Mata Kuliah Sanitasi Rumah Sakit
Mata Kuliah Sanitasi Rumah Sakit
Disusun oleh:
Ulva Devi Yuliana P1337433218018
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan begitu
banyak nikmat dan karunia, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan
judul “Laporan Inspeksi Sanitasi Puskesmas Kabunan, Kecamatan Taman, Kabupaten
Pemalang Tahun 2021”
Tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Sanitasi Rumah
Sakit, Program Studi Diploma IV Sanitasi Lingkungan Jurusan Kesehatan Lingkungan
Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang.
Dalam penyelesaian laporan ini penulis banyak mendapat bantuan baik materill
maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Budi Utomo, SKM, M.Kes selaku Dosen Koordinator mata kuliah Sanitasi Rumah
Sakit.
2. Ibu Tri Marthy Mulyasari, S.ST, M.TL selaku Dosen Pembimbing mata kuliah Sanitasi
Rumah Sakit.
3. Bapak dr. Hadi Sucipto selaku kepala Puskesmas Kabunan yang telah
memberikan izin melakukan praktik lapangan mandiri di Puskesmas Kabunan.
4. Ibu Akhwati, A.Md selaku petugas sanitarian Puskesmas Kabunan yang telah
membantu memberikan arahan kepada penulis saat proses praktik berlangsung..
5. Orang Tua yang telah memberikan dukungan penuh kepada penulis.
6. Teman-teman dan semua pihak yang telah ikut membantu dalam penyusunan
laporan ini.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL 1
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 4
B. Tujuan Umum5
C. Manfaat 5
BAB II HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Puskesmas Kabunan 6
B. Hasil Dan Pembahasan 7
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan 35
B. Saran 36
Daftar Pustaka
37 Lampiran 38
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Lingkungan adalah upaya pencegahan penyakit dan/atau gangguan kesehatan dari
faktor risiko lingkungan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat baik dari aspek fisik,
kimia, biologi, maupun sosial. Pengaturan Kesehatan Lingkungan bertujuan untuk mewujudkan
kualitas lingkungan yang sehat, baik dari aspek fisik, kimia, biologi, maupun sosial, yang
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
Pusat Kesehatan Masyarakat sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan tingkat pertama
memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan nasional, khususnya subsistem upaya
kesehatan. Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang
setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Ilmu Sanitasi adalah ilmu yang mempelajari penerapan prinsip-prinsip pengendalian faktor
lingkungan yang berkaitan dengan rantai perpindahan penyakit dan pencegahan penyakit (Ehler
dan Stele). Ilmu Sanitasi bertujuan membantu dalam memperbaiki, menjaga, dan memulihkan
lingkungan manusia, sehingga kehidupan yang sehat dapat terwujud. Oleh karena itu penerapan
sanitasi mencakup berbagai segi yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan. Dalam lingkup
Puskesmas Kabunan atau puskesmas, upaya penyehatan lingkungan yang dilakukan antara lain :
1. Penyehatan bangunan dan ruang termasuk pencahayaan, penghawaan, kebisingan
serta kelembaban.
2. Penyehatan makanan dan minuman
3. Penyediaan air bersih.
4. Penanganan limbah padat dan limbah cair.
5. Penyehatan tempat pencucian umum termasuk pencucian linen.
6. Pengendalian serangga dan binatang pengganggu.
7. Sterillisasi dan desinfeksi ruangan (udara dan permukaan).
8. Pencegahan infeksi nosokomial.
9. Upaya promosi kesehatan dari aspek kesehatan lingkungan.
4
Upaya-upaya di atas bertujuan untuk mengurangi terjadinya infeksi nosokomial yang disebabkan
oleh kondisi lingkungan Puskesmas Kabunan maupun puskesmas karena kurang memenuhi syarat
kesehatan ataupun terjadinya pencemaran lingkungan. Di sisi lain, pemerintah juga telah
mengeluarkan peraturan yang disahkan oleh Menteri Kesehatan melalui Kepmenkes RI No.
1204/MenKes/SK/X/2004 tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kabunan . Selain
itu pemerintah telah menetapkan bahwa setiap Puskesmas Kabunan /puskesmas harus memiliki
tenaga sanitasi.
