ILMU
BAHAN
PANGAN
PENYUSUN:
Nanang Nasrulloh, STP, M.SI
Taufik Maryusman, S.GZ, MPD, M.GZ
A’immatul Fauziyah, S.GZ, M.SI
PRAKTIKUM I BUAH 3
PRAKTIKUM II SAYUR 5
PRAKTIKUM III KACANG-KACANGAN 6
PRAKTIKUM IV SEREALIA 8
PRAKTIKUM V UMBI-UMBIAN 10
PRAKTIKUM VI TEPUNG DAN PATI 12
PRAKTIKUM VII DAGING 13
PRAKTIKUM VIII UNGGAS 15
PRAKTIKUM IX IKAN DAN SEAFOOD 17
PRAKTIKUM X TELUR 19
PRAKTIKUM XI SUSU 21
PRAKTIKUM XII BUMBU DAN REMPAH 22
PRAKTIKUM I BUAH
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui sifat fisik dari beberapa jenis buah
2. Mengetahui persen (bagian) yang dapat dimakan dari beberapa jenis buah
C. PROSEDUR
1. Morfologi Buah
Amati bentuk bahan yang tersedia, gambarlah dan tentukan bagian-bagian yang tampak di permukaan dan
di dalamnya.
2. Mutu fisik
Amati secara visual organoleptik terhadap warna, aroma, kekerasan dan penampakan umum buah. Laku-
kan pengamatan terhadap kekerasan bahan secara subjektif dengan dipijit/ditekan menggunakan jari
tangan. Lakukan pencicipan untuk mengetahui rasanya. Catat semua kesan hasil pengamatan dan pencici-
pan termasuk adanya cacat atau penyimpangan.
3. Ukuran Buah
Pengukuran panjang, lebar/diameter dan tebal/tinggi buah. Timbang berat buah dan hitung rata-rata per
buah (jika buah tersedia lebih dari satu untuk jenis yang sama).
7.Serat Buah
Mengamati dan menggambar serat buah dengan cara potong buah melintang setipis mungkin. Letakan
irisan di atas kaca benda dan amati jaringan serat pada mikroskop dengan perbesaran 40x.
8. Keasaman (pH)
Timbang bahan sebanyak 100 gr dan hancurkan dengan waring blender atau mortar. Untuk bahan yang
kadar airnya relative rendah, tambahkan aquades sebanyak 1:1 (100 ml) ke dalam waring blender sebelum
dihancurkan. Ukur pH hancuran bahan menggunakan pHmeter elektrik sebanyak 3 kali, kemudian ratarata
hasilnya.
9. Indeks Glikemik
Bandingkan nilai IG buah dengan IG umbi-umbian dan IG beras dan jagung. (studi literatur)
PRAKTIKUM II SAYUR
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu ;
1. Mengetahui sifat fisik dari beberapa jenis buah dan sayuran
2.Mengetahui persen (bagian) yang dapat dimakan dari beberapa jenis buah dan sayuran
C. PROSEDUR
1. Mutu fisik
Amati secara visual organoleptik terhadap warna, aroma, kekerasan dan penampakan umum sayur. Laku-
kan pengamatan terhadap kekerasan bahan secara subjektif dengan dipijit/ditekan menggunakan jari
tangan.. Catat semua kesan hasil pengamatan dan pencicipan termasuk adanya cacat atau penyimpangan.
4. Keasaman (pH)
Timbang bahan sebanyak 100 gr dan hancurkan dengan waring blender atau mortar. Untuk bahan yang
kadar airnya relative rendah, tambahkan aquades sebanyak 1:1 (100 ml) ke dalam waring blender sebelum
dihancurkan. Ukur pH hancuran bahan menggunakan pHmeter elektrik sebanyak 3 kali, kemudian ratarata
hasilnya.
PRAKTIKUM III KACANG-KACANGAN
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengetahui jenis kacang-kacangan dengan karakteristiknya
2. Menjelaskan kriteria mutu kacang-kacangan pada berbagai tingkat mutu
3. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu kacang-kacangan.
C. PROSEDUR
1.Kadar air
3. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan tebal masing-masing bahan menggunakan mikrometer atau jangka sorong.
4. Berat
Ditimbang sebanyak 100 butir bahan.
Berat bahan dinyatakan dalam gram/100 butir.
