Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum, Wr. Wb

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunianya kepada kami, sehingga kami berhasil menyelesaikan
makalah laporan pratikum ini yang alhamdulillah selesai tepat pada
waktunya.

Makalah ini berisikan tentang cara pembuatan tape ketan, untuk


mempelajari dan mengetahui seperti apa pembuatan salah satu produk
bioteknologi tradisional ini. Makalah ini dibuat agar pembaca dapat
mempeluas pengetahuannya.

Tak lupa kami ucapkan terim kasih kepada guru bidang studi biologi ibu
masithoh, S.Pd yang telah membimbing kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan benar dan baik.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu, kritik dan saran dari guru-guru dan teman-teman yang bersifat
membangun, selalu kami harapkan demi lebih baiknya makalah ini. Akhir
kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT
seantiasa meridhai segala usaha kita, amiiin.

Wassalamu'alaikum, Wr. Wb

Cot Girek, 2021

Kelompok 2
A. Bioteknologi  

Bioteknologi berasal dari kata bios yaitu hidup, teknologi


sehingga akan menghasilkan sebuah cabang ilmu baru yang ilmu yang
mempelajari mengenai bagaimana cara memanfaaatkan mahkluk
hidup seperti : jamur, bakteri, virus dan sebagainya yang dapat
dimanfatkan untuk kepentingan manusia di bumi ini

Pengetian Bioteknologi merupakan cabang ilmu yang


mempelajari pemanfaatan makhluk hidup untuk menghasilkan barang
dan jasa yang bermanfaat bagi manusia pada umunya mahkluk hidup
yang dimanfaatkan dalam proses bioteknologi berupa mikroba.

berdasarkan tingkat kerumitan dalam pelaksanan proses-proses


bioteknologi, bioteknologi dapat di bedakan menjadi dua yaitu :
bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern. Kali ini pelajari
terlebih dahulu apa itu bioteknologi konvensional .

B. Bioteknologi Konvensional
Bioteknologi konvensional adalah penerapan ilmu bioteknologi
dengan memanfaatkan makhluk hidup secara langsung untuk
mengubah kandungan gizi dari suatu produk .
Penerapan Bioteknologi konvensional adalah bioteknologi yang
menggunakan mikroorganisme sebagai alat untuk menghasilkan
produk, hanya mengandalkan peran organisme sebagai pengubah
bentuk maupun kandungan gizi melalui proses fermentasi. Fermentasi
merupakan suatu teknik pengolahan makanan dari bahan pokok
menjadi makanan siap saji dengan menggunakan mikroorganisme
tertentu.

Bioteknologi konvensional memiliki beberapa karekteristik antara lain sebaga


berikut :

 Jumlah produk yang dihasilkan dalam skala kecil


 Hanya menerapkan teknologi sederhana
 Prosesnya relatif belum steril sehingga kualitas hasilnya belum
terhamin

Salah satu contoh bioteknologi konvesional adalah proses pembuatan tape,


mari kita simak prose pembuatan tape

Adapun tujuan dalam pembuatan makalah ini yaitu :


1. untuk mengamati proses fermentasi
2. untuk memahami psoses bioteknologi konvesional
3. sebagai prosedur proses dari bioteknologi konvesional

C. Proses Pembuatan Tape Ketan

Tape ketan adalah salah satu makanan khas jawa tape cukup
dikenal dan banyak disukai terutama masyarakat pendesaan. Tape
juga dapat diolah sebagai campuran makanan seperti kue dan es,
terutama jajanan tradisional atau jajanan pasar.

Sedangkan ragi atau yest yang merupakan mahkluk hidup ber


sel satu yang masih family dari cendawan. Ragi biasa digunakan untuk
membuat makanan atau kue, ragi mempunyai zat karbondioksida yang
memberi adonan menjadi mengembang dan terbentuk pori-pori.

Tape adalah makanan hasil fermentasi dari mikroba terutama


kapang dan ragi, rasa manis dari tape dipengaruhi oleh kadar gula dari
tapenya sendiri, dalam proses fermantasi itu pasti akan di ubah
menjadi gula oleh kapang jenis chlamydomucor dan oleh ragi
saccharomyces cerevisiae gula diubah menjadi alkohol.

Rasa asam pada tape dapat timbul karena perlakuan - perlakuan


( proses ) yan kurang teliti, seperti penambahan ragi yang berlebihan
dan penutupan yang kurang rapat pada saat permentasi, selain itu
rasa asam pada tape dapat terjadi bila fermentasi berlangsung
terlebih lanjut .

Ragi tape saat di perlukan dalam pembuatan tape tersebut. Ragi


tape yang sudah rusak tidak baik di gunakan dalam proses pembuatan
tape, sebab itu harus di pilih ragi yang masih baik.

Dalam fermentasi tape ketan terlibat beberapa mikro organisme


yang di sebut dengan mikrobia perombak pati menjadi gula yang
menjadikan tape pada awal fermentasi terasa manis yang
menyebabkan tape ketan berubah menjadi alkohol karena adanya
bakteri actorbacter aceti ( mengubah alkohol menjadi asamasectif).

Adapun beberapa faktor yang menyebabkan pembuatan tape ketan ini


dapat berlangsung tidak sempurna salah satu penyebabnya adalah peralatan
yang kurang higenis dan ragi yang sudah lama (sudah kadarluarsa) dan
dapat disebabkan juga oleh pencucian beras ketan yang tidak bersih
sehinggga fermentasi tidak sempurna.

