Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU BAHAN PANGAN

“ PENGAMATAN SIFAT FISIK BUAH ”

Dosen Pengampu :

1. Hersanti Sulistyaningrum, S.Gz, M.Gz


2. Fika Shafiana N., S. Gz, M.Gz

Disusun oleh :

Kelompok 2 Shift B2

1. Rani Afitasari ( G2B022174 )


2. Okta Viola Ayu Praningtyas ( G2B022190 )
3. Isna Izzatul Istiana ( G2B022194 )
4. Naffa Dias Nahida ( G2B022197 )

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI .............................................................................................................................. i


BAB I PENDAHULUAN ...........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................1
1.3 Tujuan ..........................................................................................................................2
BAB II BAHAN DAN METODE ...............................................................................................3
2.1 Bahan dan Alat ..........................................................................................................3
2.2 Metode ......................................................................................................................3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................................................5
3.1 Hasil ..........................................................................................................................5
3.2 Pembahasan............................................................................................................. 10
BAB IV PENUTUP .................................................................................................................. 14
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 15
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 16

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Buah merupakan bahan makanan nabati yang berasal dari tumbuh-tumbuhan.
Secara botani, buah adalah bagian dari tumbuhan yang mengandung biji. Buah memiliki
kandungan zat gizi yang cukup lengkap seperti protein lemak dan karbohidrat, yang
jumlahnya relatif kecil. (Mudiarti and Amaliah, 2013).

Fungsi Buah dan Sayur Buah dan sayur memiliki kandungan berbeda – beda.
Kandungan gizi utama yang terdapat di dalam buah dan sayur adalah pro vitamin A,
vitamin C, vitamin K, vitamin E dan kelompok vitamin B kompleks. Selain itu buah juga
mengandung mineral yaitu Kalium, Kalsium, Natrium, Zat Besi, Magnesium, Mangan,
Seng, Selenium, dan Boron (Yuliarti, 2008).

Banyak kajian yang menyatakan bahwa konsumsi buah berperan dalam menjaga
dan mengendalikan tekanan darah, kadar gula dan kolesterol darah. Konsumsi buah yang
cukup juga mampu menurunkan risiko sulit buang air besar (sembelit) dan kegemukan.
Hal ini menunjukkan bahwa konsumsi buah yang cukup turut berperan dalam
pencegahan penyakit tidak menular kronis (Kemenkes RI, 2014).

Selain itu, kandungan vitamin dan mineral yang terdapat dalam buah berfungsi
sebagai zat pengatur untuk mencegah terjadinya defisiensi vitamin dan mencegah
terjadinya berbagai gejala penyakit seperti sembelit, anemia, penurunan fungsi mata,
penurunan sistem imun, dan mencegah munculnya senyawa radikal melalui antioksidan.
Vitamin merupakan zat gizi mikro yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh sehingga harus
diperoleh dari makanan (Pakar Gizi Indonesia, 2017).

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana cara menganalisa kriteria buah yang baik?
2. Bagaimana cara untuk mengetahui cara penyimpanan buah yang baik?
3. Bagaimana cara mengamati mutu buah secara subyektif dan objektif?
4. Bagaimana cara menganalisa keasaman buah menggunakan pH meter?

1
5. Bagaimana cara menganalisa padatan terlarut buah menggunakan Hand
Refractometer?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui kriteria buah yang baik.
2. Untuk mengetahui cara penyimpanan buah yang baik.
3. Untuk menentukan mutu buah secara subyektif dan obyektif.
4. Untuk menganalisa keasaman buah menggunakan pH meter.
5. Untuk menganalisa padatan terlarut buah menggunakan Hand
Refractometerpengertian dari vitamin.

