Anda di halaman 1dari 13

LABORATORIUM FARMASI

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO

LAPORAN BIOKIMIA FARMASI


PERCOBAAN III
ISOLASI GLIKOGEN

OLEH :

NAMA : AISAH NUR HAWA


NIM : O1A1 17 134
KELAS :C
KELOMPOK : II (DUA)
ASISTEN : GAYUH AGASTIA, S.Si.

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Biokimia merupakan pemahaman bentuk dan fungsi biologi dari sudut

pandang kimia. Biokimia mempelajari struktur dan fungsi pandang kimia.

Biokimia mempelajari struktur dan fungsi komponen seluler, seperti protein,

karbohidrat, lipid, asam nukleat, dan biomolekul lainnya. Komponen seluler

tersebut dapat dianalisa secara kualitatif maupun kuantitatif.

Karbohidrat yang berasal dari makanan, dalam tubuh, mengalami

perubahan atau metabolisme. Hasil metabolisme karbohidrat ntara lain glukosa

yang terdapat dalam darah sedangkan glikogen adalah karbohidrat yang disintesis

dalam hati dan digunakan oleh sel-sel pada jaringan otot sebagai sumber energi.

Glikogen terbentuk dari molekuk glukosa yang saling mengikat dan membentuk

molekul yang lebih kompleks.

Praktikum kali ini akan dilakukan oengukuran kandungan glikogen darah

konsumsi normal dan pada kondisi puasa. Kandungan glikogen hati dinyatakan

dan dikut secara isolasi yang nantinya akan dibandingkan bagaimana perubahan

kadar glikogen pada hepar ayam normal dan yang puasa.


B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada percobaan ini adalah bagaimana cara menentukan

kadar glikogen pada hati ayam puasa dan tidak puasa?

C. Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah untuk menentukan kadar glikogen pada hati

ayam puasa dan tidak puasa.

D. Manfaat Percobaan

Manfaat dari percobaan ini adalah mahasiswa dapat menentukan kadar

glikogen pada hati ayam puasa dan tidak puasa.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Umum

Karbohidrat merupakan sumber enerti utama dalam kebanyakan makanan

kita. Karbohidrat yang kita knsumsi dapat berupa zat pati dan zat gula.

Karbohidrat yang terdapat pada serea dan umbi-umbian biasa disebut zat pati.

Sedangkan yang berasal dari gula pasir (sukrosa), sirup madu dan gula dari buah-

buahan disebut zat gula (Siahaan, 2017).

Glukosa adalah karbohidrat terpenting bagitu tubuh karena glukosa

bertindak sebagai bahan bakar metabolik utama. Glukosa juga berfungsi sebagai

prekursor untuk sintesis karbohidrat lain, misalnya glikogen, galaktosa, ribosa,

dan deoksiribosa. Glukosa merupakan produk akhir terbanyak dan metabolisme

karbohidrat. Sebagaian besar karbohidrat diabsorpsi ke dalam darah dalam bentuk

glukosa, sedangkan monosakarida lain seperti fruktosa dan galaktosa akan diubah

menjadi glukosa didalam hati (Wulandari dan Widya, 2018).

Glukosa yang terkandung dalam maknaan akan diproses melalui proses

glikolisis untuk menghasilkan energi. Bila kebutuhan energi untuk proses

metabolik tubuh sudah terpenuhi, glukosa akan disimpan dalam bentuk glikogen

dihati, jaringan otot. Dan jaringan adiposit. Glikogenesis dan glukogeogenesis

merupakan proses katabolisme yang terjadi bila jumlah glukosa dalam darah

rendah (Primashanti, 2018).


Glikogen merupakan nutrisi dari lactobaciullus yang akan dimetabolisme

utuk pertumbuhannya. Sisa dari metabolisme ini melalui suatu enzim, berupa

berbagai persenyawaan hidrat arang yang lebih rendah, akan diuraikan lebih

lanjut menjadi asetaldehid, asam piruvat, dan akhirnya asam laktat (Indriani dkk.,

2018).

Hepar adalah organ yang berfungsi dalam membantu pengaturan kadar

glukosa dalam darah, bila kadar glukosa dalam darah meningkat sebagai akibat

naiknya proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat, maa oleh enzim-enzim

tertentu glukosa dirubah menjadi glikogen (Haiti dkk., 2018). Hepar juga

merupakan organ yang berfungsi sebagai tempat glukogenolisis sehingga

gangguan hepar akan menyebabkan penurunan ketersediaan energi (Sitasiwi,

2018).

