Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Prinsip Percobaan


Untuk mengetahui berat jenis, timbulan, dan komposisi sampah, dalam melakukan
metode percobaan sampling didasarkan kepada SNI 19-3964-119.

3.1.1 Berat Jenis Sampah


Sampah diukur berat dan volumenya dalam suatu wadah yang diketahui volumenya.

3.1.2 Komposisi Sampah


Sampah dipilah berdasarkan komponennya.

3.1.3 Kadar Air Sampah


Sampah dikeringkan agar air yang terkandung di dalamnya dapat menguap.

3.1.4 Kadar Volatil Sampah


Sampah dipanaskan pada temperature dimana bagian volatile sampah akan dipijarkan
dan
menguap.

3.1.5 Kadar Abu Sampah


Sampah dipanaskan pada temperature dimana bagian abu sampah akan terpijarkan
dan menguap.

3.2 Alat dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan yaitu :

3.2.1 Alat
Adapun alat yang digunakan yaitu :

3.2.1.1 Berat Jenis Sampah


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Wadah yang diketahui volumenya;
b. Timbangan;
c. Sarung tangan;
Laboratorium Lingkungan(2321)

d. Masker;
e. Plastic ukuran 20 liter ± 9 buah.

3.2.1.2 Komposisi Sampah


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Timbangan;
b. Meteran;
c. Kotak.

3.2.1.3 Analisa Kimia Sampah


Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Timbangan;
b. Cawan Petri;
c. Cawan Krus Porselin;
d. Desikator;
e. Oven 105°C;
f. Furnace 600°C;
g. Furnace 950°C;
h. Penjepit (tang krus).

3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan yaitu :

3.2.2.1 Berat Jenis Sampah


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: sampel sampah basah ± 10 Liter.

3.2.2.2 Komposisi Sampah


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah: sampel basah yang sudah
diketahui berat
jenisnya.

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 2


Laboratorium Lingkungan(2321)

3.2.2.3 Analisa Kimia Sampah


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:
a. Kadar air sampah
Sampel sampah dari penetapan sebelumnya.
b. Kadar volatile sampah
Sampel sampah kering yang halus.
c. Kadar abu sampah
Sampel sampah kering yang halus.

3.3 Cara Kerja


Adapun cara kerja yang digunakan yaitu :
3.3.1 Timbulan dan Komposisi Sampah (Berdasarkan SNI 19-3694-1994)
Adapun cara kerja yang digunakan berdasarkan timbulan dan komposisi sampah
(Berdasarkan SNI 19-3694-1994) yaitu :

3.3.1.1 Cara Pengambilan dan Pengukuran Contoh dari Lokasi Perumahan


a. Tentukan lokasi pengambilan contoh;
b. Tentukan jumlah tenaga pelaksana;
c. siapkan peralatan;
d. Lakukan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah
sebagai berikut:
1. Bagikan kantong plastic yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1
hari sebelum dikumpulkan;
2. Catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah;
3. Kumpulkan kantong plastic yang sudah terisi sampah;
4. Angkut seluruh kantong plastic ke tempat pengukuran;
5. Timbang kotak pengukur;
6. Tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l;
7. Hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu
jatuhkan ke tanah;
8. Ukur dan catat volume sampah (Vs);
9. Timbang dan catat berat sampah (Bs);
10. Timbang bak pengukur 25 l;

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 3


Laboratorium Lingkungan(2321)

11. Campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur
25 l;
12. Ukur dan catat berat sampah;
13. Timbang dan catat b./’’erat sampah;
14. Pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah;
15. Timbang dan catat berat sampah;
16. Hitunglah komponen komposisi sampah.
Bila akan dibawa ke laboratoium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub
butir berikut ini:
1. Ambil dari tiap komponen
2. Aduk merata dan dimasukkan dalam kantong plastic ditutup rapat dan diangkut
ke laboratorium.

3.3.1.2 Cara Pengerjaan Pengambila dan Pengukuran Contoh dari Lokasi Non
Perumahan

1. Lokasi Toko, Sekolah dan Kantor


a. Tentukan lokasi pengambilan contoh;
b. Tentukan jumlah tenaga pelaksana;
c. Siapkan peralatan;
d. Lakukan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah
sebagai berikut:
1. Bagikan kantong plastic yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1
hari sebelum dikumpulkan;
2. Catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah;
3. Kumpulkan kantong plastic yang sudah terisi sampah;
4. Angkut seluruh kantong plastic ke tempat pengukuran;
5. Timbang kotak pengukur;
6. Tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l;
7. Hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu
jatuhkan ke tanah;
8. Ukur dan catat volume sampah (Vs);
9. Timbang dan catat berat sampah (Bs);
10. Timbang bak pengukur 500 l;

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 4


Laboratorium Lingkungan(2321)

11. Campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur
500 l;
12. Ukur dan catat berat sampah;
13. Timbang dan catat berat sampah;
14. Pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah;
15. Timbang dan catat berat sampah;
16. Hitunglah komponen komposisi sampah.
Bila akan dibawa ke laboratoium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub
butir berikut ini:
1. Ambil dari tiap komponen
2. Aduk merata dan dimasukkan dalam kantong plastic ditutup rapat dan diangkut
ke laboratorium.

