Kelompok paragraf dibagi menjadi 3 jenis paragraf, yaitu berdasarkan posisi
kalimat topik, berdasarkan gaya ekspresi, dan berdasarkan urutan.
Paragraf berdasarkan kalimat topik dibagi menjadi beberapa berikut : Paragraf deduktif (paragraf yang kalimat topiknya terletak di awal paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama) Paragraf induktif (paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir) Paragraf deduktif-induktif (paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian awal dan akhir paragraf) Paragraf ineratif (paragraf yang kalimat utamanya terletak di tengah-tengah paragraf) Paragraf menyebar (Paragraf dengan pola semacam itu tidak memiliki kalimat utama). Paragraf berdasarkan gaya ekspresi dibagi menjadi beberapa berikut : Paragraf narasi (parafraf yang mengisahkan rangkaian kejadian berdasarkan perkembangannya seolah-olah pembaca mengalami peristiwa tersebut) Paragraf deskripsi (Paragraf yang berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas-jelasnya dengan melibatkan kesan indera) Paragraf eksposisi (paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga memperluas pengetahuan pembaca) Paragraf argumentasi (paragraf yang bertujuan membuktikan pendapat penulis agar pembaca menerima pendapatnya) Paragraf persuasi (paragraf yang berisi ajakan kepada pembaca agar mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya) Paragraf berdasarkan urutan dibagi menjadi beberapa berikut : Paragraf pembuka (paragraf yang mengantarkan pembaca pada pembicaraan) Paragraf isi (Paragraf isi merupakan inti dari sebuah karangan yang terletak di antara paragraf pembuka dan paragraf penutup) Paragraf penutup (Paragraf penutup merupakan simpulan dari pokok- pokok pikiran dalam paragraf isi) Pengembangan Paragraf Paragraf harus diuraikan dan dikembangkan oleh para penulis atau pengarang dengan variatif. Berikut ini beberapa contoh model pengembangan paragraf.
Pengembangan alamiah (Pengembangan paragraf yang berciri alamiah
didasarkan pada fakta dan kronologi) Pengembangan deduksi-induksi (Pola pengembangan ini berhubungan dengan letak kalimat topik) Pengembangan analogi (Paragraf yang memudahkan pemahaman pembaca sehingga sesuatu yang sangat sulit, bisa menjadi lebih mudah di tangkap dan gampang dipahami.) Pengembangan klarifikasi (Paragraf yang dikembangkan dengan mengikuti prinsip klasifikasi juga akan dapat memudahkan pembaca dalam memahami isinya) Pengembangan komparatif dan kontrastif (Pengembangan paragraf dengan pengontrasan bertolak dari adanya dua unsur atau lebih yang sama, tetapi menunjukkan ketakserupaan pada bagian-bagiannya) Pengembangan sebab akibat (pengembangan paragraf yang sifatnya rasional karena lazimnya orang befikir berawal dari sebab-sebab atau dapat juga dari akibat-akibat terlebih dahulu, kemudian beranjak masuk pada sebab-sebabnya.) Pengembangan klimaks-antiklimaks (Paragraf dapat dikembangkan pula dari puncak-puncak peristiwa yang sifatnya kecil-kecil dan beranjak terus maju ke dalam peristiwa yang paling optimal tersebut) Pengembangan definisi (Pengembangan paragraf yang digunakan apabila seorang penulis bermaksud menjelaskan suatu istilah yang mengandung suatu konsep dengan tujuan agar pembaca memperoleh pengertian yang jelas dan mapan mengenai hal itu)
Paragraf merupakan kumpulan kalimat-kalimat yang saling berhubungan antara
satu kalimat dengan kalimat lainnya untuk mengutarakan sebuah gagasan. Paragraf memiliki ide pokok atau gagasan utama yang dikemas dalam kalimat utama yang kemudian dikembangkan melalui kalimat-kalimat pengembang atau penjelas. Paragraf yang baik setidaknya memiliki tiga syarat,, yaitu kesatuan, kepaduan, dan kelengkapan. Sebuah paragraf dinyatakan memenuhi unsur kesatuan jika memuat satu gagasan utama dan beberapa kalimat pengembang yang menunjang gagasan utama dan tidak menyimpang. Paragraf juga dapat dinyatakan padu jika hubungan antarkalimatnya serasi, urut, dan logis. Selanjutnya, paragraf juga dapat dinyatakan lengkap jika semua informasi yang mendukung gagasan utama terpenuhi.