Anda di halaman 1dari 3

Pembacaan dan Pelaporan Hasil Sediaan Darah

No. Dokumen :
No. Revisi : 01
SOP
Tgl terbit :
Halaman :
UPTD IRPAN , S.Si
PUSKESMAS Nip.19821027 201001 1 016
LANGARA

1. Pengertian

2. Tujuan Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelaksanaan pelayanan pemeriksaan


laboratorium
3. Kebijakan SK Kepala UPTD Puskesmas Langara No.: /KEP/PKM-LGR/I/2021
tentang jenis-jenis pemeriksaan laboratorium.
4. Referensi Pedoman Teknis Pemeriksaan Parasit Malaria Direktorat Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit Tular Vektor Dan Zoonotik Direktorat Jenderal
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia 2017
5. Prosedur Alat dan Bahan :
Sediaan darah tipis, sediaan darah tebal, mikroskop, minyak imersi.
Prosedur :
Pembacaan Sediaan Darah Tipis
1. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop.
2. Lihat SD dengan lensa objektif pembesaran 10 kali dan fokuskan lapang
pandang pada bagian tepi bawah
3. Teteskan minyak imersi pada bagian bagian tepi bawah
4. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali
5. Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer sampai eritrosit
terlihat jelas. Periksa SD dengan menggerakkan meja sediaan dengan arah
kekiri dan kekanan
6. Pemeriksaan dilakukan sampai 100 lapangan pandang untuk menentukan
negatif. Bila diperlukan dapat dilihat sampai 400 lapang pandang
Pembacaan Sediaan Darah Tebal
1. SD diletakkan pada meja sediaan mikroskop
2. Lihat SD dengan lensa objektif 10 kali dan fokuskan lapang pandang pada
bagian tepi SD tebal
3. Teteskan minyak imersi pada bagian tepi SD tebal
4. Ganti lensa objektif dengan pembesaran 100 kali
5. Fokuskan lapang pandang dengan memutar mikrometer sampai eritrosit
terlihat jelas. Periksa SD dengan menggerakkan meja sediaan dengan arah
kekiri dan kekanan
6. Pemeriksaan rutin tebal dinyatakan negatif bila tidak ditemukan parasit pada
100 lapang pandang. Bila ditemukan parasit, pemeriksaan dilanjutkan dengan
100 lapangan pandang sebelum diagnosa ditegakkan. Hal ini dilakukan untuk
memastikan ada tidaknya infeksi campur
Menghitung Jumlah Parasit
Ada dua metode yang digunakan untuk menghitung parasit, yaitu
a) Jumlah parasit/μl darah dihitung berdasarkan jumlah leukosit pada SD tebal
(standar = 8.000 /μl). Untuk penghitungan parasit diperlukan 2 buah tally
counter. Satu tally counter untuk menghitung parasit, dan yang lainnya untuk
menghitung leukosit.
1) Bila pada 200 leukosit ditemukan 100 parasit atau lebih, catat hasilnya
per 200 leukosit
2) Bila pada 200 leukosit hanya ditemukan 99 parasit atau kurang,
lanjutkan pemeriksaan sampai menjadi 500 leukosit, catat hasilnya per
500 leukosit.
3) Jadi jumlah parasit dalam 1 μl darah : jumlah parasit x 8.000 jumlah
leukosit
4) Apabila penghitungan parasit dilakukan terhadap 200 leukosit maka
jumlah parasit dikalikan 40. Bila penghitungan parasit dilakukan
terhadap 500 leukosit, jumlah parasit dikalikan 16.
5) Secara umum jumlah gametosit dan stadium aseksual dihitung secara
terpisah.
b) Secara semi kuantitatif atau sistem plus
Merupakan metode yang lebih sederhana untuk menghitung parasit dalam
SD tebal. Namun cara ini kurang memuaskan, hanya dilakukan apabila
penghitungan dengan metode a) tidak memungkinkan. Sistem ini
menggunakan kode 1+ sampai 4+ seperti dibawah ini :
1) + = 1 sampai 10 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal.
2) + + = 11 sampai 100 parasit dalam 100 lapang pandang SD tebal.
3) + + + = 1 sampai 10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal.
4) + + + + = >10 parasit dalam 1 lapang pandang SD tebal
Pelaporan Hasil Sediaan Malaria
Informasi yang harus dicatat dari pasien yang diperiksa darahnya adalah :
1. Wilayah, Provinsi atau kecamatan dimana pemeriksaan dilakukan
2. Alamat lengkap pasien (jalan, RT/RW, dsb)
3. Nama, umur dan jenis kelamin pasien
4. Kode SD
5. Hasil pemeriksaan ;
a) Tidak ditemukan parasit malaria
b) Ditemukan parasit malaria;
 Spesies parasit malaria
 Stadium parasit malaria
 Jumlah parasit malaria

Anda mungkin juga menyukai