Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

BIOKIMIA ACARA 1
KARBOHIDRAT

OLEH :

NAMA : BONIFASIUS JEREMY ARSITIAWAN


NIM : L1C019049
HARI/ TANGGAL: RABU, 3 JUNI 2020

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
LABORATORIUM BIOKIMIA
PURWOKERTO
2020
KARBOHIDRAT

I. TUJUAN PRAKTIKUM
Menganalisis keberadaan monosakarida, disakarida dan polisakarida dengan uji
Benedict, uji Fehling dan uji Iod.
II. TEORI DASAR
Karbohidrat berasal dari kata “karbon” dan “hidrat”, walaupun tidak
mengandung molekul air namun kata karbohidrat tetap dipakai sebagai kata
ganti sakarida. Nama karbohidrat berasal dari senyawa dengan golongan yang
sama dan memiliki rumus empiris yang menunjukan bahwa senyawa tersebut
adalah karbon “hidrat” dan memiliki perbandingan 1:2:1 untuk C, H, dan O.
perbandingan jumlah atom H dan O adalah 2:1 seperti pada molekul air
(Matoharsono, 1976). Sekarang karbohidrat didefinisikan sebagai
polihidroksialdeehida, polihidroksiketon, atau senyawa yang menghasilkan
senyawa yang serupa pada hidrolisis. sehingga, kimia karbohidrat adalah
gabungan dari 2 gugus fungsi yaitu gugus hidroksil dan gugus karbonil (Hart,
1983).
Karbohidrat mempunyai fungsi biologi yang penting. Yaitu terdapat pati dan
glikogen yang berperan sebagai penyedia sementara glukosa. Pati dan glikogen
merupakan bentuk dari polisakarida. Polimer karbohidrat yang tidak larut
berperan sebagai unsur struktural dan penyangga di dalam dinding sel bakteri
dan tanaman. Karbohidrat lain berfungsi sebagai pelumas sendi kerangka,
sebagai senyawa perekat di antara sel dan pemberi spesifitas biologi pada
permukaan sel (Lehninger, 1982).
Karbohidrat memberi kontribiusi pada stuktur sel hewan dan
mikroorganisme, terutama tanaman. Disamping menyediakan energi biokimia
sebagai penopang proses kehidupan serta perkembangbiakannya. Pada dasarnya
energi yang terkandung dalam karbohidrat berasal dari energi matahari.
Karbohidrat (glukosa) dibentuk dari karbondioksida dan air dengan bantuan
sinar matahari dan klorofil dalam daun. Kemudian glukosa yang terbentuk
dibentuk dalam amilum yang disebut dengan proses fotosintesis (Sudarmaji,
dkk, 1996).
Karbohidrat di bagi menjadi 3 menurut jumlah rantai karbonnya yaitu
monosakarida, disakarida, dan polisakarida.
1. Monosakarida
Terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan
asam dalam air menjadi karbohodrat yang lebih sederhana. Berikut macam-
macam monosakarida dengan ciri utamanya memiliki atom C berbeda-beda
yaitu : Triosa atau C3 (Gliseraldehid, Dihidroksi aseton), Tetrosa atau C4
(Eritrosa), Pentosa atau C5 (Ribosa, Ribulosa), Heksosa atau C6 (Galaktosa,
Glukosa, dan Fruktosa), dan Heptosa atau C7 (Sedoheptulosa).
2. Disakarida
Senyawa terbentuk dari 2 molekul monosakarida yang sejenis atau tidak.
Disakarida dapat dihidrolisis yaitu terduru dari 2 monosakarida. Contohnya :
Sukrosa (Glukosa+Fruktosa), Maltosa (2 Glukosa), dan Laktosa (Glukosa+
Galaktosa)
3. Polisakarida
Senyawa yang terdiri dari gabungan molekul-molekul monosakarida yang
banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihirolisis menjadi banyak molekul
monosakarida. Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih
6 monosakarida denan rantai lurus atau cabang. Contohnya : Selulosa,
Hemiselulosa, Pektin, dan Lignin. (Sumardjo, 2009)

III. PROSEDUR PRAKTIKUM


III.1. ALAT.
Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah tabung reaksi, pipet
tetes, dan gelas ukur 5 ml.
III.2. BAHAN.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah ekstrak buah pisang,
ekstrak kentang, pereaksi Benedict, pereaksi Fehling, dan pereaksi Iod.
III.3. LANGKAH KERJA
Uji Benedict :
1) Pereaksi Benedict sebanyak 1 ml dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Sebanyak 1 ml ekstrak buah pisang ditambah ke dalam tabung reaksi.
3) Saat air mendidih tabung reaksi dipanaskan selama 10 menit.
4) Warna yang berubah diamati.
Uji Fehling :
1) Ekstrak pisang dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
2) Pereaksi Fehling A dan B ditambahkan ke dalam tabung reaksi.
3) Di atas busen tabung reaksi dipanaskan.
4) Warna yang berubah diamati.
Uji Iod :
1) Ekstrak kentang dimasukkan sedikit ke dalam papan uji.
2) larutan iod encer ditambahkan satu tetes.
3) Lalu, warna yang berubah diamati setelah dicampur dengan rata.
Iodium dengan pati dapat membentuk suatu ikatan kompleks yang berwarna
biru. Komponen pati yang berperan yaitu amilosa.

