Yovita Lukito (6103016001), Ruthvia Meyvari Elok (6103016109), Vania Cramer (6103016133), Ineke Naftali
(6103016142), Agnes Jeannita (6103016154)
Abstrak
Sayur, buah dan umbi merupakan bahan pangan nabati yang dapat dimanfaatkan serta diolah secara optimal.
Namun, sebelum mengolah dan memanfaatkan bahan tersebut, perlu diketahui bahwa setiap bahan memiliki sifat fisik
dan kimiawi yang berbeda-beda. Sifat fisik dan kimiawi yang berbeda antar bahan ini, menyebabkan perlu diketahuinya
cara-cara penanganan pasca panen hingga penyimpanan yang benar untuk menghindari dan mencegah kerusakan bahan
pangan yang terjadi. Pengamatan sifat fisik setiap bahan diakukan dengan cara menentukan ukuran, bentuk, luas dan
kontur permukaan, tingkat kekerasan, warna bahan, serta spesifik gravitasi. Sedangkan metode yang digunakan untuk
pengamatan sifat kimiawi dilakukan dengan cara mengukur kadar komponen kimia meliputi pH, total asam, padatan
terlarut, dan pencoklatan enzimatis dengan mencatat perubahan warna yang terjadi pada permukaan bahan. Sampel yang
digunakan adalah timun, tomat, kentang, singkong, apel dan manisa. Masing–masing bahan diblender sehingga
didapatkan filtrat untuk dilakukan pengamatan kimiawi dengan mengukur pH, padatan terlarut menggunakan
refraktometer, dan total asam dengan metode titrasi. Hasil yang didapatkan dari pengamatan adalah bahan yang memiliki
nilai total asam paling besar adalah manisa, kemudian diikuti dengan kentang dan apel. Didapatkan pula rata – rata pH
bahan paling asam adalah apel, kemudian diikuti dengan tomat, kentang, timun, manisa dan singkong yang paling netral.
1
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)
Memasukan kuvet yang sudah berisi bahan Mengamati kontur kulit bahan(halus atau
kedalam lovibond kasar,)
Mengamati dan mencatat hasilnya Gambar 3. Diagram alir pengukuran luas permukaan
dan penentuan kontur bahan.
2
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)
Keasaman Bahan
Pengujian total asam pada bahan (kentang, apel, Membelah & mengupas Bahan
manisa) menggunakan cara titrasi dengan NaOH 0,1N.
Cara kerja sebagai berikut:
Filtrat Buah, Sayur, Umbi Mencatatan pada waktu 60’; 50’; 40’; 30’;
20’; 10’
Memipet 25 ml
Mengamati & membandingkan bahan tiap
waktu
Gambar 5. Diagram alir pnentuan total asam bahan singkong 0.7 0.8 0.1 Kuning
apel 1 3 2 Kuning
Menghancurkan bahan dengan blender
kentang 1.6 0.2 8 1.4M 6.2 K(Kuning
kemerahan)
3
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)
220
𝑆𝐺 𝑡𝑖𝑚𝑢𝑛 = 𝑥1 = 1
220 − (40 − 40)
4
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)
Kekerasan Kentang 3 +5
Berdasarkan hasil praktikum, tiap bahan
memiliki tingkat kekerasan yang berbeda-beda. Hal ini Singkong 3 +6
disebabkan tingkat kekerasan dipengaruhi oleh
komposisi penyusun dan tingkat kematangan. Yang Timun 2 +4
memiliki tingkat kekerasan tertinggi adalah singkong.
Hal ini disebabkan singkong memiliki kandungan Manisa 3 +3
karbohidrat yang tinggi sehingga menyebabkan
kekerasannya yang tinggi.
5
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)
6
Seri Praktikum Pengetahuan Bahan, A : 3: 2018 (Sayur, Buah dan Umbi)