: RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Piracetam 3 mg (09.00) Riwayat Alergi (-)
Inj. Citicolin 500 mg (09.00) Riwayat Asma (-)
Inj. Ranitidine 50mg (09.00)
Inj. Pantoprazole 40 mg (16.00) O:
Inj. Ondancentron 8 mg (16.00) KU: Tampak gelisah
Inf. Paracetamol 1000 mg (16.00) GCS: E3V2M3
Inj. Asam tranexamat 1 gr (16.00) Vital Sign:
Inf. Mannitol 100 cc (16.00) TD: 194/84 mmHg
Inf. Phenytoin 100 mg on NaCl HR: 78 kali/menit
0.9% 100 cc (16.00) RR: 21 kali/menit
Suhu: 36.5℃
SpO2: 98%
Meningeal sign (-), lateralisasi (kanan)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, kekuatan
motorik (111/111/444/444)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 11.0; AE 4.52; HB 14.1; AT 372; HCT 39.9;
AT 306; PDW 15.5; RDW CV 13.1; MPV 8.6; PCT 0.3; Limfosit 26.4;
Monosit 5.5; Granulosit 68; MCV 88.3; MCH 31.2; MCHC 35.3; GDS
112
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Kesan: Tampak gambaran ICH, IVH dan Infark
Cerebri
Rontgen Thoraks: Kesan: Pulmo dalam batas normal dan cardiomegali
21-05-21 Kegawatdarura Ny. S – 72 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (9/50), Hemiparese Dextra ec Stroke Non RPS: Pasien rujukan dari RS PKU Muhammadiyah Bantul dengan
MEMASANG Hemoragik hemiparese dekstra ec susp. SH dd SNH dan kejang berulang. Pasien
KATETER (1/5), Obs. Konvulsi dibawa ke rumah sakit oleh keluarga karena setelah bangun pasien
MENJAHIT terlihat seperti orang bingung, bicara tidak jelas, dan kaki kanan tidak
LUKA (2/10), Tata Laksana bisa digerakan karena terasa berat. Pasien muntah 2 kali saat dirumah.
BEDAH MINOR A: Clear Pasien kejang 3 kali di rumah, kejang kira selama 3-5 menit, tangan
(2/10), B: O2 Nasal Kanul 3 lpm dan kaki kanan terlihat kaku. Setelah itu pasien kejang Kembali di
MEMASANG C: IVFD RL 16 tpm rumah sakit, kejang selama 2 menit, kejang seluruh tubuh terlihat kaku,
NGT (1/2) D: Keluhan nyeri kepala, tidak sadarkan diri, dan terbentur di bagian
Inf. Valisanbe 40 mg dalam 50 cc kepala disangkal. Keluhan demam, batuk, pilek, sesak, dan diare
NaCl 0.9% syringe pump disangkal.
kecepatan 6.25cc/jam RPD: Riwayat HT (+) tidak kontrol rutin, Riwayat Stroke (-), Riwayat
Inj. Pantoprazole 40 mg DM (-)
Inj. Piracetam 1x2 gr RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inj. Citicoline 2x500 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Mecobalamin 2x500 mcg Riwayat Asma (-)
Maintenance Phenytoin 2x100 mg
O:
KU: Dalam sedasi, respon pada suara baik
GCS: E3V2M3
Vital Sign:
TD: 179/109 mmHg
HR: 91 kali/menit
RR: 21 kali/menit
Suhu: 36.1℃
SpO2: 99%
Meningeal sign (-), lateralisasi (kanan)
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-). RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s, kekuatan
motorik (111/111/444/222)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 4.44; AE 4.56; HB 11.81; AT 372; HCT 37.1;
AT 214.9; Eosinifil 1,05; Basofil 0.33; Segmen 61.85; Limfosit 27.75;
Monosit 9.02; MCV 81.1; MCH 25.8; MCHC 38.1
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Kesan: Tampak gambaran Infark Cerebri
Rontgen Thoraks: Kesan: Cardiomegali dan oedem pulmo mix
bronkopneumonia
21-05-21 Kegawatdarura Ny. M - 67 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 56XXXX INFUS (10/50), Gatroenteritis Akut dengan RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
MEMASANG Dehidrasi Sedang, Low Intake dengan keluhan diare sebanyak 7 kali sejak kemarin, diare cair (+),
KATETER (2/5), Dyspneu ec Pneumonia susp. ampas (+), lendir (-), darah (-). Pasien juga mengeluh mual (+), muntah
MENJAHIT Covid-19 (+), lemas (+), demam (+) terasa hari ini, dan sesak napas. Keluarga
LUKA (2/10), pasien mengaku nafsu makan dan minum pasien turun sejak kurang
BEDAH MINOR Tata Laksana lebih 1 minggu terakhir. Riwayat keluar kota 14 hari terakhir
(2/10), A: Clear disangkal. Pasien menyangkal kontak erat dengan pasien terkonfirmasi
MEMASANG B: O2 Nasal kanul 3 lpm positif Covid-19. Riwayat vaksin Covid-19 (+).