Oleh karena itu sebagai mahasiswa kesehatan lingkungan perlu lebih mengetahui tentang sanitasi
khususnya di rumah sakit / puskesmas untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat dan
memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
B. TUJUAN
TUJUAN UMUM
Untuk mengetahui sanitasi lingkungan Puskesmas di Puskesmas Kabunan
TUJUAN KHUSUS
C. MANFAAT
1. Bagi Puskesmas
Dapat diketahuinya kondisi lingkungan Puskesmas agar dilakukan pemecahan masalah
kesehatan lingkungan Puskesmas sehingga tercapainya derajat kesehatan lingkungan
Puskesmas dan lingkungan sekitar Puskesmas yang optimal.
2. Bagi Mahasiswa
5
BAB II
6
12 Rekam Medik 0
13 Promosi Kesehatan 2
Total 42
7
Tabel 1.1
VARIABEL UPAYA KESLING KESEHATAN LINGKUNGAN
PUSKESMAS KABUNAN
Variabel
No Upaya Bobot Komponen yang Dinilai Nilai Skor Keterangan
Kesling
Kesehatan
Lingkungan
I Rumah
Sakit/Puskesm
as
1. Lantai a. Kuat/utuh 20 40 Jenis lantai pada
b. Bersih 20 40 seluruh ruangan
c. Pertemuan lantai dan yaitu keramik
dinding berbentuk 15 0 sehingga mudah
2 konus/lengkung dilakukan
d. Kedap air 15 30 perawatan.
e. Rata 10 20
f. Tidak licin 10 20
g. Mudah dibersihkan 10 20
2. Dinding a. Rata 30 30 Dinding dicat
1 b. Bersih 30 30 dengan paduan cat
c. Berwarna terang 20 20 warna hijau dan
d. Mudah dibersihkan 20 20 putih yang terang.
3. Ventilasi
**)
3.1 Ventilasi a. Ventilasi alam, Jenis ventilasi
Gabungan lubang ventilasi 50 50 Mekanis yang
1 minimu vm digunakan yaitu
15% x luas lantai AC, namun tidak
b. Ventilasi mekanis semua ruangan
50 50
(Fan, AC, Exhauster) dilengkapi dengan
3.2 Ventilasi Lubang ventilasi minimal ventilasi mekanis
1 100 100
Alam 5% x luas lantai berupa AC
3.3 Ventilasi contohnya
Mekanis ruangan dapur,
1 (Fan, AC, Exhauster) 100 100 konseling.
8
langit minimal 2,7 m dari berwarna putih
lantai terang dan semua
b. Kuat 30 15 ruangan terdapat
c. Berwarna terang 10 5 langit-langit
d. Mudah dibersihkan 10 5
6. Konstruksi a. Tidak ada genangan air 30 15 Letaknya mudah
Balkon, dijangkau.
Beranda 0,5 b. Tidak jentik 40 20
dan talang
c. Mudah dibersihkan 30 15
7. Pintu a. Dapat mencegah Semua pintu
0,5 masuknya serangga 60 30 terbuat dari kaca
dan tikus yang kedap air
b. Kuat 40 20
8. Pagar a. Aman Pagar pembatas
60 30
0,5 cukup menjulang
b. Kuat 40 20 tinggi ± 1,5 meter
dari tanah dan
aman terhindar dari
binatang
pengganggu.
9. Halaman Halaman parkir
taman dan sudah dipaving
tempat a. Bersih 30 15 dan rapi serta
parkir tidak terdapat
genangan air
0,5
b. Mampu menampung
mobil karyawan dan 20 10
pengunjung
c. Tidak berdebu/becek 30 15
d. Tersedia tempat
sampah yang cukup 20 10
a. Aman (Bebas cross Jaringan
60 30
10. Jaringan 0,5 connection) dimasukkan ke
Instalasi b. Terlindung 40 20 dalam pipa
Paralon.
11. Saluran Air a. Tertutup 50 50 Saluran air limbah
1 b. Aliran air lancar 50 50
Limbah lancar dan tidak
Total 1290 1.020 mampet
9
1.020
¿ x 100 %=79 %
1.290
TABEL 1.2
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL RUANG BAGUNAN PADA
PUSKESMAS KABUNAN
Variabel Upaya Komponen yang
No. Kesling Bobot dinilai Nilai Skor Keterangan
I. RUANG
BANGUNAN
(JUMLAH BOBOT
10)
1. Ruang Perawatan 2 a. Rasio luas lantai
dengan tempat tidur:
Dewasa :4,5
Tdk terdapat
m2/liter. Anak/bayi: 15 0 ruang perawatan
2 m2/liter
b. Rasio tempat tidur
dengan kamar
mandi1- 15 0
10 ltr/km mandi dan Tdk terdapat
Toilet ruang
c. Angka kuman perawatan.
