Gejala Klinis :
1. Polifagi
DM Tipe II Pemeriksaan Kimia Klinik
2. Poliuri
3. Polidipsi
4. Penururunan Berat Badan
Normal Abnormal
80-150 mg/dl >150mg/dl
Trigliserida dalam darah meningkat
2.2 kerangka Konsep
1. Trigliserida
2. Darah vena Gambaran kadar Trigliserida
3. Serum Penderita pada penderita Diabetes
4. Usia Melitus Tipe ll
5. Jenis kelamin
Variabel Antara
1. Reagen trigliserida
2. Spektrofotometer
3. Tabung Reaksi
2.3 Definisi Oprasional
N Variabel Definisi Oprasional Alat ukur dan Hasil ukur Skala
o
Metode
1 Usia Usia penderita saat Koesioner - 20-39 tahun Ordinal
melakukan pemeriksaan wawancara
kadar Trigliserida - >39
berdasarkan pengamata
2 Jenis Kelamin Data jenis kelamin penderita Kuisoner -Laki-laki Nominal
DM tipe II wawancara -Perempuan
3 Status Pekerjaan PNS atau non PNS yang Kuisoner -PNS Nominal
memeriksakan kadar wawancara -Non PNS
trigliserida
5 Darah vena Pada penderitan trigliserida Spuit / 3ml Ordinal
yang mengontrol kadar vacumtainer
trigliserida
6 Kadar Trigliserida Pada penderita trigliserida -spektrofotometer - Normal : 80- Rasio
yang mengontrol kadar 150 mg
trigliserida -GPO-PAP -Abnormal :
>150 mg/dl
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakkan desain
cross sectional.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah Laboratorium Puskesmas Kotaraja dan waktu
penelitian di lakukan pada bulan Maret 2019.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang berobat di
Puskesmas Kotaraja.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah penderita yang menderita DM Tipe ll di PKM
Kotaraja.
3.4 Pemeriksaan Trigliserida
3.4.1 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalorimetri enzimatik ; GPO-
PAP
3.4.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan trigliserida adalah sebagai berikut ;
spuit 3 ml, tomiquit, kapas alcohol, tabung reaksi, rak tabung, stopwatch, mikropipet,
yellow tip, tissue, spektrofotometer.
3.4.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serum.
3.4.3 Reagen
Reagen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reagen trigliserida dan reagen
standar.
3.4.4 Sampel
Adapun sampel yang dibutuhkan dalam pemeriksaan trigliserida adalah Darah vena yang
kemudian akan di lakukan sentrifugasi guna mendapatkan serum.
A. Pengambilan sampel Darah Vena (Gandasoebrata, 2007).
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Pilih spuit yang sesuai dengan jumlah pemeriksaan
3. Lengan penderita diikat dengan tourniquet kurang lebih 5cm diatas lipatan lengan
4. Dipilih vena difosa cubiti yang terlihat paling besar dan kira-kira mudah diambil
5. Pada daerah vena yang terasa paling mungkin untuk dilakukan pengambilan sampel, didensinfeksi
dengan kapas alcohol 70%
6. Dikontrol spuit dengan menekan spuit untuk memastikan tidak ada udara, diantara penekan spuit
dengan tabung spuit.
7. Dengan sudut kurang lebih 30-45º dari permukaan lengan penderita, kita memasukan jarum spuit tepat
vena dengan arah yang sesuai dengan jalur vena
8. Dengan perlahan-lahan tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
9. Dilepaskan penbendungan jika masih terpasang
10.Ditaruhkan kapas di atas jarum dan cabutlah Semprit dan jarum itu
11.Diminta kepada pasien ditekan tempat tusukan itu selama beberapa menit dengan kapas alcohol
12.Dibuka jarum dari semprit dan aliran (jangan semprotkan) darah ke dalam tabung yang tersedia melalui
dinding.
B. Pembuatan Serum
13.Darah yang telah diambil dimasukan kedalam tabung sentrifus
14.Disentrifus dengan kecepatan selama 5 menit 3000 rpm
15.Hasil dari sentrifus ditekan lagi dengan batang pengaduk, kemudian dilakukan sentrifus kembali
16.Serum yang didapat dipindahkan kembali kedalam tabung tube.
3.4.6 Prosedur Penelitian
Pipet kedalam 3 Blanko Standar Sampel
tabung reaksi ul ul ul
Reagen standar - 10 -
Serum - - 10
Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37ºC. Baca hasil pada photometer 5010
dengan panjang gelombang ʎ 546 nm.
Serum
Spektrofotometer
5010 panjang
gelombang 546 nm
Hasil
Normal Abnormal
>150 mg/dl
80-150 mg/dl
Analisa Data
Penyajian Data
Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1.
Gambara Kadar Trigliserida berdasarkan Jenis Kelamain pada Penderita DM Tipe II Di
PKM Kotaraja Tahun 2019.
Normal Meningkat
Normal Meningkat
Normal Meningkat
14(34,2)
PNS 9(64,3) 5(18,5)
27(65,8)
Non PNS 5(35,7) 22(81,5) 0,003
41(100)
Total 14(100) 27(100)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
• Gambaran kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan jenis
kelamin paling banyak terdapat pada wanita dibandingkan dengan
pria yaitu sebesar (55,5%) sedangkan pada pria sebesar (44,5%).
Tidak terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar
dengan jenis kelamin (P>0,053)
• Gambaran kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan usia 20-39
tahun yang memiliki kadar trigliserida meningkat (14,8%),
sedangkan usia >39 tahun kadar trigliserida meningkat sebanyak
(85,2%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara peningkatan
kadar dengan jenis kelamin (P>0,292)
• Gambaran Kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan Jenis
pekerjaan kadar trigliserida meningkat pada penderita berdasarkan
pekerjaan (PNS) sebanyak (18,5%) dan (Non PNS) sebanyak
(81,5%). Terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar
trigliserida dengan Jenis Pekerjaan (p<0,003).
4.2 Saran
• Hendaknya kepada staf puskesmas Kotaraja dapat lebih aktiv dalam
melakukan penyuluhan mengenai penyakit DM Tipe II ke pada
Masyarakat
• Diharapkan penderita diabetes mellitus tipe II dengan kadar trigliserida
katagori normal tetap mempertahankan kadar trigliserida dan tetap secara
rutin memeriksakan dan mengontrol kadar gula darah
• Olahraga yang teratur dan gaya hidup serta pola makan yang benar
TERIMA KASIH