Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH APLIKASI MSPMI

Teknik Pengolahan Makanan

Disusun Oleh:

Aufa Mufiddah

NIM. 192210693

Dosen Pembimbing:

Irma Eva Yani, SKM, M. Si

Zul Amri, DCN, M. Kes

Ir. Mulyatni Nizar, M. Kes

Iswanelly Mourbas, SKM, M. Kes

SARJANA TERAPAN GIZI DAN DIETETIKA 3B

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang penulis berjudul “Teknik
Pengolahan Makanan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi mata kuliah Aplikasi MSPMI.
Makalah ini penulis susun agar para pembaca bisa menambah pengetahuannya tentang Teknik
Pengolahan Makanan.

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen mata kuliah Aplikasi
MSPMI yang telah membimbing dan membantu penulis untuk menyelesaikan makalah ini.
Semoga makalah yang penulis buat ini dapat bermanfaat untuk para pembaca dan penulis.
Penulis juga mohon maaf atas kekurangan makalah yang dibuat ini.

Penulis sangat mengharapkan kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah penulis selanjutnya.

Padang, 09 Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Pengertian Pengolahan Makanan....................................................................3


B. Tujuan dari Teknik Pengolahan Bahan Makanan...........................................4
C. Teknik Dasar Pengolahan Bahan Makanan....................................................5

BAB III PENUTUP.................................................................................................20

A. Kesimpulan...................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah.

Makanan merupakan salah satu kebutuhan primer dari kehidupan manusia. Tanpa adanya
makanan, manusia tidak mungkin bertahan hidup. Pada zaman primitif, manusia memakan
sesuatu yang memang bisa dimakan dan hanya diolah dengan sangat sederhana, namun
karena kemajuan zaman, manusia mendapat hasrat untuk mendapat cita rasa yang lebih dari
makanan yang disantapnya.

Gizi adalah zat-zat sebagai komponen pembangun tubuh manusia dalam rangka


mempertahankan dan memperbaiki jaringan-jaringan agar fungsi tubuh manusia itu
sendiri dapat berjalan sebagaimana mestinya. Mengabaikan asupan gizi berarti juga kita
membiarkan fungsi-fungsi jaringan tubuh tidak bekerja secara maksimal. Sumber
gizi banyak ditemui dalam setiap makanan dan minuman yang telah kita konsumsi.
Karena itulah, dalam pengolahan makanan, manusia melakukan banyak inovasi, seperti
menemukan bumbu, bahan makanan yang baru, maupun cara pengolahannya untuk
mempertahankan zat gizi yang dikandungnya.

B. Rumusan Masalah.

1. Apa yang pengertian dari pengolahan bahan makanan?


2. Apa tujuan dari teknik pengolahan bahan makanan?
3. Teknik dasar apa saja dalam mengolah bahan makanan?
4. Apa saja teknik pengolahan bahan makanan dan bagaimana kandungan zat gizinya?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari pengolahan bahan makanan


2. Untuk mengetahui tujuan dari teknik pengolahan bahan makanan

1
3. Untuk mengetahui Teknik dasar apa saja yang digunakan dalam mengolah bahan
makanan
4. Untuk mnegetahui Apa saja teknik pengolahan bahan makanan dan kandungan zat
gizinya

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengolahan Makanan

Pengolahan bahan makanan yaitu membuat bahan makanan yang mentah menjadi
matang melalui proses pemanasan. Secara definitif pengolahan makanan dapat diartikan
sebagai sebuah proses pemanasan pada makanan hingga menjadi lebih enak , mudah
dikunyah, dan mengubah bentuk penampilan dari bahan makanan itu, serta mematikan
bakteri yang merugikan kesehatan. Pengolahan makanan merupakan salaah satu proses
penerapan panas dari bahan mentah menjadi matang dengan cara sesuai untuk setiap
bahan dasar dengan tujuan tertentu. Oleh karena itu , proses memasak hanya berlangsung
selama panas mengenai bahan makanan. Untuk mengolahan sebuah makanan sesuai
dengan tujuannya, dikenal beberapa teknik mengolah makanan

Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain
untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industripengolahan makanan 

