Anda di halaman 1dari 4

1)

2)

1.
2.

Prinsip percobaan penentuan kadar Fe3+ secara spektrofotometri yaitu mengukur transmitan atau
absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi, sehingga akan didapatkan
konsentrasi Fe3+ yang terkandung dalam sampel.
Berdasarkan berkas sinar diatas, maka spektrofotometer dapat dibedakan menjadi 2,
yaitu:
Spektrofotometer single beam
Sengle beam instrumen dapat digunakan untuk kuantitatif dengan megukur absorbansi pada
panjang gelomang tunggal. Panjang gelombang paling rendah adalah 190-210 nm dan paling
tinggi adalah 800-1000 nm.
Spektrofotometer double beam
Spektrofotometer double beam dapa mengukur dua larutan yaitu larutan contoh dan larutan
pembanding. Spektrofotometer double beam nilai blanko dapat langsung diukur dengan larutan
yang dirugikan dalam satu kali.
Faktor kesalahan pada percobaan ini adalah:
Pengenceran yang kurang tepat sehingga didapat nilai absorban yang kurang tepat
Pengaturan intensitas transmitan tidak pas 100, sehingga diperoleh hasil yang kuran tepat.
Dalam percobaan ini terdapat beberapa perlakuan yang dilakukan, yaitu:
Pengenceran 0, 4, 8, 12, 16 ppm adalah untuk membuat larutan Fe 3+ menjadi parameter
absorbansi terhadap konsentrasi Fe3+
Penyaringan dilakukan untuk menghilangkan kotoran atau partikel-partikel padat yang terdapat
pada sampel.

Sedangkan alat yang digunakan untuk menentukan suatu senyawa baik secara kuantitatif maupun
kualitatif dengan mengukur transmitan atau absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi suhu
dari konsentrasi. Spektrofotometer merupakan gabungan dari alat optik dan elektronik, serta
sifat-sifat kimia fisiknya dimana detektor yang digunakan secara langsung dapat mengukur
intensitas dari cahaya yang dipancarkan () dan secara tidak langsung cahaya yang
diabsorbsikan (o), jadi tergamtung pada spektrum elektromagnetik yang diabsorbsi oleh benda.
Tiap media akan menyerap cahaya pada panjang gelombang tertentu tergantung pada senyawa
atau warna yang terbentuk. Pada titrasi spektrofotometri sinar yang digunakan merupakan suatu
berkas yang panjangnya tidak berbeda banyak antara satu dengan yang lain, sedangkan dalam
kalorimetri. Perbedaan panjamg geolmbangnya dapat lebih besar. Dalam hubungan ini dapat
disebut juga spektrofotometri adsorbsi atomik.
Spektrofotometri terdiri dari beberapa jenis berdasar cahaya yang di gunakan.
Diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Spektrofotometri Vis (Visible)

Pada spektrofotometri ini yang digunakan sebagai sumber sinar atau energi adalah cahaya
tampak (visible). Cahaya variable termasuk spektrum elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh
mata manusia. Panjang gelombang sinar tampak adalah 380-750 nm. Sehingga semua sinar yang
didapat berwarna putih, merah, biru, hijau. Apapun itu, selama ia dapat dilihat oleh mata. Maka
sinar tersebut termasuk dalam sinar tampak (visible). Sample yang dapat dianalisa dengan
metode ini hanya sampel yang memiliki warna. Oleh karena itu, untuk sample yang tidak
memiliki warna harus terlebih dahulu dibuat berwarna dengan menggunakan reagen spesifik
yang akan menghasilkan senyawa berwarna.
2.
Spektofotometri UV (ultraviolet)
Berbeda dengan spektrofotometri visible. Pada spektrofotometri UV berdasarkan interaksi
sampel dengan sinar UV. Sinar UV memiliki panjang gelombang 190-380 nm. Sinar UV tudak
dapat dideteksi dengan mata kita, sehingga senyawa yang dapat menyerap sinar ini terkadang
merupakan senyawa yang tidak memiliki warna, bening dan transparan. Oleh karena itu, sampel
tidak berwarna tidak perlu dibuat berwarna dengan penambahan reagen tertentu. Bahkan sample
dapat langsung dianalisa meskipun tanpa preparasi. Prinsip dasar pada spektrofotometri adalah
sampel harus jernih dan larut sempurna, tidak ada partikel koloid (suspensi).
3. Spektrofotometri UV-Vis
Merupakan alat dengan teknik spektrofotometer pada daerah ultra-violet dan sinar tampak. Alat
ini digunakan mengukur serapan sinar ultra violet atau sinar tampak oleh suatu materi dalam
bentuk larutan. Konsentrasi larutan yang dianalisis sebanding dengan jumlah sinar yang diserap
oleh zat yang terdapat dalam larutan tersebut. Dalam hal ini, hukum Lamber beer dapat
menyatakan hubungan antara serapan cahaya dengan konsentrasi zat dalam larutan. Dibawah ini
adalah persamaan Lamber beer:
A = - log T