2. Lokasi Pasar, Jalan, Hotel, Restoran dan Fasilitas Umum Lainnya


a. Tentukan lokasi pengambilan contoh;
b. Tentukan jumlah tenaga pelaksana;
c. Siapkan peralatan;
d. Lakukan pengambilan dan pengukuran contoh timbulan dan komposisi sampah
sebagai berikut:
1. Bagikan kantong plastic yang sudah diberi tanda kepada sumber sampah 1
hari sebelum dikumpulkan;
2. Catat jumlah unit masing-masing penghasil sampah;
3. Kumpulkan kantong plastic yang sudah terisi sampah;
4. Angkut seluruh kantong plastic ke tempat pengukuran;
5. Timbang kotak pengukur;
6. Tuang secara bergiliran contoh tersebut ke kotak pengukur 40 l;
7. Hentak 3 kali kotak contoh dengan mengangkat kotak setinggi 20 cm. Lalu
jatuhkan;
8. Ukur dan catat volume sampah (Vs);
9. Timbang dan catat berat sampah (Bs);
10. Timbang bak pengukur 500 l;
11. Campur seluruh contoh dari setiap lokasi pengambilan dalam bak pengukur
500 l;

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 5


Laboratorium Lingkungan(2321)

12. Ukur dan catat berat sampah;


13. Timbang dan catat berat sampah;
14. Pilah contoh berdasarkan komponen komposisi sampah;
15. Timbang dan catat berat sampah;
16. Hitunglah komponen komposisi sampah.
Bila akan dibawa ke laboratoium uji (pengujian karakteristik sampah) lakukan sub
butir berikut ini:
1. Ambil dari tiap komponen
2. Aduk merata dan dimasukkan dalam kantong plastic ditutup rapat dan diangkut ke
laboratorium.

3.3.2 Berat Jenis Sampah


a. Ambil sampah sebanyak ± 120 liter dari suatu lokasi yang sudah ditentunkan.
Catat kondisi lingkungan dan cuaca;
b. Hitung volume wadah yang ada;
c. Aduk sampel Tersebut, masukkan dalam wadah yang ada sampai penuh (tanpa
pemadatan);
d. Ketuk wadah tersebut tiga kali ke lantai;
e. Hitung volume sampah tersebut setelah diketuk (dalam satuan liter);
f. Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg).

3.3.3 Komposisi Sampah


a. Sampel sampah dari penetapan berat jenis sampah dipilah-pilah berdasarkan
komponennya (misal: plastic, karet, kayu, logam, dsb);
b. Setiap komponen hasil pemilahan ditimbang.

3.3.4 Analisis Kimia Sampah

3.3.4.1 Kadar Air Sampah

a. Masukkan cawan kosong ke oven selama 1 jam dengan suhu 105°C. Kemudian
dinginkan didalam desikator selama 15 mneit, setelah itu timbang cawan
tersebut dengan 3 kali penimbangan (A gram);
b. Siapkan sampel yang telah ditentukan kemudian potong kecil-kecil;
c. Sampel sampah dibagi menjadi 4 bagian menurut jenisnya, lalu dicampurkan
untuk sampel sebanyak 10 gram kedalam cawan yang telah ditimbang;

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 6


Laboratorium Lingkungan(2321)

d. Masukkan sampel sebanyak 10 gram kedalam cawan yang telah ditimbang


beratnya (x gram);
e. Panaskan cawan tersebut didalam oven 105°C selama 1 jam;
f. Setelah 1 jam keluarkan cawan. Biarkan agak dingin. Masukkan kedalam
deiskator lalu biarkan selama 15 menit, kemudian timbang beratnya (𝛾1 gram).
Lakukan penimbangan selama 3 kali penimbangan;
g. Catat hasil penimbangan dan lakukan perhitungan.

3.3.4.2 Kadar Volatil Sampah


a. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air digerus sampai halus;
b. Timbang cawan krus kosong yang sudah dipanaskan 1 jam dalam furnace
600°C, catat;
c. Timbang sampel kering dan halus ± 4 gram dalam cawan krus, catat;
d. Masukkan cawan krus dalam furnace 600°C selama 2 jam. Lebihkan ¼ jam
untuk pencapaian temperature 600°C;
e. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu timbang
cawan (𝛾2 gram).

3.3.4.3 Kadar Abu Sampah


a. Sampel sampah kering hasil penetapan kadar air digerus sampai halus;
b. Timbang cawan krus kosong yang sudah dipanaskan 1 jam dalam furnace
600°C, catat;
c. Timbang sampel kering dan halus ± 4 gram dalam cawan krus, catat;
d. Masukkan cawan krus dalam furnace 950°C selama 2 jam. Lebihkan ¼ jam
untuk pencapaian temperature 950°C;
e. Matikan furnace, biarkan dingin, masukkan dalam desikator. Lalu timbang
cawan (𝛾3gram).

Laboratorium Lingkungan Limbah padat III- 7

Anda mungkin juga menyukai