A. PENGANTAR
Kacang-kacangan merupakan sumber protein nabati dan lemak/ minyak penting. Secara tradisional
telah banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di berbagai negara termasuk indonesia. Di indonesia
kacang tanah dimanfaatkan sebagai sayur lauk-pauk dan pembuatan kue-kue, disamping kacang
tanah dimanfaatkan minyaknya sebagai minyak goreng dan hasil olah lanjutannya, misalnya sebagai
margarin.
Kacang-kacangan banyak diolah baik sebagai bahan jadi maupun bahan setengah jadi, misalnya
menjadi selai kacang tanah (peanut butter atau pindakaas), bumbu (gado-gado, pecel, sate), enting-
enting, tahu, tempe, kembang tahu, tepung kedelai, oncom, dll. Untuk mendapatkan hasil olah yang
baik, mutu bahan dan cara-cara pengolahan, termasuk bahan-bahan tambahan yang digunakan
sangat berpengaruh. Perendaman bahan sebelum diolah atau penambahan bahan kimia, misalnya
CaCl2 atau NaHcO3 akan berpengaruh terhadap produk hasil olah.
B. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menentukan jenis/ nama berbagai macam kacang-kacangan dengan karakteristiknya.
2. Menjelaskan kriteria mutu kacang-kacangan pada berbagai tingkat/ grade mutu.
3. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu kacang-kacangan secara subyektif dan
obyektif.
4. Menentukan mutu berbagai macam kacang-kacangan melalui pengamatan struktur dan sifat fisik
(warna dan bentuk, ukuran, berat, densitas kamba, struktur fisik, kekerasan, daya serap air dan
rasio pengembangan)
5. Mahasiswa dapat melakukan cara-cara penyimpanan kacang-kacangan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi.
6. Mahasiswa dapat mengidentifikasi ciri/tanda kerusakan kacang-kacangan akibat faktor
penyimpanan.
C. PRINSIP
Berbagai macam kacang-kacanagan memiliki karakteristik yang berbeda, demikian pula perbedaan
tingkat mutu akan mempengaruhui karakteristik persyaratan mutunya.
2. Larutan HCL 2%, CH3OOH 2%, Ca(OH)2 2%, NaHCO3 2%, CaCl2 2%
3. Penggaris atau jangka sorong (atau kertas grafik mm blok)
4. Timbangan
5. Anti kempal
6. Grain Mosture Meter
7. Higrometer
8. Thermometer
9. Kantong plastik, kertas, kantong gandum dan goni
10. Beaker glass
11. Pengaduk
12. Alat-alat masak
2. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan tebal menggunakan mikrometer atau jangka sorong
3. Berat
Timbang sebanyak 100 butir bahan dan nyatakan berat bahan tersebut dalam gram per 100 butir.
4. Densitas Kamba
Densitas kamba (bulk density) adalah kerapatan bahan yang diukur dengan menyertakan
ruang-ruang kosong di antara bahan atau dengan pengertian lain perbandingan antara massa
bahan dengan volume bahan beserta ruang-ruang kosong di antara bahan.
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya mencapai 100 ml (pengisian sampai
benar-benar padat). Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya. Nyatakan
densitas kamba bahan dalam gr/ml.
5. Struktur fisik
Buat irisan melintang dan membujur tipa-tiap bahan. Gambar struktur atau lapisan yang terlihat
dan beri keterangan secukupnya.
8. Rasio pengembangan
Ukur panjang, lebar, tebal setelah dimasak
9. Penyimpanan kacang-kacangan
a. Siapkan beberapa jenis kacang-kacangan.
b. Lakukan pengamatan awal : berat, warna, bau, tekstur, kenampakan.
c. Lakukan penyimpanan pada :
Wadah terbuka.
Wadah plastik berlubang.
Wadah plastik tertutup.
Wadah kertas berlubang.
Wadah kertas tertutup.
d. Simpan selama 1-2 minggu
e. Lakukan pengontrolan terhadap suhu penyimpanan
f. Lakukan pengamatan setelah penyimpanan terhadap sifat fisik (berat, warna, bau, tekstur,
kenampakan, suhu, kelembaban, gumpalan, pertambahan/ pengurangan berat), sifat kimia
(kadar air) dan sifat biologis (ada tidaknya binatang/serangga penyerta, ada tidaknya
pertumbuhan jamur, dll)
g. Lakukan perebusan, penggorengan, dan penyangraian, serta amati sifat fisik seperti diatas,
termasuk persen minyak terserap, faktor konversi mentah, masak dan % BDD
h. Lakukan pembahasan untuk perlakuan penyimpanan a, b, dan c