NGT (1/2) C: IVFD RL 500 cc RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
D: RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Inf. Paracetamol 1000 mg Riwayat Alergi (-)
Inj. Pantoprazole 40 mg Riwayat Asma (-)
Inj. Ondancentron 8 mg
Inj. Levofloxacin 1x750mg O:
Inf. Resfar 1x5gr dalam 500cc KU: Tampak lemas
Nacl 0.9% habis dalam 6 jam Kesadaran: E4V5M6
Inj. Ascorbic acid 2x100mg Vital Sign:
Azitromicyn 1x500mg PO TD: 120/76 mmHg
Favipiravir 2x20mg PO HR: 78 kali/menit
Folic Acid 1x5mg PO RR: 24 kali/menit
Prove D3 1X1000UI PO Suhu: 37.5 ℃
Zinc 1x1tab PO SpO2: 92% room air menjadi 99% O2 nasal kanul 3 lpm
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal, pembesaran KGB (-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 6.3; AE 4.05; Hb 11.8; Hct 37.7; AT 269;
MPV 6.3; PDW 14.1; PCT 0.2; MCV 9.3; MCH 29.1; MCHC 31.3;
Limfosit% 23.6; Monosit% 2.7; Granulosit% 73.7; RDW-CV 14.1; Na
139.4; K 2.69; Cl 101.1; UR 27; CR 2.0; SGOT 27; SGPT 20; GDS
100
Swab PCR SARS-Cov 2: Non-Reactive
Rontgen Troraks: Kesan: Infiltrat di aspek basal kedua pulmo
mengarah mild pneumonia Covid-19, besar cor normal
21-05-21 Kegawatdarura Tn. J - 59 tahun MEMASANG Diagnosis S:
tan NRM 78XXXX INFUS (10/50), Obs. Penurunan Kesadaran ec RPS: Pasien rujukan RS Rizki Amalia dengan obs. Penkes ec susp.
MEMASANG Syok Sepsis Meningoenchepalitis. Pasien dibawa ke rumah sakit karena kejang
KATETER (2/5), Stress Ulcers selama 15 menit di rumah, kejang berupa gerakan involunter kedua
MENJAHIT Selulitis Pedis Sinistra kaki dan tangan, sesampainya di rumah sakit pasien masih kejang.
LUKA (2/10), Ulcus Decubitus Gluteus Sebelumnya pasien mengeluh nyeri seluruh badan, demam, dan pusing.
BEDAH MINOR Nail Infection Lama-kelamaan respon pasien mulai menurun. Sebelumnya psien
(2/10), pernah mengalami keluhan serupa sekitar 6 yahun yang lalu.
MEMASANG Tata Laksana RPD: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
NGT (1/2) A: Repositioning RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
B: O2 NRM 10 lpm Riwayat Alergi (-)
C: Rehidrasi Asering 30cc/kgBB Riwayat Asma (-)
2 jalur dan Fimahes 5cc/kgBB
D: O:
Inj. Pantoprazole 40 mg KU: Sopor
Inj. Ceptriaxon 2 gr Kesadaran: E2V2M4
Inj. Metronidazole 500 mg Vital Sign:
Inf. Paracetamol 1000 mg TD: 141/78 mmHg
HR: 111 kali/menit
RR: 26 kali/menit, stridor, hiperventilasi
Suhu: 36.9 ℃
SpO2: 93%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal, pembesaran KGB (-)
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-)
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Status lokalis:
Gluteus: Ulcus ukuran 5cmx6cmx1cm, pus (+)
Cruris (S): Warna kulit kemerahan, teraba panas
Nail Infection Digiti 1 Pedis (S) dan Digiti 1 Pedis (D)
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah: AL 15.6; AE 4.86; Hb 14.5; Hct 42.6; AT 163;
MPV 8.3; PDW 16.1; PCT 0.1; RDW SD 41.9; RDW CV 13.7; MCV
87.5; MCH 30.0; MCHC 34; Limfosit% 12.8; Monosit% 4.4;
Granulosit% 83; Na 137.8; K 2.92; Cl 98.7; UR 48; CR 1.4; SGOT 88;
SGPT 54; GDS 152
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
Head CT Scan: Tidak tampak Hematom, Infark, dan SOL
Rontgen Troraks: Kesan: Cor Dan pulmo dalam batas normal
21-05-21 Medik Ny. MAP - 32 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (10/50), Limfadenitis akut RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 55XXXX MEMASANG dengan keluhan benjolan di bagian belakang telinga kiri dan leher.