= .b.c

Dimana
:
A = Absorban
T
=
Transmitan

=
absorvitas
molar
(Lcm-4 .
mol-1)
c
=
panjang
sel
(cm)
b = konsentrasi zat (mol/jam)
Pada spektrofotometer UV-Vis, warna yang diserap oleh suatu senyawa atau unsur adalah warna
komplementer dari warna yang teramati. Hal tersebut dapat diketahui dari larutan berwarna yang
memiliki serapan maksimum pada warna komplementernya. Namun apabila larutan berwarna
dilewati radiasi atau cahaya putih, maka radiasi tersebut pada panjang gelombang tertentu, akan
secara selektif sedangkan radiasi yang tidak diserap akan diteruskan.
4. Spektrofotometer (IR)

a)

b)

c)

d)

Dari namanya sudah bisa dimengerti bahwa spektrofotometri ini berdasar pada penyerapan
panjang gelombang inframerah. Cahaya inframerah terbagi menjadi inframerah dekat,
inframerah pertengahan dan jauh. Inframerah pada spektrofotometri adalah inframerah jauh dan
pertengahan yang mempunyai panjang gelombang 25-1000 m. Pada spektro IR meskipun bisa
digunakan untuk mengidentisifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa, terutama senyawa
organik. Setiap serapan pada panjang gelombang tertentu menggambarkan adanya suatu gugus
spesifik.
Secara garis besar spektrofotometer terdiri dari bagian-bagian penting yaitu:
Sumber cahaya
Sumber cahaya pada spektrofotometer, haruslah memiliki pancaran radiasi yang stabil dan
intensitasnnya tinggi. Sumber energi cahaya yang biasa untuk daerah tamak, ultraviolet dekat
dan infrared dekat adalah sebuah lampu pijar dengan kawat rambut terluar dari wolform
(tunsgten). Lampu ini mirip dengan bola lampu pijar biasa, daerah panjang gelombang () adalah
350-2200 nm. Untuk sumber pada daerah ultraviloet (UV) digunakan lampu hidrogen atau lampu
deuterium dengan panjang gelombang 175 ke 375 atau 400 nm.
Monokromator
Monokromator adalah alat yang berfungsi untuk menguraikan cahaya polikromatis menjadi
beberapa komponen panjang gelombang tertentu (monokromatis) yang berbeda (terdispersi). Ada
2 macam monokromator yaitu prisma dan erating (kisi difraksi). Cahaya monokromatis ini dapat
dilihat dengan anjang gelombang tertentu yang sesuai untuk kemudian dilewatkan melalui celah
sempit yang disebut slit. Ketelitian dari monokromator dipengaruhi juga oleh lebar celah (slidt
width) yang dipakai.
Cuvet
Cuvet spektrofotometer adalah suatu alat yang dipakai sebagai tempat contoh atau cuplikan yang
akan dianalisis. Cuvet harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut: (1) tidak berwarna
sehingga dapat mentransmisikan semua cahaya (2) permukaannnya secara optis harus benarbenar sejajar (3) harus tahan (tidak bereaksi) terhadap bahan-bahan kimia (4) tidak boleh rapuh
(5) mempunyai bentuk yang sederhana. Cuvet biasanya terbuat dari kwars, plexigalass, kaca,
plastik dengan bentuk tangan empat persegi panjang 1x1 cm, dan tinggi 5 cm. Pada pengukuran
didaerah ini dipakai cuvet kwarsa, sedangkan cuvet dari kaca tidak dapat dipakai sebab kaca
mengabsorbsi sinar UV. Semua macam cuvet dapat dipakai untuk pengukuran sinar tampak.
Detektor
Peranan detektor penerima adalah memberikan respon terhadap cahaya pada berbagai panjang
gelombang. Detektor akan megubah cahaya menjadi sinyal listrik yang selanjutnya akan
ditampilkan oleh penampil dalam bentuk jarum penunjuk atau angka digital. Syarat-syarat ideal
sebuah detektor yaitu kepekaan tinggi, perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi,

respon konstan cepat dan signal minimum tanpa radiasi. Signal listrik yang dihasilkan harus
sebanding dengan tenaga radiasi.
e)
Amplifier
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh
indikator yang biasanya berupa recorder analog atau komputer.

Anda mungkin juga menyukai