Meliputi riwayat kesehatan yang cermat, pemeriksaan fisik, pengukuran objektif pengosongan
kandung kemih (misalnya, laju aliran urin puncak dan rata-rata dan volume urin residu [PVR]
postvoid), dan tes laboratorium (misalnya, urinalisis dan antigen spesifik prostat [PSA]).
Pada pemeriksaan colok dubur, prostat biasanya tetapi tidak selalu membesar (>20g), lunak,
halus, dan simetris.
Tanda dan gejala Menurut DIPIRO 2021, DAPUS LENGKAPNYA SAMAJI DGN ERIN.
Pasien datang dengan berbagai tanda dan gejala yang dikategorikan sebagai obstruktif atau
iritatif. Gejala bervariasi dari waktu ke waktu.
Tanda dan gejala obstruktif terjadi ketika faktor dinamis dan/atau statis mengurangi
pengosongan kandung kemih. Pasien mengalami keragu-raguan berkemih, urin menetes
keluar dari penis, dan kandung kemih terasa penuh bahkan setelah berkemih.
Tanda dan gejala iritatif umum terjadi dan diakibatkan oleh obstruksi yang sudah berlangsung
lama di leher kandung kemih. Pasien mengalami frekuensi berkemih, urgensi, dan nokturia.
Gejala berkemih obstruktif dan iritatif disebut sebagai gejala saluran kemih bagian bawah
(LUTS) yang tidak terbatas pada BPH tetapi juga dapat disebabkan oleh kandung kemih
neurogenik atau infeksi saluran kemih.
Perkembangan BPH dapat menghasilkan komplikasi termasuk penyakit ginjal kronis,
hematuria kotor, inkontinensia urin, infeksi saluran kemih berulang, divertikula kandung
kemih, dan batu kandung kemih.