maksimal 200-500 15 0
CFU/m3 udara
10
d. Bebas serangga
10 0
atau tikus
e. Kadar debu maksimal
150 ug/m3 udara 10 0
f. Tidak berbau
(terutama H2S dan
10 0
atau NH3)
g. Pencahayaan 100-
5 0
200 lux
h. Suhu 22-240C
(dengan AC), apabila
menggunakan AC
sentral cooling
towernya tidak
menjadi perindukan
bakteri legionella 10 0
atau suhu kamar
(tanpa AC)
i. Kelembaban 45%-
60% (dengan AC)
kelembaban udara 5 0
ambien (tanpa AC)
j. Kebisingan <45 dBA 5 0
a. Kawasan bebas
30 30
rokok Di setiap
b. Penerangan dengan koridor dan
2. Lingkungan 20 20
intensitas cukup pintu masuk
Puskesmas 1
c. Saluran air limbah ruangan
Kabunan 25 25
tertutup terdapat rambu
d. Saluran drainase peringatan.
25 25
air lancer
a. Bebas kuman
15 0
pathogen
b. Angka kuman 10
15 0 Tidak ada
CFU/m3 udara
3. Ruang Operasi 2 ruang
c. Dinding terbuat operasi
10 0
dari porselin/vinyl
d. Pintu harus dalam
10 0
keadaan tertutup
11
e. Langit-langit tidak Tidak ada
10 0
bercelah ruang operasi
f. Ventilasi dengan
AC tersendiri 10 0
dilengkapi filter
bakteri
g. Suhu 19 0C- 250C 10 0
h. Kelembaban 45%-
5 0
60%
i. Pencahayaan ruang
300 lux- 500 lux 5 0
j. Pencahayaan meja
operasi 10000 lux- 5 0
20000 lux
k. Tinggi langit-langit
2,7 m- 3,3 m dari 5 0
lantai
4. Ruang 1 a. Dinding terbuat Tidak ada ruang
Laboratorium dari porselin/ laboratorium
keramik setinggi1,5 30 0
m dari lantai
12
b. Kaca jendela
menggunakan kaca 30 0
timah hitam
c. Tinggi langit-
langit 2,7 m- 3,3 m 20 0
dari lantai
d. Hubungan dengan
ruang gelap harus 20 0
dengan loket
7. Ruang Pendingin 1 a. Suhu -10 0C - +5 Suhu 4-50C,
0C 50 50
Pintu terbuat
b. Bebas tikus dan kecoa dari besi Rak
40 40
c. Dilengkapi rak untuk tertata dengan
menyimpan makanan rapi dan
dengan tinggi 20 cm – 10 10 bertingkat serta
25 cm dari lantai dibedakan
untuk
penempatan
bahan makanan.
8. Ruang Mayat 1 a. Dinding dilapisi
porselin/ keramik 25 0
b. Terletak dekat
Dengan bagian 20 0
pathologi/
laboratorium
c. Jauh dari poliklinik
/ ruang pemeriksaan 20 0
d. Mudah dicapai
dari ruang 10 0
perawatan, UGD, Tidak ada ruang
dan ruang operasi mayat
e. Dilengkapi dengan
saluran pembuangan 10 0
air limbah
f. Dilengkapi dengan
ruang ganti 10 0
pakaian
petugas dan toilet
g. Dilengkapi dengan
perlengkapan dan
bahan pemilisan
jenazah termasuk 5 0
meja memandikan
mayat
13
9. Toilet dan kamar 1 a. Rasio toilet/ Kamar 30 0 Toilet pada
mandi mandi Dengan tempat Puskesmas
tidur 1 : 10 Kabunan tersedia
secara umum
baik untuk
karyawan
maupun
pengunjung
b. Toilet tersedia
pada setiap
unit/ruang khusus
untuk unit rawat inap 20 0
dan karyawan harus
tersedia kamar mandi
c. Letak tidak Toilet umum
berhubungan langsung sudah dibedakan,
dengan dapur kamar 20 20 leher angsa,
operasi dan ruang bersih.
khusus lainnya
d. Saluran pembuangan
air limbah dilengkapi
Dengan penahan bau 10 10
(water seal)
e. Lubang penghawaan
harus berhubungan
langsung dengan udara 10 10
luar
f. Kamar mandi dan toilet
untuk pria, wanita, 10 10
dan karyawan
terpisah
Tota l 270 250
Dikarenakan tidak dilakukannya penilaian pada variabel ruang perawatan , ruang operasi, ruang
laboratorium, ruang radiologi dan ruang sterilisasi, rasio toilet 1:10, maka skor maksimal yang seharusnya
adalah 1100 dirubah menjadi 270
14
15
Jumlahscore yang diperoleh
Prosentase= Jumlah score maksimal x 100 %
250
¿ x 100 % ¿ 92 %
270
Pada variabel ruang bangunan,untuk Puskesmas Kabunan , skor minimal yang harus dicapai pada
variabel ini adalah 75 % dari skor maksimal 270, dan dari hasil penilaian di Puskesmas Kabunan
memperoleh nilai 250 dengan prosentase sebesar 92 %.
Hasil Analisa variable Ruang dan Bangunan Yang Bermasalah Di Puskesmas Kabunan :
1. Toilet dan kamar mandi
a. Rasio toilet dengan kamar mandi
Puskesmas ini bukan termasuk dalam puskesmas rawat inap sehingga rasio kamar mandi tidak 1:10
b. Toilet tersedia pada setiap unit/ruang khusus untuk rawat inap dan karyawan harus tersedia kamar
mandi
Tidak tersedia toilet pada setiap unit/ruang khusus
TABEL 1.3
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENYEHATAN MAKANAN
MINUMAN PADA PUSKESMAS KABUNAN
Variable upaya Komponen yang
No Bobot Nilai Skore Keterangan
keeling dinilai
III PENYEHATAN
MAKANAN DAN
MINUMAN
(JUMLAH
BOBOT 15)
1. Bahan makanan 2 a. Kondisi bahan Pada saat
dan makanan jadi makanan dan inspeksi ruang
makanan jadi 50 100 dapur terlihat
secara fisik kurang bersih
memenuhi syarat dan tata letak
b. Kondisi bahan peralatan dapur
makanan dan kurang rapi,
makanan jadi 50 100 dikarenakan
secara kemungkinan
bakteorologis sedang
memenuhi syarat persiapan untuk
2. Tempat 3 a. Makanan yang makan siang
penyimpanan mudah membusuk karyawan.
bahan makanan
16
dan makanan disimpan pada 20 60
jadi suhu >56,50C atau
< 40C
b. Makanan yang
akan disajikan >
6 jam disimpan 30 90
pada suhu -50C s/d
-10C
c. Bersih 10 0
d. Terlindung dari 10 30
debu
e. Bebas gangguan
serangga dan 10 0
tikus
f. Bahan makanan
dan makanan jadi 10 30
Terpisah
3. Penyajian makanan 2 a. Menggunakan Tidak
kereta dorong 40 0 menggunakan
tertutup troli
b. Tidak menyajikan Makanan sisa
makanan jadi 40 80 setiap harinya
Yang sudah di habiskan oleh
menginap karyawan, tidak
c. Lalu lintas sampai
makanan jadi 20 0 menginap untuk
menggunakan jalur besok harinya.
khusus Jalur pengiriman
makanan bebas.
4. Tempat 4 a. Lantai dapur Dibersihkan (di
pengolahan makanan sebelum dan pel) dengan
(dapur) sesudah kegiatan desinfeksi setiap
dibersihkan 50 200 hari.
dengan anti septic Setiap hari
hanya disapu
setelah
pengolahan
makanan selesai.
b. Dilengkapi dengan Hanya
sungkup dan 25 0
cerobong terdapat
Asap ventilasi
c. Pencahayaan >200 25 100 207 lux
lux
5. Penjamah makanan 2 a. Memiliki surat Dilakukan
keterangan sehat 40 80 pemeriksaan
17
18
berlaku kesehatan 1
b. Tidak berkuku tahun sekali.
panjang, koreng, 30 60 Tidak
dan sejenisnya menggunakan
c. Menggunakan 10 20 baju khusus
Pakaian hanya celemek.
d. pelindung
pengolahan
makanan
e. Selalu
menggunakan
peralatan dalam 10 20
menjamah
makanan jadi
f. Berperilaku sehat Penjamah yang
selama bekerja sakit diberikan
izin untuk
10 20 istirahat
6. Peralatan 2 a. Sebelum sementara.Apab
digunakan dalam 40 80 ila penyakitnya
keadaan bersih batuk/flu harus
b. Tahan karat dan memakai masker.
tidak mengandung 30 60
bahan beracun
c. Utuh, tidak retak 15 30
Jadi pada variabel penyehatan makanan minuman memperoleh skor sebesar 1190 dengan prosentase
19
75 % dengan kategori tidak memenuhi syarat karena persyaratan minimum variabel penyehatan
makanan dan minuman pada Puskesmas Kabunan adalah 80% dari skor maksimal sebesar 1570.
