Anda di halaman 1dari 2

PRAKTEK PEMBUATAN BIOETANOL BERBAHAN BAKU SINGKONG

A. ALAT dan Bahan


1. Alat dan bahan Pembuatan Fermentor
1.1 Alat
a. Solder
b. Jirigen
c. Selang transparan
d. Botol air mineral
e. Curter

1.2 Bahan
a. Lem Plastik Stell
b. Selotip

2. Alat dan Bahan Pembuatan Bioetanol


2.1 Alat
a. Pisau
b. Baskom
c. Ember Plastik besar
d. Kompor
e. Pemarut singkong
f. Pemeras/ penyaring
g. Dandang stainless
h. Pengaduk kayu
i. Timbangan 0-100 kg
j. Gelas ukur 10 ml
k. Neraca digital
l. Cawan petri
m. Bekker glass
n. Termometer air raksa
o. pH meter
p. spatula
q. Sendok stainlesstel
r. Korek api
s. Fermentor

2.2 Bahan
a. Singkong 3 kg
b. α-amylase 0,9 ml (0,03 % dari bahan baku)
c. β- amylase 0,6 ml (0,02% dari bahan baku)
d. Urea 4,2 gr (0,14% dari bahan baku)
e. NPK 0,6 gr (0,02% dari bahan baku)
f. Ragi/yeast 1,95 gr (0,065% dari bahan baku)
g. Air Bersih 3 liter
h. Aquades secukupnya
i. Air hangat secukupnya
B. Prosedur Kerja
1. Prosedur kerja pembuatan tempat fermentasi (Fermentor)
a. Pastikan semua alat dalam keadaan bersih dan tidak bocor.
b. Siapkan jirigen (tutup dengan kain bersih) dan botol air mineral.
c. Lubangi tutup jirigen dan tutup botol air mineral dengan solder sebesar diameter
selang.
d. Hubungkan kedua tutup yang disolder dengan selang.
e. Lem disekeliling sambungan selang dengan plastic stell dan tutup rapi dengan
isolasi.
f. Pastikan tidak ada kebocoran.

2. Prosedur kerja pembuatan bioetanol berbahan baku singkong


a. Persiapkan alat dan bahan. Pastikan semua alat yang akan dipergunakan untuk
seluruh kegiatan dalam keadaan bersih dan berfungsi dengan baik. Pastikan bahan
tersedia cukup sesuai kebutuhan.
b. Lakukan penimbangan singkong sebanyak 3 kg.
c. Lakukan pengupasan kulit ari singkong dengan pisau.
d. Cuci sampai bersih dan tiriskan. Lakukan penimbangan ulang singkong sebanyak
3 kg.
e. Siapkan alat pemarut, masukkan singkong ke dalam pemarut.
f. Lakukan pencampuran bahan baku dan air dengan perbandingan 1 : 1 antara berat
singkong dengan jumlah liter air (3 liter air).
g. Siapkan alat pemeras, peras singkong yang telah diparut, ambil sari patinya dan
masukkan ke dalam dandang (panci stainles steel).
h. Letakkan dandang di atas kompor kemudian nyalakan kompor.
i. Sambil diaduk, ukur dengan termometer suhu awal larutan singkong (26OC).
j. Masukan enzyme α- amylase sebanyak 0,9 ml ke dalam larutan singkong, sambil
diaduk sampai mencapai suhu 90oC, pertahankan suhu konstan 90oC dalam waktu
30 menit sambil diaduk terus agar tidak hangus. tahap ini dinamakan liquifikasi.
k. Setelah 30 menit, turunkan suhu dari 90oC menjadi 60oC, setelah suhu mencapai
60oC, masukan β amylase 0,6 ml sambil diaduk terus, pertahankan suhu konstan
60oC selama 3 jam dengan terus diaduk. Langkah ini dinamakan Sacharifikasi,
yang bertujuan untuk membentuk gula sederhana.
l. Setelah waktu 3 jam berakhir, matikan kompor, larutan didinginkan sampai suhu
kamar 20 - 25oC, bisa dengan cara didiamkan selama 12 jam (satu malam)
m. Ukur pH larutan (4)
n. Siapkan alat fermentor (Luangi tutup jirigen, masukkan ujung slang pada lobang
tersebut lalu diberi lem perekat agar rapat)
o. Siapkan bahan fermentasi (Urea 4,2 g, NPK 0,6 g dan yeast 1,95 g)
p. Larutkan Urea dan NPK dalam air dingin secukupnya dan larutlkan dengan air
hangat secukupnya
q. Masukan larutan Urea, NPK dan yeast ke dalam larutan singkong yang sudah
didinginkan sambil diaduk.
r. Masukkan larutan singkong yang sudah dicampur dengan bahan fermentasi ini ke
dalam alat fermentor kemudian tutup rapat dan disegel dengan lakban agar proses
berlangsung anaerob.
s. control gelembung CO2 yang keluar melalui ujung slang. Tunggu sampai
gelembung CO2 yang keluar dari ujung slang.

Anda mungkin juga menyukai