Anda di halaman 1dari 13

Standar Operasional Prosedur

1. A. Pembuatan Media SDAY (Sabouraud Dextrose Agar Yeast)


a. Menimbang media SDA sebanyak 65 gram dan Yeast sebanyak 2 gram
menggunakan timbangan analytic.

b. Masukkan ke dalam erlenmeyer dan menambahkan aquadest hingga 1000


ml dan mengaduknya menggunakan spatula.
c. Memasak media tersebut di atas kompor kurang lebih setengah jam dan
mengaduknya hingga media tersebut homogen dan tambah lebih bening.
d. Media yang yang sudah dimasak kemudian di sterilkan menggunakan
autoclave selama 15 menit dengan suhu 121°C bertekanan 15 atm.
e. Setelah media tersebut di sterilkan, maka media telah siap untuk digunakan.

f. Pemberian Clorampenicol untuk anti bakteri dengan takaran setengah


sendok teh pada saat media sudah hangat kuku.
g. Isi petridisk dengan media SDAY sebanyak 10 ml secara aseptis di LAF
(Laminer Air Flow).
1. B. Pembuatan PDA (Potato Dextrose Agar)
a. Bahan : Kentang 300 gram, gula 20 gram, agar 20 gram, Aquades 1 liter.
b. Potong kentang berbentuk dadu, lalu rebus dengan 1 liter air.

c. Setelah kentang mulai lembek/matang menandakan proses pemasakan selesai

d. Air rebusan kentang dipisahkan dengan kentang yang masak, lalu air rebusan
kentang di masak kembali dengan ditambahkan gula dan agar batang
sebanyak 20 gram.
e. Tunggu sampai larut, setelah itu masukkan air rebusan kentang tadi ke dalam
erlenmeyer, lalu di autoclave dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.

2. Perbanyakan Isolat Beauveria bassiana dan Metarhizium anisopliae


a. Siapkan semua peralatan dan bahan untuk proses peremajaan, masukkan
semua peralatan dan bahan pada LAF steril.
b. Lakukan proses peremajaan dengan cara memindah miselium atau cendawan
dari kultur yang sudah tua menggunakan jarum ent/ose steril, pindah pada
media SDAY yang baru secara aseptis.
c. Inkubasi selama 10-15 hari sampai cendawan tumbuh memenuhi petridisk.

3. Pembuatan EKG (Ekstrak Kentang Gula)


Membuat EKG dalam 1 liter air
a. Bahan : Kentang 300 gram, gula 20 gram. Aquades 1 liter.
b. Potong kentang berbentuk dadu, lalu rebus dengan 1 liter air.

c. Setelah kentang mulai lembek/matang menandakan proses pemasakan selesai


d. Air rebusan kentang dipisahkan dengan kentang yang masak, lalu air rebusan
kentang di masak kembali dengan ditambahkan gula sebanyak 20 gram.
e. Tunggu sampai larut, setelah itu masukkan air rebusan kentang tadi ke dalam
erlenmeyer, lalu di autoclave dengan tekanan 1 atm selama 15 menit.

f. Setelah selesai, EKG siap diinokulasi dan digojok selama 7 hari.

4. A. Pembuatan Medium Cair dari Air Kelapa


1. Menyiapkan 10 liter air kelapa dan 200 gram gula.
2. Memasak 10 liter air kelapa dan gula 200 gram selama 45 menit. Lalu tunggu
dingin.
3. Inokulasi cendawan ke air kelapa secara aseptis.

4. Tambahkan KMnO4 sebanyak 1,5 liter ke dalam fermentor.

5. Lalu aerator dinyalakan selama 14 hari sampai media cair siap dipanen.
4. B. Pembuatan Media Cair dari Kedelai
a. Mempersiapkan bahan yaitu kedelai 4,5 kg, gula 180gr, aquades 17 liter,
minyak kelapa 1sdm, ragi tape 36 gr, bubuk udang 36 gr.
b. Mencuci bersih kedelai dan memisahkan kedelai dengan kotoran-kotorannya
c. Merebus kedelai sampai mendidih, yaitu sampai terdapat biji kedelai pecah satu
(belum banyak yang pecah), kemudian mengangkat rebusan.
d. Meniriskan air rebusan kedelai, dan mengambil kedelai.
e. Merebus air kedelai yang berwarna bening kekuningan sampai mendidih.
f. Menambahkan bubuk kulit udang dan gula pasir sebelum mendidih.
g. Menambahkan air suling (aquades) hingga volume mencapai 17 liter.
h. Menurunkan dari kompor, kemudian menambahkan ragi tapai dan diaduk-aduk
sebentar.
i. Memasukkan dalam botol media steril (galon steril) dan tambahkan minyak
kelapa 1 sdm. Kemudian sterilkan menggunakan dandang selama 3 jam setelah air
mendidih dan biarkan media mendingin.
j. Memasukkan isolat Pseudomonas fluorescens sebanyak 2 botol setelah media
menjadi dingin, kemudian difermenteasi

5. Pemanenan Medium Cair


a. Melakukan sterilisasi botol ukuran 1 liter dengan diuapkan selama 1 menit.
b. Melakukan pemanenan medium cair dengan menggunakan pompa air steril ke
dalam dandang/wadah pemanenan yang telah diberi saringan dan kertas
saring.
c. Medium cair yang telah diperoleh dimasukkan ke dalam botol ukuran 1 liter
sebanyak 900 ml dan ditutup rapat, kemudian dilakukan penyimpanan pada
suhu ruang dan lemari es).
6. Membuat Media Padat (Beras Jagung)
a. Beras jagung dicuci dengan air mengalir sampai bersih.
b. Rendam beras jagung yang sudah bersih dengan air aquades steril selama 2
jam.
c. Setelah cukup 2 jam tiriskan sampai bersih, dan setelah itu masukkan jagung
ke dalam kantong plastik tahan panas sebanyak 100 gram per kantong dan
tambahkan minyak sayur atau minyak goreng sebanyak 10 ml/kg beras
jagung.
d. Sterilkan beras jagung yang sudah ditimbang di dalam autoclave selama 25
menit dengan suhu 121°C. Setelah disterilkan, buka autoclave dan biarkan
media beras jagung sampai dingin.
e. Media pada beras jagung siap digunakan.

7. Perbanyakan Isolat pada Media Padat (Beras Jagung)


a. Siapkan media beras jagung 100 gram dalam plastik yang steril.
b. Siapkan bahan dan alat lain yang digunakan di dalam LAF yang sudah steril.
c. Buka media beras jagung yang dibungkus plastik tahan panas dan hancurkan
gumpalan beras jagung yang menyatu dengan cara di remas-remas.

d. Inokulasi kultur cair cendawan entomopatogen pada media beras jagung


sebanyak 2 ml/ 100 gram media beras jagung, kemudian di kocok kocok dan
ratakan hingga tidak terdapat udara di dalamnya.
e. Bagian ujung plastik yang terbuka di staples, kemudian di beri label.
f. Lakukan kegiatan ini secara aseptis untuk menghindari kontaminasi.
g. Lakukan inkubasi di tempat yang steril selama 14 hari sampai beras jagung
tertutupi oleh miselium cendawan entomopatogen.
8. Pengeringan Isolat pada Media Padat
Kemasan beras jagung yang siap dilakukan proses pengeringan yaitu beras
jagung yang tertutupi oleh miselium cendawan. Bila itu Beauveria bassiana
miseliumnya berwarna putih sedangkan Metarhizium anisopliae berwarna
putih semakin lama berubah menjadi hijau.

a. Menyiapkan kemasan media padat yang siap untuk dikeringkan dan kertas
pengeringan (kertas samson tebal beli di Senyum harga 5k per lembar).
b. Memindahkan beras jagung yang ada pada kemasan ke kertas pengeringan lalu
diinkubasi selama 14 hari.

9. Pemanenan Isolat pada Media Padat


a. Siapkan alat penggilingan, alat pres, timbangan, wadah kemasan, dan label
kemasan.
b. Lakukan penggilingan media padat yang telah dikeringkan.

c.
d. Hasil penggilingan akan terpisah antara bubuk cendawan, dan beras jagung.
e. Lalu bubuk cendawan yang diperoleh diayak untuk memisahkan beras jagung
tercampur.
f. Timbang bubuk yang diperoleh lalu kemas dan beri label.
10. Aplikasi ke Serangga Hama
a. Aturan pakai formulasi bubuk yaitu larutkan 50g biopestisida ke dalam tangki
14 liter knapsack sprayer. Aturan pakai formulasi cair yaitu larutkan 3cc
biopestisida ke dalam 1 liter air.
b. Lalu semprotkan pagi atau sore hari.
c. Amati efek aplikasi terhadap hama sasaran yang menunjukkan gejala mumi
berwarna putih untuk Beauveria bassiana sedangkan putih kemudian berubah
hijau untuk Metarhizium anisopliae.

Anda mungkin juga menyukai