6. Densitas Kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya 100 ml. Usahakan pengisiannya sampai benar-
benar padat
Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya
Densitas kamba bahan dinyatakan dalam g/ml.
Densitas Kamba = berat bahan (gr)x 100% 100 mL
7. Struktur Fisik
Buat irisan melintang dan membujur tiap-tiap bahan. Gambar struktur atau lapisan
yang terlihat dan beri keterangan secukupnya.
Daya serap air = Berat bahan setelah dimasak – Berat awal x 100%
Berat awal
9. Rasio Pengembangan
Ukur panjang, lebar atau tebah bahan setelah dimasak
A. TUJUAN
Setelah mengikuti praktikum ini, diharapkan mahasiswa mampu :
1. Menentukan karakteristik beberapa jenis serealia
2. Menjelaskan kriteria mutu beras dan jagung di pasaran.
3. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu beras dan jagung.
C. PROSEDUR
1. Kadar air
2. Warna dan Bentuk
Catat warna tiap-tiap bahan dan gambar bentuknya secara utuh.
Sebutkan bagian-bagian yang terlihat. Perhatikan apakah warna bahan-bahan tersebut seragam atau ada
campuran.
Pegang bahan dengan jari dan tekan, apakah bahan mudah hancur/patah.
Cium bau/aroma bahan yang Anda amati dengan indra penciuman. Apakah berbau segar, apek, atau
adakah aroma yang tidak wajar pada bahan tersebut?
Perhatikan keseragaman besar dan bentuknya dalam 500 gram bahan. Apakah perbedaan besar dan bentuk
satu sama lain terlalu jauh?
3. Ukuran
Ukur panjang, lebar dan tebal masing-masing bahan menggunakan mikrometer atau jangka sorong.
4. Berat
Ditimbang sebanyak 100 butir bahan.
Berat bahan dinyatakan dalam gram/100 butir.
6. Densitas Kamba
Masukkan bahan ke dalam gelas ukur sampai volumenya 100 ml. Usahakan pengisiannya sampai benar-
benar padat
Keluarkan semua bahan dari gelas ukur dan timbang beratnya
Densitas kamba bahan dinyatakan dalam g/ml.
7. Struktur Fisik
Buat irisan melintang dan membujur tiap-tiap bahan. Gambar struktur atau lapisan yang terlihat dan beri
keterangan secukupnya.
Daya serap air = Berat bahan setelah dimasak – Berat awal x 100%
Berat awal
9. Rasio Pengembangan
•Ukur panjang, lebar atau tebah bahan setelah dimasak
10. Pemasakan
Melakukan pemasakan/penyajian terhadap beberapa produk sereal sarapan yang ada di pasaran.
PRAKTIKUM V UMBI-UMBIAN
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan sifat fisik berbagai macam umbi-umbian dengan karakteristiknya.
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu umbi-umbian
3. Menetukan mutu berbagai umbi-umbian.
C. PROSEDUR
1. Mutu fisik umbi-umbian
Pengamatan subyektif terhadap kondisi kulit bahan, kekerasan, dan warna umbi. Kerusakan kentang ditan-
dai warna hijau dan coklat, ketela pohon ditandai oleh warna biru atau kuning. Selain itu kerusakan juga
ditandai dengan adanya pertunasan.
2. Ukuran umbi
Pengukuran panjang, lebar/diameter dan tebal/tinggi masingmasing umbi. Timbang berat setiap umbi dan
buat rata-rata per biji.
7. Indeks Glikemik
Bandingkan nilai IG umbi-umbian dengan IG beras dan jagung. (studi literatur)
PRAKTIKUM VI TEPUNG DAN PATI
A. TUJUAN
Setelah melakukan percobaan diharapkan mahasiswa mampu ;
Menyebutkan jenis tepung dan pati berdasarkan bahan dasar sifat fisik, sifat granula pati dan pengaruh
pemanasan (sifat gel).
C. PROSEDUR
1.Mutu Fisik Tepung
Pengataman terhadap warna (derajat keputihan) dan aroma. Buat gradasi warna dan bandingkan dengan
warna tepung tapioka. Identifikasi aroma semua jenis tepung dengan menggunakan indera penciuman.
