Anda di halaman 1dari 18

GAMBARAN KADAR TRIGLISERIDA PADA PENDERITA DIABETES

MELITUS (DM) TIPE II DI PKM KOTARAJA TAHUN 2019

Nama :YUNIKE PRISILIA FURAY


Nim : PO.71.25.5.16.106

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES JAYAPURA D-III TEKNOLOGI
LABORATORIUM MEDIK
TAHUN 2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Trigliserida Diebetes Melitus
merupakan jenis lemak yang terdapat
dalam darah dan memiliki tiga macam
asam lemak yang kemudian menyatu
menjadi suatu molekul yang disebut
dengan molekul gliserol sebagai suatu penyakit atau
gangguan metabolisme kronis
dengan multi etiologi yang
ditandai dengan tingginya
kadar gula darah.
Normal : 80-150 mg/dl
Abnormal : >150 mg/dl

Menurut organisasi Pada tahun 2013, populasi


kesehatan dunia (WHO) penduduk Indonesia yang
Peningkataan kadar berusia ≥ 15 tahun dengan
trigliserida disebut pada tahun 2011
menunjukan jumlah DM adalah 6,9%.Jumlah
Hypertrigliceridemia. penderita DM di Provinsi
Faktor yang mempengaruhi penderita diabetes
mellitus di Dunia sekitar Papua mencapai 0,8%. Serta
kadar Trigliserida yaitu jumlah penderita DM di kota
genetik, usia, gaya hidup 200 juta jiwa
Jayapura mencapai 1,90%
dan obesitas (Riskesdas, 2013).
1.2 Rumusan masalah
a. Bagaimana gambaran kadar Trigliserida pada penderita DM Tipe ll di Puskesmas
Kotaraja tahun 2019?”
b. Bagaimana gambaran kadar Trigliserida pada penderita DM Tipe ll di Puskesmas
Kotaraja berdasarkan usia.
c. Bagaimana gambaran kadar Trigliserida pada penderita DM Tipe ll di Puskesmas
Kotaraja berdasarkan kelamin.
d. Bagaimana gambaran kadar Trigliserida pada penderita DM Tipe ll di Puskesmas
Kotaraja berdasarkan Pekerjaan

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan Umum
Mengetahui gambaran kadar Trigliserida pada penderita Diabetes Melitus tipe ll di
Puskesmas Kotaraja 2019
Tujuan Khusus
e. Mengetahui gambaran kadar Trigliserida pada pasien DM di Puskesmas Kotaraja 2019.
f. Mengetahui gambaran kadar Trigliserida pada pasien DM Tipe ll di Puskesmas Kotaraja
berdasarkan usia.
c. Mengetahui gambaran kadar Trigliserida pada pasien DM Tipe ll di Puskesmas Kotaraja
berdasarkan Kelamin.
d. Mengetahui gambaran kadar Trigliserida pada pasien DM Tipe ll di Puskesmas Kotaraja
berdasarkan pekerjaan.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai sumber informasi kepada puskesmas agar memberikan penyuluhan tentang


DM kepada pasien di puskesmas Kotaraja
2. Sebagai bahan informasi dan pengetahuan kepada masyarakat tentang bahaya
penyakit diabetes melitus
3. Sebagai kajian pustaka dan informasi khususnya oleh mahasiswa/I Jurusan D-III
Teknologi Laboratorium Medik untuk mengadakan penelitian selanjutnya
4. Sebagai sarana untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam penerapan
teori-teori yang telah diperoleh selama menjadi mahasiswa/I jurusan Teknologi
Laboratorium Medik
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Teori

Faktor Internal : Faktor Eksternal :


1. Genetik 1. Obesitas
2. Usia

Gejala Klinis :
1. Polifagi
DM Tipe II Pemeriksaan Kimia Klinik
2. Poliuri
3. Polidipsi
4. Penururunan Berat Badan

Resistensi Defisiensi Pemeriksaan Trigliserida


insulin Insulin

LPL tidak efektif

Normal Abnormal
80-150 mg/dl >150mg/dl
Trigliserida dalam darah meningkat
2.2 kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