2
BAB II
BAHAN DAN METODE

2.1 Bahan dan Alat


1. Bahan :
• Salak
• Mangga
• Jeruk
• Strawberry
• Pisang
• Pear
• Apel

2. Alat :
• Hand Refraktometer
• Jangka sorong
• Timbangan
• Pisau
• Dll

2.2 Metode
1. Sifat Fisik
a. Warna, aroma, dan rasa
Amati warna, aroma dan penampakan umum semua bahan yang
disediakan. Khusus untuk buah dilakukan pencicipan mengetahui rasanya.
Lalu catat semua kesan hasil pengamatan dan pencicipan termasuk adanya
cacat/penyimpangan.
b. Bentuk
Gambar semua bahan yang tersedia. Beri keterangan secukupnya pada
gambar tersebut.
c. Berat
Timbang semua bahan yang telah disediakan dengan timbangan. Catat
masing-masing berat bahan. Hitung juga berat yang dapat dimakan dengan
cara sebagai berikut : Setelah bahan ditimbang, dipisahkan bagian yang dapat
dimakan dan yang tidak. Timbang bagian yang dapat dimakan nyatakan
dalam % terhadap berat utuh.
d. Ukuran

3
Ukur panjang, lebar dan tinggi/tebal masing-masing buah dengan
menggunakan penggaris, jangka sorong, dll.

2. Sifat Kimia
a. Keasaman
Hancurkan bahan sebanyak 50 gr menggunakan blender atau penumbuk.
Tambahkan air destilata sebanyak 1:1. Ukur pH hancuran bahan
menggunakan pH meter sebanyak 3 kali, nilai dirata-ratakan.
b. Padatan Terlarut
Bahan yang telah dihancurkan sebagian disaring menggunakan kertas
saring. Teteskan filtrat pada prisma refraktometer. Bca skala yang terlihat
pada refraktometer.

3. Cara Pengupasan
Cuci bahan-bahan yang akan dikupas, kemudian tiriskan. Timbang masing-
masing bahan untuk tiap-tiap cara pengupasan berikut ini:
a. Kupas masing-masing dengan menggunakan pisau atau sejenisnya.
b. Pengupasan dengan air mendidih
Celupkan bahan ke dalam air mendidih selama kurang lebih 5 menit
kemudian angkat dan celupkan ke dalam air dingin selma 1-3 menit. Lepaskan
kulitnya dengan metode penyemprotan air (menggunakan air kran).
c. Pengupasan dengan larutan alkali
Celupkan bahan ke dalam larutan NaOH 1% mendidih selama 0,5-5 menit.
Bahan disemprot untuk melepaskan kulitnya (dengan air kran). Penyemprotan
dengan air dilakukan sampai tidak ada residu alkali pada bahan. Penguji
residu alkali dengan menggunakan larutan phenoptalein. Jika bahan masih
berwarna merah maka bahan masih mengandung alkali.
Hitung rendemen dan waktu masing-masing cara pengupasan. Bandingkan
hasil kupasan masing-masing cara tersebut.

4. Perlakuan Pendahuluan Sebelum Pengolahan


a. Blansir
Masukan buah yang telah dikupas ke dalam air mendidih selama 3-5 menit.
Amati warna, aroma dan tekstur bahan. Bandingkan hasilnya jika bahan
dikukus selama 3-5 menit.
b. Perendaman dalam air kapur
Buat larutan kapur jenuh dan ambil bagian yang jernih rendam bahan
selama 30-60 menit. Jika perlu lakukan perendaman selama 1 malam. Amati
tekstur bahan setelah perendaman.

4
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil

a. Sifat Fisik
 Warna, aroma dan rasa
No Nama Buah Warna Aroma Rasa
1. Salak Kulit salak memiliki Tidak tercium Salak memiliki
gradasi antara warna aroma yang kuat, rasa yang cukup
coklat muda di aroma seperti salak manis dan ada
bagian atas dan pada umumnya sedikit rasa
coklat tua di bagian asam
bawah. Untuk bagian
dalam buah salak
memiliki warna
putih pucat
2. Mangga Kulit mangga Harum Manis
berwarna hijau
kekuningan, ada
bintik-bintik
3. Jeruk Buah berwarna Asam. Manis dengan
kuning dan sedikit rasa
bercampur dengan asam.
warna hijau
4. Strawberry Merah, biji berwarna Segar. Asam.
kuning
5. Pisang Warna kulit kuning Manis Manis
dan warna daging
putih
6. Pir Warna kulit kuning
langsat, ada bintik-
bintik coklat. Warna
daging pucat agak
cream/kuning pucat
7. Apel Merah Manis dan segar Manis

