Anda di halaman 1dari 14

KOROSI PADA

LOGAM
Modul Kimia kelas XII SMA/MA

Oleh Dewi Wahyu Trisnowati

DdEW
Modul Kimia kelas XII

Petunjuk Modul

Bacalah modul secara lengkap, pahami materi pada modul


Kerjakan soal diskusi untuk membantu memahami pembahasan materi
Tontonlah video praktikum sampai selesai agar kalian lebih paham
Kerjakanlah latihan soal

Kompetensi Dasar

3.5 Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara


mengatasinya

4.5 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

1
MPeotdaulKKoinmsieapkelas XII

KOROSI

pokok materi

Pengertian Proses Terbentuknya yang Mempercepat Cara Mencegah


Korosi Korosi

antara lain antara lain meliputi


terbentuknya
Air dan Hindari kontak
Fisika Kimia kelembaban udara langsung
Fe2O3.H2O
Elektrolit
Pengecatan
Permukaan logam
yang tidak rata Electroplating

Terbentuknya sel
Pengeorbanan
elektrokimia
anoda

Paduan alloy

Peta Konsep Korosi

Indikator Pencapaian Kompetensi

3.5.1. Mendeskripsikan tentang proses korosi yang melibatkan reaksi redoks

3.5.2. Menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya korosi.

3.5.3. Menganalisis upaya pencegahan dan cara mengatasi korosi.

4.5.1 Mengajukan gagasan untuk mencegah dan mengatasi terjadinya korosi

4.5.2 Membuat artikel tentang pencegahan korosi

2
Modul Kimia kelas XII

Tujuan Pembelajaran

Dengan mengamati hasil praktikum tentang faktor-faktor yang mempengaruhi


terjadinya korosi dan cara terjadinya yang telah dilakukan minggu sebelumnya,
peserta didik dapat menyimpulkan dan menyajikan hasil diskusi faktor- faktor
yang mempengaruhi terjadinya korosi dan cara mengatasinya melalui presentasi
dengan menunjukkan rasa percaya diri dan komunikatif di zoom dengan benar.

Ilustrasi

Gambar 1. Korosi pada Besi

Pernahkah kamu pergi ke bengkel? Jika kamu pernah masuk ke dalam bengkel kamu
akan melihat tumpukan besi yang sudah tidak terpakai dan biasanya berwarna
kecoklatan. Saat kamu pegang, bagian besi yang berwarna kecoklatan akan

3
Modul Kimia kelas XII

menempel di tanganmu. Seperti kita ketahui warna dasar besi adalah abu-abu
mengilap.

Lalu, mengapa warnanya bias berubah menjadi kecoklatan? Itu karena besi
mengalami korosi?

Apakah kamu pernah mendengar istilah karat atau perkaratan pada besi? Nah,
perkaratan yang terjadi pada unsur logam seperti besi disebut juga korosi. Apa itu
korosi?

Topic korosi dan pengendaliannya terkait erat dengan pemanfaatan sumber daya
alam tak terbarui dan bahan kimia sintesis. Sebagai bentuk kepedulian dalam
menjaga keutuhan ciptaan Nya dan menjaga lingungan, maka perlu memperhatikan
efisiensi pemanfaatan sumber daya alam tak terbarui dan pemilihan bahan kimia
sintesis yang tepat agar sumber daya alam tak terbarui tidak cepat habis dan
digunakan secara sia-sia dan potensi bahan kimia sintesis untuk menjadi pencemar
lingkingan dapat diminimalisasi.

Hal tersebut juga tidak terlepas dari kemauan kerja keras dan kreatif dalam
mengimplementasikan kegiatan percobaan untuk bias memperoleh bahan substitusi
yang tepat jika di lokasi tidak ditemukan bahan yang dimaksud. Sehingga diperlukan
nilai-nilai tanggung jawab, mandiri dan cinta akan kebenaran yang harus tertanam
agar kegiatan terlaksana sesuai prosedur dan tersaji secara riil.