1. Trigliserida
2. Darah vena Gambaran kadar Trigliserida
3. Serum Penderita pada penderita Diabetes
4. Usia Melitus Tipe ll
5. Jenis kelamin

Variabel Antara

1. Reagen trigliserida
2. Spektrofotometer
3. Tabung Reaksi
2.3 Definisi Oprasional
N Variabel Definisi Oprasional Alat ukur dan Hasil ukur Skala
o
Metode
1 Usia Usia penderita saat Koesioner - 20-39 tahun Ordinal
melakukan pemeriksaan wawancara
kadar Trigliserida - >39
berdasarkan pengamata
2 Jenis Kelamin Data jenis kelamin penderita Kuisoner -Laki-laki Nominal
DM tipe II wawancara -Perempuan
3 Status Pekerjaan PNS atau non PNS yang Kuisoner -PNS Nominal
memeriksakan kadar wawancara -Non PNS
trigliserida
5 Darah vena Pada penderitan trigliserida Spuit / 3ml Ordinal
yang mengontrol kadar vacumtainer
trigliserida
6 Kadar Trigliserida Pada penderita trigliserida -spektrofotometer - Normal : 80- Rasio
yang mengontrol kadar 150 mg
trigliserida -GPO-PAP -Abnormal :
>150 mg/dl
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan menggunakkan desain
cross sectional.
3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian adalah Laboratorium Puskesmas Kotaraja dan waktu
penelitian di lakukan pada bulan Maret 2019.
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua pasien yang datang berobat di
Puskesmas Kotaraja.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah penderita yang menderita DM Tipe ll di PKM
Kotaraja.
3.4 Pemeriksaan Trigliserida

3.4.1 Metode
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kalorimetri enzimatik ; GPO-
PAP
3.4.2 Alat
Adapun alat-alat yang digunakan untuk pemeriksaan trigliserida adalah sebagai berikut ;
spuit 3 ml, tomiquit, kapas alcohol, tabung reaksi, rak tabung, stopwatch, mikropipet,
yellow tip, tissue, spektrofotometer.
3.4.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah serum.
3.4.3 Reagen
Reagen yang digunakan dalam penelitian ini adalah reagen trigliserida dan reagen
standar.
3.4.4 Sampel
Adapun sampel yang dibutuhkan dalam pemeriksaan trigliserida adalah Darah vena yang
kemudian akan di lakukan sentrifugasi guna mendapatkan serum.
A. Pengambilan sampel Darah Vena (Gandasoebrata, 2007).
1. Siapkan alat dan bahan yang digunakan
2. Pilih spuit yang sesuai dengan jumlah pemeriksaan
3. Lengan penderita diikat dengan tourniquet kurang lebih 5cm diatas lipatan lengan
4. Dipilih vena difosa cubiti yang terlihat paling besar dan kira-kira mudah diambil
5. Pada daerah vena yang terasa paling mungkin untuk dilakukan pengambilan sampel, didensinfeksi
dengan kapas alcohol 70%
6. Dikontrol spuit dengan menekan spuit untuk memastikan tidak ada udara, diantara penekan spuit
dengan tabung spuit.
7. Dengan sudut kurang lebih 30-45º dari permukaan lengan penderita, kita memasukan jarum spuit tepat
vena dengan arah yang sesuai dengan jalur vena
8. Dengan perlahan-lahan tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang dikehendaki didapat
9. Dilepaskan penbendungan jika masih terpasang
10.Ditaruhkan kapas di atas jarum dan cabutlah Semprit dan jarum itu
11.Diminta kepada pasien ditekan tempat tusukan itu selama beberapa menit dengan kapas alcohol
12.Dibuka jarum dari semprit dan aliran (jangan semprotkan) darah ke dalam tabung yang tersedia melalui
dinding.
 
