Khusnul Yaqin
Presentasi ini bersumber dari presentasi Prof Rokhmin Dahuri di fikp unhas 2019
Menggeser paradigma
Eksploitatif Ekualitatif
Manusia
Hewan
Tanaman
DISTRIBUSI PEREKONOMIAN INDONESIA SECARA SPASIAL
(Indonesia Bagian Barat vs Indonesia Bagian Timur)
PDB Indonesia 2017:
Rp. 13.588,8 triliun
80,15 %
19.85 %
21,66 %
8,20 %
6,11 %
2,43 %
58,49 %
3,11%
Sumber: BPS Indonesia (2017), diolah RDI 2018
WILAYAH NEGARA KESATUAN
REPUBLIK INDONESIA
LUAS DARA2 T LUAS LAUT
1,9 juta km 5,8 juta km
2
(25%) (75%)
LAHAN DARAT
72% PERAIRAN TAWAR
28%
• Jumlah pulau 17.504, terdaftar di PBB (sudah bernama INDONESIA NEGARA BAHARI DAN
$ berkoordinat) 14.572 pulau
• Garis pantai terpanjang kedua di dunia (99.149 km) KEPULAUAN
Sumber: data dan informasi geospasial, 2017 TERBESAR DI DUNIA
Peta Wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
11 SEKTOR EKONOMI KELAUTAN
1 PERIKANAN TANGKAP
2 PERIKANAN BUDIDAYA
3 INDUSTRI PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
4 INDUSTRI BIOTEKNOLOGI
5 PERTAMBANGAN DAN ENERGI
6 PARIWISATA BAHARI
7 PERHUBUNGAN LAUT
8 INDUSTRI DAN JASA MARITIM
9 SUMBERDAYA WILAYAH PULAU KECIL
10 COASTAL FORESTRY (HUTAN MANGROVE)
11 NON-CONVENTIONAL RESOURCES
Total potensi ekonomi sebelas
sektor Kelautan Indonesia: US$
1,338 triliun/tahun atau 7 kali lipat
APBN 2016 (Rp 2.400 triliun = US$
190 miliar) atau 1,3 PDB Nasional
saat ini.
Lapangan kerja: 45 juta orang atau
40% total angkatan kerja Indonesia.
Pada 2014 kontribusi ekonomi
kelautan bagi PDB Indonesia sekitar
22%. Negara-negara lain dengan
potensi kelautan lebih kecil (seperti
Thailand, Korsel, Jepang, Maldives,
Norwegia, dan Islandia),
kontribusinya > 30%.
ESTIMASI NILAI EKONOMI SEKTOR- SEKTOR
EKONOMI KELAUTAN INDONESIA
NILAI EKONOMI (MILYAR
NO SEKTOR EKONOMI
DOLAR AS/TH)
1. Perikanan Tangkap 20
2. Perikanan Budidaya 210
3. Industri Pengolahan Hasil Perikanan 100
4. Industri Bioteknologi Kelautan 180
5. ESDM 210
6. Parawisata Bahari 60
7. Transportasi Laut 30
8. Industri dan Jasa Maritim 200
9. Coastal Forestry 8
10. Sumber Daya Wilayah Pulau Kecil 120
11. Sumber daya Non-Konvensional 200
Total 1.338
A. Makna dan Pengertian Indonesia Sebagai PMD
1. Tatar an Filosofis:
“Reorientasi paradigma (platform)
pembangunan bangsa, dari berbasis daratan
(land-based development) menjadi berbasis
kelautan (marine-based development)”
2. Tataran Pr aktis:
“Menjadikan Indonesia sebagai
negara maritim yang maju,
adil-makmur dan berdaulat
berbasis ekonomi kelautan,
hankam dan budaya maritim
serta mampu menjadi a role
model (teladan) dunia dalam
berbagai bidang kelautan
seperti pendidikan, IPTEK,
infrastruktur, ekonomi,
hankam, dan tata kelola
kelaut an (ocean governance)”
INDONESIA SEBAGAI
POROS MARITIM DUNIA (PMD)
Spesifikasi Ukuran
Tinggi Kapal 73 meter
Panjang Kapal 400 meter
Kecepatan maksimal 16 Knot
Tonase 187.541 Apabila 19.100 kontainer
Luas 58,6 meter direntangkan panjangnya bisa
Jumlah Kru 28 mencapai 115,2 km atau
Bobot Mati 184.605 ton kurang lebih seperti jarak
Kapasitas Kontainer 19.100
Jakarta-Cianjur (114 km) atau
Jakarta-Pamanukan (119 km)
Biaya Perjalanan USD 175
Dalam sekali perjalanan CSCL Globe dapat • 156 juta pasang sepatu
mengangkut • 300 juta ipad
• 37.400 mobil
• 900 juta kaleng kacang
7. Semua kegiatan usaha (ekonomi) maritim harus
menerapkan: (1) skala ekonomi (economy of scale); (2)
integrated supply chain management syste m; (3) inovasi
teknologi mutakhir pada setiap mata rantai suplai, dan
(4) sustainable development principles.
