Dslam uraian berikut akan disajikan lintasan perkembangan awal ilmu dasar
( sains ) yang kemudian menjadi landasan perkembangan ilmu teknik/rekayasa
( engineering ) serta penggunaan pada objek formalnya ( praksis ) sebagai
teknologi.
Perkembangan ilmu-ilmu alam ( sains ) saat itu dapat dirunut dari era peradaban
yunani kuno, sekitar 600 SM, peradaban mesir dan babilonia, serta india.
Berlainan pada peradaban timur, pada peradaban yunani mengenal dan menyebut
tokoh tokoh yang terlibat beserta penjelasan yang di sampaikan. Ilmu,
sebagaimana kita kenal seperti sekarang ini bermula dari kegiatan rasional yang
telah dikenal oleh masyarakat yunani, yaitu penyelidikan tentang fenomena alam,
peri physeos historia ( pada perkembangan berikutnya, kita kenal sebagai fisika,
ilmu kelaman, DM ), philhoshopia, filsafat, theoria,perekaan dan episteme, serta
pengetahuan ( Gie,1998 ).
Sampai abad ketujuh, paham ilmu mengenai alam semesta didasarkan atas
kepercayaan bahwa bumi menjadi pusat alam semesta ( geosentris ), sebagaimana
di perkenalkan pleh aristoteles. Galileo galilei ( 1564-1642 ) mengubah
kepercayaan itu dengan melontarkan pendapat dan pembuktian bahwa pusat alam
semesta bukanlah bumi, melainkan matahari ( heleosentris ). Galileo
mengembangkan teleskop dan melakukan percobaan pada dinamika, menemukan
satelit jupiter, dan menyimpulkan bahwa bumi berputar mengelilingi matahari.
Pendapat ini tentu saja tidak dapat diterima oleh gereja yang menyakini faham
geosentris.
Perkembangn ilmu ( alam ) abad ke-17 tidak lengkap menorehkan nama issac
newton ( 1642-1727 ) dengan karya philoshopie naturalis mathematica
( matematical principles of natural phyloshopy ) dengan mengembangkan hukum
hukum alam : gaya tarik, gaya gerak ( dinamika ). Francis bacon ( 1561-1626 ),
tokoh lain yang memperkenalkan arti penting percobaan untuk pembuktian
kebenaran ( induksi ). Cita cita bacon mengenai perlu adanya sekolah ( collage )
untuk para penemu, yang dilengkapi dengan laboratorium, workshop, dan
perpustakaan, pada perkembangan kemudian di kerajaan inggris, mendorong
berdirinya the royal society, sebuah lembaga kerajaan tertinggi yang berwenang
dalam pengembangan ilmu.
NIM : 2110331010