Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR

“REAKSI REDUKSI DAN OKSIDASI”

Dosen Pembimbing :

Luqman Agung Wicaksono, S.TP., M.P.

NAMA : Athaya Adhy Nabeel Ramadhan


NPM : 22033010052
Kelompok : A4
Tanggal Praktikum : 01 November 2022

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

2022
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

DASAR TEORI:

Reaksi redoks merupakan singakatn dari reaksi reduksi dan reaksi oksidasi yang mana
merupakan suatu proses terjadi perubahan pada bilangan oksidasi suatu unsur melalui
proses transfer elektron. Reaksi reduksi merupakan penurunan bilangan oksidasi melalui
penangkapan elektron dan reaksi oksidasi merupakan peningkatan bilangan oksidasi
melalui pelepasan elektron.
Contoh reduksi: Cu2+ (aq) + 2e- → Cu (S)
Contoh oksidasi: Zn → Zn2+ + 2e-

TUJUAN:

1. Mengidentifikasi reaksi reduksi dan oksidasi


2. Menganalisis zat yang mengalami reaksi redoks pada suatu reaksi kimia
3. Memprediksi hasil reaksi redoks dari perubahan warna pada suatu reaksi kimia

TINJAUAN PUSTAKA:

Reaksi oksidasi-reduksi adalah suatu reaksi dimana elektron ditransfer dan zat pereduksi
menerima elektron yang dilepaskan oleh zat pengoksidasi. Zat pengoksidasi disebut zat
pereduksi dan zat yang direduksi disebut zat pengoksidasi. Dalam suatu oksidator, suatu
partikel teroksidasi ketika cenderung menarik elektron dari partikel lain, yaitu unsur
elektronegatif seperti oksigen, halogen, dan ion H+) dan senyawa yang mengandung unsur
elektronegatif seperti HNO3. Dalam zat pereduksi, partikel direduksi ketika memiliki
elektron yang terikat lemah, sehingga partikel lain mudah terlepas dan tertarik padanya.
Berdasarkan sifat periodik unsur, diketahui bahwa unsur tersebut merupakan unsur
elektropositif atau logam (Syukri, 1999).
Reaksi kimia dapat ditulis sebagai dua setengah-reaksi. Salah satu setengah reaksi adalah
salah satu dari dua proses reaksi oksidasi-reduksi, sedangkan reaksi satunya melibatkan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

hilangnya elektron dan yang lainnya mendapatkan elektron. Oksidasi didefinisikan sebagai
spesi yang berpartisipasi dalam reaksi redoks yang kehilangan elektron atau meningkatkan
bilangan oksidasinya. Dalam reaksi redoks, reduksi spesi yang menerima elektron atau
spesi yang bilangan oksidasinya berkurang.Pada umumnya, dalam reaksi oksidasi juga
terjadi reaksi reduksi (Sunarya, 2011).
Persamaan reaksi redoks dapat diselesaikan dengan tiga cara, yaitu: metode pengikatan
dan pelepasan oksigen, metode transfer elektron, serta metode perubahan bilangan
oksidasi. Ketika menggunakan metode mengubah bilangan oksidasi, yaitu menaikkan dan
menurunkan bilangan oksidasi, terdapat pengaturan bilangan oksidasi yang harus terlebih
dahulu dipahami dengan tujuan untuk memudahkan jalannya reaksi redoks. Ketentuannya
sebagai berikut: Biloks atom O dalam senyawa adalah -2 kecuali dalam senyawa H2O2
nilainya -1; biloks atom H dalam senyawa adalah +1 kecuali dalam senyawa logam
menjadi -1; biloks suatu atom dalam keadaan bebas adalah 0, seperti H2 dan O2; biloks
suatu ion adalah jumlah muatannya, seperti Cl- adalah -1 dan Ba2+ adalah +2; biloks unsur
golongan IA, IIA, dan IIIA dalam tabel periodik masing-masing adalah +1, +2, dan +3;
Jumlah biloks dalam suatu senyawa adalah nol (Bukhari, 2017).

