2024
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pematangan buah merupakan bagian dari rangkaian dau hidup buah yang
dipengaruhi oleh aktivitas metabolisme tumbuhan yang dapat iamati melalui
perubahan warna, tekstur, rasa, dan aroma buah (Sari et al., 2021). Proses ini berada
pada akhir perkembangan buah yang memasuki penuaan (senescence) buah. Hal
tersebut menunjukkan bahwa selama perkembangan berlangsung terdapat perubahan
fisiologi dan biokimia (Fajar et al., 2023). Semua proses pertumbuhan dan
perkembangan tanaman dapat diatur menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) yang
tersusun dari senyawa organik non-nutrisi yang dapat merangsang danmenghambat
sehingga akan mengubah kualitatif pertumbuhan dan perkembangan tanaman jika
digunakan dalam dosis rendah (Patmasari & Amarullah, 2020).
Ethrel atau ethepon dapat ditemukan pada tanaman tanpa ada zat tambahan.
Ethrel memacu proses pemasakan buah, semakin tinggi kadar ethrel maka proses
pemasakan semakin cepat (Erwin & Larasati, 2023). Ethrel atau ethepon (asam 2-
kloroetilfosfonat) digunakan untuk perlakuan prapanen dan pascapanen untuk
mempercepat pematangan buah dengan mekanisme melepas etilen (Valleser &
Valleser, 2024). Kecepatan pematangan buah dengan menggunakan Ethrel bervariasi
tergantung pada perlakuan yang diterapkan. Buah yang direndam dalam Ethrel
matang 2-6 hari lebih cepat daripada waktu pematangan normal, sementara buah
yang tidak direndam dalam Ethrel matang 6-9 hari lebih cepat daripada waktu
pematangan buah normal (Tarkha & Singh, 2019)
B. Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mengetahui konsentrasi zat pengatur
tumbuh yang mampu mempercepat kemasakan buah
II. MATERI DAN CARA KERJA
A. Materi
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah buah pisang kepok, ethrel
(2 chloroetylphosponic acid), dan akuades
Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah kertas koran, gelas ukur,
batang pengaduk, beaker glass, dan timbangan analitik.
B. Cara Kerja
1. Dibuat karutan Ethrel dengan konsentrasi 0 ppm, 300 ppm, 600 ppm, dan 900
ppm.
2. Buah-buah tersebut dicelupkan ke dalam masing-masing konsentrasi ethrel
selama 5 menit.
3. Buah-buah tersebut dibungkus menggunakan kertas koran.
4. Diamati setiap hari dan dicatat jumlah buah yang telah masak.
III. MATERI DAN CARA KERJA
A. Hasil
Tabel 3.1 Pengamatan Pemasakan Buah Pisang
Hari Parameter 0 ppm 300 ppm 600 ppm 900 ppm
Warna Hijau Hijau Hijau Hijau
Rasa Pahit Pahit Pahit Pahit
1
Tekstur Keras Keras Keras Keras
Aroma Belum beraroma Belum beraroma Belum beraroma Belum beraroma
Warna Hijau Hijau Kekuningan Hijau Kekuningan Hijau Kekuningan
Rasa Pahit Pahit Sedikit Manis Sedikit Manis
2
Tekstur Keras Keras Keras Sedikit Lunak
Aroma Belum beraroma Belum beraroma Belum beraroma Belum beraroma
Warna Hijau Kekuningan Hijau Kekuningan Kuning Kehijauan Kuning Kehijauan
Rasa Sedikit Manis Sedikit Manis Sedikit Manis Manis
3
Tekstur Keras Sedikit Lunak Lunak Lunak
Aroma Belum beraroma Belum beraroma Beraroma pisang Beraroma pisang
Warna Kuning Kehijauan Kuning Kuning Kuning
Rasa Sedikit Manis Sedikit Manis Manis Manis
4
Tekstur Sedikit Lunak Lunak Lunak Lunak
Aroma Sedikit Beraroma Sedikit Beraroma Beraroma pisang Beraroma pisang
Warna Kuning Kuning Kuning Kuning
Rasa Manis Manis Sangat Manis Sangat Manis
5
Tekstur Lunak Lunak Lunak Lunak
Aroma Beraroma pisang Beraroma pisang Beraroma pisang Beraroma pisang
Arti, I. M., & Manurung, A. N. H., 2020. Pengaruh Etilen Apel dan Daun Mangga pada
Pematangan Buah Pisang Kepok (Musa paradisiaca formatypica). Jurnal
Pertanian Presisi (Journal of Precision Agriculture), 2(2), pp.77-88.
Fajar, M., Sulthan, M. B., & Wahyudi, I., 2023. Klasifikasi Tingkat Kematangan Buah
Tomat Menggunakan Fitur Rgb dan Hsi Berbasis Backpropagation. Jurnal
Aplikasi Teknologi Informasi dan Manajemen (JATIM), 4(1), pp.84-95.
Murtiwulandari, M., Archery, D. T. M., Haloho, M., Kinasih, R., Tanggara, L. H. S.,
Hulu, Y. H., Agaperesa, K., Khristanti, N. W., Kristiyanto, Y., Pamungkas, S. S.,
& Handoko, Y. A., 2020. Pengaruh Suhu Penyimpanan Terhadap Kualitas Hasil
Panen Komoditas Brassicaceae. Teknologi Pangan: Media Informasi dan
Komunikasi Ilmiah Teknologi Pertanian, 11(2), pp.136-143.
Patmasari, N., & Amarullah, A., 2020. Kajian Penggunaan Beberapa Bahan Alami
sebagai Sumber ZPT dan Metode Sayatan Terhadap Sambung Pucuk Durian
(Durio zibethinus Murr.). J-PEN Borneo: Jurnal Ilmu Pertanian, 3(1), pp.1-6.
Rahmi, A., Acla, N. P., Hidayati, D. F., & Hardiyanti, S., 2024. Pengaruh Etilen Alami
Kulit Buah Kakao untuk Mematangkan Buah sebagai Alternatif Pengganti
Karbit. Ekstraksi: Jurnal Matematika Sains Teknologi dan Lingkungan, 1(1),
pp.69-75.
Roiyana, M., Izzati, M., & Prihastanti, E., 2012. Potensi dan Efisiensi Senyawa
Hidrokoloid Nabati sebagai Bahan Penunda Pematangan Buah. Buletin Anatomi
Dan Fisiologi Dh Sellula, 20(2), pp.40-50.
Sari, L. D. A., Kurniawati, E., Ningrum, R. S., & Ramadani, A. H., 2021. Kadar Vitamin
C Buah Tomat (Lycopersicum esculentum Mill) Tiap Fase Kematangan Berdasar
Hari Setelah Tanam. Jurnal Farmasi Dan Ilmu Kefarmasian Indonesia, 8(1),
pp.74-82.
Valleser, V. C., & Valleser, J. L., 2025. Effects of Ethrel® as Ripening Treatment for
Cacao (Theobroma cacao L.) Pods. International Journal of Horticultural
Science and Technology, pp 59-68.