Pendalaman Materi

Menurut Shaw dan Kelly (2006), korosi didefinisikan sebagai degradasi sifat-sifat
bahan selama berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dan korosi merupakan hal
yang tak terelakkan bagi sebagian besar jenis logam. Artinya hampir semua logam
rentan terhadap degradasi. Degradasi polimer isolasi pelapis kabel pesawat telah

4
Modul Kimia kelas XII

menjadi perhatian utama pada penuaan pesawat. Bahkan keramik pun bisa mengalami
degradasi penghancuran selektif.

Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi oksidasi dan reduksi
antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungan sekitarnya yang menghasilkan
senyawa-senyawa yang tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi dikenal
dengan istilah perkaratan. Contoh peristiwa korosi yang paling sering dijumpai dalam
kehidupan sehari-hari adalah perkaratan besi.

Indonesia merupakan negara tropis sehingga kadar kelembaban udara cukup tinggi.
Akibat kelembaban yang cukup tinggi ini, korosi dalam kehidupan seharhari dapat
kita hampir pada setiap kesempatan. Korosi dapat terjadi pada berbagai jenis
logam. Bangunan-bangunan maupun peralatan elektronik yang memakai komponen
logam seperti seng, tembaga, besi baja, dan sebagainya semuanya dapat mengalami
korosi. Selain pada perkakas logam ukuran besar, korosi ternyata juga mampu
menyerang logam pada komponen-komponen renik peralatan elektronik, mulai dari
jam digital hingga komputer serta peralatan canggih lainnya yang digunakan dalam
berbagai aktivitas umat manusia, baik dalam kegiatan industri maupun di dalam
rumah tangga.

Kerugian yang dapat ditimbulkan oleh korosi tidak hanya biaya langsung seperti
pergantian peralatan industri, perawatan jembatan, konstruksi dan sebagainya,
tetapi juga biaya tidak langsung seperti terganggunya proses produksi dalam
industri serta kelancaran transportasi yang umumnya lebih besar dibandingkan
biaya langsung.

Besarnya kerugian yang dapat ditimbulkan oleh peristiwa korosi memahamkan kita
semua mengenai pentingnya mempelajari proses terjadinya korosi. Dengan
memahami proses terjadinya korosi maka dapat diambil langkah pencegahan atau
minimasi korosi sehingga kerugian yang diakibatkan korosi dapat diminimasi bahkan
ditiadakan. Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat
hilangnya fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bias mengalami korosi

5
Modul Kimia kelas XII

jika bersentuhan dengan senyawa asam, air dan mengalami perubahan suhu dalam
jangka waktu yang cukup lama dan secara terus-menerus.

Proses terjadinya Korosi

a. Proes korosi secara kimia

Proses korosi secara kimia yang paling sering dan perlu untuk diketahui adalah
proses kimia yang meibatkan pemindahan electron (electrode terkorosi), katode
(electron yang tidak terkorosi), penghantar (yang menghubungkan antara katode
dan anode) dan yang terakhir adalah elektrolit (lingkungan yang bias menghantarkan
listrik seperti tanah, air laut dan sebagainya). Bila salah satu dari unsur tersebut
tidak ada maka korosi tidak akan terjadi, misalnya secara teori di ruang hampa
tidak akan terjadi korosi.

Proses terjadinya korosi merupakan proses elektrokimia. Elektrokimia adalah


proses terjadinya reaksi redoks (reduksi oksidasi) secara spontan. Contohnya,
korosi pada besi akan membentuk korosi. Persamaan reaksi yang berlangsung adalah
sebagai berikut.

Kita semua mengetahui bahwa korosi menghasilkan suatu zat baru yang kurang
diminati dibandingkan dengan bahan asal logam aslinya. Korosi juga dapat
menurunkan fungsi suatu komponen dan bahkan merusak sebuah system. Korosi
menghasilkan materi baru yang kita kenal dengan isilah karat yang terbentuk di
bagian permukaan.

Baja -> karat

6
Modul Kimia kelas XII

Agar proses perkaratan terjadi maka pada permukaan komponen utama dari baja,
yakni besi (Fe) mengalami sejumlah perubahan sederhana. Pertama, atom besi
kehilangan beberapa electron dan menjadi ion bermuatan positif. Reaksinya ditulis
sebagai berikut
n+
Fe → Fe + n electron

Keadaan ini memungkinkan terjadinya ikatan dengan kelompok lain dari atom yang
bermuatan negative.

O2 + 2H2O + 4e- → 4OH-

2 Fe + O2 + 2 H2O → 2 Fe(OH)2

4 Fe(OH)2 + O2 → 2 H2O + 2 Fe2O3.H2O

Persamaan di atas menunjukkan bhawa hidroksida besi berinteraksi dengan oksigen


menghasilkan air dan hidrat dari oksida besi yang berwarna kecoklatan dan kita
kenal dengan karat besi.

b. Proses korosi secara fisika

Proses korosi secara fisika terjadi karena abrasi (gesekan dengan benda padat),
adanya beban (ditarik dan ditekan), pengaruh kecepatan aliran atau lainnya yang
mempercepat terjadinya korosi. Korosi dapat terjadi pada bahan logam besi atau
bukan besi. Logam besi adalah suatu logam yang komponen utamanya adalah besi,
seperti besi cor, baja karbon atau tahan karat (stanless steel) sedangkan logam
bukan besi contohnya adalah tembaga, perunggu atau lainnya. Semua logam kecuali
logam mulia pada dasarnya bias berkarat, hanya saja prosesnya ada yang cepat da
nada yang lambat. Sebagai contoh, dari bahan yang sama, ditempatkan pada
lingkungan yang sama tetapi umur pakainya beda tergantung pada lapisan yang
diberikan terhadap logam tersebut.

Tipe korosi berdasarkan penampilan dapat digolongkan menjadi korosi merata,


galvanic, celah, sumuran, arus liar, regangan, serangan selektif, batas butir dan

7
Modul Kimia kelas XII

erosi. Masing-masing memiliki tampilan yang berbeda sehingga perbedaan yang


terlihat dapat dijadikan kunci dalam penggolongan korosi.

Factor-faktor yang mempercepat korosi

Terjadinya korosi bias berlangsung secara cepat maupun lambat. Hal itu dipengaruhi
oleh faktir-faktor berikut

1. Air dan kelembaban udara

Air dan kelembaban udara memegang peranan penting pada proses terjadinya
korosi. Semakin tinggi kadar uap air di sekitar logam, semakin mudah logam
mengalami korosi. Jika logam berada di daerah yang memiliki kadar air
rendah, seperti di gurun, proses terjadinya korosi akan berjalan lebih lambat.
Oleh karena itu, simpanlah besi-besi di rumahnmu di tempat yang kering dan
tidak lembab agar besi tidak mudah berkarat.

2. Elektrolit

Jika mendengar istilah elektrolit, apa yang kalian pikirkan?

Elektrolit merupakan tempat atau media yang menjadi tempat berlangsungnya


transfer muatan. Hal itu mengakibatkan oksigen di udara lebih mudah
mengikat electron. Contohnya air hujan yang bersifat asam dan air laut yang
bersifat asin mampu menjadi media pemercepat korosi. Tak heran jika besi-
besi yang ada di lingkungan pabrik lebih cepat mengalami korosi karena
terkena paparan senyawa asam.

3. Permukaan logam yang tidak rata

Bentuk permukaan logam juga berpengaruh pada kecepatan korosi. Logam


yang permukaannya tidak rata akan mudah mengalami korosi. Hal itu
diakibatkan oleh terbentuknya kutrub-kutub muatan di permukaan logamnya,

8
Modul Kimia kelas XII

jangan lupa untuk membersihkannya dan sesekali kondisikan agar logam bias
tetap licin. Dengan begitu, logam tidak akan mudah mengalami korosi.

4. Terbentuknya sel elektrokimia

Terbentuknya sel elektrokimia ini dilatarbelakangi oleh adanya dua


permukaan logam yang saling bersinggunangan. Jika permukaan logam yang
bersinggungan memiliki perbedaan potensial elektroda, maka akan terbentuk
sel elektrokimia. Saat terbentuk sel elktrokimia, logam dengan potensial
electron lebih rendah akan melepaskan electron, sehingga terjadi oksidasi.

