PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi sangat diperlukan pada setiap kehidupan makhluk hidup, tanpa adanya energi tidak
berarti ada kehidupan. sebagian besar porsi makanan/pakan yang dikonsumsi oleh ternak atau
manusia yang digunakan untuk memnuhi kebutuhan energi, karena reaksi anabolik dan
katabolik dalam tubuh memerlukan energi.
Salah satu dari berbagai macam sumber energi adalah karbohidrat. Karbohidrat melingkupi
senyawa-senyawa yang secara kimia berupa hidroksi aldehida dan hidroksi
keton. Karbohidrat adalah komponen utama dalam jaringan tanaman. Karbohidrat
diklasifikasikan dalam 5 jenis yaitu : monosakarida, disakarida, trisakarida, polisakarida dan
campuran poli sakarida.
Karbohidrat merupakan makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat
dapat menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun tidak dianggap esensial seperti asam
amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari harus mengandung karbohidrat
karena karbohidrat penting untuk kesehatan dan manusia. Semua karbohidrat yang dapat
dimetabolisme glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga
diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang bersama-sama
dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA (Arne Dahlqvist dalam Olson et al.,
1987).
Uji Benedict ditujukan untuk identifikasi gula-gula pereduksi. Pada proses reduksi ion kupri
dalam suasana basa perlu ditambahkan zat pengompleks seperti sitrat, yang berfungsi untuk
mencegah pengendapan CuCO3 dalam larutan natrium karbonat. Hasil dari oksidasi
karbohidrat dalam larutan basa sangat kompleks dan banyak jumlahnya, dan juga belum
semuanya dapat diidentifikasi. Maltosa dan laktosa memberikan uji positif dengan reagen
Benedict, sedangkan larutan sukrosa tidak bereaksi karena tidak memiliki gugus aldehid atau
gugus keto bebas (Seveline,2018)
1.2 Tujuan
Tujuan dari pratikum karbohidrat adalah untuk melakukan identifikasi senyawa-senyawa
karbohidrat ,mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa karbohidrat dan
menentukan senyawa-senyawa karbohidrat secara kualitatif.
BAB II
METODOLOGI
2.1 Waktu dan Tempat
Praktikum karbohidrat (uji benedict,uji iodine,dan isolasi pati) di lakukan pada hari
kamis tanggal 15 September 2022 bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Universitas
Trilogi.
Media yang dipakai dalam pratikum isolasi pati ini adalah kentang berikut hasil yan di dapat
Pengamatan Hasil
Berat pati+kertas – kertas
kosong/berat kentang
6,0813 – 0,9171 = 5,1642
5,1642/50,5986 x 100% = 10,20%
Disuspensi + etanol 10%
3.4 Pembahasan
Pada tahap uji enedict terdiri dari campuran Na2Co3 + CuSO4 + Natrium sitrat. Reaksi
Benedict akan menyebabkan larutan yang berwarna biru akan berubah menjadi orange atau
kuning. Dimasukan 0,5 ml pereaksi benedict ke dalam tabung reaksi dan ditambahkan 5 tetes
larutan bahan percobaan larutan glukosa 1%, larutan fruktosa 1%, larutan sorbitol 1%, larutan
tapioka1%, kemudian tabung-tabung reaksi tersebut didihkan dengan memasukannya ke
panci dan dipanaskan di atas kompor selama 5 menit dan biarkan dingin dulu lalu diamati
perubahan warna yang terjadi. Pada uji iodine tahap yang dilakukan di atas terdapat satu
sampel yang hanya berwarna biru atau ungu hal ini di sebabkan larutannya mengandung pati
Karbohidrat adalah zat morganik utama yang terdapat dalam tumbuhan. Dan biasanya
mewakili 50-75% dari jumlah bahan kering dalam bahan makanan ternak. Sebagian besar
dapat dalam biji, buah, dan akar. Kelompok karbohidrat yang tersedia adalah monosakarida
(glukosa, fruktosa, manosa), disakarida dan oligosakarida (sukrosa, laktosa, trehalosa,
maltosa) (Anggordi, 1973).
Pati merupakan polisakarida, polisakarida terdiri dari pati dan selulosa bedanya pati dengan
selulosa, pati merupakan polimer dari alfa-D-glukosa, sedangkan selulosa unit 2-beta-
glukosa. Hal ini menujukan bahwa pati lebih mudah dicerna dibandingkan dengan
selulosa.Pada tahap yang di lakukan di atas terdapat 10,20% pati yang terdapat didalam
kentang setelah di lakukan isolasi pati (McDonald, 1995)
Sukrosa merupakan kelompok oligosakarida yang bukan termasuk ke dalam kelompok gula
pereduksi karena tidak mempunyai gugus OH (hidroksi) yang reaktif. Jenis gula ini mudah di
dapatkan, sehingga sering digunakan dalam pengolahan bahan pangan (Alikolinis,1979)
Sukrosa memiliki sifat mudah larut dalam air dan kelarutannya akan meningkat dengan
adanya pemanasan. Titik leleh sukrosa adalah pada suhu 160 C dengan membentuk cairan
yang jernih, namun pada pemanasan selanjutnya akan berwarna coklat atau dikenal dengan
proses browning (Buckle, 1987).
Glukosa adalah salah satu karbohidrat terpenting yang digunakan sebagai sumber tenaga bagi
hewan dan tumbuhan. Proses respirasi memerlukan glukosa, sedangkan fotosintesis
menghasilkan glukosa. Glukosa berwujud padatan berwarna putih dan meleleh pada suhu
146oC. Struktur glukosa umumnya berbentuk kursi siklik dan hanya 0,02% berbentuk rantai
lurus. Hal ini dikarenakan karbohidrat memiliki gugus fungsi alkohol dan aldehida atau keton
sehingga struktur rantai lurus mudah berkonversi menjadi bentuk kursi siklik atau struktur
cincin hemiasetal (Ophardt, 2003).
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Uji karbohidrat secara kualitatif dengan menguji kandungan-kandungan karbohidrat tersebut,
diantaranya kandungan pati atau amilosa uji benedict dan uji iodine. Masing-masing
pengujian menimbulkan reaksi yang berbeda-beda pada setiap sampel.Uji benedict akan
menimbulkan endapan merah bata dan uji iodine akan menimbulkan warna biru keunguan
pada sampel.
Daftar Pustaka