Mekanisme pengolahan bahan makanan dpat dibagi menjadi bberapa tahapan, yaitu :

a) Persiapan Bahan Makanan/Pangan


Persiapan bahan makanan yaitu menyiapkan semua bahan makanan yang
diperlukan sebelum dilakukan pengolahan, proses persiapan bahan makanan yang
dimaksud dalam penelitian ini yaitu suatu kegiatan yang spesifik dalam rangka
mempersiapkan bahan makanan dan bumbu -bumbu sebelum dilakukan kegiatan
pemasakan

b) Pengolahan Bahan Makanan/Pangan


Pengolahan bahan makanan merupakan suatu rangkaian/kegiatan
mengubah (memasak) bahan makanan mentah menjadi makanan yang siap
dimakan.Proses pengolahan bahan makanan dilakukan oleh juru masak mulai dari

3
membersihkan bahan makanan seperti mencuci, memotong, sampai pada proses
memasak

c) Distribusi dan Penyajian Makanan/Pangan


Proses pendistribusian dan penyajian makanan dilakukan setelah semua
proses dalam pengolahan selesai, dan makanan pun siap disajikan

B. Tujuan Pengolahan Bahan Makanan

Pengolahan bahan makanan mempunyai tujuan penting yang patut di ketahui dan di
perhatikan oleh siapa saja terutama mereka yang bekecimpung dalam usaha tata boga untuk
memperoleh makanan yang baik, bergizi, higienis dan berkualitas. Berikut ini adalah
beberapa tujuan pengolahan bahan pangan, diantaranya:

 Meningkatan kualitas dan memperpanjang masa simpan


 Agar makanan mudah dicerna oleh tubuh, karena tidak semua bahan paangan bisa di
konsumsi dalam keadaan mentah. Misalnya, telur akan lebih baik dicernakan oleh tubuh
jika dimakan setengah masak dari pada mentah.
 Memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur bahan makanan.
Misalnya daging yang kan digoreng akan lebih harum daripada daging mentah. Demikian
pula dengan membakar adonan bolu, bahan makanan yang semula tidak mempunyai
tekstur dan bentuk serta berwarna kekuning-kuningan, setelah dibakar nampak berbentuk
dan berwarna kuning kecoklat-coklatan serta harum baun
 Meningkatkan gizi makanan, ada sebagian bahan pangan yang nilai gizinya bertambah
setelah di masak, contohnya buah tomat. Lycopene pada buah tomat lebih efektif
dikonsumsi setelah di masak daripada saat mentah
 Membebaskan makanan dari jasad-jasad renik dan bahan-bahan yang membahayakan
kesehatan.

4
C. Teknik Dasar Pengolahan Bahan Makanan

Teknik dasar pengolahan makanan adalah mengolah bahan makanan dengan


berbagai macam teknik atau cara. Adapun teknik dasar pengolahan makanan dibedakan
menjadi 2 yaitu :
1) Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat )
Teknik pengolahan makanan panas basah (moist heat) adalah mengolah
bahan makanan dengan menggunakan bahan dasar cairan untuk
mematangkannya. Bahan dasar cairan yang digunakan bervariasi seperti air,
kaldu, santan, susu atau bahan lainnya. Suhu cairan pada teknik pengolahan
makanan panas basah tidak pernah lebih dari suhu didih. Yang termasuk dalam
teknik ini adalah
 Teknik Merebus (Boiling)
Teknik merebus (boiling) adalah mengolah bahan makanan dalam cairan
yang sudah mendidih. Cairan yang digunakan berupa air, kaldu, susu, dll.
Caranya bahan makanan dapat dimasukkan ke dalam cairan yang masih dalam
keadaan dingin atau dalam air yang telah panas. Contoh masakan yaitu sop
daging sapi kuah bening sup kacang merah, dan kacang hijau..
Potensi kehilangan zat gizi
 Ketika merebus bahan makanan hewani di air telalu lama, protein bisa saja
didenaturasi dengan sangat mudah. Maka dari itu jangan rebus bahan
makanan hewani terlalu lama.
o Sayuran pada umumnya merupakan sumber terbanyak vitamin C, namun
jumlah vitamin yang berlimpah itu akan hilang ketika dimasak dalam air.
Bahkan proses medidihkan mengurangi vitamin C lebih banyak dari
metode memasak yang lain. Brokoli, bayam dan selada bisa kehilangan
nutrisi ini hingga 50% atau lebih  vitamin C bila direbus.
o Vitamin B merupakan vitamin yang sensitif terhadap panas. Hingga 60%
vitamin B mungkin akan hilang saat daging direbus dan kaldunya
terbuang. Namun ketika kaldunya dikonsumsi, 100% jumlah mineral dan