Hasil Analisa variable Penyehatan Makanan Dan Minuman Yang Bermasalah Di Puskesmas
Kabunan :
1. Tempat penyimpanan bahan makanan dan makanan jadi
a. Untuk makanan yang mudah membusuk disimpan pada suhu >56,50C atau <40C, Telah
memenuhi syarat, dikarenakan tempat penyimpanan makanan yang mudah membusuk suhu
penyimpananya -10°C.
b. Makanan yang akan disajikan >6 jam disimpan pada suhu – 5˚ C sd -1˚C telah memenuhi
persyaratan, dikarenakan tidak ada makanan yang disajikan lebih dari 6 jam
c. Bersih.
Pada dapur terlihat masih dalam keadaan kotor dan belum dibersihkan sehingga mengurangi
nilai kebersihan
d. Terlindung dari debu
Telah memenuhi syarat karena dapur gizi rutin dibersihkan
e. Bebas gangguan serangga dan tikus
Ruang dapur puskesmas yang berhubungan langsung dengan area belakang puskesmas yang
terdapat septiktank/IPAL sehingga memungkinkan terdapat serangga seperti kecoa, tikus
dapat masuk ke ruang dapur.
f. Bahan makanan dan makanan jadi terpisah, mendapatkan kriteria memenuhi syarat. Pada
ruang instalasi gizi memiliki beberapa ruangan yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan
bahan makanan dan makanan jadi yang terpisah. Untuk bahan makanan yang mudah busuk
disimpan pada ciller. Sedangkan untuk makanan jadi disimpan pada ciller yang berbeda pada
bahan makanan.
2. Penyajian makanan
a. Menggunakan kereta dorong tertutup
Tidak menggunakan kereta dorong melainkan dengan wadah makanan yang diberikan kepada
petugas Puskesmas
b. Tidak meyajikan makanan jadi yang sudah menginap.
Memenuhi persyratan, dikarenakan makanan yang telah diolah langsung didistribusikan pada
hari itu juga dan langsung habis dalam satu hari. Makanan sisa setiap harinya di habiskan oleh
karyawan, dan tidak sampai menginap untuk besok harinya. Penyimpanan makanan yang jadi
20
seperti agar-agar disimpan pada ciller sebelum didistribusikan untuk jam berikutnya.
TABEL 1.4
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENYEHATAN AIR PADA
PUSKESMAS KABUNAN
21
PAM
22
c. Penampungan
20 60
tertutup
Total 1600 1360
Jadi pada variabel penyehatan air memperoleh skor 1360 dengan prosentase 85 % dengan
kategori memenuhi syarat karena persyaratan minimum variabel Penyehatan Air sesuai
regulasi adalah 80% dari skore maksimal.
23
TABEL 1.5
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENGOLAHAN LIMBAH PADA
PUSKESMAS KABUNAN
24
25
densifeksi setelah
dikosongkan
e.Diangkut ke TPS > 2
kali/hari dan TPA > 1 5 50
kali/hari
f.Limbah domestic
dibuang ke TPA 5 50
yang ditetapkan
PEMDA
g.Sampah radioaktif
ditangani sesuai 10 100
peraturan yang
berlaku
Pengelolaan 4 a.Dilakukan Limbah cair
limbah cair pengolahan melalui 80 320 dibuang ke
instalasi pengolahan septiktank, IPAL
limbah Puskesmas
b.Disalurkan melalui
saluran tertutup, kedap 20 80
air dan lancer
Kualitas effluent 2 Memenuhi persyaratan
yang dibuang Kepmen LH Nomor 100 200
kedalam 58 Tahun 1995 atau
lingkungan Perda setempat
Dikarenakan tidak terdapat pengolahan padat secara mandiri di puskesmas maka score
makximal menjadi 1550. Pada variabel Pengelolaan limbah memperoleh skor 1350 dengan
prosentase 87% dengan kategori memenuhi syarat. Karena batas minimum skor yang harus
diperoleh pada variabel Pengelolaan Limbah pada Puskesmas/Rumah sakit adalah 80% dari
skor maksimal.
26
Hasil analisa terhadap variabel Pengoelolaan limbah :
1.Pengolahan limbah padat
a.Untuk pemusnahan limbah padat infeksius, citotoksis, dan farmasi dengan menggunakan
incinerator (suhu >10000C).
