Cara Kerja :
1. Cawan penguap dikeringkan dalam oven pada suhu 105-1150C selama 1-2 jam
2. Setelah 2 jam cawan penguap dikeluarkan dengan krustang kemudian diangin-
anginkan selama 15 menit dan masukan kedalam desikator selama 15 menit.
3. Setelah 15 menit timbang cawan penguap sampai berat kering tetap ( < 4% )
4. Masukan 100 garam sampah kedalam cawan penguap tersebut kemudian masukan
kedalam oven pada suhu 105-1150C selama 1-2 jam.
5. Setelah 2 jam keluarkan dari oven, kemudian angin – angin lalu masukan kedalam
desikator selama 15 menit.
6. Setelah 15 menit timbang cawan penguap yang berisi sampel sampai beratnya
konstan.
Hasil :
Berat cawan kosong setelah dipanasakan
Timbangan I = 33,726 gram (a)
Timbangan II = 33,723 gram (b)
Berat cawan =a+b = 33,7245 gram ( c )
2
Berat sampel sampah + cawan sebelum dioven = 67.526 gr (d )
Berat Sampel sampah + cawan setelah dioven = 60.516 gr (e)
Perhitungan
Kadar Air Sampah = ( d – c ) – ( e – c )
Kadar Air Sampah = (67.526 gr – 33,7245 gram) – (60.516 gr – 33,7245 gram)
= 33.8006 gr – 26.7906 gr
= 7.02 gr ( f )
Asumsi kadar sampah 100%, maka
Kadar air sampah berdasarkan %berat
f
×100 %
d−c
=
7 .02
×100 %
=33 . 8006 = 20,77 %
Kadar kering sampah = 100% - % Kadar air sampah
= 100% - 20.77%
= 79.243%
Kesimpulan :
Setelah dilakukan pemeriksaan dapat diketahui bahwa Kadar kering Sampah daun
pisang 79.243%
PRAKTIKUM 2
Cara Kerja :
1. Menyediakan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Memanasakan cawan penguap di dalam furnance pada suhu 600 0C selama 1
jam..
3. Mengeluarkan cawan penguap setelah satu jam dari furnance kemudian diangin-
anginkan dan timbang ( catat berat cawan ( a ))
4. Memasukan sampel sampah yang telah dipotong – potong kecil/dihaluskan ke
dalam cawan yang telah ditimbang sebanyak 4 gr.
5. Menimbang cawan dan sampela sampah ( catat beratnya (b)).
6. Memasukan cawan yang berisi sampel sampah kedalam furnance selama 2 jam
pada suhu 600 0C
7. Mengeluarkan cawan Setelah 2 jam dari furnance kemudian angin- anginkan dan
menimbang cawan berisi sampel sampah ( catat berat cawan + sampel sampah
(c)).
8. Menghitung kadar volatil sampah.
Hasil :
Berat cawan kosong setelah dipanasakan
= 33,714 gram (a)
Berat sampel sampah + cawan sebelum dimasukan ke dalam furnance
= 67.526 gr (d )
Berat Sampel sampah + cawan setelah dimasukan ke dalam furnance
= 60.516 gr (e)
Berat Sampel sampah
= 4 gr
Perhitungan
Kadar Volatil Sampah = ( b – a ) – ( c – a )
Kadar Volatil Sampah = (37.714 gr – 33,714 gram) – (34.236 gr – 33,714 gram)
= 4 gr – 0.522 gr
= 3.478 gr ( f )
Asumsi kadar sampah 100%, maka
Kadar Volatil sampah berdasarkan %berat
f
×100 %
b−a
=
3.478 gr
×100%
= 4 gr = 86,95 %
Kadar Abu = 100 % - % kadar Volatil
= 100 % - 86.95 %
= 13.05 %
Kesimpulan :
Setelah dilakukan pemeriksaan dapat diketahui bahwa Kadar Volatil sampah daun
pisang 86.95
PRAKTIKUM 3
Cara kerja :
1. Siapkan kotak kompos ( kotak yang tertutup ), jika masih ada celah lapisi kotak
tersebut dengan karton dan siapkan juga bahan yang diperlukan
2. Setelah itu beri dasar kotak kompos dengan bahan karbon setebal kira – kira 10 cm
3. Masukkan sisa makanan atau bahan nitrogen diatasnya, pastikan sisa makanan tidak
menyentuh tepi kotak, beri batas 5 cm dan tepi kotak kompos dgn bahan karbon
( jangan pakai terlalu banyak bahan karbon )
4. Setelah bahan nitrogen dimasukkan lapisi dengan bahan karton sampai menutupi
sisa makanan
5. Ulangi proses tersebut , sampai kotak komposnya penuh dan tutup rapat
6. Tunggu selama 2 minggu sampai sampah tersebut berubah warna menjadi kehitam
– hitaman dan gembur , maka kompos siap digunakan.
PRAKTIKUM 5
Cara pembuatan :
1. Kotoran hewan & daun – daun dicacah lebih dahulu lalu dimasukkan ke dalam ember
/ drum
2. Masukkan cairan gula & terasi ke dalam ember / drum
3. Larutkan bakteri ke dalam air & masukkan ke dalam ember / drum kemudian tutup
rapat
4. Setelah 8 – 10 hari pembiakan bakteri sudah selesai & ember / drum sudah dapat
dibuka
5. Saring & masukkan ke dalam wadah yang bersih (botol) untuk disimpan (digunakan)
6. Ampas sisa saringan masih mengandung bakteri sisakan 1-2 liter + air terasi & gula
dengan perbandingan sama.
7. Setelah 8 – 10 hari sudah berkembang biak lagi & siap digunakan
catatan : - Dapat mempercepat pengomposan dari 3 – 4 bulan ( 30 – 40 hari )
- Dapat digunakan langsung sebagai pupuk semprot , apabila tanah sudah
diberi kompos
- Tidak dianjurkan digunakan langsung sebagai pupuk
- Tidak untuk dicampur dengan bakteri lain , terutama bahan kimia / bahan
untuk pestisida.
PRAKTIKUM 6
Cara kerja :
1. Siapkan sprayer 1 liter
2. Isi sprayer dengan air , sebaiknya digunakan air sumur untuk menghindari
penggunaan bahan kimia
3. Tambahkan bioaktifator ke dalam sprayer dengan perbandingan 1 liter + air + 1- 2
tutup botol ( 5 – 10 ml )
4. Kocok sampai merata, cairan siap digunakan
5. Sampah organik yang telah dicacah masukkan ke dalam komposter
6. Semperotkan cairan bioaktivator hingga merata ke dalam sampah organik lalu tutup
rapat
7. Pada awal pemakaian komposter baru bisa menghasilkan lindi / kompos cair setelah 2
minggu selanjutnya lindi dapat dihasilkan 1- 2 hari.
PRAKTIKUM 7