5
70 hingga 90%  vitamin B masih bertahan. Pada kacang kacangan vitamin
B akan terlarut oleh air.
o Sementara untuk ikan yang direbus menunjukkan bahwa kandungan asam
lemak omega 3 secara signifikan lebih bertahan daripada digoreng atau
dipanggang dengan microwave.

 Teknik Merebus Menutup Bahan Pangan (Poaching)


Teknik poacing ialah cara memasak bahan makanan dalam bahan cair
sebatas menutupi bahan makanan yang direbus dengan api kecil di bawah titik
didih. Bahan makanan yang dipoach ini adalah bahan makanan yang lunak
atau lembut dan tidak memerlukan waktu lama dalam memasaknya seperti
telur, ikan, dan buah–buahan. Cairan bisa berupa kaldu, air yang diberi asam,
cuka, susu , dan lain – lain.
Untuk melakukan poaching, perlu memperhatikan syarat berikut ini :
1. Suhu poaching dibawah titik didih berkisar 83 ◦c – 95 ◦c.
2. Cairan yang digunakan sesuai dengan banyaknya bahan makanan.
3. Makanan harus tertutup dari cairan.
4. Peralatan untuk poaching harus bersih dan tidak luntur.
Contoh masakan : egg fruity

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o Suhu yang berlebihan dapat mengakibatkan overcooking dan
menyebabkan:
o Rusaknya nilai vitamin, protein dan zat berharga lain
o Rusaknya rasa makanan itu menjadi pahit dan sangit.Pada saat pengukuran
pH setalah proses pengolahan dengan teknik poaching, di dapatkan pH 5,
yang berarti bersifat asam.
o Penguapan pada teknik poaching juga tidak terlalu tinggi ini menyebabkan
konversinya 0,84, bahan bahan yang direbus dengan teknik poaching,
beratnya hanya sedikit mengalami penurunan

6
 Teknik Merebus dengan Sedikit Cairan (Braising)
Teknik braising adalah teknik merebus bahan makanan dengan sedikit
cairan, (kira-kira setengah dari bahan yang akan direbus) dalam panci tertutup
dengan api dikecilkan secara perlahan-lahan. Biasanya jenis bahan makanan
yang diolah dengan teknik ini adalah daging dan sayuran. Efek dari braising
ini sama dengan menyetup, yaitu untuk menghasilkan daging yang lebih lunak
dan aroma yang keluar menyatu dengan cairannya.

Syarat –syarat menggunakan teknik braising ,yaitu sebagai berikut :


1. Teknik ini cocok menggunakan daging bagian paha.
2. Daging disaute dengan mentega hingga warnanya kecoklatan.
3. Cairan pada proses braising dipakai untuk saus pada saat menghidangkan.
4. Selama proses braising berlangsung, boleh ditambah cairan bila telah
berkurang.
Contoh masakan : Indonesian Braised Beef Shank In Sweet Soy Sauce dan
telur mata sapi rebus

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o Teknik memasak ini dapat menyebabkan 50% vitamin C pada sayuran
menghilang, Hingga 60% vitamin B yang mungkin akan menghilang
saat daging dimasak

 Teknik Menyetup/Menggulai (Stewing)


Stewing (menggulai/menyetup) adalah mengolah bahan makanan yang
terlebih dahulu ditumis bumbunya, dan direbus dengan cairan yang berbumbu
dan cairan yang tidak terlalu banyak dengan api sedang. Maksud dari dimasak
dengan api sedang dan dalam waktu yang lama agar aroma dari bahan
masakan daging keluar dengan sempurna. Bahan masakannya biasanya
daging, ayam dan ikan. Pengolahan dengan teknik ini harus sering diaduk