Tidak terdapat tempat mengolahan limbah
b.Pengangkutan limbah padat ke TPS > 2 kali/hari dan ke TPA > 1 kali/hari
Telah memenuhi persyaratan memenuhi syarat. Pengangkutan ke TPS dilakukan
sebanyak 3 kali dalam sehari dengan waktu tertentu yaitu pukul 06.00, 09.00 dan
13.00 WIB dan untuk pengangkutan ke TPA dilakukan sebanyak 1 kali dalam sehari,
hal ini dikarenakan Puskesmas Kabunan bekerjasama dengan dinas kebersihan sehingga
jadwal pengangkutannya harus mengikuti dari dinas kebersihan, pengangkutan
dilakukan sesuai dengan volume sampah yang dihasilkan perharinya untuk menghindari
penumpukan sampah di TPS dan untuk mencegah penularan penyakit melalui vektor.
c.Sampah radioaktif ditangani sesuai peraturan yang berlaku Tidak terdapat sampah
radioaktif
27
TABEL 1.6
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL TEMPAT PENCUCIAN
LINEN PADA PUSKESMAS KABUNAN
Variabel Upaya
No Bobot Komponen yang Dinilai Nilai Skor Keterangan
Kesling
VI Tempat pencucian 5 a. Terdapat keran air
linen bersih dengan
kapasitas, kualitas, 30 0
kuantitas dan
tekanan yang
memadai serta
disediakan keran air
panas untuk
densinfeksi awal.
b. Dilakukan Tidak tersedia
pemilahan antara 15 0 linen
linen
c. infeksius dan non
infeksius.
d. Tersedia ruang
pemisah antara 15 0
barang bersih dan
kotor.
e. Lokasi mudah
dijangkau oleh
15 0
kegiatan yang
memerlukan dan
jauh dari pasien
serta tidak berada
di jalan.
f. Lantai terbuat dari
beton atau plester 10 0
yang kuat, rata,
tidak licin dengan
kemiringan > 2- 3
%.
g. Pencahayaan > 200 10 -
28
lux.
h. Terdapat sarana
pengering untuk 5 0
alat-alat sehabis
dicuci.
Total 500 0
TABEL 1.7
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENGENDALIAN
SERANGGA DAN TIKUS PADA PUSKESMAS KABUNAN
Variabel
No Bobot Komponen Nilai Skor Keterangan
Upaya Kesling yang Dinilai
VII Pengendalian 4 a. Fisik : Terdapat
penanganan
serangga dan tikus Konstruksi
80 pengendalian
bangunan / tempat 320 serangga dan
tikus
penampungan air,
penampungan
sampah tidak
memungkinkan
sebagai tempat
berkembangbiaknya
serangga dan tikus.
b. Kimia :
Insektisida yang
20 80
dipakai
memiliki toksisitas
rendah terhadap
manusia dan
tidak bersifat
persisten.
29
TOTAL 400 400
Jadi pada variabel pengendalian serangga dan vektor memperoleh skor 400 dengan prosentase
100 % dengan kategori memenuhi syarat. Karena batas minimum variabel Pengendalian
Serangga dan Tikus pada Puskesmas/ Rumah Sakit adalah 20% dari skore maksimal.
b.Untuk insektisida yang digunakan baik jenis maupun dosisnya tidak berbahaya manusia
dan tepat pada sasaran yang diinginkan.
30
TABEL 1.8
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL DEKONTAMINASI MELALUI
DESINFEKSI DAN STERILISASI PADA PUSKESMAS KABUNAN
31
900
¿ x 100 % ¿ 90 %
1000
Jadi pada variabel Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi untuk Puskesmas Kabunan tidak
memiliki ruang opeasi dan memperoleh skor 900 dengan prosentase 90 % dengan kategori
memenuhi syarat. Karena batas minimum variabel Dekontaminasi Melalui Desinfeksi dan Sterilisasi
pada Puskesmas Kabunanadalah 70% dari skore maksimal
TABEL 1.9
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENGAMANAN RADIASI PADA
PUSKESMAS KABUNAN
c Variabel Upaya Bobot Komponen yang Dinilai Nilai Skor
Kesling
IX Pengamanan 2 a. Ada ijin mengoprasikan
peralatan yang memancarkan 20 0
radiasi radiasi.
b. Dosis radiasipengion terhadap
15 0
pekerja dan masyarakat tidak
boleh melebihi NBD.
c. Ada sistem management
kesehatan dan keselamatan kerja
pada pekerja dan masyarakat 15 0
terhadap radiasi pengion,
organisasi, peralatan proteksi
radiasi, pemantauan dosis
perorangan.