KATETER (2/5), Tata Laksana Keluhan muncul sejak 7 hari yang lalu. Pasien mengaku benjolan
MENJAHIT A: Clear dirasa semakin membesar, terkadang nyeri, dan demam hilang timbul.
LUKA (2/10), B: - Keluhan batuk, pilek, nyeri tenggorokan, gigi berlubang, keringat di
BEDAH MINOR C: - malam hari, batuk lama, turun berat badan, nadi cepat disangkal.
(2/10), D: Pasien dan keluarga pasien tidak memiliki riwayat TB. Pasien belum
MEMASANG Amoksisilin 3x500mg PO pernah mengalami keluhan serupa.
NGT (1/2) Paracetamol 3x500mg PO RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
Edukasi: Melakukan gaya hidup Riwayat Alergi (-)
sehat, menjaga hygiene, dan Riwayat Asma (-)
kompres hangat bagian yang
terasa nyeri O:
KU: Baik
Kesadaran: E4V5M6
Vital Sign:
TD: 146/93 mmHg
HR: 102 kali/menit, regular, kuat angkat
RR: 18 kali/menit
Suhu: 36.7℃
SpO2: 98%
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-)
Leher: JVP normal
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), Wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Status lokalis
Colli (S): benjolan ukuran 3cmx2cmx1cm, teraba hangat, warna sama
seperti jaringan sekitarnya, nyeri tekan (+), tidak ikut bergerak saat
menelan
Pemeriksaan Penunjang:
Laboratorium darah:
Rapid Antigen SARS-Cov 2: Non-Reactive
21-05-21 Medik Nn. AM - 20 MEMASANG Diagnosis S:
tahun INFUS (10/50), Cedera Kepala Ringan RPS: Pasien datang ke IGD RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta
NRM 78XXXX MEMASANG Vulnus Laceratum Regio tidak sadarkan diri post terjatuh di rumah. Ibu pasien menemukan
KATETER (2/5), Mandibula pasien di kamar dengan hidung mimisan, luka lebam di mata, dan luka
MENJAHIT robek di daerah dagu. Pasien tidak ingat kronolgi kejadian. Pasien juga
LUKA (3/10), Tata Laksana mengeluh nyeri kepala, wajah, dan mual. Keluhan muntah dan kejang
BEDAH MINOR A: Clear setelah kejadian disangkal.
(2/10), B: - RPD: Riwayat trauma (-), Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
MEMASANG C: - RPK: Riwayat HT (-), Riwayat DM (-)
NGT (1/2) D: Riwayat Alergi (-)
Inj. Kerorolac 30 mg Riwayat Asma (-)
Inj. Ondancentron 8 mg
Inj. Pantoprazole 40 mg O:
Jahit Vulnus Laceratum 3 jahitan KU: Tampak nyeri
Amoksisilin 3x500mg PO Kesadaran: E4V5M6
Asam Mefenamat 3x500mg PO Vital Sign:
Lansoprazole 2x30mg PO TD: 131/76 mmHg
HR: 98 kali/menit, regular, kuat angkat
RR: 19 kali/menit
Suhu: 36.3 ℃
SpO2: 93 %
Mata: Pupil isokor (3mm/3mm), RC (+/+), CA (-/-), SI (-/-), oedem
palpebra superior dekstra (+)
Leher: JVP normal
Paru-Paru: SDV (+/+), RBK (-/-), RBH (-/-), wheezing (-/-)
Jantung: BJ I-II regular, BJ tambahan (-)
Perut: Supel, BU (+), NT (-), timpani
Ekstremitas: Oedem (-/-/-/-), Akral dingin (-/-/-/-), CRT <2s
Status lokalis
Regio Mndibula: Vulnus laceratum ukuran 3cmx0.5cmx0.5cm luka
bersih, perdarahan (-)
Pemeriksaan Penunjang:
Head CT Scan: Tidak tampak Hematom, Infark, dan SOL