25
D. Relevansi
Proses pengolahan bahan pangan dapat diamati secara langsung di laboratorium dan
pembahasan mengenai proses pengolahan suhu tingi (penggorengan, penyangraian,
blanching, pasteurisasi, sterilisasi) dan pengolahan suhu rendah (pendinginan dan
pembekuan) lebih praktis dilakukan secara kualitatif. Pengetahuan tentang proses pengolahan
bahan pangan dengan suhu tinggi dan suhu rendah akan mampu mengurangi resiko
penurunan kualitas, memperpanjang umur simpan dan memperbaiki sifat organoleptik dari
bahan pangan.
26
Tujuan praktikum pengolahan suhu tinggi dan suhu rendah adalah untuk mengetahui
proses pengolahan dengan menggunakan suhu tinggi dan suhu rendah yang meliputi
penggorengan, penyangraian, blanching, pasteurisasi, sterilisasi, pendinginan, dan
pembekuan serta mengetahui perubahan kualitas bahan pangan setelah pengolahan.
27
3. Kompor
4. Stopwatch
5. Kamera
6. Edamame
7. Air
8. Kertas labeling
9. Tisu
1.2.4 Pasteurisasi
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pasteurisasi adalah sebagai
berikut:
1. Panci
2. Kompor
3. Termometer
4. Stopwatch
5. Beaker glass
6. Susu segar
7. Kertas labeling
8. Tisu
1.2.5 Sterilisasi
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum sterilisasi adalah sebagai
berikut:
1. Botol kaca
2. Panci
3. Kompor
4. Termometer
5. Stopwatch
6. Autoklaf
7. Susu segar
8. Kertas labeling
9. Tisu
1.2.6 Pendinginan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pendinginan adalah sebagai
berikut:
1. Timbangan
28
2. Plastik
3. Kulkas
4. Nanas
5. Bayam
6. Kertas labeling
7. Tisu
1.2.7 Pembekuan
Peralatan dan bahan yang digunakan dalam praktikum pembekuan adalah sebagai
berikut:
1. Timbangan
2. Plastik
3. Freezer
4. Nanas
5. Bayam
6. Kertas labeling
7. Tisu
30
1.4 Analisis Hasil Praktikum
Tabel 3. Tabel pengamatan suhu tinggi dan suhu rendah
Nama :
NIM :
Asisten Pendamping :
1.
2.
3.
4.
Gambar
Gambar
31
Warna Kacang Tanah : Semakin Gelap +++++ Semakin Cerah +
Aroma Kacang Tanah : Semakin Tajam +++++ Tidak beraroma +
Tekstur Kacang Tanah : Semakin Renyah +++++ Semakin Keras +
Rasa Kacang Tanah : Semakin Gurih +++++ Semakin Hambar +
5 Menit
10 Menit
15 Menit
Gambar
32
Data Pengamatan Sterilisasi
Jenis pengamatan Sebelum disterilisasi Setelah disterilisasi
Warna
Aroma
Kekentalan
Rasa
Gambar
Gambar
33
Data Pengamatan Pembekuan
Layuot Praktikum
Sampel Perlakuan
Buah Nanas Tanpa dibungkus, pembekuan
Buah Nanas Dibungkus plastik, pembekuan
Sayur Bayam Tanpa dibungkus, pembekuan
Sayur Bayam Dibungkus plastik, pembekuan
Gambar
Jember,……………………………
(…………………………………..)
34
2.3 Proses Penggorengan dan Penyangraian Bahan Pangan
2.4 Proses Blanching, Pasteurisasi dan Sterilisasi Bahan Pangan
2.5 Proses Pendinginan dan Pembekuan Bahan Pangan
BAB 3. METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Alat
3.2 Bahan
3.3 Skema Kerja
BAB 4. HASIL PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
4.1 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Penggorengan
4.2 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Penyangraian
4.3 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Blanching
4.4 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Pasteurisasi
4.5 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Sterilisasi
4.6 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Pendinginan
4.7 Hasil Pengamatan dan Perhitungan Pembekuan
BAB 5. PEMBAHASAN
5.1 Analisis Data Penggorengan
5.2 Analisis Data Penyangraian
5.3 Analisis Data Blanching
5.4 Analisis Data Pasteurisasi
5.5 Analisis Data Sterilisasi
5.6 Analisis Data Pendinginan
5.7 Analisis Data Pembekuan
BAB 6. PENUTUP
6.1 Kesimpulan
6.2 Saran
DATAR PUSTAKA
LAMPIRAN (Data Pengamatan dan Perhitungan)
F. Rangkuman
Suhu memiliki peranan penting dalam menjaga keutuhan dan daya simpan bahan
pangan, baik sebelum atau setelah dilakukan pengolahan. Perilaku suhu dapat mempengaruhi
35
aktivitas enzimatik, bakterial, kimiawi dan biokimia pada bahan pangan. Pengaruh tersebut
yang menyebabkan perubahan pada tekstur, rasa dan aroma bahan pangan. Pemberian suhu
pada bahan pangan digolongkan menjadi dua bagian yaitu pemberian suhu tinggi dan
pemberian suhu rendah. Prinsip dasar pengawetan suhu rendah menggunakan suhu rendah
adalah memperlambat kecepatan reaksi metabolisme dan menghambat pertumbuhan
mikroorganisme penyebab kebusukan dan kerusakan. Sedangkan perlakuan suhu tinggi pada
pengolahan dan pengawetan pengan dapat membunuh sebagian besar mikroba dan
menginaktifasi enzim.
G. Referensi
1. Effendi, S. (2015). Teknologi Pengolahan dan Pengawetan Pangan. Alfabeta.
2. Estiasih, T., & Ahmadi, K. (2011). Teknologi Pengolahan Pangan. Bumi Aksara.
3. Fellows, P. J. (2016). Teknologi Pengolahan Pangan Prinsip dan Praktik. EGC Penerbit
Buku Kedokteran.
4. Muchtadi, T. R., & Sugiyono. (2018). Prinsip Proses & Teknologi Pangan. Alfabeta.
5. Sobari, E. (2018). Teknologi Pengolahan Pangan. Penerbit Andi.
6. Okfrianti, Y., & Sari, A.P. (2018). Pedoman Praktikum Teknologi Pangan.Manggu
Makmur Tanjung Lestari.
H. Penugasan/Latihan
1. Apa yang anda ketahui tentang pengolahan suhu tinggi? Uruaikan tujuannya!
2. Apa yang anda ketahui tentang pengolahan suhu rendah? Uraikan tujuannya!
3. Jelaskan perbedaan antara proses penggorengan dan penyangraian! Berikan contoh produk
dari masing-masing proses!
4. Jelaskan perbedaan antara proses blanching, pasteurisasi dan sterilisasi! Berikan contoh
produk dari masing-masing proses!
5. Jelaskan perbedaan antara proses pendinginan dan pembekuan! Berikan contoh produk
dari masing-masing proses!
I. Umpan Balik
1. Umpan Balik
Perhatikan komentar yang diberikan oleh dosen/tutor/ asisten. Apabila hasil praktikum
anda telah mencapai minimal 70 maka anda telah dinyatakan menguasai sebagian besar dari
kompetensi yang di harapkan dalam bab ini.
2. Rencana Tindak Lanjut
Apabila hasil penilaian bab ini telah mencapai minimal 70 maka anda dapat
mempelajari BAB 4.
36