32
d. Instalasi dan gudang peralatan
radiasi ditempatkan pada lokasi
10 0
yang jauh dari tempat yang
rawan kebakaran, tempat
berkumpul orang banyak.
e. Tebal bahan perlindungan pada
masing-masing ruangan
berdasarkan jenis dan energi 40 0
radiasi, aktifitas, dan dimensi
sumber radiasi serta sifat bahan
pelindung sesuai peraturan yang
berlaku.
Total 200 0
TABEL 1.10
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL PENYULUHAN KESEHATAN
LINGKUNGAN PADA PUSKESMAS KABUNAN
Variabel
Upaya Keterangan
Bobot Komponen yang Dinilai Nilai Skor
Kesling
X Penyuluhan 6 Dilakukan penyuluhan kesehatan Penyulihan
secara dilakukan secara
kesehatan
langsung maupun tidak langsung menyeluruh
lingkungan kepada : dengan cara
a. Karyawan medis / non medis. 4 240 mengadakan
0 pertemuan maupun
b. Pasien. 2 120 secara langsung di
0 puskesmas.
c. Pedagang makanan 2
dalam 0 120
lingkungan Puskesmas
Kabunan .
d. Pengunjung 2 120
0
Total 600 600
33
34
Prosentase Hasil Peniliaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit Variabel
Penyuluhan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kabunan :
35
TABEL 1.11
HASIL PENILAIAN TERHADAP VARIABEL UNIT ATAU INSTANSI
PUSKESMAS KABUNAN PADA PUSKESMAS KABUNAN
Variabel
No Upaya Bobot Komponen yang Dinilai Nilai Skor Keterangan
Kesling
XI Unit /instansi 8 a. dipimpin oleh tenaga teknis Petugas
yang sudah mengikuti 50 400 sanitarian telah
sanitasi RS***)
pelatihan sanitasi Puskesmas mendapatkan
Kabunan . pelatihan
b. dipimpin oleh tenaga teknis
yang belum mengikuti 30 0
pelatihan sanitasi Puskesmas
Kabunan .
c. dipimpin oleh tenaga non
20 0
teknis yang sudah mengikuti
pelatihan sanitasi Puskesmas
Kabunan .
Total 400 400
Penilaian memilih salah satu dari ketiga pertanyaan tersebut sehingga score maksimal nya sebesar
400. Pada variabel Unit/Instansi Sanitasi RS memperoleh skor 400 dengan prosentase 100 %
dengan kategori tidak memenuhi syarat. Karena batas minimum variabel Unit/Instansi Sanitasi
Puskesmas Kabunan pada Puskesmas/Rumah Sakit adalah 20% dari skore maksimal.
36
beliau Ibu Ahwati sebagai pemimpin unit atau instalasi yang pernah mendalami sekolah kesehatan
masyarakat.
a) Di pimpin oleh tenaga teknis yang sudah mengikuti pelatihan sanitasi Puskesmas Kabunan
karena kepala bagian kesling sudah berpengalaman dalam bidang sanitasi Puskesmas
Kabunan . Sehingga memenuhi syarat.
