PENDAHULUAN
Kutipan di atas menjadi acuan untuk mengembangkan kemampuan yang ada pada
setiap individu, karena pendidikan mempunyai peran untuk meningkatkan kualitas hidup
manusia antara lain hidup mandiri dan bertanggung jawab atas kesejahteraan diri, keluarga
dan masyarakat.
Salah satu tujuan pembangunan di bidang kesehatan adalah mengembangkan
kemampuan masyarakat untuk berperilaku hidup sehat dan mandiri dalam berupaya
mencapai derajat kesehatannya secara optimal. Masalah kesehatan yang buruk berkaitan
dengan bebagai sebab seperti kemiskinan, kurangnya pelayanan kesehatan kepada
masyarakat (ketidaktahuan) penyalahgunaan obat-obatan (Narkotika), ketagihan minuman
keras (alcoholic), masalah kependudukan dan keluarga berencana, masalah kesehatan ibu
dan anak, gizi buruk, masalah penyakit menular, masalah air bersih serta masalah kesehatan
lingkungan.
Kesehatan lingkungan adalah suatu keadaan atau kondisi lingkungan hidup bebas
dari bahaya dan risiko minimal untuk terjadinya infeksi silang, dan masalah kesehatan dan
masalah keselamatan kerja sebagai akibat dari pencemaran.
Limbah dapat dibedakan menjadi tiga, meliputi limbah cair, limbah padat dan
limbah gas. Limbah cair adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang tidak dimanfaatkan lagi
dalam proses produksi atau barang buangan sebagai sampah dalam bentuk cair. Limbah
padat adalah sisa suatu usaha atau kegiatan yang tidak dimanfaatkan lagi dalam proses
produksi atau barang buangan sebagai sampah, sisa pengapalan (shipping) bahan baku dan
bahan penolong atau jenis limbah padat lainnya yang bernilai ekonomis tidak berbahaya
atau residu yang tidak diperhitungkan sebagai limbah yang dihasilkan industri tetapi
dimungkinkan untuk dipergunakan kembali (re-use) atau didaur ulang (re-cycling).
Sedangkan sampah medis adalah sisa suatu usaha atau kegiatan pelayanan medis,
perawatan, gigi, veteranary, farmasi atau yang sejenis, penelitian pengobatan/perawatan
yang menggunakan bahan beracun, infeksius, berbahaya atau bisa membahayakan.
Rumah Sakit sebagai sarana pelayanan kesehatan, tempat berkumpulnya orang sakit
maupun orang sehat, atau dapat menjadi tempat penularan penyakit serta memungkinkan
terjadinya pencemaran lingkungan dan gangguan kesehatan.(Kepmenkes, 2004:1)
Rumah Sakit dalam kegiatannya menghasilkan limbah medis berupa benda cair,
padat dan gas. Potensi pencemaran lingkungan dari limbah Rumah Sakit (RS) dalam profil
kesehatan Indonesia(Depkes RI tahun 1997) diungkapkan bahwa:
“…… seluruh RS di Indonesia berjumlah 1090 dengan 121.996 tempat tidur. Hasil
kajian terhadap 100 RS di Jawa dan Bali menunjukkan bahwa rata-rata produksi sampah
sebesar 3,2 kg per tempat tidur per hari. Sedangkan produksi sampah cair sebesar 416,8
liter per tempat tidur per hari. Analisis lebih jauh menunjukkan, produksi sampah (sampah
padat) berupa sampah domestik sebesar 76,8 persen dan berupa sampah infektius sebesar
23,2 persen. Diperkirakan secara nasional produksi sampah (sampah padat) RS sebesar
376.089 ton per hari dan produksi sampah sebesar 48.985,70 ton per hari.”
1.3 Tujuan
Penelitian ini dapat mempunyai arah yang jelas dan tolok ukur keberhasilan yang
dapat dijadikan pedoman, maka penulis merumuskan tujuan penelitian sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengelolaan Sampah Medis
di Rumah Sakit Daerah Soreang.