Glikolisis adalah proses perombakan glikogen menjadi asam laktat. Asam

laktat yang dihasilkan oleh proses glikolisis tersebut akan terakumulasi di dalam

jaringan dan mengakibatkan penurunan pH jaringan. Jumlah asam laktat yang

terbentuk pada proses gikolisis tergantung pada jumlah glukosa (Adyan dkk.,

2018).
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Percobaan ini dilakukan pada hari Jum’at 5 Oktober 2018, pukul 08.00 WITA

sampai selesai bertempat di Laboratorium Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas

Halu Oleo.

B. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu batang pengaduk,

Erlenmeyer 250 mL (pyrex), corong kaca (pyrex), gelas kimia 50 mL (pyrex),,

elektromantel, spatula, dan timbangan analitik.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada percobaan ini yaitu alkohol,

akuades, hati ayam, indikator PP, KOH 60%, kalium iodide, kertas saring,

kertas perkamen, dan tisu.


C. Prosedur Kerja

Hepar Ayam Hepar Ayam


Puasa Tidak Puasa
- Dilumatkan
- Ditimbang 3,53 gram
- Dicampur dengan KOH 60%
sebanyak 7,6 mL
- Diaduk selama 45 menit
- Ditambahkan 4,5 mL air suling
- Didihkan (10 menit)
- Saring

Filtrat Residu
- Diambil 2 mL
- Ditambahkan 0,15 gram KI
- Ditambahkan 2,1 mL etanol
- Diteteskan indikator PP
- Ditambahkan HCl 0,5% (tetes demi tetes hingga warna
larutan bening)
- Diaduk
- Disaring

Filtrat Residu
-
- Dikeringkan dalam
oven 1150C (selama
1 jam)
- Dihitung berat
glikogen

Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Hasil Pengamatan

No Sampel Perlakuan Keterangan


1. Hati Ayam Puasa Dibersihkan selaput dari Berat sampel-BKS
serat 3,58 gram +KOH
= 1,20 gram-0,92
60% 7,6 mL+ disaring+ 4,1
gram
mL akuades, didihkan+0,5
gram KI+ 2,1 mL etanol+4 = 0,28 gram
tetes indikator PP+ HCl
sampai berubah warna+
disaring+ dikeringkan+
ditimbang
2. Hati Ayam Tidak Dibersihkan selaput dari Berat sampel-BKS
Puasa serat 3,58 gram +KOH
= 1,53 gram-0,92
60% 7,6 mL+ disaring+ 4,1
gram
mL akuades, didihkan+0,5
gram KI+ 2,1 mL etanol+4 = 0,6 gram
tetes indikator PP+ HCl
sampai berubah warna+
disaring+ dikeringkan+
ditimbang
B. Pembahasan

Glikogen merupakan simpanan karbohidrat dalam bentuk gukosa didalam

tubuh yang berfungsi sebagai salah satu sumber energi. Terbentuk dari molekul

glukosa yang saling mengikat dan memebtnuk molekul yang lebih kompleks

simpanan glikogen memiliki fungsi sebagai sumber energi tidak hanya bagi kerja

otot namun juga merupakan sumber energi bagi sistem syaraf pusat dan otak.

Hati memiliki keistimewaan yaitu dapat menyimpan sejumlah besar gelukosa

sebagai glikogen. Hari berfungsi sebagai penyangga glukosa untuk darah karena

hati dapat menyimpan glikogen. Pembentukan glikogen disebut glikogenesis yang

berlangsung sete;ah makan saat kadar glukos tinggi.

Glikogen disintesis setelah karbohidrat yang dimakan diserap oleh usus dan

dialirkan ke jantung melalui sistem regulasi. Pada saat tertentu dimana kadar

glukosa dalam darah berkurang dan tubuh kekurangan energi, maka glikogen yang

tersimpan dalam hepar dan otot akan dirombak atau dipecah menjadi molekul

glukosa sebagai sumber energi. Jika kadar glukosa tersebut terlalu tinggi atau

berlebihan, maka glukosa tersebut akan diubah menjadi glikogen.

Jumla simpanan glikogen dalam otot biasa mencapai tiga hingga empat kali

jumlahnya dalam hepar. Seperti pati, glikogen merupakan α – o – glukosa yang

bercabang. Pada jaringan otot, glukosa yang tersimpan dalam bentuk glikogen

dapat digunakan secara langsung oleh otot tersebut untuk menghasilkan energi.

