Anda di halaman 1dari 2

NAMA : SYAIKHA NURUL AQLA

SEKOLAH : SD NEGERI 1 COT GIREK

TARI TRADISIONAL
TARI PIRING

Tari piring (bahasa Minang: tari piriang) adalah tarian tradisional


Minangkabau yang menampilkan atraksi menggunakan piring. Para penari
mengayunkan piring di tangan mengikuti gerakan-gerakan cepat yang
teratur, tanpa satu pun piring terlepas dari tangan. Gerakannya diambil
dari langkah dalam silat Minangkabau atau silek.

Tari ini dipopulerkan oleh Huriah Adam. Saat ini, tari piring dipertunjukkan
untuk penyambutan tamu terhormat atau pembukaan upacara adat.
Bersama dengan tari saman, pendet, dan jaipong, tari ini menjadi tarian
populer Indonesia yang kerap ditampilkan di ajang promosi pariwisata dan
kebudayaan Indonesia.

Sejarah
Secara tradisional, tari ini berasal dari Solok, Sumatra Barat. Menurut
legenda, tari ini awalnya merupakan ritual ucapan rasa syukur masyarakat
setempat kepada dewa-dewa setelah mendapatkan hasil panen yang
melimpah ruah. Ritual dilakukan dengan membawa sesaji dalam bentuk
makanan yang diletakkan di dalam piring sembari melangkah dengan
gerakan yang dinamis.
Setelah masuknya agama Islam ke Minangkabau, tari piring tidak lagi
digunakan sebagai ritual ucapan rasa syukur kepada dewa-dewa. Akan
tetapi, tari tersebut digunakan sebagai sarana hiburan bagi masyarakat
banyak yang ditampilkan pada acara-acara keramaian.

Gerakan
Gerakan tari piring pada umumnya adalah meletakkan dua piring di atas
dua telapak tangan. Penari mengayunkan piring dalam gerakan-gerakan
yang cepat, diselingi dengan mendentingkan piring atau dua cincin di jari
penari terhadap piring yang dibawanya. Pada akhir tarian, biasanya piring-
piring yang dibawakan oleh para penari dilemparkan ke lantai dan para
penari akan menari di atas pecahan-pecahan piring.

Jumlah penari tari piring biasanya berjumlah ganjil yang terdiri dari tiga
sampai tujuh orang. Para penari mengenakan pakian berwarna cerah
dengan nuansa warna merah dan kuning keemasan serta tutup kepala.
Tarian ini diiringi oleh kombinasi alat musik talempong dan saluang. Tempo
alunan musik awalnya lembut dan teratur, kemudian lama-kelamaan
berubah menjadi lebih cepat.

Anda mungkin juga menyukai