KIMIA PANGAN
MATERI REAKSI MAILLARD
Oleh :
M. Azka Faizi
361841333066
2C
Reaksi maillard perama kali dideteksi oleh ahli kimia dari Prancis yaitu
Louwis-Camille Maillard, pada tahun 1912 ketika sedang mencoba untuk
mereproduksi sintesis protein. Reaksi maillard terjadi dengan bantuan panas yaitu
ketika bahan mkanan sedang dimasak atau di keringkan. Mekanisme reaksi maillard
sangat kompleks dimana gula akan mengalami denaturasi,siklisasi, fragmentasi dan
folimerisasi sehingga terbentuk kompleks pigmen yang disebut melanoid. Reaksi
maillard umumnya terjadi pada pH 9-10,5. Pada pH rendah, banyak gugus amino
yang terprotonasi sehingga hanya sedikit asam amino yang tersedia untuk reaksi
maillard. Proses ini berlansung dalam suasana basah, suhu tinggi ataupun kelembaban
tinggi.
Mengetahui reaksi maillard (pencoklatan enzimatis) yang terjadi paa produk pangan.
A. ALAT
1. Kompor
2. Panci
3. Wajan
4. Alat panggang daging/grill
5. Lemari asap
6. Loyang/nampan
B. BAHAN
1. Daging sapi
2. Daging Kambing
3. Daging ayam broiler
4. Daging ayam kampung
5. Sabut Kelapa
6. Air
7. Minyak goreng
C. PROSEDUR KERJA
Reaksi
Maillard
No Bahan Perlakuan Ya/Tidak Pengamatan
Rasa Hambar
Rasa
Dari tabel yang sudah didapatkan melalui empat perlakuan yang berbeda
terjadi perubahan pada daging meliputi warna, rasa, tekstur, dan aroma. Pada
perlakuan goreng, dipanggang dan diasapkan mendapatkan hasil perubahan warna
daging menjdi coklat dengan rasa yang gurih dan aroma yang enak tetapi pada
perlakuan rebus pada daging ayam tidak terjadi perubahan warna kecoklatan
meskipun rasa dan aroma pada daging berubah.
Hal ini mengacu pada pengertian yang diabarkan oleh (Winarno, 1997),
Reaksi Maillard akan terjadi ketika karbohidrat, khususnya gula pereduksi
berinteraksi dengan gugus amina primer yang dikarenakan tingginya suhu pengolahan
seperti penggorengan dan pengovenan. Reaksi tersebut akan menghasilkan perubahan
warna coklat pada bahan dan termasuk dalam reaksi pencoklatan non enzimatis.
Reaksi mailard adalah pencoklatan non enzimatik yang terjadi karena adanya reaksi
antara gula pereduksi dengan gugus amine bebas dari asam amino atau protein.
Reaksi ini banyak terjadi pada produk pangan yang biasa dikonsumsi sehari-hari.
Reaksi mailard dalam makanan dapat berfungsi untuk menghasilkan flavor dan aroma
dapat menyebabkan kehilangan ketersediaan asam amino (Caterine, 2008). Reaksi
tersebut sering dianggap sebagai reaksi yang dikehendaki atau juga menjadi pertanda
terjadinya penurunan mutu dari produk yang dihasilkan, dan untuk reaksi yang tidak
dikehendaki termasuk kedalam reaksi pencoklatan enzimatis.
3.3 KESIMPULAN
Kesimpulan yang diperoleh dari praktikum ini adalah Reaksi Maillard adalah
disaat molekul gula sederhana dan protein dipanaskan pada suhu tertentu sehingga
menghasilkan perubahan, rasa, tekstur dan aroma yang khass. Reaksi maillard
merupakan pencoklatan enzimatis yang perubahannya sangat dikehendaki. Sampel
yang kita amati semuanya mangalami perubahan, pada perlakuan pemanasan,
pemanggangan dan pengasapan terjadi reaksi maillard meliputi perubahan warna
mejadi coklat hingga coklat kehitaman, perubhan rasa menjadi lebih gurih, dan
memilik aroma khas yang dapat menggugah selera untuk memakannya. Tapi pada
perlakuan rebus daging ayam tidak mengalami reaksi maillard dikarenakan proses
maillard tidak membutuhkan air untuk proses perubahan warna, hanya mengalami
perubahan tekstur menjadi lebih berserat, memiliki aroma yang berbeda dan rasa
yang berbeda dari sebelum dilakukan perebusan.
DAFTAR PUSTAKA