Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRATIKUM

PERCOBAAN VI

(ANALISIS GLIKOGEN)

Oleh : Rika Rahayu

Nim : 22310025005

Kelompok : 4 (Empat)

Dosen Pengampu :
Apt. Budy Arisucitha, S.Si

POLITEKNIK KESEHATAN KESUMA BANGSA

PROGRAM D3 FARMASI
2022/2023
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LANDASAN TEORI


Glikogen adalah polisakarida yang terbentuk dari kelebihan glukosa
dalam tubuh. Molekul glukosa tunggal mampu membentuk glikosidik untuk
membuat makromolekul yang lebih besar. Saat kita mengkonsumsi gula,
baik dalam bentuk molekul tunggal atau dalam bentuk pati, kita pecahkan
hubungan ini untuk melepaskan glukosa dan monosakarida yang diperlukan
untuk produksi ATP. Setiap kelebihan glukosa akan disimpan sebagai
glikogen di hati dan sel- sel otot untuk penggunaan masa depan ketika ada
kebutuhan energi meningkat secara dramatis.
Konversi glukosa menjadi glikogen dikendalikan oleh hormon.
Secara khusus, insulin, yang dilepaskan dari pankreas, akan mengendalikan
konversi glukosa menjadi glikogen untuk menurunkan gula darah. Proses
sebaliknya juga dikendalikan hormon. Setiap kali tubuh membutuhkan lebih
banyak gula, glukagon, yang juga diproduksi di pankreas, akan
mengendalikan konversi glikogen menjadi glukosa yang tersimpan sehingga
dapat digunakan untuk kebutuhan ATP. Proses ini dikenal sebagai
gluconeogenesis.

1.2 TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat membedakan
kandungan glikogen pada kondisi hati ayam.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Glikogen merupakan molekul polisakarida yang tersimpan di dalam sel-sel hewan


bersama dengan air dan digunakan sebagai sumber energi. Ketika pecah di dalam tubuh,
glikogen di ubah menjadi glukosa, sumber energi yang penting bagi hewan. Jenis organisme
seperti hewan memperoleh molekul ini dari karbohidrat, memproduksi dalam hati, otot, dan
saluran pencernaan sealama proses pencernaan. Glikogen kemudian di simpan di dalam
jaringan otot dan di hati. Glikogen merupakan polimer a-D-glukosa yang bercabang.
Glikogen bentuk penyimpanan glukosa adalah polisakarida bercabang. Yang terdiri dari
rantai-rantai unit glukosil yang di satukan oleh ikatan a-1,4 dengan cabang a-1,6 di setiap 9-
10 residu (Fessenden dan Fessenden, 1982).
Glikogen tersedia paling banyak pada otot dan hati. Konsentrasi glikogen normal pada
mamalia ialah sekitar 0,5-1% dari berat kering dan pada hati mamalia adalah 2-8%.
Meskipun presentasenya sedikit, glikogen tetap penting karena disimpan dalam otot yang
menyusun tubuh sekitar 80%. Dalam saluran pencernaaan, karbohidrat sebagai jenis
monosakarida, diserap oleh usus dan diangkut ke jantung mengikuti aliran darah, dan
kemudian itu adalah disintesis menjadi glikogen. Jika diperlukan, glikogen dapat dipecah
menjadi glukosa sebagai sumber energi. Glukosa dialirkan melalui sirkulasi darah ke jaringan
otot, dan jika energi berlebihan, maka akan disimpan sebagai glikogen otot. Jika sistem
sirkulasi tidak dapat mendukung otot oksigen dan kebutuhan glukosa, energi untuk kontraksi
otot berasal dari pemecahan glikogen otot. Karena kurangnya oksigen, reaksi ini tidak
termasuk dari siklus TCA, akan tetapi dalam jalur anaerob. Kemudian, reaksi ini
menghasilkan asam laktat yang lebih besar daripada jalur TCA (Murray, 2009).

Glikogen memiliki beberapa sifat menurut Yandri dan Wulandari (2009), di antaranya
adalah:
1. Tidak larut dalam air.
2. Iodium akan memberi warna merah.
3. Hidrolisis enzim amilosa terurai menjadi maltosa kemudian glukosa.
4. Tidak dapat mereduksi fehling.
5. Larut dalam pelarut nonpolar.
6. Terhidrolisis sempurna dalam suasana asan akan menghasilkan glukosa.
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 ALAT DAN BAHAN


Bahan:

 hati ayam
 indikator fenol ftalin
 KOH 60%
 aquades
 KI
 Etanol
 tissue

Alat : tabung reaksi, gelas beker, timbangan, corong kaca, batang


pengaduk, waterbath.

