BAB IV
PERLAKUAN PENDAHULUAN PASCA PANEN
A. Kompetensi Inti
Menguasai materi, Struktur, konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
B. Kompetensi Dasar
Proses pengolahan pangan hasil pertanian, kualitas suatu produk pangan yang di
proses sangat erat kaitanya dengan kualitas input (bahan) yang akan di proses.
Sebelum diproses, suatu bahan pangan melalui sebuah tahap yang sering disebut
Cleaning (pembersihan)
Cleaning adalah proses memisahkan kontaminan dari bahan. Pengaruhnya yaitu
kotoran-kotoran yang menempel pada bahan. Kotoran yang menempel pada bahan
1
akan menjadi sumber kontaminasi yang biasanya terjadi saat pemanenan,
transportasi dan transit. Dua metode pembersihan pada bahan panan yaitu
Pembersihan Cara basah (Wet Cleaning Method) dan Pembersihan cara kering (Dry
Cleaning) Pembersihan bahan dengan Cara basah (Wet Cleaning Method) biasanya
yang menempel pada bahan. Perlakuan ini biasanya dibantu dengan penggosokan
Hasil produksi pertanian pada umumnya tidak memiliki sifat dan seragam. Oleh
karena itu selalu memerlukan kegiatan sortasi. Sortasi adalah semua kegiatan yang
dapat digunakan untuk memisahkan bahan dengan ciri-ciri yang beraneka ragam ke
Grading adalah sortasi menurut tingkat kualitas. Dalam prakteknya istilah sortasi dan
2
Sortasi/grading penting bukan saja ditinjau dari tingkat kualitas yang diinginkan
oleh konsumen, tetapi juga penting untuk efektivitas dan efisiensi berbagai
pembanding, standar tersebut berupa fisik tertentu seperti misalnya bentuk, ukuran
berat, berat jenis, warna, cacat. Di perusahaan pengolahan yang kecil, umumnya
perbedaan dalam bentuk dan ukuran, respon terhadap getaran, daya pantul, berat
jenis, berat, sifat optic dan sifat terhadap penyinaran dengan sinar X dan dari bahan.
yang bentuknya tidak beraturan seperyi misalnya asparagus, komoditas yang mudah
ketebalan pemotongan. Metode ini umumnya kurang efisien karena makan waktu
2. Pengupasan mekanis
3
Cara ini umum digunakan di perusahaan-perusahaan yang besar. Mesin-mesin
pengupas ada yang tipe “Batch” dan ada pula tipe “kontinu”. Prinsip kerja mesin ini
ada yang berdasarkan pemotongan dan ada yang bekerja dengan cara aberasi
(pemarutan). Cara aberasi biasanya digunakan pada jenis-jenis bahan yang tahan
Bagian yang agak dalam seperti mata dan bagian yang busuk. Memar dan berwarna
4
Blanching
Dalam proses pengolahan hasil pertanian terdapat suatu proses pendahuluan yang
umum dan biasa digunakan dalam beberapa proses, seperti pembekuan, pengalengan, dan
pengeringan sayuran maupun buah-buahan, dimana proses tersebut disebut dengan
Blanching. Blanching adalah pemanasan pendahuluan dalam pengolahan pangan. Blancing
merupakan tahap pra proses pengolahan bahan pangan yang biasa diakukan dalam proses
pengalengan, pengeringan sayuran dan buah-buahan. Mulanya proses termal dalam
pengolahan merupakan suatu cara untuk menghilangkan aktivitas biologi yang tidak
diinginkan. Keuntungan yang diperoleh dari proses ini adalah mampu memperpanjang
umur simpan bahan pangan dalam wadah tertutup dan dapat mempertahankan nutrisi dan
mampu mempertahankan mutu yang ada dalam bahan.
a. Alat :
b. Bahan
5
2. Kacang polong yang belum disortasi : 3 kg
c.Prosedur kerja :
4. Amai sifat-sifat organoleptik lain dari tiap-tiap fraksi, yaitu kekerasan dan aroma
buah.
6
5. Catat semua hasil pengamatan pada daftar isian yang disediakan di BPP ini.
Grading dan sortasi berdasarkan ukuran dan berat jenis pada kacang polong.
1. Ambil 5 kg kacang polong secara acak.
2. Lakukan grading dan sortasi berdasarkan ukuran dengan menggunakan berbagai
saringan yaitu :
No. Saringan Diameter Lubang (mm)
1 0.70
2 0.80
3 0.87
4 0.95
5 1.03
6 1.11
3. Timbang masing-masing fraksi (Grade 1 s.d 7 grade No. 7 adalah kacang polong yang
tidak lolos saringan no. 6, dan nyatakan dalam persen).
4. Ambil fraksi kacang polong dengan ukuran paling besar dan bersihkan dari kotoran-
kotoran dan polong-polong yang catat. Timbang lagi polong yang sudah bersih.
5. Lakukan balnsing :
Masukkan polong dalam sarinagan logam lalu cuci bersih
Masukkan ke dalam air mendidih selama 2 menit. Hitung waktunya sejak air
mendidih kembali.
Angkat dan bilas dengan air dingin.
6. Lakukan grading berdasarkan berat jenis dengan cara mencelupkan kacang polong
dalam larutan garam 4ooSalometer (B.J 1.0745). Polong-polong yang muda akan
terapung dan polong-polong yang tua akan mengendap. Pisahkan kedua fraksi
tersebut, tiriskan, timbang, lalu nyatakan jumlahnya dalam persen.
7. Bilas kedua farksi kacang polong dengan air bersih untuk menghilangkan sisa-sisa
garam, lalu amati sifat-sifat indarwinya (bentuk, ukuran, warna, cacat).
E. Referensi