Pembuatan tape ini berlangsung selama dua sampai tiga hari, dalam
kurun waktu tiga hari itu tape masih bisa dimakan karena tape belum
berubah menjadi alcohol, tapi jika tape sudah lebih tiga hari tape tidak bisa
dimakan (dikonsumsi), karena sudah berubah menjadi alcohol selain itu tape
tersebut sudah membusuk.

CARA KERJA

ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN :

Alat :

1. Pengukus nasi (langseng) 1 buah


2. Panci atau baskom 1 buah
3. Tampah 1 buah
4. Entong (pengaduk)
5. Kompor
6. Alat bantu , daun pisang/kantung plastik

Bahan :

1. 500 gr beras ketan putih


2. 1 ltr air
3. 2 sdm pandan pasta
4. 400 ml air panas
5. 5 sdm gula pasir
6. 2-3 butir ragi tape dihaluskan

Gambar. 1

Proses yang dilakukan :


1. Cuci beras ketan minimal 3 kali hingga bersih sampai airnya
bening jangan lupa digosok di jari tangan supaya kulit airnya lepas
(ketan hitam) lalu tiriskan.

2. Siapkan kukusan dan lapisan dengan alas, kami memakai daun


pisang, pakai kain juga bisa pokoknya beras ketan jangan langsung
ditempat pada penyaring kukusan. Tuangkan beras ketan yang
sudah tiris dan siap dikukus.

3. Masak beras ketan selama 15 Menit hingga menjadi setengah


matang. Cirinya ketika disentuh dengan ujung jari teras empuk dan
padat serta warnanya sudah berubah menjadi lebih transparan.

4. Matikan api dan siapkan wadah yang cukup besar untuk


menampung beras ketannnya, aduk-aduk hingga tidak mengumpal
(buyar).

5. Ambil air bekas kukusan beras ketan bukan dari air rebusan lain
karena ini sudah steril, lalu guyurkan pada beras ketannya.

6. Aduk-aduk hingga rata dan air meresap kedalam ketan, fungsi air
adalah untuk membasahi ketan sehingga matang saat dikukus
kedua kalinya.

7. Cek kembali sisa air kukusan, tambahkan supaya air tidak kurang
saat pengukusan.

8. Kukus kembali beras ketan nya selama 30 Menit saja dan kami
menggunakan api besar, pada tahap ini ketan tidak boleh
bersentuh lagi dengan tangan, bila mau ngecek matangnya cukup
ambil dengan sendok karena kontaminasi bakteri dari tangan akan
membuat fermentasi menjadi gagal.

9. Sambil menunggu ketan yang sedang dikukus kita siapin ragi nya.
hancur dan lembutkan ragi dengan gula pasir dengan punggung
sendok hingga halus, sisihkan.

10. Ketika ketan selesai dikukus tempatkan pada wadah yang berongga
semisal tampah tapi kami cuma pakai talam gunanya supaya uap
bisa keluar dengan bebas dan ketan menjadi tiris juga cepat dingin.

11. Aduk perlahan supaya uap panas nya hilang cepat dingin.
12. Saat ketan sudah dingain, siap-siap diberi taburan gerusan ragi
gula pasir, next enaknya pakai ayakan supaya lebih merata, oh ya
jangan lupa ketan harus sudah benar-benar sudah dingin ya.........
kira kira 2 jam an. Setelah dikukus yang kedua karena bila masih
panas atau hangat sedikit saja akan mambuat ragi mati.

13. Taburkan campuran ragi dan gula pasirnya setengah ukuran dulu.

14. Aduk perlahan hingga ragi rata dan taburi kembali dengan sisa
ragi, aduk lagi.

15. Bungkus ketan tersebut kedalam daun pisan dengan diikat dengan
lidi.

16. Tempatkan pada wadah tertutup, lalu kami masukkkan kedalam


kukusan yang sudah bersih.

17. Lalu lapisi dengan berlapis-lapis kain, cuma kami pakai kain lap
dapur yang bersih hingga memakai 7 lembar, gunanya memastikan
panas hasil fermentasi tidak menyebar kemana-mana sehingga
suhu terjaga dengan baik dan membuat tape ketan mampu matang
sempurna.

18. Terakhir tutupi dengan tutup kukusan (dandang) dan taruh


ditempat yang adem dan tidak kena cahaya ( saya taruh didalam
lemari) dan diamkan selama tiga hari.

19. Setelah dua hari ................ seger dan nikmati saat disantap kala
dingin.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar. 2

Dihari pertama tape ketan yang sudah kami siapkan dalam kukusan
kami siapkan kedalam wadah dan ditutupi dengan 7 lapis kain supaya
mendapatkan suhu dan hasil yang maksimal sehingga teksturnya berair
sehingga proses fermentasinya tuntas.

Gambar 3

Dihari kedua tape ketan sudah dapat dinikmati, sebenarnya


tergantung hasil ada yang hasilnya tuntas dihari ketiga, namun disini di hari
kedua proses fermentasi kami sudah dapat membuahkan hasil.

D. Kesimpulan
Gambar 4

Dalam percobaan yang kami lakukan maka kami dapat menyimpulkan


bahwa pembuatan tape harus memperhatikan perbandingan antara
penaburan ragi dan ketan. Serta proses penyaburan dan penyimpanan tape
agar menghasilkan tape yang baik.

Tape yang diberi ragi dengan takaran terlalu banyak atau kurang
menghasilkan rasa yang kurang maksimal seperti asam atau tidak ada rasa
sama sekali, namun jika takaran tape dan ragi sesuai, maka rasa yang
dihasilkan akan manis.

Anda mungkin juga menyukai