 Bentuk
No Nama Buah Bentuk Gambar

5
1. Salak -

2. Mangga Bulat menonjol agak


lonjong

3. Jeruk Bulat tidak sempurna -

4. Strawberry -

5. Pisang Bentuknya Panjang lonjong

6
6. Pir Lonjong

7. Apel Bulat

 Berat
No Nama Buah Berat
1. Salak Berat utuh = 52 gr
Berat setelah dikupas kulitnya = 45,75 gr
Berat setelah dikupas kulit dan bijinya = 32,5 gr
BDD = 62,5%
2. Mangga Berat utuh = 341,3 gr
Berat dapat dimakan = 241 gr
Berat tidak dapat dimakan = 72 gr
BDD = 70,6%
3. Jeruk Berat utuh = 149 gr
Berat dapat dimakan = 102 gr
Berat tidak dapat dimakan = 47 gr
4. Strawberry Berat utuh = 11 gr
Berat dapat dimakan = 11 gr
BDD = 100%
5. Pisang Berat utuh = 147 gr
Berat dapat dimakan = 86 gr
BDD = 12%
6. Pir Berat utuh = 169 gr
7. Apel Berat utuh = 159 gr
Berat dapat dimakan = 152 gr
BDD = 95,5%

 Ukuran
No Nama Buah Panjang Lebar Tinggi Tebal
1. Salak 22,42 mm - - 3,65 mm

7
2. Mangga 12,3 cm 7,3 cm - 6,7 cm
3. Jeruk 6,5 cm - 6,5 cm -
4. Strawberry 3,1 cm 2,7 cm 3 cm -
5. Pisang 13,2 cm 3,4 cm - 3,1 cm
6. Pir 7,9 cm - - 8,2 cm
7. Apel 20,12 cm 6,93 cm 6,61cm -

b. Sifat Kimia
 Keasaman
Menghancurkan bahan sebanyak 50 gr menggunakan blender, cobek, atau parut.
Menambahkan air destilata sebanyak 1:1. Mengukur pH Meer sebanyak 3 kali,
nilai rata- ratakan.
No Nama Buah pH 1 pH 2 pH 3 Nilai rata-rata
1. Salak 5,0 5,0 4,8 4,9
2. Mangga - - - 3,6
3. Jeruk 3,2 3,1 3,1 3,1
4. Strawberry - - - 2,6
5. Pisang - - - 4,4
6. Pir - - - 4,5
7. Apel 3,7 3,8 3,8 3,76

 Padatan terlarut
Bahan yang telah dihancurkan (a) sebagian disaring menggunakan kertas saring.
Meneteskan filtrat pada prisma refractometer. Membaca skala yang terlihat pada
refractometer.
No Nama Buah Padatan Terlarut
1. Salak 17% brix
2. Mangga 11% brix
3. Jeruk 8,5% brix
4. Strawberry 8% brix
5. Pisang 9,2% brix
6. Pir -
7. Apel 5% brix

c. Cara Pengupasan
No Nama Buah Keterangan
1. Salak Tidak melakukan uji pengupasan buah salak
karena salak hanya bisa dikupas dengan
menggunakan tangan. Kulit salak juga tidak bisa
dikupas dengan cara menggunakan air mendidih
ataupun larutan alkali
2. Mangga -

8
3. Jeruk - (karena dikupas dengan tangan sehingga tidak
memerlukan alat untuk mengupas)
4. Strawberry -
5. Pisang -
6. Pir -
7. Apel a. Pengupasan dilakukan dengan pisau untuk
memisahkan biji dan tangkai.
b. Pengupasan dengan air mendidih = tekstur
kulit pada buah saat ditiriskan menjadi empuk
sehingga sulit dikupas.
c. Pengupasan dengan larutan alkali
Persentase rendemen = 3/7 x 100% = 0,42 %

d. Perlakuan Pengolahan Sebelum Pendahuluan


 Blansir
Memasukkan buah yang telah dikupas kedalam air mendidih selama 3-5 menit.
Mengamati warna, aroma, dan tekstur. Membandingkan hasilnya jika bahan
dikukus selama 3-5 menit.
Air Mendidih
No Nama Buah Warna Aroma Tekstur
1. Salak - Lebih putih - - Sedikit empuk
transparan (kompor
(kompor menyala).
menyala). - Sama seperti
- Putih seperti tekstur awal
sebelumnya sebelum
(kompor mati). direndam
(kompor mati).
2. Mangga Sama kuning Sama khas - Empuk (kompor
keorenan mangga menyala).
- Sedikit empuk
(kompor mati).
3. Jeruk Tetap orange (tidak Lebih tajam Tekstur daging
terjadi perubahan) daripada sebelum jeruk tetap
ditaruh dalam air
mendidih
4. Strawberry - - -
5. Pisang - - -
6. Pir - - -
7. Apel Kuning pucat Khas apel Empuk

e. Perendaman dalam air kapur


Membuat larutan kapur jenuh dan mengambil bagian yang jernih merendam bahan
selama 30- 60 menit.Mengamati tekstur bahan setelah perendaman.

9
No Nama Buah Warna Aroma Tekstur
1. Salak - - -
2. Mangga Warnanya tetap sama - Keras kaku
seperti pertama kali
dikupas
3. Jeruk Jeruk yang sudah Kulit yang terdapat
ditetesi dengan larutan pada daging buah
PP berubah menjadi jeruk menghilang dan
merah tersisa bulir-bulirnya
saja
4. Strawberry - - -
5. Pisang - - -
6. Pir - - -
7. Apel Browning Khas apel Tetap crunchy dan
keras

3.2 Pembahasan
Salak (Salacca zalacca) adalah sejenis tumbuhan palma yang buahnya bisa
dimakan. Buah ini disebut juga dengan snake fruit karena kulit buahnya seperti sisik ular.
Pohon buah salah adalah palma perdu atau hampir tanpa memiliki batang dengan duri
yang sangat banyak. Tangkai pohon salak memiliki duri yang panjang dan banyak
dengan daun majemuk menyirip. Buah dari tumbuhan salak berbentuk segitiga agak bulat
atau bulat telur terbalik dengan runcing di pangkal dan membulat pada bagian ujung yang
tertutup oleh kulit buah bersisik berwarna kuning coklat hingga coklat merah. Sarkotesta
atau dinding buah tengah memiliki tekstur berdaging tebal berwarna putih hingga kuning
krem, ada yang memiliki rasa manis, asam, bahkan sepat dengan biji keras berwarna
coklat kehitaman di bagian tengah. Buah salak juga mengandung nutrisi vitamin A, B, C,
zat besi, serta karbohidrat. Kandungan gizi tersebut membuat buah ini memiliki manfaat
untuk kesehatan tubuh, seperti membantu menurunkan berat badan, meningkatkan daya
ingat, dan menjaga kesehatan mata.
Buah mangga digemari di Indonesia karena dapat dikonsumsi segar maupun
dalam bentuk olahan serta mengandung vitamin C. serat tinggi dan pektin untuk
menurunkan kolesterol dalam darah. Kandungan vitamin A bermanfaat untuk kesehatan
mata. Kandungan vitamin C dan kadar karotenoid untuk meningkatkan sistem imun.
Kandungan antioksidan pada buah mangga adalah astragalin, asam galat, quercetin,
methygallat, fisetin dan isoquercitrin yang berguna untuk mencegah penyakit kanker.

10
Buah mangga mengatur keseimbangan kadar insulin karena kandungan indeks
glikemik sangat rendah sehingga dapat dikonsumsi oleh penderita diabetes (Zaki, et al.
2015). Buah mangga bermacam-macam ada yang bulat penih, bulat pipih, bulat telur,
bulat memanjang atau lonjong, ketebalan kulit bervariasi yakni berkisar antara 0,3-1,2
mm. Di bawah kulit terdapat daging yang tebalnya kira-kira antara 1,5-4 cm. Ketebalan
daging buah ini diukur dari lapisan tempurung biji luar. Buah mangga menggandung
beberapa zat gizi yang bermanfaat untuk perbaikan gizi masyarakat. Daging buah
mangga yang berwarna merah oranye banyak mengandung vitamin A yang sangat
dibutuhkan tubuh. Selain vitamin A, buah mangga juga mengandung vitamin C.
Kandungan vitamin C mangga berkisar antara 6-30 mg/100 g buah. Buah mangga
merupakan buah musiman sehingga 20% dari buah kini diolah menjadi beberapa produk
seperti purec, minuman, asinan, dikalengkan, chutney, mangga beku dan produk
dehidrasi (rendah air). Produk-produk tersebut sangat populer terlebih di pasar Amerika
Serikat dan negara Eropa (Abdalla et al., 2007).
Jeruk memiliki kandungan Vitamin C yang tinggi dan memiliki peranan penting
dalam meningkatkan kekebalan tubuh dan juga dapat melindungi tubuh dari kerusakan
oksidatif. Buah jeruk mengandung senyawa antioksidan seperti flavonoid yang dapat
melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Sari buah jeruk mengandung 40-
70 mg vitamin C per 100 g bahan, tergantung jenisnya. Makin tua buah jeruk, biasanya
makin berkurang kandungan vitamin C-nya. Vitamin C terdapat dalam sari buah, daging
dan kulit, terutama pada lapisan terluar kulit buah.
Stroberi merupakan tanaman herba tahunan. Tanaman stroberi memiliki batang
yang pendek, dengan daun majemuk yang pinggirannya bergerigi. Pada ketiak daun
terdapat pucuk aksilar. Daun dan batang utama tersusun rapat yang disebut crown. Daun
tanaman stroberi hanya bertahan 1 hingga 3 bulan sampai akhirnya mengering. Buah
stroberi berwarna merah, warna tersebut berasal dari anthosianin yang ada dalam stroberi.
Buah stroberi merupakan pembesaran dari jaringan dasar bunga. Buah yang sebenarnya
adalah biji-biji berwarna putih dan berukuran kecil yang disebut achen. Achen dihasilkan
dari proses penyerbukan sel kelamin betina lalu berkembang menjadi buah. Biji pada
buah stroberi tersebar di antara daging buah dan berukuran kecil.Buah stroberi dapat
dipanen dalam waktu 5 bulan, pematangan buah stroberi sejak berbunga berkisar 20

11
sampai 60 hari. Masa panen stroberi terbilang singkat sehingga perlu penanganan
yang baik untuk menjaga kualitas stroberi. Daya tahan stroberi hanya mencapai 6 hari
bila disimpan pada suhu dingin antara 0 ºC hingga 4 ºC, sedangkan pada suhu ruang
stroberi hanya bertahan sekitar 2 sampai 3 hari. Buah stroberi memiliki sifat mudah rusak,
hal ini disebabkan kadar air buah stroberi yang tinggi. Kerusakan yang terjadi pada buah
stroberi antara lain kerusakan mekanis, penyusutan massa buah, laju respirasi, dan laju
transpirasi yang tinggi. Buah stroberi memiliki umur simpan yang sangat singkat dan
rentan terhadap kontaminasi.
Pisang, nama spesiesnya adalah Musa sp yang berasal dari genus Musa. Pisang
termasuk dalam famili Musaceae dalam kelas tumbuhan berkeping biji tunggal.
Sementara itu, pisang masuk dalam subdivisi tumbuhan berbunga dan divisi tumbuhan
berbiji. Buah pisang berbuah berkelompok dalam satu bunga majemuk dengan ukuran
yang makin ke bawah makin mengecil. Buah pisang yang sudah matang kulitnya
berwarna kuning, dan buahnya memiliki rasa manis. Di dalam buah pisang juga terdapat
kandungan gizi seperti potasium, kalium, serat, zat besi, magnesium, vitamin A, B6 dan
C. Kandungan gizi tersebut membuah buah pisang memiliki banyak manfaat seperti
menurunkan risiko stroke, mengatasi anemia, meningkatkan kesehatan jantung, dan
menjaga kesehatan ginjal.
Buah pir merupakan salah satu buah yang sering dikonsumi oleh masyarakat
Indonesia adalah Pir Asia (Pyrus pyrifolia) karena buah pir memilki karakteristik yang
manis, asam dan renyah. Selain itu juga pada buah pir terkandung seperti serat pangan
(dietary fiber), vitamin C, vitamin E, provitamin A/karotenoid, tembaga, kalsium, fosfor,
dan niasin. Daun berselang-seling, berbentuk lonjong yang lebar tapi bisa juga berbentuk
membujur panjang (lanceolate) yang langsing. Panjang antara 2 sampai 12 cm. Pada
sebagian spesies, daun berwarna hijau mengkilat atau sedikit berbulu berwarna. Pear
berwarna putih dengan sedikit aksen warna kuning atauBuah pir bisa dimakan segar,
diproses sebagai buah dalam kaleng, sari buah dan kadang-kadang sebagai buah kering.
Jus pir merupakan bahan dasar jelly atau selai walaupun sering dicampur dengan sari
buah-buahan lain. Buah pir yang belum matang jika dimakan konon bisa memudahkan
buang air besar (mempunyai efek laksatif), sedangkan buah pir matang mempunyai efek
diuretik dan ada kemungkinan membuat orang mengantuk. Buah pir mengandung