3.2 PROSEDUR KERJA


Dilumatkan sampel jaringan hati sebanyak 3,53 gram dicampur
dengan KOH 60% sebanyak 7,6 ml dan diaduk selama 45 menit.
Ditambahkan 4,1 ml air suling dan didihkan selama 10 menit, lalu saring.
Tambahkan 2 ml filtrat dengan 0,15 gram KI, 2,1 ml etanol, dan 1 tetes
indikator PP (fenol fitialin). ditambahkan HCl 0,5% setetes demi setetes
hingga warna larutan hilang, lalu arung larutan dan saring endapannya.
Dikeringkan endapannya dan hitung berat glikogen.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Cara kerja :

1. Hati bebek di timbang pada timbangan digital, di dapatkan hasil 23gr

2. Timbang semua bahan

3. Hancurkan hati bebek hingga halus menggunakan mortir, dan di


larutkan KaOH 30gr dengan aquades 50ml

4. Aduk selama 20 menit ad homogen sampai rata, + aquades 1x dari


berat hati 23ml

5. Setelah tercampur panasakan menggunakan waterbath selama 10 menit,


setelah itu angkat keluarkan dari waterbath kemudian saring
menggunakan corong kaca di lapisi tissue

6. Setelah semuanya tersaring lalu tambahkan 2ml fitrat + 0,5gr KI + 5ml


etanol + 3 tetes indikator PP ( Fenol fitialin) +0,5 % HCL setetes demi
setetes sampai warna larutan hilang.

7. Lalu arung larutan dan saring endapannya, keringkan hasil endapannya


dan hitung berat glikogen.
LAMPIRAN

Hati ayam yang telah di


timbang

KI 0,5 gr

KOH 30 gr + Aquades

Hati bebek di haluskan ad


homogen
Hati bebek yg telah di
haluskan pada ad homogen

Di panaskan menggunakan
waterbath

setelah itu diangkat dari


waterbath , disaring

Hasil endapan hati setelah


proses penyaringan
mendapatkan hasil 19,74
gr. Hasil warna yang di
dapatkan yaitu merah
kecoklatan
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Glikogen merupakan polisakarida cadangan pada hati dan otot hewan dan
manusia. Glikogen tersusun atas D-glukosa yang dihubungkan dengan ikatan α-1,4-
glikosidik dan percabangan padai katanα-1,6- glikosidik. Glikogen merupakan bentuk
penyimpanan dari glukosa. Glikogen dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih
sederha na melalui pemutusan ikatan glikosidiknya. Reaksi pemutusan ikatan glikosidik
tersebut tergolong reaksi hidrolisis.

Pada percobaan ini didapatkan hasil sesuai dengan literature dikarenakan adanya
beberapa kesalahan yang dilakukan oleh praktikan seperti sampel yang digunakan tidak
dilihat lagi kondisinya seperti apa dan lain sebagainya sehingga dapat disimpulkan
bahwa pada percobaan ini telah Hasil endapan hati setelah proses penyaringan
mendapatkan hasil 19,74 gr. Hasil warna yang di dapatkan yaitu merah kecoklatan

5.2 Saran

Pada saat pratikum,asisten diharapkan untuk lebih mendampingi dan mengarahkan


paratikan agar proses partikum berlangsung efisien dan ketika ada kendala atau pertanyaan
yang berhubungan dengan pratikum, asisten dapat langsung menyelesaikan kendala atau
pertanyaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Eka, S. 2015, Panduan Praktikum Biokimia, Universitas Islam Negeri Alaudin,
Makassar
Murray, Robert K. 2009. Biokimia Harper. Jakarta: Buku Kedokteran Indonesia
EGC.
Fessenden dan Fessenden. 1982. Kimia Organik. Jakarta: Erlangga

Yandri AS, Wulandari P. 2009. Pengaruh Penambahan Sorbitol terhadap Stailitas


Termal Enzim ɑ-amilase dari Rhizopus oryzae. J. Sains MIPA. 15(2): 111-118.

Anda mungkin juga menyukai