5.Indeks Glikemik
Bandingkan nilai IG setiap bahan. (studi literatur)
PRAKTIKUM VII DAGING
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan kriteria mutu daging dan karakteristiknya.
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu daging
3. Menetukan mutu berbagai jenis daging.
C. PROSEDUR
1. Mutu fisik warna daging
Pengamatan subyektif terhadap kondisi warna daging. Amati warna daging dengan memberi tanda (+)
untuk merah dan (-) untuk warna keunguan/kebiruan.
3. Kerusakan daging
Pengamatan salah satu parameter kerusakan daging secara subyektif berupa adanya lendir/cairan. Amati
daging apakah terdapat lendir/cairan yang tidak wajar pada daging. Nyatakan dengan tanda (+) untuk men-
unjukkan adanya lendir, tanda (++) untuk lendir dalam jumlah sedang dan (+++) untuk lendir di hampir
seluruh permukaan daging.
4. Marbling
Iris daging searah seratnya, amati apakah terdapat lapisan lemak dalam daging. Nyatakan dengan tanda (+)
dst untuk menunjukkan adanya lemak dalam daging dan tanda (-) bila tidak ada.
5. Serat otot daging
Mengamati dan menggambar serat daging dengan cara potong daging melintang setipis mungkin. Letakan
irisan di atas kaca benda dan amati jaringan serat daging pada mikroskop dengan perbesaran 40x.
6. Penentuan pH daging
Timbang 5 gr daging dan haluskan dengan menggunakan mortar. Tambahkan 20 mL aquades dan larutkan
hingga homogen. Saring dengan kertas saring dan ambil filtratnya untuk diukur dengan menggunakan
kertas lakmus. Lakukan 3 kali pengulangan untuk memperoleh rata-rata pH sampel.
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan mutu daging dan karakteristiknya.
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu daging
3. Menetukan mutu berbagai umbi-umbian.
C. PROSEDUR
1.Kulit
Mengamati kondisi kulit ayam. Amati permukaan kulit ayam, apakah kencang/keriput, tergores/mulus, ada
bulu/bersih dari bulu
4. Kerusakan daging
Pengamatan salah satu parameter kerusakan daging secara subyektif berupa adanya lendir/cairan. Amati
daging apakah terdapat lendir/cairan yang tidak wajar pada daging. Nyatakan dengan tanda (+) untuk men-
unjukkan adanya lendir, tanda (++) untuk lendir dalam jumlah sedang dan (+++) untuk lendir di hampir
seluruh permukaan daging.
5. Marbling
Iris daging searah seratnya, amati apakah terdapat lapisan lemak dalam daging. Nyatakan dengan tanda (+)
dst untuk menunjukkan adanya lemak dalam daging dan tanda (-) bila tidak ada.
6. Serat Daging
Mengamati dan menggambar serat daging dengan cara potong daging melintang setipis mungkin. Letakan
irisan di atas kaca benda dan amati jaringan serat daging pada mikroskop dengan perbesaran 40x.
7. Penentuan pH daging
Timbang 5 gr daging dan haluskan dengan menggunakan mortar. Tambahkan 20 mL aquades dan larutkan
hingga homogen. Saring dengan kertas saring dan ambil filtratnya untuk diukur dengan menggunakan
kertas lakmus. Lakukan 3 kali pengulangan untuk memperoleh rata-rata pH sampel
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan mutu ikan/seafood dan karakteristiknya.
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu ikan/seafood
3. Menetukan mutu berbagai jenis ikan dan seafood.
C. PROSEDUR
1. Aroma/Bau
Cium aroma ikan/seafood secara keseluruhan, apakah amis-segar atau beraroma busuk, atau menyengat
dan menyebabkan mata perih.
2. Kulit
Mengamati kondisi kulit ikan/seafood. Amati kulit atau sisik ikan / seafood, apakah banyak luka/tidak, sisik
melekat kuat/mudah
3. Mata Ikan/Seafood
Amati kedua mata ikan, apakah bola mata masih utuh/tertutup selaput putih/pecah/rusak/hilang (tidak
ada bola mata).
4. Insang
Jika ikan atau Seafood memiliki insang maka diamati secara langsung dan nyatakan secara relative dengan
memberi tanda (++) untuk merah segar, (+) untuk merah pucat dan (-) untuk warna tidak normal (biru
gelap/hitam).
