Enzim merupakan polimer biologik yang mengatalisis lebih dari satu proses dinamik
yang memungkinkan kehidupan seperti yang kita kenal sekarang. Setiap enzim mempunyai
nomor kode (EC) yang mencirikan tipe reaksi ke dalam kelas (digit pertama), subkelas (digit
kedua), dan subsubkelas (digit ketiga). Digit keempat adalah untuk enzim spesifik. Lipase (EC
3.1.1.3) memiliki nama sistematik triacylglycerol hydrolase yang berfungsi menghidrolisis
triasilgliserol menjadi gliserol dan asam lemak. Enzim ini bekerja secara spesifik bagi substrat
yang memiliki gugus ester. Enzim lipase pada percobaan ini diekstrak dari kacang tanah.dan susu
sapi segar untuk substrat digunakan Pemilihan kacang sebagai sumber lipase karena mudah
ditemui dan harganya murah.
Untuk memperoleh Enzim dapat dilakukan dengan cara mengisolasi dari
sumbernya. Enzim yang telah diisolasi kemudian dihitung aktivitas enzim dan dapat
dimanfaatkan lebih lanjut dalam bidang industri maupun kesehatan. Untuk
mengeluarkan enzim dari sumbernya perlu dilakukan isolasi yang dapat dilakukan
cara :
a.
Ekstraksi
Ekstraksi enzim dapat dilakukan dengan prinsip bahwa protein enzim dapat
diendapkan. enzim dari kacang diekstraksi dengan penghancuran yang
bertujuan memudahkan dalam pengekstraksian, karena dengan adanya
proses penghalusan bahan, maka luas permukaan bahan tersebut akan
menjadi semakin luas, sehingga enzim yang terdapat dalam bahan tersebut
akan mudah bereaksi dengan buffer, sehingga enzim tidak akan mengalami
inaktivasi. Dalam ekstraksi enzim kacang tanah digunakan buffer NaCl 0,1 N
untuk mempertahankan kondisi enzim presipitat agar tidak terjadi
perubahan pH dan selama penyimpanan tidak mudah terdenaturasi oleh
karena perubahan pH, dimana selama proses penyimpanan, pH cenderung
tidak stabil dan dapat terjadi perubahan suhu. Oleh karena itu penyimpanan
dilakukan pada suhu kamar untuk mencegah proses inaktivasi enzim
tersebut.
b.
Filtrasi ( penyaringan )
Filtrasi atau penyaringan adalah salah satu cara untuk memisahkan antar
partikel padat dengan partikel cair. Cairan yang lolos dari medium tersebut
disebut dengan filtrat dan partikel padatan yang tertahan dikenal dengan
'cake '. filtrat dipisahkan dari pecahan sel dengan penyaringan menggunkan
kertas saring pada corong dan ekstrak enzim kasar yang diperoleh
digunakan untuk pengujian lebih lanjut.
fosfatase dan katalase, yaitu enzim-enzim yang membuat susu cepat rusak.
Enzim lipase diambil 2 ml sebagai enzim yang akan diamati aktivitas pembentukan
digliserida dan asam lemaknya, kemudian dilakukan inkubasi selama 10 menit.
Tujuan dari proses inkubasi dalam percobaan ini yaitu faktor suhu yang
mempengaruhi aktivitas enzim. Inkubasi dilakukan pada suhu 37 0C hal ini
terkait karena suhu optimum enzim lipase pada suhu 37 0C dan enzim akan
terhambat pada suhu tinggi. Selain itu jika inkubasi dilakukan pada suhu
tinggi, maka enzim akan mengalami denaturasi, dan dengan demikian
konsentrasi efektif enzim menjadi berkurang dan kecepatan reaksinya pun
akan menurun. Setelah inkubasi dilakukan Penambahan alkohol yang berfungsi
untuk melarutkan lemak berupa gliserol sehingga di dalam larutan hanya
terdapat asam lemak. Penggunaan indikator PP berfungsi sebagai indikator
yang akan merubah warna campuran pada saat campuran reaksi mencapai
titik ekivalen.
Pada metoda titrimetri, banyaknya asam lemak yang dilepaskan akan
dititrasi oleh NaOH sehingga volume NaOH sama dengan volume asam
lemak yang dihasilkan oleh aktivitas enzim lipase. Pada proses titrasi larutan
diamati perubahan warna dari putih menjadi pink kemudian menjadi putih
kembali. Jika larutan tidak mengalami perubahan warna kembali maka asam
lemak yang dihasilkan dari enzim telah habis dititrasi. Bisa dikatakan bahwa
Untuk memproduksi enzim dalam jumlah besar dan mempunyai aktivitas yang
tinggi, perlu diperhatikan faktor-faktor penting seperti kondisi pertumbuhan, cara
isolasi, serta jenis substrat yang digunakan. Kondisi pertumbuhan yang menunjang
produksi enzim secara maksimal adalah pH, suhu inkubasi, waktu inkubasi, dan
komposisi media pertumbuhan harus mengandungsumber energi, sumber karbon,
sumber nitrogen dan mineral (Wang, 1979)