8. Seluruh proses produksi, pengolahan (manufakturing),
dan transportasi harus secara gradual menggunakan
energi terbarukan: solar, passut, gelombang, angin,
biofuel, dan lainnya.
9. Eksplorasi dan eksploitasi ESDM serta SDA non-
konvensional harus dilakukan secara ramah lingkungan
dan sosial-budaya.
10. Pengelolaan lingkungan: (1) tata ruang, (2) rehabilitasi
ekosistem yang rusak, (3) pengendalian pencemaran, dan
(4) konservasi keanekaragaman haya ti (biodiversity).
11. Mitigasi dan adaptasi terhadap Global Climate
Change, tsunami, dan bencana alam lainnya.
12. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM kelautan
13. Penguatan dan pengembang an R & D guna
menguasai, menghasilkan, dan menerapkan IPTEKS.
14. Penciptaan iklim investasi dan Ease of Doing
Business yang kondusif dan atraktif.
15. Kebijakan politik-ekonomi (fiskal, moneter, otoda,
hubungan pemerintah dan DPR, penegakkan
hukum, dll) yang kondusif: Policy Banki ng (Bank
Maritim) untuk sektor-sektor ekonomi kelautan.
16. Peningkatan budaya maritim bangsa.
SUKU BUNGA PINJAMAN 2018
SUKU BUNGA
RANK NEGARA
PINJAMAN
1 Indonesia 12,6
2 Vietnam 8,7
3 Thailand 6,3
4 Tiongkok 5,6
5 Filipina 5,5
6 Malaysia 4,6
• BERAS
• LAUK PAUK
KONDISI
PELABUHAN BBM BIAYA MELAUT
PERIKANAN
NILAI KAPAL &
SISTEM BAGI
KONDISI FISH HANDLING ALAT TANGKAP PENDAPATAN
HASIL
EKOSISTEM LAUT NELAYAN
PEMBELI HARGA SEJAHTERA
JUAL PENGELUARAN
KUALITAS AIR STOK SDI HASIL JUAL IKAN
HASIL
DINAMIKA FISHING TANGKAP
OSEANOGRAFI TECHNOLOGY
• VESSEL
• GEARS
DINAMIKA IKLIM
JUMLAH
KEBUTUHAN KEBUTUHAN
ANGGOTA
DASAR SEKUNDER
KELUARGA
• Pangan
• Sandang
• Rumah
• Kesehatan
• Pendidikan
500-1000 GT 28 27 21 18 14
> 1000 GT 1 - - - -
Biaya
Hasil Tangkap
Hasil
0 MSY MScY X
MEY
Upaya Tangkap
Keterangan: MEY = Maximum Economic Yield
MSY = Maximum Sustainable
Yield MScY = Maximum Social
Yield
ESTIMASI JUMLAH NELAYAN OPTIMAL UNTUK
SETIAP WPP INDONESIA 2012
No Coastal/Marine Areas FO Fe