7. Kerusakan ikan/seafood
Pengamatan salah satu parameter kerusakan daging secara subyektif berupa adanya lendir/cairan. Amati
daging apakah terdapat lendir/cairan yang tidak wajar pada daging. Nyatakan dengan tanda (+) untuk men-
unjukkan adanya lendir, tanda (++) untuk lendir dalam jumlah sedang dan (+++) untuk lendir di hampir
seluruh permukaan daging.
8. Perut/Isi
Belah bagian perut ikan/seafood. Amati bagaimana warna (pucat/segar) dan aroma perut ikan (segar/bu-
suk)..
9. Serat Daging
Mengamati dan menggambar serat daging ikan/seafood dengan cara potong daging melintang setipis
mungkin. Letakan irisan di atas kaca benda dan amati jaringan serat daging pada mikroskop dengan perbe-
saran 40x.
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menentukan sifat fisik berbagai macam telur dengan karakteristiknya.
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu telur
3. Menetukan mutu berbagai jenis telur.
2. Bau
Cium bau telur, adakah bau yang tidak wajar, beraroma busuk, atau menyengat .
Keterangan :
H = tinggi atau tebal putih telur (mm)
W = berat telur utuh (gr)
Telur segar mempunyai unit Haugh berkisar 75-100
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengidentifikasi mutu dan sifat fisik fisik susu yang baik
2. Menjelaskan berbagai prosedur penentuan mutu telur
C. PROSEDUR
1. Warna. Rasa dan Aroma
Pengamatan subyektif (organoleptik) terhadap warna, rasa dan aroma susu melalui pengamatan visual
langsung, pencicipan dan pembauan.
3. Uji Alkohol
Susu dicampur alkohol 70 % ke dalam tabung reaksi tertutup. Tabung dibalikkan beberapa kali. Jika terjadi
koagulasi maka akan terlihat partikel halus curd pada permukaan bagian dalam tabung.
4. Uji Asam
Susu sebanyak 3 sdm diletakkan pada piring plastik. Lalu ditetesi cuka 3 tetes. Kemudia diamati terjadinya
perubahan pada susu apakah menggumpal atau tidak menggumpal.
5.PH
Susu diletakkan pada wadah, kemudian celupkan kertas pH pada susu, bandingkan dengan warna standar.
6.Pengamatan Mikroskop
Teteskan susu ke preparat, tutup dengan cover glass. Amati di bawah mikroskop dengan perbesaran 10x,
40x dan 100x.
6.Kadar Gula
Teteskan susu ke refraktometer. Amati kadar gula pada skala. Baca skala refraktometer yang menunjukkan
persen kadar padatan terlarut yang dinyatakan dalam derajat Brix.
PRAKTIKUM XII BUMBU DAN REMPAH
A. TUJUAN
Setelah menyelesaikan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Mengenal berbagai jenis bumbu dan rempah
2. membedakan setiap jenis bumbu berdasarkan bentuk fisik, cara pengolahan maupun jenis bahan
bakunya
C. PROSEDUR
1. Warna
Pengamatan subyektif (organoleptik) terhadap warna bumbu dan rempah melalui pengamatan visual lang-
sung
3.Struktur Fisik
Buat irisan melintang dan membujur masing-masing jenis bumbu/rempah. Amati dan gambar lapisan-
lapisan yang terlihat, beri keterangan secukupnya
REFERENSI
Angkasa, Dudung dkk. 2017. Modul Praktikum Ilmu Bahan Makanan. Universitas Indonesia Esa
Unggul.
Badan Standar Nasional. 2008. Standar Nasional Indonesia. BSN.
Edelstein, Sari. 2016. Food Science an Ecological Approach. Jones & Bartlet Learning
Julianti, Elisa. . 2011. Penuntun Praktikum Pengetahuan Bahan Pangan. Universitas Sumatera Utara.
Kuspriyadi, MK; Sera, AC 2011. Petunjuk Praktikum Ilmu Pangan Dasar. Poltekes Palangkaraya.
Muchtadi, Tien R; Sugiyono; Ayustaningwarno. 2016. Ilmu Pengetahuan Bahan Pangan. Alfabeta,
Bandung.
Vaclavic, VA; Christian, Elizabeth. 2008. Essential of Food Science. Springer