2. Tujuan Khusus
Adapun tujuan khusus dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut :
TINJAUAN PUSTAKA
Pengertian rumah sakit menurut WHO yaitu rumah sakit adalah suatu bagian
integral dari organisasi sosial dan medis, yang fungsinya memberikan pelayanan kesehatan
lengkap kepada masyarakat yang meliputi penyembuahan dan pencegahan, pelayanan
polikliniknya menjangkau keluarga di lingkungan rumah tangga dan sakit menjadi pusat
latihan tenaga tenaga kesehatan dan tempat tinggal.
1. Limbah Infeksius adalah Limbah yang dicurigai mengandung bahan patogen contoh
kultur laboratorium, limbah dari ruang isolasi, kapas, materi atau peralatan yang
tersentuh pasien yang terinfeksi, ekskreta.
2. Limbah Patologis adalah jaringan atau potongan tubuh manusia, contoh bagian
tubuh, darah dan cairan tubuh yang lain termasuk janin.
3. Limbah Benda Tajam adalah limbah benda tajam, contoh jarum, peralatan infus,
skalpel, pisau, potongan kaca.
4. Limbah Farmasi adalah limbah yang mengandung bahan farmasi contoh obat-
obatan yang sudah kadaluwarsa atau tidak diperlukan lagi, item yang tercemar atau
berisi obat.
5. Limbah Genotoksik adalah limbah yang mengandung bahan dengan sifat genotoksik
contoh limbah yang mengandung obat-obatan sitostatik (sering dipakai dalam terapi
kanker) zat kimia genotoksik. Produk bersifat genotoksik yang paling banyak
digunakan untuk sarana pelayanan kesehatan.
6. Limbah Kimia adalah limbah yang mengandung bahan kimia contoh reagen di
laboratorium, film untuk rontgen, desinfektan yang kadaluwarsa atau sudah tidak
diperlukan, solven. Limbah ini dikategorikan limbah berbahaya jika memiliki
beberapa sifat (toksik, mudah terbakar, reaktif (mudah meledak, bereaksi dengan
air, rawan goncangan), genotoksik.
7. Limbah dengan kandungan logam berat tinggi adalah baterai, thermometer yang
pecah, alat pengukur tekanan darah.
8. Wadah bertekanan adalah tabung gas anestesi, gas cartridge, kaleng aerosol,
peralatan terapi pernafasan, oksigen dalam bentuk gas atau cair.
9. Limbah Radioaktif adalah limbah yang mengandung bahan radioaktif contoh cairan
yang tidak terpakai dari terapi radioaktif atau riset di laboratorium.
1. Limbah medis yang terdiri dari limbah infeksius, limbah patologi , limbah benda
tajam , limbah farmasi, limbah sitotoksik limbah kimiawi, limbah radioaktif, limbah
kuesioner bertekanan dan limbah dengan kandungan logam berat yang tinggi.
2. Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari kegiatan
rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroorganisme, bahan kimia beracun
dan radioaktif yang berbahaya bagi kesehatan.
3. Limbah gas yaitu semua limbah yang berbentuk gas yang berasal dari kegitan
pembakaran dirumah sakit seperti incinerator, dapur, perlengkapan generator, dan
pembutatan obat sitotoksik.
Menurut Direktorat Jendral PPM dan PLP, Sampah rumah sakit merupakan bahan
buangan yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan lingkungan karena bahan yang
terkandung didalamnya dapat menimbulkan dampak kesehatan dan cidera atau
penyalahgunaan karena para pemulung yang telah terlibat didalamnya .
Sampah medis biasanya dihasilkan dari ruang pasien, ruang pengobatan atau tindakan
, ruang perawatan, ruang bedah termasuk dreesing kotor, perban, kater, swab, plaster,
masker dan lain lain.
Yang dimaksud sampah medis adlah sampah yang dihasilkan dari kegiatan medis
baik untuk diagnose maupun terapi kepada pasien. Berdasarkan potensi bahaya yang
terkandung dalam sampah medis, menurut buku Pedoman Sanitasi Rumah Sakit di
Indonesia yang dterbitkan oleh Departemen Kesehatan RI tahun 2006.