7
secara hati-hati agar tidak mudah hancur. Pada proses stewing, cairan yang
dipakai yaitu air, susu, santan, dan kaldu. Contoh makanan yang
menggunakan teknik ini antara lain opor ayam, gulai kambing, dan gulai ikan.
Untuk mengolah makanan dengan teknik ini, perlu memperhatikan beberapa
hal, diantaranya sebagai berikut :
1. Daging harus diblansir terlebih dahulu dalam air mendidih, agar
kotorannya hilang
2. Potongan bahan disesuaikan dengan jenis yang akan diolah.
3. Saus untuk stewing dikentalkan dengan memakai tepung maizena.
4. Pengolahan daging dengan teknik ini harus sering diaduk, sedangkan pada
ikan mengaduknya hati-hati karena ikan mudah hancur
Contoh masakan : opor ayam

Potensi kehilangan zat gizi


o Penurunan zat gizi terutama vitamin C dan penurunan protein
o Menumis dengan waktu singkat akan mencegah penurunan kandungan
vitamin B
o Penambahan lemak dapat meningkatkan penyerapan senyawa
antioksidan

 Teknik Mengukus (Steaming)


Teknik mengukus (steaming) adalah memasak bahan makanan dengan uap
air mendidih. Sebelum mengukus bahan makanan alat pengukus yang sudah
berisi air harus dipanaskan terlebih dahulu hingga mendidih dan
mengeluarkan uap, Efek dari teknik ini ialah menjadikan makanan lebih lunak
dan lembut. Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak
bersentuhan langsung dengan air. Makanan yang diolah dengan cara ini yaitu
puding, bolu, sayuran, ikan atau ayam.
Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat berikut :
 Alat pengukus harus dipanaskan terlebih dahulu diatas air hingga
mendidih dan mengeluarkan uap.

8
 Kapsitas alat pengukus harus disesuaikan dengan jumlah bahan yang
dikukus.
 Makanan harus dibungkus apabila tidak membutuhkan sentuhan uap
air langsung.
 Air untuk mengukus harus mencukupi. Jika air kukusan habis,
makanan yang dikukus akan beraroma hangus.
 Untuk hasil yang baik, waktu pengukusan harus tepat.
Contoh makanan : daging rolade ayam dan siomay

Potensi kehilangan zat gizi


o Nilai gizi bahan makanan tidak banyak yang hilang karena tidak
bersentuhan langsung dengan air.

 Teknik Mendidih (Simmering)


Teknik simmering ini adalah teknik memasak bahan makanan dengan saus
atau bahan cair lainnya yang dididihkan dahulu baru api dikecilkan di bawah
titik didih dan direbus lama, di mana di permukaannya muncul gelembung –
gelembung kecil. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat kaldu yang
mengeluarkan ekstrak dari daging yang direbus.
Contoh : bakso, sayur bayam bening, edamame rebus, jagung rebus, bubur
kacang hijau, bubur beras merah.

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o vitamin B mungkin akan hilang saat daging direbus dan kaldunya
terbuang. Namun ketika kaldunya dikonsumsi, 100% jumlah mineral
dan 70 hingga 90% vitamin B masih bertahan
o Kandungan protein atau asam amino akan berkurang karena proses
perebusan yang lama

9
o Memasak menggunakan teknik ini dapat menghilangkan vitamin yang
mudah larut dalam air apalagi dalam jangka waktu yang terlalu lama
dan suhu tinggi. Vit. C pada bayam juga akan berkurang

2) Teknik Pengolahan Makanan Panas Kering (Dry Heat Cooking )


Teknik pengolahan panas kering (dry heat cooking) adalah mengolah
makanan tanpa bantuan bahan dasar cairan untuk mematangkannya. Teknik ini
sama sekali tidak menggunakan air dalam proses pematangannya, tetapi
menggunakan minyak (mentega) (minyak zaitun, minyak kanola) sehingga
suhunya bisa mencapai 180 derajat celcius. Yang termasuk teknik ini adalah

 Teknik Menggoreng dengan Minyak Banyak (Deep frying)


