Sampel yang digunakan pada Praktikum Reaksi Maillard adalah roti tawar
yang di toast. Roti merupakan produk makanan yang dibuat dari terigu dan ragi yang
dipanggang. Biasanya roti juga ditambahkan dengan garam, gula, susu, dan bahan
penambah cita rasa seeprti coklat, kismis, maupun keju. Gula merupakan salah satu
komponen penting dalam pembuatan roti, karena selain sebagai pemanis, gula
berfungsi untuk melengkapi karbohidrat juga untuk proses fermentasi dan
pengawetan. Gula juga merupakan komponen yang mengalami perubahan dalam
proses pengolahan roti dengan pemanasan. Menurut Anggaraeni et al. (2017),
perubahan utama yang dialami oleh komponen gula akibat pemanasan adalah
terjadinya reaksi pencoklatan non enzimatik (browning reaction) yaitu reaksi
karamelisasi dan reaksi Maillard.
Gugus amina merupakan gugus fungsional turunan dari ammonia. Gugus ini
terdiri dari nitrogen dan pasangan atomnya, dimana satu atau lebih atom hidrogen
digantikan oleh rantai karbon. Amina memiliki tiga rumus umum, yaitu Amina
primer : R−NH2 Amina sekunder : NHR2 Amina tersier : NR3. Titik didih amina
relatif lebih tinggi dari hidrokarbon dan titik didihnya relatif lebih rendah dari
alkohol, karena dipengaruhi oleh ikatan hidrogennya. Gugus amina memiliki
kelarutan tinggi dalam air, sehingga gugus amina mudah membentuk ikatan hydrogen
dengan molekul air. Selain itu gugus amina juga berperan penting dalma proses
browning non enzimatis pada produk makanan. Menurut Rosida (2013), gugus
karbonil dari gula reduksi ini jika bertemu dengan gugus amina akan mudah
terjadinya reaksi Maillard. Rasio gula terhadap asam amino sangat berpengaruh
terhadap reaksi pembentukan warna. Makin meningkat jumlah asam aminonya,
makin banyak terjadi pembentukan warna.
Gugus karbonil merupakan suatu gugus fungsi yang terdiri dari atom karbon
yang berikatan rangkap dengan atom oksigen: C=O. Beberapa contoh senyawa yang
mengandung gugus karbonil seperti aldehid, keton, asam karboksilat, ester, amida,
enon, asil klorida, dan asam anhidrida. Pada roti, banyak mengadnung keton dan
aldehid yang dapat memicu reaksi browning non enzimatis akibat pemanasan, seperti
Reaksi Maillard. Menurut Rosida et al. (2013), dalam tahap akhir reaksi Maillard,
terjadi perubahan senyawa karbonil (furfural, produk fisi, dehidroredukton atau
aldehid hasil degradasi strecker) menjadi senyawa yang mempunyai berat molekul
tinggi.
Kesimpulan
Reaksi Maillard merupakan salah satu proses pencoklatan non enzimatis yang
biasa terjadi pada produk pangan. Reaksi ini dipicu oleh pertemuan antara gugus
karbonil pada gula pereduksi dan gugus amina. Hasil dari reaksi ini adalah warna
coklat pada makanan yang dapat menambah cita rasa, aroma, dan warna yang lebih
menarik. Reaksi ini banyak terdapat pada kehidupan disehari sehari, seperti pada
pemanggangan daging, dan proses roasting biji kopi dan kokoa. Reaksi Maillard
memang dapat meningkatkan cita rasa, aroma, dan warna yang lebih menarik, namun
Reaksi Maillard juga dapat berakibat penurun nilai gizi pada produk pangan.
Penurunan kandungan gizi yang penting ini terjadi akibat pembentukan senyawa baru
dan mutagenik. Metode pada reaksi maillard dilakukan dengan memanggang roti
tawar pada oven bersuhu 120⁰C selama 15 menit dan setiap 5 menit sekali diamati
perubahan yang terjadi. Hasil reaksi maillard pada roti tawar menunjukkan dari warna
putih menjadi coklat, bau spesifik roti menjadi bau spesifik roti panggang, rasa tawar
berubah menjadi gurih kemanisan, dan tekstur lunak menjadi keras. Faktor yang
mempengaruhi reaksi maillard antara lain suhu yang digunakan saat reaksi
berlangsung, lama waktu saat pemanasan, jenis gula, jenis asam amino serta kadar
air.
Saran
Daftar Pustaka
Anggraeni, M.C., Nurwantoro, N. and Abduh, S.B.M., 2016. Sifat Fisikokimia Roti
yang Dibuat Dengan Bahan Dasar Tepung Terigu yang Ditambah Berbagai Jenis
Gula. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(1).
Rosida, D.F., 2013. Deamination of lysine in soy sauce by reaction with active
carbonyl compounds produced by Maillard reaction. Jurnal Teknologi Pangan, 3(1).
Rosida, D.F., CH, W. and FR, Z., 2013. Aktivitas Antioksidan Fraksi-Fraksi Model
Dari Produk Reaksi Maillard. Jurnal Teknologi Pangan, 4(1).
Blackweel, Wiley, 2012. Food Biochemistry and Food Processing, 2nd (ed). New
York
Rosida, D. F., Wijaya, C.H, A. Apriyantono, dan Zakaria, F.R. 2013. Aktivitas
Antioksidan Fraksi-Fraksi Model Dari Produk Reaksi Maillard. Jurnal
Teknologi Pangan, 4(1).
Suryani, D. R., dan Mulyani, S. 2016. Aroma dan Warna Susu Kerbau Akibat Proses
Glikasi D-psikosa, L-psikosa, D-tagatosa, dan L-tagatosa. Jurnal Aplikasi
Teknologi Pangan, 3(3).
Haryani, K., Hargono, H., Handayani, N. A., Ramadani, P.,dan Rezekia, D. 2017.
Substitusi Terigu dengan Pati Sorgum Terfermentasi pada Pembuatan Roti
Tawar: Studi Suhu Pemanggangan. Jurnal Aplikasi Teknologi Pangan, 6(2).