Pengolahan
daging
durian
atau
dapat
diproses
secara mikrobiologi (fermentasi) dan pengolahan secara fisika kimia (nonfermentasi). Pengolahan secara mikrobiologi merupakan proses pengolahan
yang
melibatkan bakteri
asam
laktat
atau
fermentasi.
Produk
yang
dikonsumsi
tersebut
kelebihan
durian
segar. Pengolahan
menghasilkan
produk
atau
durian
durian
yang berkualitas
yang dilakukan
yang dikenal
dengan
secara
nama
tempoyak.
Buah durian yang menjadi bahan utama dalam pembuatan makanan tradisional
ini memiliki kandungan gizi dan khasiat yang cukup tinggi. Hasil penelitian ilmiah
menyatakan bahwa durian mengandung unsur Sodium, kabrohidrat, serat,
protein, kalsium, fosfor, karoten, potassium, zat besi, vitamin C, thiamin, niacin,
riboflavin, vitamin B1, B2, dan vitamin C serta kalium, dan fosfor. Sedangkan
khasiatnya adalah mencegah faktor penuaan dari luar, meningkatkan tekanan
darah (zat besi), buah dan akarnya juga digunakan untuk mengatasi bengkak,
penyakit kulit, dan penyakit kuning. Sebagai makanan hasil fermentasi,
pembuatan tempoyak melibatkan sejumlah mikroorganisme penghasil asam
laktat atau lebih dikenal dengan bakteri asam laktat (BAL).
Bakteri
asam
laktat
(BAL)
adalah
kelompok bakteri
Gram
positif,
tidak
menjadi
asam
laktat.
BAL
mempunyai
peranan
esensial hampir
dalam
semua proses fermentasi makanan dan minuman. Salah satu peran utama
bakteri
ini
adalah
untuk
mengawetkan bahan
makanan
dengan
menghambat
pertumbuhan
bakteriosin.Lactobacillus
bakteri
fersantum
Eschericia
sebagian
coli
juga
dengan
memiliki
pertumbuhan
bakteri
Eschericia
coli
dengan
mengeluarkan
bakteriosin.
Meski juga bersifat heterofermentatif tapi hal tersebut tidak berlaku mutlak atau
lebih dikenal dengan fakultatif heterofermentatif. Karakter yang sedikit berbeda
dalam hal kemampuan menghasilkan asam laktat, Lactobacillus fersantum
mempunyai kemampuan paling lama hanya 5 hari penyimpanan. Sedangkan
kemampuan
menghasilkan
asam
asetat,
lebih
tinggi
dari
pada
bakteri
dan
asam
propionat.
Sedangkan
Lactobacillus
fersantum
hanya
membentuk asam laktat dan asam asetat. Selain itu, bakteri asam laktat
heterofermentatif mampu menghasilkan enzim glukosa-6-fosfat dehidrogenase
dan enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase, sedangkan bakteri asam laktat
fakultatif heterofermentatif menghasilkan enzim-enzim fruktosa difosfat aldolase
selain kedua enzim yang terdapat pada heterofermentatif
Selama berlangsungnya fermentasi pada proses pembutan tempoyak akan
terbentuk asam-asam organik meliputi asam butirat 7,3 % untuk substrat daging
buah kuning dan 6,2 % untuk substrat daging buah putih, asam laktat 1,6%
(daging buah putih) dan 1,7 % (daging buah kuning). Kadar asam asetat 0,34 %
untuk daging buah putih dan 0,27 % untuk daging buah kuning, serta kadar
asam malat dan sitrat kurang dari 0,01 %. Sejauh ini belum ada informasi
tentang kemampuan pembentukan asam organik baik jumlah dan jenisnya oleh
masing-masing isolat bakteri asam laktat
Bakteri asam laktat heterofermentatif mampu menghasilkan enzim glukosa-6fosfat dehidrogenase dan enzim 6-fosfoglukonat dehidrogenase, sedangkan
bakteri asam laktat fakultatif heterofermentatif menghasilkan enzim-enzim
fruktosa
difosfat
aldolase
selain
kedua
enzim
yang
terdapat
pada
heterofermentatif.
PROSES PENGOLAHAN
Alat yang umumnya digunakan adalah pisau untuk membuka durian dan
memisahkan daging buah dari bijinya. Serta toples atau wadah penampung yang
mempunyai tutupan sebagai tempat penyimpanan daging buah yang sudah
dipisahkan..Adapun bahan-bahan yang digunakan adalah; daging buah durian
(Durio zibethenus) yang sudah dipisahkan dari dagingnya. Garam dan cabe rawit
secukupnya untuk ditaburkan pada daging buah. Pemakaian garam bukan suatu
hal
yang
mutlak
menggunakannya
karena
sebagian
menghindari
masyarakat
terjadinya
juga
banyak
keasinan.pemakaian
tidak
garam
Asam
Laktat.
Sedangkan
pemakaian
cabe
rawit
secukupnya
bertujuan
buah
durian tersebut disimpan pada ruang dengan suhu kamar (36-37 C). Lakukan
penyimpanan selama 5 hingga 7 hari untuk hasil produk tempoyak yang
bagus.Waktu yang dibutuhkan dalam penyimpanan ini sebenarnya sangat
fleksibel tapi standar yang bagus adalah sekitar 5 hingga 7 hari tersebut. Hal ini
disebabkan pada hari tersebut kadar asam laktat dalam kondisi tinggi,
sedangkan lewat dari 7 hari sudah berubah menjadi asam organik lain oleh
bakteri fermentasi.
asam
Dalam proses reaksi fermentasi, senyawa glukosa yang terdapat di dalam daging
durian akan diubah oleh Bakteri Asam Laktat (BAL) yaitu; Lactobacillus casei dan
Lactobacillus
fersantum
menjadi
gkulosa-6-P.
Kemudian
diubah
menjadi
KESIMPULAN
Tempoyak merupakan fermentasi daging buah durian. Fermentasi Asam laktat
yang
bersifat heterofermentatif
ini
melibatkan
kinerja dari
BAL seperti;
(BAL)
berbentuk bulat
adalah
atau
kelompok bakteri
batang
dan
dapat
Gram
positif,
tidak
mengubah karbohidrat
berspora,
menjadi