PERCOBAAN III
(Praktikum Pengetahuan Bahan Agroindustri)
Kelompok 6 :
1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi buah klimekterik dan non klimakterik serta
menghitung edible portion pada buah.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Tinjauan Pustaka
Respirasi adalah suatu proses biologis, yaitu oksigen diserap untuk digunakan pada proses
pembakaran (oksidatif) yang menghasilkan energi diikuti oleh pengeluaran sisa pembakaran
berupa gas karbondioksida dan air. Substratyang paling banyak diperlukan tanaman untuk proses
respirasi dalam jaringan tanaman adalah karbohidrat dan asam-asam organik bila dibandingkan
dengan lemak dan protein. Laju respirasi pada umumnya digunakan sebagai indikator laju
metabolisme pada komoditi pertanian. Laju respirasi produk hortikultura suhu dan kelembaban
juga dipengaruhi oleh komposisi gas terutama O2 dan CO2 di sekitar produk (Benyamin, 2002).
Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi laju respirasi dapat dikelompokkan menjadi dua
yaitu faktor eksternal (faktor lingkungan) dan faktorinternal. Yang termasuk faktor lingkungan
antara lain temperatur, komposisi udara dan adanya kerusakan mekanik. Ketiga faktor ini
merupakan faktor pentingyang dapat mempercepat laju respirasi. Sedangkan faktor internal
antara lain jeniskomoditi (klimaterik atau non-klimaterik) dan kematangan atau tingkat
umurnya,akan menentukan pola respirasi yang spesifik untuk setiap jenis buahbuahan
dansayuran (Nurjanah, 2002).
Laju respirasi merupakan indeks yang baik untuk menentukan umur simpan buah-buahan
setelah dipanen. Intensitas respirasi merupakan ukuran kecepatan metabolisme dan seringkali
digunakan sebagai indikasi umur simpan buah-buahan. Penyimpanan pada suhu dingin
merupakan cara yang paling efektifdan bermanfaat untuk memperlambat perkembangan
pembusukan pascapanen pada buah-buahan dan sayur-sayuran. Tiap-tiap buah dan sayuran
memiliki suhu optimum penyimpanan untuk menghambat penuaan dan pematangan proses-
proses fisiologis (Swadianto, 2010).
BAB III
METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 21 November 2023, pukul 14.00 s/d
selesai,WITA. Bertempat di laboratorium pangan, jurusan Teknik Industri Pertanian, program
studi Agroindustri, Politeknik Tanah Laut.
3.2. Alat dan Bahan
3.2.1. Alat
1. Pisau
2. Baskom
3. Loyang
4. Piring
5. Sendok
6. Timbangan
3.2.2. Bahan
1. Jambu air
2. Anggur
3. Mangga
4. Duku
5. Pisang
6. Jeruk
3.3 Prosedur kerja
A. Edintifikasi jenis buah
Di siapkan seluruh alat dan bahan
Di klasifikasikan buah berdasarkan bagian tanaman dan pigmen warna penyusunnya
Di catat hasilnya dalam tabel 1
B. Analisis kualitas buah
Di siapkan seluruh alat dan bahan
Di amati kualitas fisik buah, meliputi warna, aroma dan tekstur
Di potong buah yang telah ditentukan, kemudian di gambar penampang buah dalam tabel
ke 2
Di catat hasil pengamatan dalam tabel
4.2 Pembahasan
Pembahasan yang dapat kami ambil dari praktikum ini ialah :
1. Definisi:
Buah Klimakterik: Buah klimakterik adalah buah yang memiliki kemampuan untuk
melanjutkan proses pematangan setelah dipetik. Pematangan ini terjadi karena
peningkatan kadar etilen, yang merupakan hormon gas yang memicu pematangan buah.
Buah Non-Klimakterik: Sebaliknya, buah non-klimakterik adalah buah yang tidak
mengalami pematangan setelah dipetik secara signifikan. Proses pematangan buah non-
klimakterik cenderung terjadi pada pohon dan tidak dipengaruhi secara signifikan oleh
etilen.
2. Proses Pematangan:
Buah Klimakterik: Pada buah klimakterik, setelah dipetik, terjadi peningkatan produksi
etilen. Etilen merangsang produksi enzim-enzim yang memecah pati menjadi gula, serta
menghasilkan perubahan warna, aroma, dan tekstur buah.
Buah Non-Klimakterik: Pada buah non-klimakterik, pematangan utama cenderung terjadi
pada pohon. Meskipun etilen tetap terlibat dalam beberapa proses pematangan, buah ini
tidak menunjukkan peningkatan produksi etilen yang signifikan setelah dipetik.
3. Karakteristik Fisik:
Buah Klimakterik: Umumnya, buah klimakterik memiliki kulit yang tebal dan sering kali
dapat berubah warna dari hijau menjadi warna yang lebih cerah selama proses
pematangan. Buah ini juga cenderung mengalami perubahan tekstur yang signifikan.
Buah Non-Klimakterik: Karakteristik fisik buah non-klimakterik cenderung tidak berubah
secara signifikan setelah dipetik. Warna dan tekstur yang dominan pada saat pemetikan
umumnya tetap seragam.
4. Contoh Buah:
Buah Klimakterik: Contoh buah klimakterik meliputi pisang, jambu air, dan mangga
Buah Non-Klimakterik: Contoh buah non-klimakterik melibatkan anggur, jeruk, dan
anggur,
5. Penanganan Pasca Panen:
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan laju respirasinya buah dibedakan menjadi dua yaitu buah klimakterik dan
nonklimakterik. Buah Klimaktetik adalah buah yang dapat terus matang setelah dipetik, seperti
pisang dan tomat. Mereka menghasilkan etilen, gas yang mempercepat pematangan. Sementara
buah non-klimakterik, seperti jeruk dan anggur, tidak melanjutkan proses pematangan setelah
dipetik dan tidak menghasilkan etilen dalam jumlah signifikan.
5.2 Saran
Gunakan alat pelindung diri atau APD yang lengkap dan sesuai.
Pahami prinsip kerja dan prosedur kerja.
Jangan bercanda dan diharapkan serius dalam melakukan praktikum
DAFTAR PUSTAKA
Swadianto. 2010. Pengaruh Suhu Terhadap Laju Respirasi dan Produksi Etilena Pada Pascapanen
Buah Manggis (Garcinia mangostanaL).
LAMPIRAN HITUNGAN
52 ,36
PISANG = ×100=¿76,90 %
68 , 08
19 ,53
ANGGUR = ×100=¿98,23 %
19 ,88
192 ,33
MANGGA = ×100=¿60,52 %
317 , 85
23 , 46
DUKU = ×100=¿62,33 %
37 , 64
58 ,20
JAMBU AIR = ×100=¿93,34 %
62 ,35
97 ,52
JERUK = ×100=¿85,66 %
113 , 85