12
sorbitol sehingga bila dimakan terlalu banyak bisa menimbulkan rasa kembung
pada perut dan menyebabkan buang angin.
Apel adalah buah yang masih mempunyai kesamaan bentuk ataupun kandungan
yang ada dengan buah pear. Buah apel mengandung karbohidrat dalam jumlah yang
cukup. Buah apel banyak mengandung mineral yang berguna bagi kesehatan manusia.
Kandungan protein dan lemak relatif sedikit. Komponen terbesar buah apel adalah air,
dari segi komposisi kimianya, buah apel mempunyai nilai gizi yang cukup tinggi. Apel
mengandung banyak vitamin C dan B, selain itu apel kerap menjadi pilihan para pelaku
diet sebagai makanan substitusi karena kandungan gizinya. (Prihatmin, 2005).

13
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Buah yang diamati melalui sifat fisik dan organoleptik dengan mengamati warna,
aroma, rasa, bentuk, berat, ukuran, sifat kimia dengan keasaman dan padatan terlarut,
cara pengupasan, perlakuan pengolahan sebelum pendahuluan dengan blansir (air
mendidih), dan perendaman air kapur. Pada masing-masing buah memiliki sifat fisik dan
organoleptik yang berbeda-beda. Perbedaan waktu dan suhu menyebabkan sifat fisik
yang berbeda-beda dan menghasilkan hasil yang berbeda-beda di setiap bahannya.
Perendaman buah di dalam air kapur dapat menyebabkan buah memiliki tekstur yang
lebih keras atau crunchy dibandingkan dengan dikukus atau di rebus yang memiliki
tekstur lebih empuk. Tingkat keasaman buah rata-rata memiliki keasaman yang rendah.
Sedangkan padatan terlarut pada buah, yang memiliki padatan terlarut yang tinggi adalah
salak.

14
DAFTAR PUSTAKA

Adelina, S.O., Adelina, E. and Hasriyanti (2017) ‘Identifikasi Morfologi dan Anatomi Jeruk
Lokal (Citrus sp) Di Desa Doda dan Desa Lempe Kecamatan Lore Tengah Kabupaten
Poso’, J. Agrotekbis, 5(1), pp. 58–65.

Admin. (2022, March 25). Salak. Fakultas Pertanian Universitas Medan Area.
https://pertanian.uma.ac.id/salak/
Ad, M. (2022, 21 Oktober). Salak - Pengertian, Klasifikasi, Kandungan, Manfaat, Serta jenis-
jenis Buah Salak . FaunaDanFlora.Com. https://www.faunadanflora.com/pengertian-
klasifikasi-kandungan-manfaat-serta-jenis-jenis-buah-salak/
Apriliyan, D.B., Luthfi, M. & Yulianingsih, R. (2015). Analisa Pengaruh Massa dan Air
Terhadap Proses Pemblenderan Pada Uji Kelayakan Pembuatan Saus Buah Paprika
(Capsicum annuum). Jurnal Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem. Vol. 3 No. 2,
Juni 2015, 172 – 178.
Rahayu, S.L. (2015) ‘Efektivitas Penyuluhan dengan Media Tiga Dimensi Terhadap Perubahan
Pengetahuan, Sikap, dan Tindakan Konsumsi Buah dan Sayur di MI Tawakkal Denpasar’,
Skripsi, 53(9), p. 8.
Widyaka, V. (2018) ‘Bl014481’, pp. 1–6.

15
LAMPIRAN
Salak

Mangga

16
Jeruk

Strawberry

17
Pisang

Pir

18
Apel

19

Anda mungkin juga menyukai