Anda di halaman 1dari 4

MATERI PRAKTIKUM PERSAMPAHAN

GANJIL 2019/2020
19 NOVEMBER 2019

Untuk melakukan pengelolaan sampah yang baik harus diketahui komposisi serta
karakteristik sampah. Komposisi sampah adalah persentase masing-masing
komponen sampah. Karakteristik sampah dapat dikelompokkan sebagai berikut:
1. Karakteriktik Fisika:
• Densitas
• Kadar air
• Kadar volatile
• Kadar abu
• Nilai kalor
• Distribusi ukuran
2. Karakeristik Kimia: khususnya yang menggambarkan susunan kimia sampah,
yang terdiri dari unsur C, N, O, P, H, S, dan sebagainya.

A. PENENTUAN DENSITAS SAMPAH


Densitas sampah adalah berat sampah per satuan volume, dan merupakan
karakteristik fisika dari sampah yang perlu diketahui. Nilai densitas sampah
umumnya diperlukan untuk kebutuhan desain alat pengumpul dan pengangkut
sampah.

a. Tujuan praktikum:
Mengetahui densitas/berat jenis sampel sampah dari suatu sumber tertentu.

b. Alat dan Bahan:


• Sampel sampah
• Wadah/kotak pengukur densitas
• Timbangan
• Sekop
• Sarung tangan
• Masker
c. Cara Kerja:
(1) Ambil sampel sampah sebanyak ± 20 liter dari suatu lokasi sumber sampah.
Catat kondisi lingkungan dan cuaca.

(2) Aduk sampel tersebut, dan masukkan ke dalam wadah pengukur densitas
sampai penuh (tanpa pemadatan).

(3) Ketukkan/jatuhkan wadah tersebut ke lantai dari ketinggian ± 20 cm


sebanyak 3 kali atau hingga ketinggian volume tetap.

(4) Hitung volume sampel setelah diketukkan/dijatuhkan (dalam satuan m3).

(5) Timbang berat sampel dalam wadah (dalam satuan kg).

d. Perhitungan:
berat sampel (kg)
Densitas sampah =
volume sampah (m3)

B. PENENTUAN KOMPOSISI SAMPAH

Informasi mengenai komposisi sampah diperlukan untuk menentukan cara


pengolahan yang tepat dan yang paling efisien, sehingga dapat diterapkan proses
pengolahannya.

a. Tujuan praktikum:
Mengetahui komposisi sampel sampah dari suatu sumber tertentu.

b. Alat dan Bahan:


• Sampel sampah yang sudah diketahui densitasnya
• Timbangan

c. Cara Kerja:
(1) Sampel sampah dari pengukuran densitas, dipilah-pilah berdasarkan
komponennya (misal: sampah organik, plastik, logam, kertas, tekstil,
karet, kaca, lainnya).
(2) Setiap komponen hasil pemilahan kemudian ditimbang.

d. Perhitungan:

berat komponen (kg)


Komponen (%) = × 100%
berat sampel sampah kg
C. PENENTUAN KADAR AIR DAN KADAR ABU DALAM SAMPAH
METODE GRAVIMETRI

Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia dan/atau proses alam yang
berbentuk padat. Sampah harus dikelola dengan baik sehingga tidak menimbulkan
dampak negatif bagi lingkungan. Proses di dalam pengelolaan sampah ini antara
lain:
1. Pewadahan sampah
2. Pengumpulan dan pengangkutan sampah
3. Pengolahan sampah
4. Pemrosesan akhir sampah.

Salah satu pengolahan sampah yang dilakukan adalah pengomposan yang


merupakan upaya pengolahan limbah padat sekaligus mendapatkan bahan kompos
yang berguna untuk menyuburkan tanah. Pada proses pengomposan, hal yang
perlu diperhatikan adalah suhu, kelembaban udara dan oksigen. Hal ini perlu untuk
pertumbuhan mikroorganisme yang berperan dalam proses pengomposan. Metode
pengomposan mempunyai prinsip dasar yaitu mendegradasi bahan-bahan organik
secara terkontrol menjadi bahan-bahan organik yang lebih sederhana dengan
memanfaatkan mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan dalam pengolahan
sampah antara lain bakteri, jamur, serta lainnya.

Kadar air sampah dinyatakan sebagai berat sampah per satuan berat basah
tergantung dengan komposisi sampah, musim, kelembaban dan keadaan iklim
(musim hujan dan musim kemarau). Kadar air selama proses pengomposan perlu
diperhatikan yaitu antara 50-60% dengan angka optimum sebesar 55%.

ALAT DAN BAHAN


1. Alat :
a) Cawan porselen
b) Desikator
c) Oven pemanas
d) Neraca analitik

2. Bahan:
Pupuk Kompos
CARA KERJA
I. Prosedur Percobaan Penentuan Kadar Air
1. Bersihkan cawan porselen dan panaskan di dalam oven sampai suhu 105°C
(± 15 menit).

2. Masukkan ke dalam desikator dan timbang beratnya dengan menggunakan


neraca analitik (a)

3. Timbang kira-kira 10 gram kompos kemudian masukkan ke dalam cawan


porselen yang telah ditimbang (b)

4. Keringkan dalam oven pada suhu 105°C selama 2 jam.

5. Setelah dikeringkan, masukkan ke dalam desikator dan timbang kembali


beratnya dengan neraca analitik (c)

II. Prosedur Percobaan Penentuan Kadar Abu


1. Lanjutkan pembakaran kompos pada tanur dengan suhu 650°C selama 2
jam.

2. Setelah itu dinginkan di dalam desikator dan timbang beratnya dengan


menggunakan neraca analitik (d)

RUMUS PERHITUNGAN
1. Kadar air
(c − a )
x100 %
Kadar Air = (b − a )

2. Kadar abu
(d − a)
x100 %
Kadar Abu = (b − a )

Keterangan:
a = berat cawan kosong (gram)
b = berat cawan + kompos basah (gram)
c = berat cawan + kompos kering (gram)
d = berat cawan + abu kompos (gram)

Anda mungkin juga menyukai