MAKAN
Pengolahan makanan adalah suatu proses mengubah bentuk bahan makanan dari mentah
menjadi bahan makanan siap saji yang dalam prosesnya dapat menggunakan penerapan panas atau
tidak. Tujuan dari pengolahan makanan meliputi :
1. Mengurangi risiko kehilangan zat gizi bahan makanan
2. Meningkatkan nilai cerna dari bahan makanan
3. Meningkatkan dan mempertahankan warna, aroma, rasa, tekstur, dan penampilan makanan
4. Membebaskan dari mikroorgaisme dan zat yang berbahaya bagi tubuh sehingga aman untuk
dikonsumsi
5. Meningkatkan atau menyeimbangkan zat gizi bahan makanan bila bercampur dengan bahan
makanan lain.
MANAJEMEN SISTEM
PNYELENGGERAAN
MAKANAN
BAB II
(PENGOLAHAN MAKANAN)
NABILA KARTIKA INDI PUTRI
P27835118057/ 2 REG. B
CARA PENGOLAHAN MAKANAN
Cara pengolahan makanan yang baik dan benar dapat menjaga mutu dan keamanan hasil olahan makanan.
Sementara cara pengolahan yang salah dapat menyebabkan kandungan gizi dalam makanan hilang secara
berlebihan. Dalam pengolahan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam pemasakan bahan makanan
antara lain waktu, suhu, prosedur kerja, alat, tenaga pengolah hygiene sanitasi. Pengolahan makanan yang
mengikuti kaidah prinsip-prinsip higiene dan sanitasi yang baik yaitu:
1. Tempat pengolahan makanan atau dapur harus memenuhi persyaratan teknis higiene sanitasi untuk mencegah
risiko pencemaran
2. Pemilihan bahan makanan (sortir) untuk menjaga mutu dan keawetan makanan
3. Peracikan bahan, persiapan bumbu, persiapan pengolahan, dan prioritas dalam memasak harus dilakukan
sesuai tahapan dan harus higienis dan semua bahan yang akan diolah harus dicuci dengan air mengalir
4. Peralatan masak dan peralatan makan harus terbuat dari bahan yang aman untuk makanan (food grade)
peralatan juga memerlukan perencanaan yang tepat agar kegiatan penyelenggaraan makanan
berjalan dengan lancar. Dasar perencanaan kebutuhan alat:
2. Grilling adalah bentuk memasak makanan yang melibatkan panas langsung. Sumber panas
yang dapat digunakan untuk griling ada tiga yaitu arang kayu, listrik, dan gas.
3. Roasting adalah metode memasak dengan menggunakan panas kering, dari nyala api yang
terbuka, oven atau sumber panas lain.
PENGOLAHAN PANAS MINYAK
1. Frying adalah metode memasak makanan dalam minyak atau lemak. Secara kimiawi, lemak dan minyak
adalah sama, perbedaanya hanya terletak pada titik leleh
2. Sautéing adalah metode memasak makanan dengan menggunakan sedikit minyak atau lemak yang hanya
menempel pada permukaan wajan atau alat pemanas seperti wajan dadar (frying pan), wajan, atau
sauteuse.
3. Stir frying merupakan metode menggoreng cepat pada temperatur yang sangat tinggi. Stir frying
menggunakan sedikit minyak dengan alat wajan yang agak dalam.
4. Shallow frying adalah metode memasak makanan dalam jumlah sedikit, dengan lemak atau minyak yang
dipanaskan terlebih dahulu dalam pan dangkal (shallow pan) atau ceper.
5. Deep-frying adalah metode menggoreng dengan minyak berjumlah banyak sehingga semua bagian
makanan yang digoreng terendam di dalam minyak panas.
6. Pan frying termasuk teknik memasak dengan menggunakan minyak goreng, tetapi minyak yang digunakan
lebih sedikit daripada deep frying.
MEDIA PENGOLAHAN
Media pengolahan makanan dari bahan makanan mentah menjadi bahan makanan yang siap
dikonsumsi, berkualitas, dan aman, antara lain:
1. Pengolahan dengan media udara
2. Pengolahan dengan media air
3. Pengolahan dengan media lemak
4. Pengolahan langsung melalui dinding panci yaitu dinding alat langsung dipanaskan seperti
membuat kue wafel dan menyangrai yaitu menumis tanpa minyak.
5. Pengolahan dengan media kombinasi.
6. Menumis dengan sedikit minyak/margarin untuk membuat layu atau setengah masak
kemudian ditambahkan air sedikit dan ditutup.
7. Pengolahan dengan media elektromagnetik.