Glikogen hati juga mempunyai pernana yang penting dalam menjaga kesehatan

tubuh, yaitu berfungsi untuk menjaga level glukosa darah.


Perbandingan kadar glikogen pada ayam puasa dan tidak puasa dilakukan

dengan cara pertama-tama dilumatkan hati ayam dengan bertujuan untuk

menghaluskan. Alasan pemakaian ayam cukup tinggi. Selanjutnya ditambahkan

KOH, dimana fungsi KOH ini adalah untuk memecah membran sel pada hati ayam

lau diaduk selama 45 menit agar membran sel atau jaringan daging dapat berpisah

dengan lebih maksimal. Setelah itu, didihkan selama 10 menit lalu disaring dan

diambil filtratnya. Filtratnya diambil 2 mL lalu ditambahkan kaliaum iodida (KI)

yang digunakan untuk menghidrolisis lemak menjadi gliserol, setelah itu

ditambahkan lagi larutan etanol yang berfungsi melarutkan lemak. Ditambahkan

lagi larutan indikator pp yang berfungsi untuk mempercepa perubahan warna. Lalu

ditambahkan Hcl untuk membeningkan larutan, dimana Hcl ini mempercepat eaksi

katalisis yang menyebabkan pecahnya glikogen menjadi gugus glukosa, setelah itu

disaring dan diambil residunya dan keringkan didalam oven selama 2 jam. Fungsi

dari penyaringan adalah untuk memisahkan glikogen dengan zat-zat ain seperti

lemak dan protein, sedangkan fungsi pemanasan adalah agar struktur senyawa

lemak yang terdapat diorgan hati bisa dibebaskan.

Hasil yang didapatkan dari percobaan ini adalah massa gikogen hati ayam

puasa sebanyak 0,21 gram dan massa glikogen haty ayam tidak puasa sebanyak

o,41 gram. Hasil yang didapatkan lebih besar pada hepar ayam tak puasa karena

asupan karbohidrat pada kondisi tidak puasa lebih tinggi sehingga energi yang

disimpan dapat diubah menjadi glukosa yang beredar di dalam hati.


BAB V
KESIMPULAN

Kesimpulan dari percobaan ini adalah kadar glikogen pada hepar ayam puasa

sebesar 0,28% gram dan kadar glikogen pada hepar ayam tidak puasa sebesar 0,6

gram.
DAFTAR PUSTAKA

Adyan, H., Dian dan Sulatri. 2018. Kualitas Fisika Pada Potongan Rpimal Karkas
Sapi Kui Jantan di Kabupaten Pesisir Barat Lampung. Jurnal Riset dan
Industri Peternakan. Vol. 2(1) : 2589-3060.

Haiti, M., Victoria dan Diana. 2018. Meningkatkan Kualitas Generasi Muda Mealui
Pemeriksaan Hemoglobin, Hematoksit dan Gula Darah. Jurnal Abdimas
Musi Charitas. Vol. 2(1).

Indrian., S., Netti dan Almurdi. 2018. Hubungan Higienitas Vagina, Kadar Gula
Darah Dan Kadar Hormon Fistogen Dengan Kejadikan Kandidiaris
Vagina. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. Vol. 18(3).

Primashanti, D. A. D., dan Gusti. 2018, Perbandingan Asupan Energi, Karbohidrat,


Protein dan Lemak dengan Angka Kecukupan Gizi Pada Anak Obesitas.
Jurnal MEDICINA. Vol. 49(2).

Siahaan, R. F. 2017. Mengenal Kesehatan Keluarga Melalui Pemilihan dan


Penggolongan Pangan yang Tepat. Jurnal Keluarga Sehat Sejahtera. Vol
15(30).

Sitasiwi, A. J. 2018. Bobot Badan Mencit Setelah Pemberian Ekstrak Etanol Daun
Nimba Secara Oral Selma 21 Hari. Jurnal Buletin Anatomi dan Fisiologi.
Vol. 3(1) : 2541-0083.

Wulandari, D., dan Widya. 2018. Pengatuh Usia, Stres, dan Diet Tinggi Karbohidrat
Terhadap Kadar Glukosa Darah. Jurnal INFOKES. Vol. 8(1).

Anda mungkin juga menyukai