B. Pembuatan Serum
13.Darah yang telah diambil dimasukan kedalam tabung sentrifus
14.Disentrifus dengan kecepatan selama 5 menit 3000 rpm
15.Hasil dari sentrifus ditekan lagi dengan batang pengaduk, kemudian dilakukan sentrifus kembali
16.Serum yang didapat dipindahkan kembali kedalam tabung tube.
3.4.6 Prosedur Penelitian
Pipet kedalam 3 Blanko Standar Sampel
tabung reaksi ul ul ul

Reagen Trigliserida 1000 1000 1000

Reagen standar - 10 -

Serum - - 10

Inkubasi selama 10 menit pada suhu 37ºC. Baca hasil pada photometer 5010
dengan panjang gelombang ʎ 546 nm.

3.4.7 Interprestasi Hasil


• Nilai Normal Trigliserida : 80-150 mg/dl
• Abnormal Trigliserida : > 150 mg/dl
3.10 Alur Penelitian
Darah Vena Pasien

Sentrifugasi 5 menit 3000 rpm

Serum

Spektrofotometer
5010 panjang
gelombang 546 nm

Hasil

Normal Abnormal
>150 mg/dl
80-150 mg/dl

Analisa Data

Penyajian Data

Kesimpulan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 4.1.
Gambara Kadar Trigliserida berdasarkan Jenis Kelamain pada Penderita DM Tipe II Di
PKM Kotaraja Tahun 2019.

Jenis Kelamin Kadar trigliserida Frekuensi P.value

Normal Meningkat

Laki-laki 2(14,3) 12(44,5) 14(34,2) 0,053

Perempuan 12(85,7) 15(55,5) 27(65,8)

Total 14(100) 27(100) 41(100)


Tabel 4.2
Gambaran Kadar Trigliserida berdasarkan Usia pada Penderita
DM Tipe II Di PKM Kotaraja tahun 2019.

Usia Kadar Trigliserida Frekuensi P.value

Normal Meningkat

20-39 4(28,5) 4(14,8) 8(19,5)

>39 10(71,5) 23(85,2) 33(80,5) 0,292

total 14(100) 27(100) 41(100)


Tabel 4.3
Gambaran Kadar Trigliserida berdasarkan Pekerjaan pada Penderita DM Tipe II Di PKM Kotaraja tahun 2019 .

Pekerjaan Kadar trigliserida Frekuensi P.volue

Normal Meningkat

14(34,2)
PNS 9(64,3) 5(18,5)

27(65,8)
Non PNS 5(35,7) 22(81,5) 0,003

41(100)
Total 14(100) 27(100)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
• Gambaran kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan jenis
kelamin paling banyak terdapat pada wanita dibandingkan dengan
pria yaitu sebesar (55,5%) sedangkan pada pria sebesar (44,5%).
Tidak terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar
dengan jenis kelamin (P>0,053)
• Gambaran kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan usia 20-39
tahun yang memiliki kadar trigliserida meningkat (14,8%),
sedangkan usia >39 tahun kadar trigliserida meningkat sebanyak
(85,2%). Tidak terdapat hubungan bermakna antara peningkatan
kadar dengan jenis kelamin (P>0,292)
• Gambaran Kejadian Hipertrigliseridemia berdasarkan Jenis
pekerjaan kadar trigliserida meningkat pada penderita berdasarkan
pekerjaan (PNS) sebanyak (18,5%) dan (Non PNS) sebanyak
(81,5%). Terdapat hubungan bermakna antara peningkatan kadar
trigliserida dengan Jenis Pekerjaan (p<0,003).
4.2 Saran
• Hendaknya kepada staf puskesmas Kotaraja dapat lebih aktiv dalam
melakukan penyuluhan mengenai penyakit DM Tipe II ke pada
Masyarakat
• Diharapkan penderita diabetes mellitus tipe II dengan kadar trigliserida
katagori normal tetap mempertahankan kadar trigliserida dan tetap secara
rutin memeriksakan dan mengontrol kadar gula darah
• Olahraga yang teratur dan gaya hidup serta pola makan yang benar
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai