Assalamu'alaikum, Wr. Wb
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah laporan pratikum ini yang alhamdulillah selesai tepat pada
waktunya.
Tak lupa kami ucapkan terim kasih kepada guru bidang studi biologi ibu
masithoh, S.Pd yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan benar dan baik.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari guru-guru dan teman-teman yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
seantiasa meridhai segala usaha kita, amiiin.
Wassalamu'alaikum, Wr. Wb
Kelompok 2
A. Bioteknologi
B. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah penerapan ilmu bioteknologi
dengan memanfaatkan makhluk hidup secara langsung untuk
mengubah kandungan gizi dari suatu produk .
Penerapan Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan
produk, hanya mengandalkan peran organisme sebagai pengubah
bentuk maupun kandungan gizi melalui proses fermentasi. Fermentasi
merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok
menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme
tertentu.
Tape ketan adalah salah satu makanan khas jawa tape cukup
dikenal dan banyak disukai terutama masyarakat pendesaan. Tape
juga dapat diolah sebagai campuran makanan seperti kue dan es,
terutama jajanan tradisional atau jajanan pasar.
Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari, dalam
kurun waktu tiga hari itu tape masih bisa dimakan karena tape belum
berubah menjadi alcohol, tapi jika tape sudah lebih tiga hari tape tidak bisa
dimakan (dikonsumsi), karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu tape
tersebut sudah membusuk.
CARA KERJA
Alat :
Bahan :
Gambar. 1
5. Ambil air bekas kukusan beras ketan bukan dari air rebusan lain
karena ini sudah steril, lalu guyurkan pada beras ketannya.
6. Aduk-aduk hingga rata dan air meresap kedalam ketan, fungsi air
adalah untuk membasahi ketan sehingga matang saat dikukus
kedua kalinya.
7. Cek kembali sisa air kukusan, tambahkan supaya air tidak kurang
saat pengukusan.
8. Kukus kembali beras ketan nya selama 30 Menit saja dan kami
menggunakan api besar, pada tahap ini ketan tidak boleh
bersentuh lagi dengan tangan, bila mau ngecek matangnya cukup
ambil dengan sendok karena kontaminasi bakteri dari tangan akan
membuat fermentasi menjadi gagal.
9. Sambil menunggu ketan yang sedang dikukus kita siapin ragi nya.
hancur dan lembutkan ragi dengan gula pasir dengan punggung
sendok hingga halus, sisihkan.
10. Ketika ketan selesai dikukus tempatkan pada wadah yang berongga
semisal tampah tapi kami cuma pakai talam gunanya supaya uap
bisa keluar dengan bebas dan ketan menjadi tiris juga cepat dingin.
11. Aduk perlahan supaya uap panas nya hilang cepat dingin.
12. Saat ketan sudah dingain, siap-siap diberi taburan gerusan ragi
gula pasir, next enaknya pakai ayakan supaya lebih merata, oh ya
jangan lupa ketan harus sudah benar-benar sudah dingin ya.........
kira kira 2 jam an. Setelah dikukus yang kedua karena bila masih
panas atau hangat sedikit saja akan mambuat ragi mati.
13. Taburkan campuran ragi dan gula pasirnya setengah ukuran dulu.
14. Aduk perlahan hingga ragi rata dan taburi kembali dengan sisa
ragi, aduk lagi.
15. Bungkus ketan tersebut kedalam daun pisan dengan diikat dengan
lidi.
17. Lalu lapisi dengan berlapis-lapis kain, cuma kami pakai kain lap
dapur yang bersih hingga memakai 7 lembar, gunanya memastikan
panas hasil fermentasi tidak menyebar kemana-mana sehingga
suhu terjaga dengan baik dan membuat tape ketan mampu matang
sempurna.
19. Setelah dua hari ................ seger dan nikmati saat disantap kala
dingin.
Dihari pertama tape ketan yang sudah kami siapkan dalam kukusan
kami siapkan kedalam wadah dan ditutupi dengan 7 lapis kain supaya
mendapatkan suhu dan hasil yang maksimal sehingga teksturnya berair
sehingga proses fermentasinya tuntas.
Gambar 3
D. Kesimpulan
Gambar 4
Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang
menghasilkan rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa
sama sekali, namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang
dihasilkan akan manis.