IV. HASIL PENGAMATAN


Dari hasil pengamatan yang telah di lakukan, didapatkan hasil yaitu:
 Uji Benedict

Gambar.1 Sebelum dipanaskan Gambar.2 Sesudah dipanaskan

 Uji Fehling A dan B

Gambar.3 Sebelum dipanaskan Gambar.4 Sesudah dipanaskan


 Uji Iod

Gambar.5 Sebelum ditetes Iodin Gambar.6 Setelah ditetes Iodin

V. PEMBAHASAN
Dari pengamatan yang telah dilakukan, didapatkan hasil bahwa pada uji
karbohidrat dengan pereaksi Benedict ini merubah warna ekstrak pisang yang
berawal berwarna biru (gambar.1), menjadi merah ke orange cerah (gambar.2)
setelah di panaskan, yang menandakan positif menagndung Glukosa. Menurut
Ratnasari pada Ria Rohmawati (2015) Uji Benedict bertujuan untuk menunjukan
adanya gugus karbonil pada karbohidrat, uji ini dilakukan pada karbohidrat
(gula) pereduksi(yang memiliki gugus aldehid atau keton bebeas). Pada uji
benedict ini didasarkan pada reduksi Cu2+ yang berwarna biru oleh gugus
aldehit atau keton bebas dalam suasana alkalis membetuk Cu2O yang berwarna
merah bata, yang dijadikan indikasi reaksi positif pada uji tersebut. Dalam
menguji karbohidrat yang diujikan yaitu Glukosa, Sukrosa, amilum, hasil
hidrolisis amilum, dan hasil hidrolisis sukrosa. Sehingga seharusnya
memberikan hasil positif terhadap glukosa, hasil hirolisis sukrosan dan amilum.
Sedangkan dengan menggunakan pereaksi Fehling A&B juga didapat hasil
warna ekstrak pisang berubah, yang berawal berwarna biru (gambar.3), menjadi
warna merah bata (gambar.4) setelah dipanaskan. Seperti pada Uji Benedict,
hasil reaksi yang didapat dengan uji Fehling A&B juga menunjukan hasil positif
Menurut Robert (1992) Mengatakan bahwa Uji fehling bertujuan untuk
memperlihatkan ada atau tidaknya gula pereduksi. Karena prinsip kerjanya
adalah grafimetri sehingga dengan mudah dapat ditentukan cuplikan yang
mengandung karbohidrat. Pereaksi Fehling terdiri dari dua larutan yaitu Fehling
A dan Fehling B. Larutan Fehling A adalah CuSO4 dalam air, sedangkan
Fehling B adalah larutan garam KNatrat dan NaOH dalam air. Kedua macam
larutan ini disimpan terpisah dan baru dicampur menjelang digunakan untuk
memeriksa suatu karbohidrat. Dalam pereaksi ini ion Cu²+ direduksi menjadi
ion Cu+ yang dalam suasana basa akan diendapkan menjadi CuO2. Fehling B
berfungsih mencegah Cu²+ mengendap dalam suasana alkalis yang menjadi
warna merah bata, warna inilah yang menjadikan indikoator positif pada uji
tersebut.
Pada hasil Uji iodin juga mendapatkan hasil yang positif dimana terdapat
perubahan warna pada ekstrak kentang yang mulanya berwarna kuning
keputihan (gambar.5) menjadi warna biru (gambar.6) setelah ditetes dengan
pereaksi Iodin. Murray dalam buku Biokimia Harper (1999) tertulis bahwa
Polisakarida dengan penambahan iodim akan membentuk kompleks adsornsi
berwarna yang spesifik. Sehingga membuktikan adanya polisakarida pada
amilum dan glikogen. Pada amilum yang ditetesi reagen iod kemudian
dipanaskan. Pemanasan pada polisakarida menyebabkan kumparan pada
polisakarida rusak sehingga tidak dapat bereaksi dengan reagen iod. Warna
kekuningan yang terbentuk saat dipanaskan adalah warna dari reagen iod itu
sendiri. Setelah dingin maka kumparan polisakarida akan menyatu kembali
sehingga dapat bereaksi kembali dengan iod yang menghasilkan perubahan
warna menjadi biru keunguan. Setelah dengan NaOH berubah menjadi bening
kembali karena Na bereaksi dengan iod, hal ini menyebabkan iod tidak dapat
beraksi dengan amilum yang hasilnya sampel amilum menjadi tidak berwarna.

VI. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang di lakukan dapat di simpulkan bahwa
1) Uji karbohidrat pada ekstrak pisang dengan pereaksi Benedict menunjukan hasil
positif mengandung glukosa yang merupakan gula pereduksi sehingga terdapat
kandungan Monosakarida.
2) Uji karbohidrat pada ekstrak pisang dengan pereaksi Fehling A&B menunjukan
hasil positif terkandung maltose yang termasuk dalam Disakarida.
3) Uji karbohidrat pada ekstrak kentang dengan pereaksi Iodin menunjukan hasil
positif mengandung almilum dimana yang termasuk dalam Polisakarida.
Daftar pustaka

Hart, H. 1983. Kimia Organik Suatu Kuliah Singkat. Erlangga. Jakarta.

Lehninger, Albert L. 1982. Principles of Biochemistry. 5 edition. Food Trade


Press Ltd. London.

Martoharsono, S. dan Mulyono. 1976. Petunjuk Praktikum Biokimia.


Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.

Murray, Robert. 1999. Biokimia Harper. Jakarta: EGC

Ratnasari, evi, Sri Rahayu, Y. Isnawati. Petunjuk praktikum Biokimia.


Surabaya. Laboratorium Biokimia: University Press.

Robert T., Marison, Robert N., 1992. Organic Chemistry. Sixth Edition.
Prentice-Hall. England Cliffs, New Jersey.

Sudarmadji, Slamet, Bambang Haryono, Suhardi. 1986. Analisa Bahan Makanan


dan Pertanian. Liberty. Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai