Anda di halaman 1dari 1

DEKAFEINASI KOPI MENGGUNAKAN CO2 SUPER KRITIS

Kopi merupakan salah satu minuman khas yang dikonsumsi hampir oleh sebagian besar
orang Indonesia. Salah satu jenis zat yang terkandung dalam biji kopi yaitu kafein dengan rumus
C8H10N4O2 yang dalam jumlah terbatas aman untuk tubuh namun berbahaya jika terdapat dalam
kadar berlebih. Banyak isu yang berkembang mengenai efek negatif meminum kopi bagi tubuh,
seperti meningkatnya risiko terkena kanker, diabetes melitus tipe 2, insomnia, penyakit jantung,
dan kehilangan konsentrasi. Dugaan penyebab utama efek negatife itu adalah adanya kandungan
kafein yang belebihan.
Untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan karena efek yang ditimbulkan oleh kafein
yang terdapat pada biji kopi maka salah satu cara penyelesaiannya adalah menggunakan proses
dekafeinasi yang merupakan proses pengurangan kandungan kafein di
dalam suatu bahan pertanian.
Beberapa cara dekafeinasi yang pernah dilakukan yaitu ekstraksi menggunakan pelarut
seperti benzene, kloroform, metilen klorida, etil asetat yang mampu mengurngi kadar kafein
namun berdampak negative karena bersifat toksik serta karsinogenik. Dalam pengembangannya
kemudian digunakan air yang dipanasi pada suhu tinggi untuk mengekstraksi kafein. Metode ini
cukup baik karena air adalah pelarut universal namun karena penggunaan suhu tinggi proses ini
juga turut menghilangkan cita rasa kopi. Metode yang kemudian dikembangkan untuk
mengurangi kadar kafein pada kopi tanpa harus kehilangan cita rasanya yaitu penggunaan
karbondioksida yang dibentuk menjadi fluida superkritis yang merupakan pelarut non polar
yang baik untuk melarutkan berbagai komponen organik termasuk kafein. Fluida super kritis
merupakan zat yang berada pada suhu dan tekanan di atas titik kritis termodinamikanya. Zat ini
memiliki kemampuan yang unik yaitu dapat berdifusi melalui benda padat seperti gas dan
melarutkan benda seperti cairan.
Ekstraksi dilakukan dengan cara karbondioksida super kritis ditambahkan pada biji kopi yang
dapat melarutkan 97-99% kafein. Selain dapat mengurangi kadar kafein, kelebihan lainnya
adalah co2 berfasa gas pada tekanan dan temperature ruang sehingga proses pengambilan analit
setelah dilarutkan oleh co2 mudah dan analitpun bebas dari pelarut.

Anda mungkin juga menyukai