ALAT DAN BAHAN:

Bahan:
1. Logam seng
2. Logam tembaga
3. Larutan CuSO4 1 M
4. Larutan AgNO3 1 M

Alat:
1. Tabung reaksi
2. Gelas ukur
3. Pengaduk
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

4. Botol semprot
5. Pipet tetes

CARA KERJA:

Menyiapkan alat dan bahan praktikum

Memasukkan larutan CuSO4 1 M sebanyak 10 mL kedalam


tabung reaksi, begitu juga dengan larutan AgNO3 kedalam
tabung reaksi lain

Menyiapkan sepotong logam seng dan sepotong logam


tembaga berukuran ± 4x2 cm yang telah diamplas bersih

Memasukan logam seng ke dalam larutan CuSO4 dan logam


tembaga ke dalam larutan AgNO3 lalu mengamati
perubahan yang terjadi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

HASIL PENGAMATAN

Logam Larutan Perubahan yang terjadi


Seng (Zn) CuSO4 1 M - Logam seng yang awalnya berwarna abu-
abu berubah menjadi merah kecoklatan.
- Larutan CuSO4 yang awalnya berwarna
biru muda pekat menjadi sedikit lebih
bening.
Tembaga (Cu) AgNO3 1 M - Warna larutan AgNO3 yang awalnya
berwarna bening berubah menjadi biru
muda terang setelah beberapa saat.
- Logam tembaga yang awalnya berwarna
coklat-keemasan menjadi berwarna
keperakan.

PEMBAHASAN:

Reaksi redoks adalah reaksi reduksi dan oksidasi. Reaksi reduksi adalah reaksi
memperoleh elektron atau reaksi di mana jumlah oksigen berkurang. Sedangkan reaksi
oksidasi adalah reaksi pelepasan elektron atau reaksi kenaikan bilangan oksidasi. Pada
percobaan pertama, logam seng dengan larutan CuSO4, terjadi perubahan dimana pada
awalnya larutan CuSO4 yang berwarna biru muda pekat menjadi sedikit lebih bening dan
logam seng yang pada awalnya berwarna abu-abu menjadi berwarna merah-kecoklatan.
Begitu pula pada percobaan kedua, logam tembaga dengan larutan AgNO3, terjadi
perubahan dimana pada larutan AgNO3 yang awalnya berwarna bening menjadi berwarna
biru muda terang dengan logam tembaga yang awalnya berwarna coklat-keemasan menjadi
berwarna keperakan.
Berdasarkan hasil percobaan diatas didapatkan bahwa logam seng yang berubah warna
menjadi merah-kecoklatan mengindikasikan adanya proses perkaratan dimana proses
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

tersebut adalah proses oksidasi. Sedangkan logam tembaga yang berubah warna menjadi
keperakan yang mengindikasikan terjadinya proses oksidasi. Kedua hal ini dapat
dibuktikan melalui reaksi:

Zn + CuSO4 → ZnSO4 + Cu [Logam seng menerima atom oksigen dari larutan CuSO4]

Cu + AgNO3 → Cu(NO3)2 + 2Ag [Logam tembaga menerima atom oksigen dari larutan
AgNO3]

KESIMPULAN:

Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan, dapat ditarik kesimpulan bahwa:


1. Reaksi redoks merupakan reaksi reduksi-oksidasi dimana reaksi tersebut
merupakan reaksi dimana terjadinya proses transfer elektron.
2. Penentuan persamaan reaksi redoks dapat ditentukan melalui 3 metode, yaitu:
metode pengikatan dan pelepasan oksigen, metode transfer elektron, serta metode
perubahan bilangan oksidasi.
3. Pada percobaan antara logam Zn dengan larutan CuSO4, logam Zn teroksidasi dan
larutan CuSO4 tereduksi.
4. Pada percobaan antara logam Cu dengan larutan AgNO3, logam Cu terkosidasi dan
larutan CuSO4 tereduksi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

DAFTAR PUSTAKA:

Bukhari, 2017. Pendekatan Ilmu Fisika dan Matematika dalam Memahami Konsep Reaksi
Oksidasi-Reduksi (Redoks). Jurnal Dedikasi, Volume 1 No.2.
Syukri, 1999. Kimia Dasar 3. Bandung, Institut Teknologi Bandung.
Tim Penyusun ITS, Reaksi Redoks dan Elektrokimia. Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh
November Surabaya.
Suyanta, 2013. Reaksi Redoks dan Elektrokimia.
Decequeen, Putri S., 2018. Makalah Halogen. Pemerintah Provinsi Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan. SMA Negeri
Sukmawati, Wati. 2020. Redoks dan Elektrokimia. Yogyakarta: Bintang Pustaka Madani.
Suyanta, 2013. Modul PLPG Kimia: Redoks dan Elektrokimia. Konsorsium sertifikasi
guru.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRTAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60924 Telp. (031) 8782179
Email: ft@upnjatim.ac.id Faximile: (031) 8782257 Laman: www.upnjatim.ac.id

LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai