Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI LINGKUNGAN

Pertemuan : 2
ke-
Materi : Praktikum Pembuatan Media dan Sterilisasi
Tujuan : 1. Mahasiswa mampu membuat media kultivasi untuk praktikum mikrobiologi
2. Mahasiswa memahami konsep sterilisasi basah, kering dan desinfeksi

A. Pembuatan Media
1. Pembuatan Media BGLB (Briliant Green Lactose Broth)
a. Timbang 40 g BGLB, masukkan ke dalam 1 liter aquades, aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai homogen dan larut.
b. Cek pH larutan 7,0 ± 0,2 pada suhu 25 0 C
c. Tuang media BGLB ± 8 ml dalam tabung reaksi yang telah diberi tabung
durham
d. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label BGLB,
e. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

2. Pembuatan Media LBSS (Lactose Broth Single Strength)


a. Timbang 13 g LB, masukkan ke dalam 1 liter aquades, aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai homogen dan larut.
b. Cek pH larutan 7,0 ± 0,2 pada suhu 25 0 C
c. Tuang media LBSS ± 8 ml dalam tabung reaksi yang telah diberi tabung
durham
d. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label LBSS
e. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

3. Pembuatan Media LBDS (Lactose Broth Double Strength)


a. Timbang 26 g LB, masukkan ke dalam 1 liter aquades, aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai homogen dan larut.
b. Cek pH larutan 7,0 ± 0,2 pada suhu 25 0 C
c. Tuang media LBDS ± 6 ml dalam tabung reaksi yang telah diberi tabung
durham
d. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label LBDS.
e. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.
4. Pembuatan Media PCA (Plate Count Agar)
a. Timbang 22,5 g PCA, masukkan ke dalam 1 liter aquades , aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media PCA ke dalam tabung reaksi masing-masing 15 ml
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label PCA.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

5. Pembuatan Media SSA (Salmonella Shigela Agar)


a. Timbang 60 g SSA, masukkan ke dalam 1 liter aquades , aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media SSA ke dalam tabung reaksi masing-masing 15 ml
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label SSA.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

6. Pembuatan Media SB (Selenite Broth)


a. Timbang 23 g media SB, masukkan ke dalam 1 liter aquades, aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media SB ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label SB.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

7. Pembuatan Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)


a. Timbang 65 g TSIA, masukkan ke dalam 1 liter aquades , aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media TSIA ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml.
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label TSIA.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

8. Pembuatan Media UA (Urea Agar)


a. Timbang 2,4 g UA, masukkan ke dalam 1 liter aquades , aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media UA ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml.
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label UA.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

9. Pembuatan Media SIM (Sulfur Indol Motility)


a. Timbang 30 g SIM, masukkan ke dalam 1 liter aquades , aduk sambil
dipanaskan dalam water bath sampai larut.
b. Tuang media SIM ke dalam tabung reaksi masing-masing 10 ml.
c. Tabung yang sudah berisi media ditutup dengan kapas dan dibungkus
menggunakan kertas payung serta diberi label SIM.
d. Sterilisasikan dalam autoclave pada suhu 121 0 C, selama 15 menit.

10. Pembuatan Media NaCl Fisiologis

B. Sterilisasi
Sterilisasi pada prinsipnya dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara fisik,
mekanik dan kimiawi.
1. Sterilisasi Fisik
Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran.
Pemanasan :
a. Pemijaran (dengan api langsung) : membakar alat pada api secara langsung,
contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.
b. Panas kering : sterilisasi dengan oven dengan suhu 60-180oC. Sterilisasi panas
kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung
reaksi, dll.
c. Uap air panas : konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung
air lebih tepat menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap air panas bertekanan : menggunakan autoclave

Penyinaran dengan UV:

Sinar ultra violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk
membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior BSC dengan
disinari lampu UV.

2. Sterilisasi Mekanik
Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori
sangat kecil (0,22 mikron atau 0,45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada
saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas,
misalnya larutan enzim dan antibiotik.

3. Sterilisasi Kimiawi
Sterilisasi kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain
alkohol.
Saran-saran kerja aseptis :
1. Sebelum membuka ruangan atau bagian steril dalam tabung/cawan/erlenmeyer
sebaiknya bagian mulut (bagian yang memungkinkan kontaminan masuk) di
bakar/dilewatkan api terlebih dahulu.
2. Pinset, batang L, dll dapat disemprot dengan alkohol terlebih dahulu lalu
dibakar.
3. Ujung jarum inokulum yang sudah dipijarkan harus ditunggu dingin terlebih
dahulu atau dapat ditempelkan ke tutup cawan bagian dalam untuk
mempercepat transfer panas yang terjadi.
4. Usahakan bagian alat yang diharapkan dalam kondisi steril didekatkan ke
bagian api.
5. Jika bekerja di dalam Safety Cabiner tidak perlu membakar bunsen tapi apabila
bekerja di luar BSC maka semakin banyak sumber api maka semakin terjamin
kondisi aseptisnya.

Prinsip Kerja Autoclave

AUTOCLAVE
Autoclave adalah alat untuk mensterilkan peralatan dan pasokan menundukkan mereka
untuk uap tekanan tinggi pada 121 ° C atau lebih. Ini diciptakan oleh Charles Chamberland pada
tahun 1879, [1] walaupun prekursor yang dikenal sebagai digester uap diciptakan oleh Denis
Papinpada tahun 1679. Forge sterilisasi otoklaf. Sterilisasi ini dapat autoclave dan mensterilkan
Liquads dan instrumen. Ini adalah alat sterilisasi sederhana yang bekerja dengan sangat
baik. Built-in kontrol mempertahankan suhu operasi pada tingkat yang telah ditetapkan sampai
dengan 121 ° C (250 ° F) untuk model standar. Sampai dengan 121 ° C (250 ° F) atau 110 ° C
(230 ° F). Jangka waktu sterilisasi (0-60 min.) Dimulai setelah mencapai suhu operasi. Yang
memiliki 103kPa (15psi) tekanan operasi dicapai dalam beberapa menit. Dimana pintu autoclave
pada saat proses sterilisasi tidak dapat dibuka sampai tekanan uap benar-benar habis setelah uap
panas yang ada didalam chamber dihisap pompa vacum. Sehingga keamanan dari yuser terjaga,
berikut ini merupakan gambar pesawat

Anda mungkin juga menyukai