Cara mencegah korosi

1. Usahakan logam tidak kontak langsung dengan udara luar

Gambar 8. Logam dibungkus plastic (Sumber : www.shopee.com)

2. Pengecatan, dengan pengecatan logam tidak akan bersinggungan langsung


dengan udara luar yang mengandung oksigen dan uap air

Gambar 9. Pengecatan besi (Sumber : www.hargaweb.id )

9
Modul Kimia kelas XII

3. Menggunakan electroplating, yaitu melapisi permukaan logam secara


elektrokimia. Permukaan logam yang akan dialapisi berperan sebagai katoda
sedangkan pelapisnya dalam hal ini logam lain berperan sebagai anoda.
Contohnya pada bodi mobil.

Gambar 10. Electroplating pada bak dan pelapisan

tembaga Sumber : Buku Modul Pengembangan

UKG

4. Pengorbanan anoda atau perlindungan katoda yaitu dengan cara


menyambungkan logam yang akan dilapisi dengan logam yang memiliki potensial
elektroda lebih kecil. Logam dengan potensial elektroda lebih kecil akan
berperan sebagai anoda yang nantinya akan mengalami reaksi oksidasi atau
terkorosi.

Gambar 11. Perlindungan katoda pada besi dengan pelapisan Mg


10
(Sumber : www.tatangsma.com )
Modul Kimia kelas XII

5. Membuat paduan alloy dengan cara mencampurkan besi dengan logam lain
yang tahan korosi seperti nikel atau krom. Campuran ini dikenal sebagai
stanless.

Gambar 12. Stainless steel Sumber: www.indo-makmur.com

Soal Diskusi

Perhatikan video praktikum berikut http://bit.ly/praktikumkorosi305t2nQ.


Analisislah data pengamatan yang telah kalian peroleh penyedidikan berdasarkan
video praktikum yang telah dilaksanakan selama 5 hari di rumah dan tuliskan
hasilnya pada tabel pengamatan serta buatlah kesimpulan hasil diskusi.

Gambar Praktikum korosi pada paku

Sumber www.sekolahmenengah01.com

11
Modul Kimia kelas XII

Latihan Soal

1. Pada proses korosi besi, terjadi reaksi reduksi pada katoda dan
oksidasi pada anoda yang melibatkan besi dan lingkungan disekitarnya.
Reaksi yang terjadi pada anoda adalah….

a. O2 + 4e → 2H2O

b. 2H2O → O2 + 4H+ + 4e

c. 2H2O + 2e → H2 + 2OH–

d. Fe → Fe2+ + 2e

e. Fe2+ → Fe3+ + e

2. Seng dipilih sebagai pelapis besi untuk mencegah terjadinya korosi


karena ...

a. besi menjadi anoda

b. seng menjadi katoda

c. seng membentuk lapisan oksida yang dapat mencegah oksidasi


lebih lanjut

d. potensial reduksi besi dan seng sama

e. besi menjadi mudah teroksidasi

12
Modul Kimia kelas XII

3. Salah satu cara mencegah terjadinya reaksi korosi pada menara


adalah...

a. dilapisi timah

b. direndam dengan air

c. dibakar lalu ditempa

d. dicelupkan pada larutan asam

e. dihubungkan dengan lempeng magnesium

Kunci Jawaban

Kunci Jawaban

1. D

2. C

3. A

Daftar Pustaka

Rahayu, Iman. 2009. Praktis Belajar Kimia untuk Kelas XII. Jakarta :
PT. Visindo Media Persada.

Sukmanawati, Wening. 2009. Kimia Untuk SMA dan MA Kelas XII.


Jakarta: Penerbit PT. Sekawan Cipta Karya.

Suprihadin, Agung, dkk. 2017. Modul Pengembangan Keprofesian


Berkelanjutan KIMIA SMK. Jakarta: PPPTK IPA Bidang Otomotif dan
Rekayasa.

13

Anda mungkin juga menyukai