REKAPITULASI PENILAIAN
Tabel 1.12
Rekapitulasi Variabel Penilaian Pemeriksaan Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kabunan
No Variabel Penilaian Keterangan
1. Kesehatan lingkungan Puskesmas Memenuhi syarat sebesar 100 %
Kabunan
2. Ruang Bangunan Memenuhi syarat sebesar 92 %
3. Penyehatan makanan minuman Tidak Memenuhi syarat sebesar 75 %
4. Penyehatan air Memenuhi syarat sebesar 85 %
5. Pengolahan limbah Tidak Memenuhi syarat sebesar 87 %
6. Pengendalian serangga dan tikus Memenuhi syarat, hanya dapat
mencapai skor 100%
7. Dekontaminasi melalui desinfeksi dan Memenuhi syarat sebesar 90%
Sterilisasi
8. Penyuluhan kesehatan lingkungan Memenuhi syarat sebesar 100 %
9. Unit atau instasi sanitasi Puskesmas Memenuhi syarat sebesar 100 %
Kabunan
37
TABEL 1.13
HASIL PENILAIAN TERHADAP KESEHATAN LINGKUNGAN (INSPEKSI
SANITASI) PUSKESMAS KABUNAN PADA PUSKESMAS KABUNAN
MS = Memenuhi Syarat
TMS = Tidak Memenuhi Syarat
No. Variabel %
Skore Skore % Kriteri
Hasil
maks Hasil Syara a
t Penilaian
1 Kesehatan
1290 1020 70 100 MS
Lingkungan
Puskesmas Kabunan
2 Ruang Bangunan 270 250 75 92 MS
3 Penyehatan Makanan
1570 1190 80 75 TMS
dan Minuman
4 Penyehatan Air 1600 1360 80 85 MS
5 Pengelolaan Limbah 1550 1350 80 87 MS
6 Tempat Pencucian
500 - 55 - -
Linen
7 Pengendalian
400 400 20 100 MS
Serangga dan Tikus
8 Dekontaminasi
1000 900 70 90 MS
Melalui Desinfeksi
dan Sterilisasi
9 Pengamanan Radiasi 200 - 50 - -
10 Penyuluhan Kesehatan
600 600 60 100 MS
Lingkungan
11 Unit/Instansi Sanitasi
400 400 20 100 MS
RS
Jumlah 8.680 7.470 61% 91% MS
38
Evaluasi Pengamatan Selama Kegiatan
1. Pengawasan Sanitasi Lingkungan dan Bangunan Puskesmas Kabunan
a. Pengendalian Tikus
Di Puskesmas Kabunan dilakukan penangkapan tikus dengan menggunakan
trapping. Pada saat praktek umpan yang digunakan yaitu ikan asin atau ikan
pindang
Trap diletakkan pada ruangan yang sebelumnya telah melaporkan pada bagian
Kesling dan K3, setelah itu dilakukan pemantauan keesokan harinya dan jika
terdapat tikus langsung di di masukkan ke dalam insenerator.
Temuan masalah di Lapangan :
Terdapat tempat sampah yang terbuka dan tidak diberi plastic bag
Ditemukan sarang laba-laba pada langit-langit
2. Pengelolaan Sampah
Untuk pengelolaan sampah di Puskesmas Kabunan dibedakan antara sampah medis dan
non medis dengan dibedakan warna plastik, untuk medis berwarna kuning. Untuk sampah
medis/B3 memiliki TPS tersendiri sedangkan sampah domestik diangkut setiap hari oleh
petugas kebersihan desa. Prosesnya yaitu sampah diambil pada masing- masing ruangan
yang menghasilkan sampah. Ruang - ruang pengambilan sampah medis antara lain pada
masing-masing ruang poli seperti poli umum, poli gigi, ruang bersalin ruang apotek,
Pengambilan ini dilakukan pada siang hari. Kemudian sampah medis diangkut dengan oleh
petugas luar yang bekerjasama dengan Puskesmas Kabunan untuk dilakukan pengolahan,
proses pengangkutan menggunakan mobil bak tertutup, lalu sampah di timbang untuk
selanjutnya dibakar di incinerator dengan suhu pembakaran 1500oC. Kapasitas insenerator
dalam menampung sampah maksimal 100 kg tergantung jenis sampah yang akan dibakar
39
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
a. Upaya Kesehatan Lingkungan Puskesmas Kabunan. Pada Puskesmas Kabunan
memenuhi syarat dengan presentase sebesar 100 % dari skor minimal yang harus
dicapai yaitu 70 %.
40
B. SARAN
Walaupun secara keseluruhan sudah memenuhi persyaratan, tetapi karena nilai yang
dicapai belum sempurna, maka dilakukan perbaikan sebagai berikut :
a.Variabel kesehatan lingkungan Puskesmas Kabunan ,
Perlu diadakan perbaikan untuk pertemuan lantai yang tidak konus. Sebaiknya sudut lantai
berbentuk konus agar mudah dibersihkan
Penggunaan air panas sebagai pencuci alat maupun bahan makanan diharapkan
segera terwujud karena untuk peralatan makan tersebut dimungkinkan masih adanya
debu atau kotoran lain yang masih melekat serta untuk membunuh kuman pada alat
makan.
c. Pengelolaan Limbah
41
DAFTAR PUSTAKA
https://husnunnisaabbas.wordpress.com/2015/03/19/promosi-kesehatan-di-rumah-sakit-bagi-
pasien/. Diakses 28 Marert 2021. Pukul 13.21
42
LAMPIRAN
PINTU POLI
RUANG
TUNGGU
RUANG DAPUR
TUNGGU
43
TPS LIMBAH B3
TOILET
PETUGAS SANITASI
IPAL
PARKIR
KENDARAAN PENGANGKUTAN LIMBAH
B3
44
45
43