Merupakan teknik memasak bahan makanan dengan menggunakan
minyak/lemak yang banyak hingga bahan makanan benar–benar terendam
sehingga memperoleh hasil yang kering (crispy). Teknik ini dapat digunakan
untuk berbagai bahan makanan termasuk daging dan unggas, ikan, sayur–
sayuran, dan buah. karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi
perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan
metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi kandungan
energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep frying juga
biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang larut dalam air
karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan. Sebagai contoh,
keripik kentang lebih banyak mengandung vitamin C dibandingkan kentang
rebus. Contoh masakan: ayam krispi dan brokoli goreng, Kacang tanah goreng
(setelah kacang tanah digoreng bisa diolah lebih lanjut menjadi bumbu gado-
gado, bumbu pecel, dan bumbu sate)

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o Berkurangnya kandungan protein pada makanan

10
o Pada metode kering ini, karena dipanaskan dalam suhu tinggi, akan terjadi
perubahan tekstur, warna, dan rasanya. Pada proses pengolahan dengan
metode deep frying ini beberapa kandungan gizi akan rusak, tetapi
kandungan energinya akan tinggi karena mengandung lemak. Proses deep
frying juga biasanya lebih sedikit kehilangan kandungan vitamin yang
larut dalam air karena dalam proses ini tidak terdapat air yang melarutkan

 Teknik Menggoreng dengan Minyak Sedikit (Shallow frying)


Mengolah bahan makanan atau proses menggoreng yang dilakukan dengan
cepat dalam minyak goreng yang sedikit pada wajan datar. Dalam shallow
frying bahan makanan biasanya hanya satu kali dibalik. Bahan makanan yang
diolah pada shallow frying antara lain fillet ikan, unggas yang lunak dan
dipotong tipis, telur mata sapi, telur dadar, dll. Pada shallow frying panas
didapatkan dari pemanasan minyak atau lemak. Dengan teknik ini bahan
makanan tidak akan menjadi terlalu matang, asam amino yang terdapat pada
bahan makanan akan tetap, meskipun protein akan menyusut, dan juga akan
kehilangan beberapa jenis vitamin B.

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o Dapat menurunkan om
o ega 3 pada ikan .
o Menggoreng dapat menghilangkan vitamin A,D,E dan K.
o Menggoreng juga lebih mempertahankan vitamin C dan vitamin B,
dan juga dapat meningkatkan jumlah serat dalam kentang dengan
mengubah pati menjadi pati resisten.
o Ketika minyak dipanaskan sampai suhu yang tinggi dengan jangka
waktu yang lama, maka zat beracun yang disebut
dengan aldehida terbentuk. Aldehida adalah zat yang telah dikaitkan
dengan peningkatan resiko kanker dan penyakit lainnya.

11
 Teknik Menumis (Sauteing)
Teknik menumis, (sauteing) adalah teknik memasak dengan menggunakan
sedikit minyak olahan dan bahan makanan yang telah dipotong kecil atau
diiris tipis yang dikerjakan dalam waktu sebentar dan cepat, diaduk-aduk,
serta ditambah sedikit cairan sehingga sedikit berkuah/ basah. Biasanya cairan
yang ditambahkan adalah saus, cream, dan sejenisnya yang dimasukkan pada
saat terakhir proses pemasakan.

 Teknik Memanggang (Baking)


Memanggang (baking) adalah pengolahan bahan makanan di dalam oven
dengan panas dari segala arah tanpa menggunakan minyak atau air. Contoh
masakan :sate oven, puding karamel, hot puding franfrurt.

Untuk melakukan teknik ini perlu memperhatikan beberapa syarat yaitu


sebagai berikut :
1. Sebelum bahan dimasukkan, oven dipanaskan sesuai suhu yang
dibutuhkan.
2. Makanan didalam oven harus diletakkan dengan posisi yang tepat.
3. Selama proses baking, suhu harus terus diperiksa.
4. Kualitas makanan akan bergantung pada penanganan selama proses
baking.
5. Sebelum diangkat dari oven, periksa kembali makanan.

Potensi Kehiangan Zat Gizi :


o Teknik memasak ini akan kehilangan vitamin termasuk vitamin C.
Namun karena waktu pemasakan yang lama pada suhu tinggi vitamin
B dalam daging panggang biasanya menurun 40%.

12
13
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengolahan makanan adalah kumpulan metode dan teknik yang digunakan untuk
mengubah bahan mentah menjadi makanan atau mengubah makanan menjadi bentuk lain
untuk konsumsi oleh manusia atau oleh industripengolahan makanan 
Pengolahan bahan makanan mempunyai tujuan penting yang patut di ketahui dan di
perhatikan oleh siapa saja terutama mereka yang bekecimpung dalam usaha tata boga untuk
memperoleh makanan yang baik, bergizi, higienis dan berkualitas. Berikut ini adalah
beberapa tujuan pengolahan bahan pangan, diantaranya:

 Meningkatan kualitas dan memperpanjang masa simpan


 Agar makanan mudah dicerna oleh tubuh.
 Memperbaiki aroma, warna, bentuk, dan tekstur bahan makanan.
 Meningkatkan gizi makanan, ada sebagian bahan pangan yang nilai gizinya bertambah
setelah di masak
 Membebaskan makanan dari jasad-jasad renik dan bahan-bahan yang membahayakan
kesehatan.
Teknik pengolahan bahan makanan dibagi menjadi 2
a. Teknik Pengolahan Makanan Panas Basah ( Moist Heat )
adalah mengolahan makanan dengan bantuan cairan. Cairan tersebut dapat berupa kaldu
( stock ), air, susu, santan dan bahan lainnya. Teknik pengolahan makanan panas basah
ini memiliki berbagai cara di antaranya : boiling. Poaching, braising, stewing, pressure
cooking, simmering, stteping, brain marie, karamelisasi, blanching,
b. Teknik pengolahan panas kering ( dry heat cooking )
adalah mengohah makanan tanpa bantuan cairan. Misalnya steaming, frying, deep
frying, shallow frying, roasting, baking, dan grilling, smoking, baking.

Dalam mempertahankan nilai gizi suatu makanan, setiap teknik pengolahan bahan
makanan memiliki kekurangan dan kelebihan.

14
untuk bahan makanan yang digoreng kandungan zat gizinya yang akan menghilang seperti
vitamin yang terdapat pada buah dan sayur, vitamin yang dimaksud seperti vitamin A,D,E,K
(vitamin yang larut dalam lemak), sedangkan untuk bahan makanan yang pengolahannya
melalui teknik perebusan maka akan mengurangi atau bahkan menghilangkan kandungan
vitamin seperti vitamin B dan C. tetapi ada juga makanan yang jika direbus akan
meningkatkan nilai zat gizi.
teknik pengolahan yang mempertahankan nilai gizi atau hanya sedikit gizi yang hilang
biasanya menggunakan teknik steaming (pengukusan).
kehilangan kandungan zat gizi pada makanan dipengaruhi oleh lama waktu dalam pemasakan
(perebusan dan penggorengan) serta dipengaruhi pula oleh peningkatan suhu atau panas dari
api yang digunakan.

B. Saran
1. Memperhatikan nilai gizi yang terkandung terhadap makanan yang dikonsumsi
2. Tidak merebus makanan yang teksturnya lembek (sayuran) dalam waktu yang lama,
kecuali sayuran yang memang harus direbus lama
3. Ketika menggoreng makanan tidak menggunakan minyak goreng yang telah burulang
kali dipakai. (gunakan minyak goreng yang sehat)
4. Mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang (beragam), karena kandungan gizi
makanan yang satu tidak akan mewakali kandungan gizi yang lainnya.

15
DAFTAR PUSTAKA

www.infokursus.net/download/Pengolahan%20Bahan%20Makanan_lengkap.pdf

www.library.bsi.ac.id/ebook/pengolahan%20makanan.pdf

www.belajar.ditpsmk.net/wp-content/.../09/PENGETAHUAN-BAHAN-MAKANAN-1.pdf

www.staff.uny.ac.id/sites/default/files/.../modul-ppg-pengolahan-makanan-indonesia.pdf

https://www.scribd.com/document/.../Pengertian-Pengolahan-Bahan-makanan-docx

www.repository.ut.ac.id/4681/1/PANG4424-M1.pdf

16

Anda mungkin juga menyukai