Sampah medis di Rumah Sakit dapat digolongkan antara lain menurut jenis unit
penghasil dan untuk kegunaan disain menjadi sampah medis dan non medis. Untuk
keperluan pengelolaan tiap rumah sakit dapt menyusunnya sendiri disesuaikan dengan
kondisi setempat disesuaikan dengan maksud dan kemampuan pengelolaan sebagai
pedoman untuk jenis sampah non medis dapat merujuk pada tabel 1 dan tabel 2, sedangkan
untuk sampah medis dapat diuraikan pada judul sendiri.
Tabel 2.1
Tabel : 2.2
JENIS SAMPAH MENURUT SUMBERNYA
Sumber : Oviatt V.R : Status report – disposal of solid waste, Hospital, 42 : 73, 1968
Pengelolaan sampah medis padat dapat dibedakan menjadi dua yang berdasrkan
pada lokasi pengelolaannya adalah :
1. Penggolongan system setempat, yaitu proses untuk mengurangi volume, berat dan
bahaya limbah medis padat infeksius, mulai tahap pemilahan sampai tahap
pemusnahan dilakkukan pada sarana playanan kesehatan ditempat medis padat
infeksius tersebut dihasilkan.
2. Pengelolaan system terpusat, yaitu proses untuk mengurangi volume berat dan
bahaya sampah medis infeksius, mulai tahap pemilahan sampai dengan tahap
pengumpulan dilakukan didalam sarana pelayanan kesehatan, tetapi untuk
pengangkutan dan pemusnahannya dilakukandiluar sarana peayanan kesehatan
Setiap ruang kerja di Rumah Sakit merupakan penghasil sampah dan jenis sampah
dari setiap ruang dapat berbeda beda sesuai dari penggunaan dari ruang bersangkutan. Pada
dasarnya sumber sampah medis berasal dari :
Tabel 2.3
KATEGORI, WARNA, DAN WADAH LIMBAH MEDIS PADAT
4. Tempat pewadahan sampah medis padat dimana terbuat dari bahan yang kuat,
cukup ringan, tahan karat. Disetiap tempat yang menghasilkan limbah medis
padat. Yang terpisah antara limbah medis dan non medis,sadangkan untuk
benda-benda tajam ditampung pada tempat khusus seperti sfety box denagn
kriteria : than tusuk, kokoh, aman, pemberian, dan pemberian tanda
peringantan. Adapun persyaratan bak penampung sampah hendaknya
memenuhi persyaratan sebagai berikut :
- Bahan tidak mudah berkarat
- Kedap air terutama untuk menampung sampah basah
- Bertutup rapat
- Mudah dibersihkan
- Mudah dikosongkan atau di angkut
- Tidak menimbulakn bising
- Tahan pada benda tajam dan runcing
b. Tahap pengumpulan, pengangkutan, penyimpanan di lingkungan rumah sakit
Dalam tahap pengumpulan pastikan sampah medis tertutup atau terikat dengan kuat
jika sudah tiga perempat penuh. Kantong yang belum terisi penuh dapat disegel
dengan membuat simpul ikatan dibagaian lehernya sementara kantong yang berat/
penuh mungkin perlu diikat tidak boleh ditutup dengan cara disteples . Kemudian
masukan setiap jenis sampah kedalam kantong-kantong pelastik yang sudah
ditentukan sebelum diangkut.
Yang perlu diperhatiakan dalam pengumpulan samapah adalah :
Limbah jangan sampai menumpuk disuatu titik pengumpulan .
Terdapat program rutin untuk pengumpulannya .
Harus ditetapkan sebagai bagian dari rencana pengelolaan limbah layanan
kesehatan .
Persediaan kantong yang cukup memadai
Terdapat container yang sudah siap tersedia disetiap ruangan
Pembuangan dan pemusnahan sampah dapat dilakukan melalui dua alternatif adalah
:
METODOLOGI PENELITIAN
Pengelolaan sampah
medis
Pengumpulan
Pengetahuan kondisi
Paramedis Pengangkutan sarana
fasilitas
Sikap
Peyimpanan
Petugas yang
menangani
pengelolaan sampah Pemusnahan
medis
Pengetahuan
Cleaning service
Sikap
3.1.2 Definisi Oprasional